Ahmad Maulana Asyraf kelas IIE

Tema Debat PPKH Putra Nurul Hakim Kediri:

1. THBT Should animals be used for drugs trial

2. THBT Islamic religious education should be ban from the Indonesian curuculum
3. THBT imprisonment is just a trick of the rulers to prtect the criminals
4. THBT is a college education as valuable as once was?

1
 1. THBT Should animals be used for drugs trial
INDONESIA
"Hewan untuk Uji Coba Obat-obatan, Perlukah?
Sumber: di Kompasiana.com (22 Agustus 2019 21:16)
Di dunia yang sudah berkembang ini, manusia menjadi lebih cerdas dalam
segala bidang, salah satunya dalam bidang kilmu kesehatan. Berbagai obat
untuk penyakit yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan sudah berhasil
ditemukan oleh para ahli di berbagai belahan dunia. Para ahli ini dalam
percobaannya akan menggunakan makhluk hidup terrentu untuk menguji
keberhasilan obat temuannya.
Dalam dunia ilmu kesehatan sendiri, penggunaan hewan sebagai bahan uji
coba sangatlah lazim. Biasanya para ilmuwan akan menggunakan tikus
sebagai bahan uji coba awal dan berbagai jenis primata sebagai bahan uji coba
akhir.
Primata yang paling sering digunakan adalah simpanse. Mengapa simpanse?
Para ahli mengemukakan bahwa simpanse memiliki tingkan kemiripan DNA
hingga 98% dengan manusia. Beberapa peilaku simpanse yang sangat mirip
dengan manusia juga menjadi dasar pemilihan simpanse. Bahkan, menurut
teori Evolusi Darwin, manusia merupakan evolusi dari primata yang
diakibatkan oleh seleksi alam.
Alasan- alasan pendukung eksperimen pada binatang yaitu pengujian obat
pada hewan sudah terbukti berguna untuk mengetahui manfaat ataupun akibat
negatif yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Di banyak negara, pengujian obat
pada binatang menjadi keharusan sebelum digunakan pada manusia untuk
mengurangi resiko kegagalan sebelum digunakan oleh manusia. Dalam kasus
seperti itu, jika pengujian pada hewan dilarang, kemungkinan jatuhnya korban
dikarenakan obat belum teruji tentu sangat besar
Meskipun penggunaan hewan dalam pengujian obat-obatan sudah dilakukan
sejak dulu, tetap saja pengguanaan hewan ini menuai banyak kontroversi di
kalangan masyarakat. Alasan utama para penentang penggunaan hewan uji
INGGRIS
"Animals for Drug Trials, Is It Necessary?
Source: Kompasiana.com (22 August 2019 21:16)
In this developed world, humans are becoming smarter in all fields,
one of which is in the field of health sciences. Various drugs for
diseases that previously could not be cured have been found by experts
in various parts of the world. These experts in their experiments will
use certain living things to test the success of their drug findings.
In the world of health science itself, the use of animals as test material
is very common. Usually scientists will use mice as initial test material
and various types of primates as final test material.
The primates most often used are chimpanzees. Why chimpanzees?
Experts suggest that chimpanzees have a DNA similarity of up to 98%
with humans. Some behaviors of chimpanzees that are very similar to
humans are also the basis for choosing chimpanzees. In fact, according
to Darwin's theory of evolution, humans are the evolution of primates
as a result of natural selection.
The reasons for supporting animal experiments are that drug testing on
animals has proven useful to determine the benefits or negative effects
of the drug. In many countries, testing of drugs on animals is
mandatory prior to use in humans to reduce the risk of failure before
being used by humans. In such cases, if testing on animals is
prohibited, the possibility of casualties due to untested drugs is
certainly very high
Although the use of animals in drug testing has been carried out for a
long time, the use of these animals still reaps a lot of controversy
among the public. The main reason for the opponents of using test
animals is the "humanity" element that animals also have. Animals are
also creatures of God who have the right to live.
