You are on page 1of 9

DIMENSI PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI BERBASIS PERKEMBANGAN MOTORIK DENGAN

GAYA MENGAJAR KOMANDO PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta edukasi kepada guru PJOK dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan. Dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani siswa sekolah dasar guru banyak menghadapi berbagai masalah pada kegiatan
pembelajaran seperti fasilitas, keadaan sosial dan kebijakan pemerintah serta kebijakan sekolah
yang kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan jasmani siswa sekolah dasar. Pendidikan
jasmani pada siswa di sekolah dasar sangat dibutuhkan untuk perkembangan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor anak dalam mempersiapkan menuju jenjang sekolah menengah pertama dan
atas. Dengan demikian guru harus pandai dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
Adapun beberapa domain yang terjadi sebagai hasil belajar yaitu; 1) keterampilan intelektual, 2)
informasi verbal, 3) strategi kognitif, 4) sikap dan emosional, 5) keterampilan motorik, 6) kognitif, 7)
afektif, dan 8) psikomotor. Dengan perkembangan motorik siswa tersebut akan mendukung
peningkatan keterampilan gerak yang akan menjadi permanen. Salah satu materi pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan motorik anak yaitu permainan kasti. Gaya mengajar komando
(command) merupakan cara mengerjakan tugas dengan benar dan dalam waktu yang singkat,
mengikuti semua keputusan yang dibuat oleh guru. Dengan gaya mengajar komando guru bisa
membuat aktivitas dari yang sederhana ke yang sulit dari individu ke kelompok semua dilakukan
dengan intruksi riang gembira dalam bentuk permainan sederhana.

Kata kunci: perkembangan motorik, komando, kasti

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Pelakasanaan pendidikan jasmani


adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh
pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan Komari (2017: 10), permainan untuk mengembangkan aspek aspek fisik antara
lain: a) Permainan untuk meningkatkan kekuatan, dan b) Permainan untuk meningkatkan
ketangkasan. Permainan merupakan salah satu dari banyak cara untuk membawa anak kepada
hidup bersama dan bermasyarakat. Sebagai contoh: Dalam permainan anak akan memahami dan
menghargai dirinya atau teman-teman sepermainannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa
kebersamaan yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya (kompetensi sosial). Anak mampu
melakukan kerjasama, bantu membantu serta tolong menolong dengan sesama kawan bermainnya.

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto,
2013: 5). Bloom dalam Rifa’i dan Catharina (2011: 86- 89), menyatakan bahwa hasil belajar meliputi
tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Diantaranya yaitu ranah kognitif, ranah sikap, dan
ranah psikomotorik. Diantara ketiga ranah, ranah psikomotor adalah yang banyak dinilai karena
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Hasil belajar afektif
dan kognitif juga harus menjadi bagian dari penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Dimensi permainan kasti berbasis perkembangan motorik adalah sebuah penerapan yang
dilakukan dari tanpa bola berupa gerakan langkah kemudian dilakukan dengan bola. Bentuk gerakan
lain adalah bagaimana fungsi kedua tangan bisa seirama melakukan dengan tangan kanan/kaki
kanan dan tangan kiri/kaki kiri sehingga konsep pembelajaran motorik tercapai. Dalam sebuah
permainan sesungguhnya koordinasi pergerakan tubuh dan koordinasi pergantian tangan akan
membuat anak semakin aktif dan semakin bersemangat tanpa disadari menjadi sebuah keterampilan
otomanisasi begitu pula pengendalian stimulus irama gerak dan stabilitas lingkungan berupa
keterampilan tertutup (closed skills) dan keterampilan terbuka (open skills).