2
adalah unsur "kemanusiaan" yang juga dimiliki hewan. Hewan juga
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hak untuk hidup.
ilmuwan yang menentang penggunaan hewan uji
Menurut, beberapa ilmuwan yang menentang penggunaan hewan uji
mengatakan bahwa hewan yang dijadikan bahan uji coba seringkali sangat
tersiksa dan diperlakukan kejam. Hewan masih sangat menderita setelah uji
coba selesai, meskipun telah diberi anestesi sekalipun. Hewan merasakan rasa
sakit dan penderitaan seumur hidupnya jika obat yang diberikan gagal dan
menimbulkan kerusakan pada tubuhnya.
Bahkan dukungan yang diberikan oleh masyarakat untuk penggunaan hewan
dalam uji coba semakin turun dari tahun- ketahun. Menurut Foundation for
Biomedical Research, dukungan yang diberikan oleh kalangan masyarakat
terhadap penggunaan hewan makin berkurang dalam sepuluh tahun terakhir.
Dari yang awalnya 70 persen pada tahun 1990-an, dukungan tersebut
berkurang menjadi 54 persen pada tahun 2008. Penentang pengujian obat pada
simpanse ini kebanyakan berasal dari kalangan pecinta hewan dan komunitas
pecinta alam. Diantaranya UCLA Primate Freedom Project, Animal
Liberation Brigade dan Animal Liberation Front .
Bahkan tidak hanya kalangan masyarakat yang menentang, namun ada juga
penentang yang berasal dari kalangan ilmuwan sendiri, salah satunya Dr John
Pippin dari Physicians' Committee for Responsible Medicine.
"Penggunaan hewan sebagai penguji obat manusia adalah paradigma yang
salah dan dipertahankan selama puluhan tahun. Dari sekian banyak obat yang
terbukti manjur pada hewan, 90 persen gagal ketika diujikan pada manusia,"
ungkapnya seperti ditulis ABC News, Jumat (15/4/2011).
Menurut Dr John Pippin, percobaan seharusnya menggunakan teknologi
modern seperti stem cell yaitu penelitian epigenetik serta genetik atau
penelitian yang mengamati perubahan berbagai faktor genetik yang
diturunkan.
ilmuwan-ilmuwan pendukung penggunaan hewan uji
Meskipun ditentang oleh banyak pihak, pihak ilmuwan menilai masih sangat
membutuhkan hewan uji. Melalui Foundation for Biomedical Research,
scientists who oppose the use of test animals
According to some scientists who oppose the use of test animals, the
animals used for testing are often very tortured and cruelly treated.
Animals still suffer greatly after the trial is over, even after being given
anesthesia. Animals feel pain and suffering for the rest of their lives if
the drugs given fail and cause damage to their bodies.
Even the support given by the community for the use of animals in
trials is decreasing from year to year. According to the Foundation for
Biomedical Research, public support for the use of animals has
diminished in the last ten years. From an initial 70 percent in the
1990s, the support was reduced to 54 percent in 2008. Opponents of
drug testing on chimpanzees mostly come from animal lovers and the
nature lover community. These include the UCLA Primate Freedom
Project, the Animal Liberation Brigade and the Animal Liberation
Front.
In fact, not only the public is against it, but there are also opponents
from among the scientists themselves, one of which is Dr John Pippin
from the Physicians' Committee for Responsible Medicine.
"The use of animals as human drug testers is a wrong paradigm and
has been defended for decades. Of the many drugs that have been
shown to work in animals, 90 percent have failed when tested on
humans," he said as written by ABC News, Friday (15/4/2011) .
According to Dr. John Pippin, experiments should use modern
technology such as stem cells, namely epigenetic and genetic research
or research that observes changes in inherited genetic factors.
scientists who support the use of test animals
Despite the opposition from many parties, the scientists considered that
they still needed test animals. Through the Foundation for Biomedical
3
ilmuwan-ilmuwan pendukung penggunaan hewan uji belakangan semakin
mengampanyekan pentingnya penggunaan hewan uji.
Organisasi yang ini bahkan rela menganggarkan lebih dari Rp 1 miliar untuk
mengadakan kampanye tersebut. Salah satunya dengan memasang billboard
bergambar tikus dan anak kecil disertai tulisan "Who would you rather see
live?"
Dr Dario L Ringach, Seorang ahli saraf dari University of California mengaku
sering terpikirkan untuk menentang penggunaan hewan uji, namun ia berpikr
pengorbanan dilakukan untuk kebaikan yang lebih besar.
"Manusia yang menjadi korban akan lebih banyak jika tidak dilakukan
penelitian. Bayangkan berapa banyak korban manusia yang jatuh apabila
vaksin polio tidak ditemukan?" ungkap Dr Ringach.
Dalam kasus penggunaan simpanse uji coba HIV AIDS sendiri juga memiliki
banyak penentang. Alasannya adalah Sengaja menyuntikkan virus seperti HIV
atau obat-obatan lainnya pada simpanse hanya untuk memahami dampaknya
benar-benar tidak dapat diterima. Seolah olah simpanse tersebut mati tersiksa
hanya untuk tujuan yang tidak terlalu besar
Organisasi yang ini bahkan rela menganggarkan lebih dari Rp 1 miliar untuk
mengadakan kampanye tersebut. Salah satunya dengan memasang billboard
bergambar tikus dan anak kecil disertai tulisan "Who would you rather see
live?"
Dr Dario L Ringach, Seorang ahli saraf dari University of California mengaku
sering terpikirkan untuk menentang penggunaan hewan uji, namun ia berpikr
pengorbanan dilakukan untuk kebaikan yang lebih besar.
"Manusia yang menjadi korban akan lebih banyak jika tidak dilakukan
penelitian. Bayangkan berapa banyak korban manusia yang jatuh apabila
vaksin polio tidak ditemukan?" ungkap Dr Ringach.
Dalam kasus penggunaan simpanse uji coba HIV AIDS sendiri juga memiliki
banyak penentang. Alasannya adalah Sengaja menyuntikkan virus seperti HIV
atau obat-obatan lainnya pada simpanse hanya untuk memahami dampaknya
benar-benar tidak dapat diterima. Seolah olah simpanse tersebut mati tersiksa
hanya untuk tujuan yang tidak terlalu besar
Dengan kontroversi- kontroversi yang beredar di kalangan masyarakat dunia,
menurut saya sendiri, penggunaan simpanse untuk pengujian obat HIV AIDS
Research, scientists who support the use of test animals are
increasingly campaigning for the importance of using test animals.
This organization is even willing to budget more than Rp 1 billion to
hold the campaign. One of them is by putting up a billboard with a
picture of a mouse and a small child with the words "Who would you
rather see live?"
Dr Dario L Ringach, a neuroscientist from the University of California
admits he often thinks about opposing the use of test animals, but he
thinks the sacrifices are made for the greater good.
"Humans who become victims will be more if no research is carried
out. Imagine how many human victims will fall if the polio vaccine is
not found?" said Dr. Ringach.
In the case of the use of chimpanzees, the HIV AIDS trial itself also
has many opponents. The reason is that intentionally injecting a virus
like HIV or other drugs into chimpanzees just to understand the effects
is totally unacceptable. It's as if the chimpanzee died in torment for a
lesser cause
This organization is even willing to budget more than Rp 1 billion to
hold the campaign. One of them is by putting up a billboard with a
picture of a mouse and a small child with the words "Who would you
rather see live?"
Dr Dario L Ringach, a neuroscientist from the University of California
admits he often thinks about opposing the use of test animals, but he
thinks the sacrifices are made for the greater good.
"Humans who become victims will be more if no research is carried
out. Imagine how many human victims will fall if the polio vaccine is
not found?" said Dr. Ringach.
In the case of the use of chimpanzees, the HIV AIDS trial itself also
has many opponents. The reason is that intentionally injecting a virus
like HIV or other drugs into chimpanzees just to understand the effects
is totally unacceptable. It's as if the chimpanzee died in torment for a
lesser cause
With the controversies circulating among the world community, in my
opinion, the use of chimpanzees for HIV AIDS drug testing is indeed
4
memang diperlukan untuk keperluan sains dan perkembangan ilmu kesehatan
yang tentunya berdampak baik bagi tingkat kesehatan umat manusia. Jika obat
tidak diujikan terlebih dahulu, dapat sangat merugikan umat manusia.
Misalnya saat obat baru diujikan pada manusia langsung, ternyata malah
mengakibatkan virus yang menular, entu sangat mengancam jiwa jutaan
orang. Penggunaan hewan uji ini sangat penting untuk mengurangi korban
manusia yang ditimbulkan oleh penyakit. Pengorbanan beberapa hewan jauh
lebih murah harganya dibanding kematian umat manusia dalam skala besar
yang bisa ditimbulkan oleh suatu penyakit.