Mengajar permainan kasti dengan gaya komando yang dimaksud adalah, guru mengatur
siswa sedemikian rupa agar dalam pelaksanaan pembelajaran kasti semua siswa memperoleh
kesempatan melakukan tugas gerak secara merata dan dapat melakukan pengulangan gerakan
sebanyak-banyaknya. Sedangkan gerak yang dimaksud adalah gerak yang terkoordinasi secara
motorik. Pembelajaran permainan kasti telah direncanakan dan disusun oleh guru materi yang akan
disajikan. Susunan materi pembelajaran permainan kasti dapat dilakukan dari cara yang lebih mudah
yaitu tanpa menggunakan bola, baru kemudian menggunakan bola kemudian ditingkatkan secara
bertahap begitu juga tangan kiri dan tangan kanan secara bergantian. Dengan menggunakan gaya
komando, maka sasaran yang dicapai akan melibatkan siswa yang akan mengikuti petunjuk-petunjuk
guru, dengan sasaran-sasaran menurut Muska Mosston (1994: 19-21) sebagai berikut: (1) respons
langsung terhadap petunjuk yang diberikan, (2) penampilan yang sama / seragam, (3) penampilan
yang disinkronkan, (4) penyesuaian, (5) mengikuti model yang telah ditentukan, (6) mereproduksi
model, (7) ketepatan dan kecermatan respons, (8) meneruskan kegiatan dan tradisi kultural, (9)
mempertahankan tingkat estetika, (10) meningkatkan semangat kelompok, (11) penggunaan waktu
secara efisien, (12) pengawasan keamanan.

Gaya mengajar komando (command) merupakan cara mengerjakan tugas dengan benar dan
dalam waktu yang singkat, mengikuti semua keputusan yang dibuat oleh guru. Dengan gaya
mengajar komando guru bisa membuat aktivitas dari yang sederhana ke yang sulit dari individu ke
kelompok semua dilakukan dengan intruksi riang gembira dalam bentuk permainan sederhana.
Salah satu contoh pembelajaran keterampilan motorik pada materi permainan kasti dengan gaya
mengajar komando akan memberikan dampak positif pada anak yang sudah mulai terampil
melakukan lempar tangkap baik dengan tangan kanan dan dengan tangan kiri serta sudah bisa
mengaplikasikan baik individu maupun berkelompok. Basic skiil pada anak akan bersifat otomanisasi
jika sudah di terapkan guru sejak usia dini atau sekolah dasar yang kemudian akan di aplikasikan
dengan cabang olahraga lain ketika menuju sekolah menengah pertama. Dengan koordinasi gerak
yang terampil, baik dan benar anak akan terhindar dari cedera bahkan akan mengalami
pertumbuhan sesuai fase umurnya. Hasil akhir dari aplikasi perkembangan motorik anak adalah
menjaga mereka untuk menjadi anak yang sehat jasmani terhindar dari obesitas, tingkah laku negatif
di masyarakat dan menyiapkan mereka untuk berkompetisi secara Nasional dan Internasional.

 Surya Fallo Ilham, dkk., “DIMENSI PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI BERBASIS


PERKEMBANGAN MOTORIK DENGAN GAYA MENGAJAR KOMANDO PADA SISWA SEKOLAH
DASAR”, vol 9, No.1 Juni (2020). http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/olahraga
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN
PERMAINAN KASTI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MODIFIKASI ALAT
PEMBELAJARAN