Namun, penggunaan hewan uji yang dalam hal ini simpanse, haruslah
sepadan dengan kepentingan untuk manusia. Pengujian pada hewan ini
seharusnya dilakukan untuk obat yang telah memasuki tahap akhir. Sebisa
mungkin, pengujian hewan menjadi langkah terakhir untuk pengujian obat.
Selama obat masih bisa diuji dengan teknologi, hindari penggunaan hewan
untuk mengurangi penggunaan hewan uji. Obat yang diujikan juga sebisa
mungkin tidak berbahaya bagi hewan tersebut.
Kode Etik penggunaan hewan untuk kepentingan percobaan:
• Tujuan penelitian bermanfaat untuk kepentingan banyak orang.
• Peneletian dirancang sebaik mungkin agar tujuan penelitian
kemungkinan besar dapat tercapai.
• Manfaat yang didapat sepadan atau lebih bermanfaat dibandingkan
dengan pengorbanan dan penderitaan hewan uji.
• Setelah hewan uji terlanjur menderita sakit, cacat, ataupun penyakit
permanen yang menyebabkan penderitaan, hewan tersebut harus
dimatikan dengan cara manusiawi untuk mengakhiri penderitaan
hewan uji.
• Hewan yang digunakan dalam uji coba harus diperlakukan dan dirawat
secara manusiawi. Hewan tersebut harus dirawat dengan layak, diberi
makan minum yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya, dan diberi
tempat tinggal yang layak.
necessary for the purposes of science and the development of health
sciences, which of course has a good impact on the level of human
health. If the drug is not tested first, it can be very detrimental to
mankind.
For example, when a new drug is tested directly on humans, it turns
out that it actually causes a contagious virus, which is certainly very
life-threatening for millions of people. The use of these test animals is
very important to reduce the human toll caused by the disease. The
sacrifice of a few animals is far less expensive than the large-scale
human deaths that a disease can cause.
However, the use of test animals, in this case chimpanzees, must be
commensurate with the interests of humans. Animal testing is
supposed to be done for drugs that have entered their final stages.
Wherever possible, animal testing should be the last step for drug
testing. As long as the drug can still be tested with technology, avoid
using animals to reduce the use of test animals. The drugs tested are
also as harmless as possible for the animal.
Code of Ethics for the use of animals for experimental purposes:
• The purpose of research is useful for the benefit of many
people.
• Research is designed as well as possible so that the research
objectives are most likely to be achieved.
• The benefits obtained are commensurate or more beneficial
than the sacrifice and suffering of the test animals.
• After the test animal already suffers from illness, disability, or
permanent disease that causes suffering, the animal must be
killed by humane means to end the suffering of the test animal.
• Animals used in trials must be treated and cared for humanely.
The animal must be properly cared for, fed and watered
according to the body's needs, and given a proper place to live
5
 2. THBT Islamic religious education should be ban from the Indonesian curuculum
INDONESIA
Andai Pendidikan Agama Dihapus, Apa yang Akan Terjadi?
https://www.kompasiana.com/ 6 Juli 2019 09:53
Apakah pendidikan adalah sebuah konsep yang dibuat dalam rangka mengisi
otak manusia semata ?
Mungkin banyak yang berfikir bahwa di zaman serba teknologi canggih serta
di zaman dimana persaingan ekonomi demikian tinggi ini yang diperlukan
adalah otak otak pintar yang berisi ilmu ilmu terapan, bentuk ilmu yang kelak
dapat dipraktekkan dalam kehidupan nyata yang bersifat duniawi.
Untuk menjawab tantangan teknologi serta persaingan ekonomi tersebut
apalagi mungkin bila melihat bangsa Indonesia yang dianggap sudah tertinggal
sangat jauh di banding bangsa bangsa lain di dunia
Maka dalam grand desain sistem pendidikan yang orientasi mengutamakan hal
hal yang bersifat duniawi itu konsep pendidikan yang orientasi kepada hal
metafisis-spiritual-abstrak-moralitas-akhlak yang orientasinya bukan hanya
kepada kehidupan duniawi tapi terutama keselamatan di akhirat menjadi
sesuatu yang mungkin oleh sebagian dipandang sebelah mata
Mungkin,sekali lagi mungkin itu yang menjadi dasar pandangan serta
kebijakan penggagas ide pendidikan yang lebih fokus kepada hal yang bersifat
duniawi melempar ide dihapuskan nya pendidikan agama disekolah sekolah
yang kini mulai mencuat kembali ke permukaan dan menimbulkan efek
ketakutan yang luar biasa bagi sebagian orang yang masih memiliki kepedulian
dengan pendidikan agama serta tentu masalah akhlak serta keimanan.
Termasuk saya pribadi termasuk yang sangat syok, gelisah dan sangat cemas
sekaligus marah dengan ide demikian, takut terjadi sesuatu hal yang
menakutkan pada bangsa ini kelak nanti,yaitu ketika generasi bangsa sudah
makin tidak peduli dengan hal hal yang bersifat spiritual dan para orang tua
menjadi sulit memasukkan pendidikan agama bagi anak anaknya
Saya masih bersyukur reaksi masyarakat utamanya di medsos atas
permasalahan ini sangat ramai dan mayoritas bersikap keras. Dan tulisan
INGGRIS
Is education a concept created in order to fill the human brain alone?
Maybe many think that in this era of advanced technology and in an era
where economic competition is so high what is needed is a smart brain that
contains applied science, a form of knowledge that can later be practiced in
real life that is mundane.
To answer the challenges of technology and economic competition,
especially if you look at the Indonesian nation, which is considered to be far
behind compared to other nations in the world
So in the grand design of an education system that is oriented towards
worldly things, the concept of education that is oriented to metaphysical-
spiritual-abstract-morality-morality matters whose orientation is not only to
worldly life but especially safety in the hereafter becomes something that
some may underestimate. eye
Perhaps, once again, that may be the basis for the views and policies of the
initiators of the idea of education that are more focused on worldly things,
throwing the idea of abolishing religious education in schools which are now
starting to resurface and cause a tremendous fear effect for some people who
are still have a concern with religious education and of course the problem of
morals and faith.
Including myself personally, including those who are very shocked, anxious
and very anxious at the same time angry with such an idea, afraid that
something scary will happen to this nation in the future, namely when the
nation's generation is no longer concerned with spiritual matters and parents
become difficult. include religious education for their children
I am still grateful that the public reaction, especially on social media, on this
issue is very lively and the majority are strict. And this article is also inspired
by the enthusiasm of those who radically reject the idea. I can't imagine if the
6
inipun terinspirasi dengan semangat mereka mereka yang secara radikal public was indifferent to problems like this and the originator of the idea
menolak ide tersebut.tak bisa saya bayangkan andai publik sudah tak acuh could freely carry out his plans.
dengan permasalahan seperti ini dan sang penggagas ide bisa leluasa
menjalankan rencananya
Mereka lupa apa itu manusia dan apa itu kehidupan
Itulah, untuk mengharmonisasikan sistem pendidikan dengan manusia sebagai
entitas penerima nya maka para desainer pendidikan harus mengetahui secara
mendalam apa itu manusia serta apa itu kehidupan yang dijalani manusia
sehingga bisa lahir sistem pendidikan yang meng akomodasi seluruh
kebutuhan manusia
Mesti di ketahui bahwa manusia itu makhluk yang super kompleks demikian
pula kehidupan yang mereka jalani tidak se sederhana yang dibayangkan-tidak
hanya satu sisi-tidak hanya berkaitan dengan hal yang melulu material dan
duniawi
Sebab itu system pendidikan yang dibuat pun mesti yang relevan dengan
realitas manusia dan kehidupannya tersebut, artinya harus mempersiapkan
manusia kelak menghadapi problematika serta tantangan kehidupan yang serba
kompleks bukan hanya terkait hal material tetapi yang terkait dengan hal yang
bersifat spiritual, non materi.