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi kurangnya kemampuan gerak manipulatif yang di miliki
siswa dalam kemampuan gerak melempar, menangkap dan memukul dalam pembelajaran
permainan kasti di SDN Cisitu 1 Kota Bandung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penerapan pendekatan bermain dengan modifikasi alat pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa kelas V dalam pembelajaran permainan kasti di
SDN Cisitu 1 dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas dengan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, catatan
lapangan, dan dokumentasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cisitu 1 jalan Sangkuriang
nomor 87 Kecamatan Coblong Kota Bandung, dengan subjek penelitian yang diambil adalah siswa
kelas V yang berjumlah 39 orang siswa. berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan pendekatan bermain dengan modifikasi alat pembelajaran memberikan pengaruh
terhadap kemampuan gerak manipulatif siswa dalam pembelajaran permainan kasti pada siswa
kelas V SDN Cisitu1. Pada pencapaian penelitian ini mencapai perolehan akhir pada Siklus II Tindakan
II sebesar 81,76% dalam gerak memukul, selanjutnya dari hasil kemampuan gerak melempar
mencapai hasil akhir sebesar 81,76% dan kemampuan gerak menangkap mencapai hasil sebesar
84,90% hasil itu menunjukan tingkat keberhasilan dalam penelitian,Maka dapat disimpulkan hasil ini
menunjukkan peningkatan setiap tindakannya dan menunjukkan bahwa melalui penerapan
pendekatan bermain dengan modifikasi alat pembelajaran dalam pembelajaran permainan kasti
dapat meningkatkan kemampuan gerak manipulatif siswa kelas V SDN Cisitu 1 Kota Bandung.

Kata kunci : permainan kasti, pendekatan bermain, modifikasi

Pendidikan jasmani membentuk fisik, mental, serta emosional anak menjadi berkembang. Nilai-nilai
yang dikandung didalam penjas, untuk mengembangkan manusia utuh menyeluruh, sungguh masih
jauh dari kesadaran dan pengakuan yang dimiliki oleh masyarakat kita. Ini bersumber dan
disebabkan oleh kenyataan pelaksanaan praktik penjas dilapangan. Teramat banyak kasus atau
contoh dimana orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjukan pada
kurang bernilai dan tidak seimbangnya program pendidikan jasmani dilapangan seperti yang dapat
mereka lihat.

Sehubungan dengan gerak manipulatif menurut Mahendra (2015, hlm.20) “gerakan manipulatif
biasanya dilukiskan sebagai gerakan yang mempermainkan obyek tertentu sebagai medianya, atau
atau keterampilan yang melibatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bagian-bagian
tubuhnya untuk memanipulasi benda diluar dirinya”. Disebut manipulatif, karena pada gerak ini
anak-anak harus berhubungan dengan benda diluar dirinya yang harus dimanipulasi sedemikian rupa
sepeti: melempar, menendang, menangkap, menyetop bola, memukul dengan raket, memukul
dengan pukulan softball, dan sebagainya. Sedangkan benda-benda yang dilibatkan adalah berupa
bola, pemukul, raket, balon, simpai, gada, pedang, dan sebagainya. Dari pendapat diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa gerak dasar manipulatif merupakan gerak mengendalikan dan merekayasa
obyek yang bergerak yang melibatkan anggota tubuh tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya.
Fakta di lapangan terdapat beberapa data dari beberapa penelitian terdahulu, berdasarkan
penelitian di SDN Nengkelan, dalam hal gerak manipulatif bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
melakukan lemparan dan menangkap bola. Siswa masih belum bisa menangkap bola, bola nya masih
selalu lepas dan terjatuh, masih ada siswa yang takut pada saat menangkap bola dan siswa masih
belum bisa melempar tepat ke sasaran. Hasil dari penelitian awal menunjukan bahwa siswa masih
kurang dalam melakukan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran, hal ini ditunjukan
dengan nilai persentase 35,18% untuk aspek melempar dan 33,83% untuk menangkap, dengan rata-
rata 34,51%. Yang seharusnya 75% dari seluruh aspek.

Pembelajaran permainan bola kasti terdapat unsur melempar, menangkap, memukul, dan berlari.
Anak dapat mempelajarinya dengan membuat kelompok kecil dalam pembelajarannya. Permainan
kasti merupakan permainan beregu yang terdiri dari regu pemukul dan regu penjaga, dalam
permainan kasti pemain harus bisa melakukan gerak manipulatif (melempar, menangkap dan
memukul) karena satu kemampuan gerak menentukan kemampuan gerak lainnya dan menentukan
berjalan tidaknya permainan.