Bukan hanya yang menyangkut kehidupan duniawi nya tetapi juga
memikirkan keselamatan nya kelak setelah mati,karena se sukses apapun
kehidupan duniawi seorang manusia ia tetap akan mati, suatu saat cepat atau
lambat ia tetap akan memerlukan Tuhan
Dengan kata lain para desainer pendidikan harus tahu dan ingat hal ini :
Bahwa manusia itu bukan cuma makhluk fisik-jasadiah tetapi ia juga adalah
makhluk yang memiliki ruhani, manusia itu bukan cuma bergumul dengan hal
fisik tapi juga dengan hal metafisik, manusia itu bukan cuma memiliki otak
tapi juga memiliki hati,kebutuhan manusia itu bukan hanya materi tapi juga
hal hal yang non materi,manusia itu bukan cuma hidup di dunia tapi kelak akan
hidup di akhirat
Sehingga dalam melihat manusia, kehidupannya serta problematika yang kelak
akan mereka hadapi itu jangan hanya satu sisi-satu arah-satu dimensi seperti
sikap serta pandangan kaum materialist
They forget what is human and what is life
That is, to harmonize the education system with humans as receiving entities,
educational designers must know in depth what humans are and what life is
lived by humans so that an education system can be born that accommodates
all human needs.
It must be known that humans are super complex creatures as well as the life
they live is not as simple as imagined - not only one side - not only related to
purely material and worldly things
Therefore, the education system that is created must also be relevant to the
reality of humans and their lives, which means that they must prepare
humans to face the problems and challenges of life that are all complex, not
only related to material things but those related to spiritual and non-material
things.
Not only concerning his worldly life but also thinking about his safety later
after death, because no matter how successful a human's worldly life is, he
will still die, one day sooner or later he will still need God.
In other words, educational designers must know and remember this:
That humans are not only physical beings but also spiritual beings, humans
are not only struggling with physical things but also with metaphysical
things, humans not only have brains but also have hearts, human needs are
not only material but also non-material things, humans do not only live in
this world but will live in the hereafter
So that in looking at humans, their lives and the problems they will face in
the future, it is not only one side-one-way-one-dimensional, such as the
attitudes and views of the materialists.
Or is it that humans today are increasingly becoming materialists who are
increasingly insensitive to spiritual-spiritual-metaphysical issues? .. if
7
Ataukah manusia saat ini makin mengarah menjadi materialist materialist yang according to the prophecies of the prophets it is a characteristic of mankind
makin tidak peka terhadap persoalan ruhani-spiritual-metafisis ? .. kalau before the apocalypse arrives
menurut nubuatan para nabi itu adalah ciri umat manusia menjelang kiamat
tiba
Reasons beyond the substance of education
Alasan alasan diluar substansi pendidikan The initiators of the idea of abolishing religious lessons in schools may have
Penggagas ide dihapuskannya pelajaran agama disekolah mungkin memiliki the thought that religion is enough to be taught at home by their respective
pemikiran bahwa agama cukup diajarkan di rumah oleh orang tua masing parents or a myriad of other reasons that are completely unrelated to the
masing atau segudang alasan lain yang sama sekali tak terkait dengan substansi substance of comprehensive education. But it must be remembered that
pendidikan yang bersifat menyeluruh.tapi musti di ingat bahwa dimanapun di wherever it is practiced, if education only leads to one direction and only
praktekkannya, bila pendidikan hanya mengarah ke satu arah dan hanya di directed in one direction then something will be lost from the student.
arahkan ke satu arah maka akan ada sesuatu yang hilang dari anak didik And if the child is accustomed to being released from the elements of
tersebut. religious education at school then that will become his character later in life,
Dan bila sang anak terbiasa dilepaskan dari unsur pendidikan agama di sekolah the child will tend to become a secular being who separates religion from
maka itu akan menjadi karakternya kelak di kemudian hari, sang anak akan worldly issues.
cenderung menjadi makhluk sekuler yang memisah agama dengan persoalan This is a despicable character in the view of the divine religion which in the
persoalan keduniawian. teachings of the divine religion the religious element must be used as a guide
Ini adalah karakter tercela dalam pandangan agama Ilahiah yang mana dalam in dealing with worldly problems, because that is why religion was sent
ajaran agama Ilahiah unsur agama itu harus dijadikan pedoman dalam down, not for instructions to carry out personal rituals alone.
menghadapi persoalan persoalan duniawi, karena untuk itulah agama di
turunkan, bukan untuk petunjuk melakukan ritual pribadi semata The factor of religious diversity also cannot be used as an excuse because one
religious community has the right and obligation to the religious education of
Faktor keragaman agama juga tidak bisa dijadikan alasan oleh karena satu its generation, including when he enters school, except in a state and non-
umat beragama memiliki hak serta kewajiban terhadap pendidikan agama religious community, of course. not in his arms
generasinya termasuk ketika ia masuk ke sekolah kecuali di lingkungan negara Whatever reasons used by the initiator of the secularistic idea must be studied
dan masyarakat yang tak beragama tentunya.satu umat juga memiliki hak to be answered with realistic, scientific, reasonable arguments, not enough
untuk tidak mengikuti pelajaran agama lain yang tidak di peluknya with emotion, of course.
Alasan apapun yang digunakan sang penggagas ide sekuleristik itu mesti di
tela 'ah untuk dijawab dengan argumentasi yang realistik,ilmiah, masuk akal,
tidak cukup dengan emosi tentunya.

8
 3. THBT Imprisonment is just a trick of the rulers to prtect the criminals
KOMPAS.com - JW (43), /2021/12/29/
seorang napi di Semarang, Jawa Tengah mengendalikan bisnis narkoba
selama empat tahun dari dalam penjara Lapas Kedungpane, Semarang. Ia
dibantu kekasihnya, FSR (30) asal Sragen untuk melalukan tindak pidana
pencucian uang (TPPU) bisnis narkoba tersebut. Dari tindakan pencucian
uang tersebut, polisi mengamankan barang bukti senilai Rp 4 miliar. FSR
kemudian ditangkap di rumahnya di Sragen pada pada 4 November 2021.
Kabar soal adanya narapidana di dalam tahanan yang masih bisa
menjalankan bisnis narkoba bukanlah hal baru. Kejadian semacam ini sudah
berulang kali terjadi di Indonesia. Tidak hanya mengatur jual-beli barang
haram dari dalam sel, beberapa waktu lalu bahkan terkuak adanya seorang
narapidana yang mengendalikan pabrik sabu di Lombok Timur, Nusa
Tenggara Barat, dari dalam sel.
Mengapa hal ini masih bisa terjadi dan terus berulang? Pakar Hukum
Kepolisian Universita Bhayangkara Jakarta, Edi Hasibuan menyebut aksi
atau tindakan napi yang masih bisa mengendalikan bisnis narkoba dengan
mudah tersebut terjadi akibat lemah atau kendornya pengawasan yang
diterapkan di lembaga pemasyarakatan. "Kita sadari napi walau sudah
ditangkap dan dipenjara di lapas tetap saja bisa menjalankan bisnis gelapnya.
Ini terjadi karena penggunaan HP masih belum ketat dan pengawasan juga
belum ketat," kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/11/2020).
JAKARTA, KOMPAS.com - Seseorang yang diduga narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, berinisial
WC membongkar "rahasia umum" yang selama ini terjadi di balik penjara
tersebut. Laporan Antaranews.com, WC menyebutkan para narapidana atau
napi di Lapas Cipinang bisa memiliki telepon seluler atau handphone (HP) di
dalam lapas asalkan membayar sejumlah uang kepada petugas. Besaran
dananya bervariasi, dari Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Uang itu disebut WC
sebagai uang tutup mata petugas. “Harganya bervariasi, antara . Nanti
setelah ‘handphone’ masuk juga enggak langsung keluarga yang kasih.
KOMPAS.com - JW (43), /2021/12/29/
a prisoner in Semarang, Central Java controlled the drug business for four
years from inside the Kedungpane prison, Semarang. He was assisted by his
girlfriend, FSR (30) from Sragen to carry out the crime of money laundering
(TPPU) in the drug business. From the money laundering action, the police
secured evidence worth Rp. 4 billion. FSR was then arrested at his home in
Sragen on November 4, 2021.
The news about the existence of prisoners in detention who can still run the
drug business is not new. This kind of incident has happened repeatedly in
Indonesia. Not only regulating the sale and purchase of illicit goods from
inside the cell, some time ago it was even revealed that there was an inmate
controlling a methamphetamine factory in East Lombok, West Nusa
Tenggara, from inside the cell.
Why is this still happening and keeps repeating itself? Police Legal Specialist
at Bhayangkara Jakarta Universita, Edi Hasibuan, said that the actions of
prisoners who were still able to control the drug business easily occurred due
to weak or slack supervision in prisons. "We realize that even though
prisoners have been arrested and imprisoned in prisons, they can still carry
out their illicit business. This happens because the use of cellphones is still
not strict and the supervision is not strict," said Edi when contacted by
Kompas.com, Tuesday (11/24/2020).