Permana Muhammada Yoga, “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF DALAM


PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DENGAN
MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN “. Agustus (2017). http://repository.upi.edu
PELAKSANAANPERMAINANBOLAKASTIDALAMPEMBELAJARANPENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN DI SD/MIN KOTA BENGKULU

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan permainan bola kasti pada siswa
SD/MIN Kota Bengkulu. Teknik dasar permainan bola kasti yang diteliti dalam penelitian ini meliputi
lari, lempar tangkap, dan memukul. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif deskriftif.
Populasi dalam penelitian ini adalah SD/MIN di kota bengkulu. Sampel penelitian adalah sebanyak
109 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan angket.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Analisis statistik
yang digunakan adalah rumus presentase. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa:
teknik dasar lari hanya mencapai 4,8%, teknik dasarlempar tangkap hanya mencapai 10,5%, dan
Teknik dasarmemukulhanyamencapai8,1%.HasilangketmenjawabYamencapai80%, dan menjawab
Tidak mencapai 20%.
Kata Kunci : Bola Kasti, Pembelajaran Penjasorkes, SD/MIN Bengkulu

Bermacam - macam kegiatan permainan di Sekolah Dasar sangat berperan terhadap


pengembangan fungsi-fungsi otot, syaraf, organ-organ tubuh kejiwaan dan kepribadian siswa. Dalam
kehidupan masyarakat manusia dituntut untuk berlaku jujur, bekerjasama dengan baik, sportif,
tunduk pada peraturan-peraturan permainan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar (1994/1995:7).
Berkenaan uraian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti akan melakukan penelitian kualitatif
dengan judul “Pelaksanaan Permainan Bola Kasti Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan di SD/MIN Kota Bengkulu”. Rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan
permainan bola kasti dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SD/MIN
Kota Bengkulu Tahun 2017 ?. Menurut Departermen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar (1994/1995: 33) perkataan kasti
berasal dari bahasa Belanda. Kasti artinya suatu permainan dilapangan yang menggunakan bola kecil
dan pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan kasti dilakukan secara beregu, yang dimainkan oleh
dua regu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Peralatan dalam permainan kasti yaitu: kayu pemukul,
Bola, Tiang hinggap, dan nomor dada. Teknik dasar dalam permainan bola kasti yaitu: lari, lempar
tangkap dan memukul.
Jenis penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Tempat
penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Kota Bengkulu, Waktu penelitiannya dilakukan pada
semester KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (1) 2017. ISSN 2477-3311 56 Genap.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar di kota bengkulu. Mengingat begitu
luasnya wilayah dan area penelitian serta Berdasarkan tabel diatas nilai ratarata dalam teknik dasar
lari dalam permainan bola kasti yaitu : 1,45s+1,23+1,24+1,73 = 5,29 banyaknya jumlah populasi,
maka peneliti perlu mempertimbangkan dalam 109 x100%=4,8%. 109 menentukan wilayah yang
dijadikan subjek atau objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti tidak akan
mengambilsemuasubjekdalampopulasi. Berdasarkan pengambilan wilayah kota bengkulu terdiri dari
9 kecamatan. Yang berjumlah 109 siswa. Teknik pengumpulan data instrumen tes dan angket.
Keabsahan untuk menvalidasi angket menggunakan rumus presentase. Teknik analisis datanya
menganalisis variable yang terkait dengan penelitian yaitu bagaimanapelaksanaan permainan bola
kasti dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik dasar permainan bola kasti pada siswa
Sekolah Dasar Kota Bengkulu Dan Angket Guru. Permainan kasti adalah suatu permainan di lapangan
yang menggunakan bola kecil dan pemukul yang terbuat dari kayu. Permainan kasti dilakukan secara
beregu, yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari 12 pemain. Teknik-teknik dasar
permainan kasti meliputi: Lari, lempartangkap, dan memukul bola.
Secara rinci, hasil penelitian teknik dasar lari, lempar tangkap, dan memukul di sekolah dasar
kota bengkulu dan angket guru dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Teknik dasar lari dalam
permainan bola kasti siswa kelas Va SDN 73 Kota Bengkulu Rata-rata nilai lari yaitu hanya
mencapai1,33. 2. Teknik Lempar Tangkap dalam permainan bola kasti siswa kelasVa SDN 73 Kota
Bengkulu Rata-rata nilai lempartangkap hanya mencapai 2,92. 3. Teknik Memukul dalam permainan
bola kasti siswa kelas VA SDN 73 Kota Bengkulu Rata-rata nilai memukul hanya mencapai2,26. 4.
Berdasarkan angket di atas bahwa penerapan pelaksanaan permainan bola kasti damlam
pembelajaran PJOK di Kota Bengkulu sudah terlaksanan dengan baik sesuai dengan kurikulim
pembelajaran. Guru-guru PJOK pun sudah memahami materi tentang permainan bola kasti tersebut.
Melalui variasi pembelajaran dan media pembelajaran yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
dan sarana prasarana yang lengkap. Bahwa yang menjawab Ya 64, maka didapat nilai 64 rata-rata
angket yakni : 4 16 dan yang menjawab Tidak 16, maka 16 didapat nilai rata-rata angket yakni : 4 = 4.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian sudah dilaksanakan, Pelaksanaan Permainan Bola
Kasti sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kota Bengkulu namun pada pelaksanaannya teknik
dasar permainan tersebut masih sangat kurang hal ini berdasarkan kemampuan teknik lari siswa
hanya 4,8%, teknik lempar tangkap hanya 10,5%, dan teknik memukul hanya 8,1%. Berdasarkan
angket guru yang menjawabYa hanya 80%danTidak hanya 20%. Jadi Penerapan pelaksanaan
permainan bola kasti dalam pembelajaran PJOK di SD Negeri Kota Bengkulu sudah terlaksana
denganbaik.

Pertiwi Tri Sevtia ,dkk.,” PELAKSANAAN PERMAINAN BOLA KASTI DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SD/MIN KOTA BENGKULU” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Jasmani, 1 (1) 2017.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kinestetik/article/view/3378/1776
PENGARUH MODIFIKASI BOLA TERHADAP LEMPAR TANGKAP PADA PERMAINAN BOLA KASTI

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi bola terhadap lempar
tangkap pada permainan bola kasti. Populasi pada penelitian ini adalah siswa yang mengikuti
ektrakurikuler permainan bola kasti se-Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Sampel pada
penelitian ini adalah siswa SDN Tanjungjaya yang mengikuti ekstrakurikuler bola kasti. Metode
penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen. Instrumen
yang digunakan penelitian untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
lembar observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh modifikasi
bola kain terhadap hasil lempar tangkap pada permainan bola kasti menunjukan bahwa terdapat
peningkatan hasil lempar tangkap pada permainan bola kasti. Pengaruh bola kasti yang sebenarnya
terhadap hasil lempar tangkap pada permainan bola kastimenunjukan bahwa hampir seluruh
siswamengalami peningkatan kemampuan lempar tangkap menggunakan bola kasti yang
sebenarnya dengan rata-rata peningkatan nilainya sebesar 10,89. Perbedaan antara bola kasti yang
sebenarnya dengan bola kain terhadap hasil lempar tangkap pada permainan menunjukan bahwa
hasil sig 0,398 maka ≥ α sehingga diterima.
Kata Kunci :Modifikasi bola, lempar tangkap, permainan bola kasti

Bermain kasti bagi anak-anak sekolah dasar apabila dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan teknik-teknik dasar peraturan tersebut, maka akan banyak manfaat yang dapat diperoleh
dari permainan tersebut. Terutama dapat mempengaruhi dalam pertumbuhan fisik, perkembangan
mental dan psikologis terhadap siswa sekolah dasar. Permainan bola kasti dapat merangsang
pertumbuhan fisik anak dengan cepat selain itu juga siswa akan memiliki tingkat kesegaran jasmani
yang yang lebih baik dan siswa yang memiliki fisik yang bugar akan melakukan aktivitas sehari-hari
tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Dengan cara bermain bola kasti yang sesuai, maka
siswa harus dapat menguasai keterampilan yang benar dan baik. Salahsatunya yaitu keterampilan
gerak melempar bola dan menangkap bola. Keterampilan gerak melempar dan menangkap bola ini
merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pemain kasti agar dapat bermain dengan
baik dan dapat menunjang strategi sehingga dapat memenangkan suatu pertandingan. Namun pada
kenyataannya seringkali siswa hanya melakukan gerakan melempar dan menangkap bola dengan
seadanya atau hanya sekedar melempar dan menangkap bola saja tanpa mempertimbangkan
gerakan-gerakan dasar yang benar pada saat melempar dan menangkap bola.

Pada observasi awal pada tanggal 12 ferbruari 2018 diketahui bahwa terjadi permasalahan
pada saat pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga kasti diantaranya yang terjadi pada penerapan
pembelajaran di SDN Tanjungjaya, Kabupaten Sumedang yaitu pada pembelajaran ekstrakurikuler
guru seringkali membiarkan siswa berlatih sendirian tanpa adanya pengawasan, pada fasilitas
lapangan dan alat-alat yang tidak memadai, penguasaan kemampuan melempar dan menangkap
yang kurang baik dalam menunjang permainan bola kasti, penguasaan teknik dasar lempar tangkap
merupakan salahsatu teknik yang paling penting dalam melakukan permainan bola kasti, sehingga
bagi para pemula, teknik inilah yang harus pertama dikuasai. Jika dalam pelaksanaannya permain
tidak dapat menguasai keterampilan lempar tangkap maka hal ini akan menjadi penghambat bagi
semua pemainnya dalam permainan tersebut. Faktor yang mempengaruhi keterampilan melempar
dan menangkap bola yang tidak sesuai adalah karena seringkali siswa merasa takut dengan bola
yang akan dilempar dan dipukulnya, hal ini menyebabkan perlu adanya modifikasi bola pada
permainan bola kasti yang dilakukan oleh siswa di sekolah dasar. Menurut Ardana & Darmawan
(2013, hlm.460), media alternatif modifikasi tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik bola
kasti: asli, murah, banyak tersedia atau mudah di dapat.
Dengan adanya modifiksi bola dalam penelitian ini diharapkan siswa akan mudah melakukan
gerakan lempar tangkap pada permainan bola kasti yang dilakukan. modifikasi bola ini diharapkan
dapat mendororng minat dan meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan lempar
tangkap bola dalam permainan bola kasti.
Pengaruh modifikasi bola kain terhadap hasil lempar tangkap pada permainan bola kasti.
Penggunaan bola yang dimodifikasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan lempar tangkap
bola. Pengaruh tersebut disebabkan oleh program kegiatan yang telah disusun sebanyak dua belas
pertemuan yang terdiri dari kegiatan melempar, menangkap dan kegiatan melempar tangkap
dengan menggunakan modifikasi bola. Pengaruh bola kasti yang sebenarnya terhadap hasil lempar
tangkap pada permainan bola kasti. Penggunaan bola kasti yang sebenarnya memberikan pengaruh
terhadap kemampuan lempar tangkap bola kasti. Perbedaan antara bola kasti yang sebenarnya
dengan bola kain terhadap hasil lempar tangkap pada permainan bola kasti.

Yudhi Ninik Permata dkk., “PENGARUH.MODIFIKASI.BOLA.TERHADAP.LEMPAR.TANGKAP.


PADA..PERMAINAN.BOLA.KASTI”  vol 3 no.1 (2018)
 https://ejournal.upi.edu/index.php/SpoRTIVE/article/view/13377/7858

You might also like