JAKARTA, KOMPAS.com - A person suspected of being a prisoner at the
Cipinang Class I Penitentiary, East Jakarta, with the initials WC uncovered
the "general secret" that had been going on behind the prison. The
Antaranews.com report, WC stated that inmates or inmates at Cipinang
Prison can have a cell phone or cellphone (HP) in prison as long as they pay a
certain amount of money to the officers. The amount of funds varies, from
Rp. 1.5 million to Rp. 2 million. The money was called the WC as the
officer's blindfold. “The price varies, between . Later, after the 'mobile phone'
came in, the family did not directly give it. First given to the new companion
9
Dikasih dulu ke tahanan pendamping baru ke napinya. Intinya uang tutup
mata petugas,” ujar WC. Baca juga: Narapidana Lapas Cipinang Mengaku
Diminta Rp 30.000 Per Minggu agar Bisa Tidur Beralaskan
Kardus Menurut WC, pihak Lapas Cipinang juga menyediakan layanan
komunikasi agar narapidana bisa menghubungi pihak keluarga. Namun,
layanan itu tidak tersedia setiap hari dan waktu berbicaranya pun dibatasi.
Napi yang berminat menggunakan layanan tersebut harus membayarkan
sejumlah uang kepada petugas. “Di sini kan untuk beli rokok dan sebagainya
butuh uang. Kalau untuk yang enggak punya handphone juga ada bantuan
dari petugas. Jadi kita pinjam handphone, setiap telepon bayar”. Baca juga:
Ungkap Jual Beli Kamar di Lapas Cipinang, Napi: Termahal Rp 25
Juta Tarif yang dipatok untuk meminjam telepon seluler petugas bervariasi,
dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Mayoritas pemilik telepon seluler di
lapas adalah napi bandar narkoba dengan masa tahanan di atas lima
tahun. Para bandar itu butuh telepon untuk menjalankan bisnis mereka dari
dalam tahanan, pungkas WC. “Sebenarnya ini rahasia umum untuk orang
yang pernah dipenjara. Apalagi untuk bandar narkoba besar,” katanya.
4. THBT is a college education as valuable as once was?
Seberapa Penting Pendidikan Tinggi?
https://masoemuniversity.ac.id/ 14 Februari 2020
Saat ini kita tengah berada pada revolusi industry 4.0 dimana teknologi informasi
sangat berperan sekali dalam kehidupan sehari – hari karena secara tidak
langsung memang mempengaruhi berbagai aspek saat ini, tentunya juga dengan
pendidikan. Tidak hanya pendidikan formal mulai dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas, hal saat ini bisa dikatakan pendidikan tinggi menjadi
peran central dalam pengembangan kemampuan masyarakat Indonesia.
Pelain pengembangan keilmuan pendidikan tinggi juga ikut berperan dalam
pengembanagn bangsa juga saat ini, melalui pendidikan tinggi saat ini bnyak
melahirkan mahasiswa ataupun lulusan yang berperan aktif. Di daerahpun
prisoner to the prisoner. The point is that the money is blindfolded by the
officers," said the WC. Also read: Inmates at Cipinang Prison Claims to be
Asked for IDR 30,000 per week so they can sleep on cardboard According to
the WC, the Cipinang Prison also provides communication services so that
inmates can contact their families. However, the service is not available
every day and talk time is limited. Prisoners who are interested in using the
service must pay a certain amount of money to the officers. “Here, you need
money to buy cigarettes and so on. If you don't have a cellphone, there is also
assistance from the officers. So we borrow cellphones, pay every call.” Also
read: Revealing the sale and purchase of rooms in Cipinang prison, prisoner:
The most expensive is Rp. 25 million. The rates for borrowing cell phones
from officers vary, from Rp. 50 thousand to Rp. 100 thousand. The majority
of cell phone owners in prisons are drug dealer convicts with a prison term of
more than five years. The bookies need telephones to run their business from
prison, concluded the WC. “Actually this is an open secret for people who
have been imprisoned. Especially for big drug dealers," he said.
How Important is Higher Education?
https://masoemuniversity.ac.id/ February 14, 2020
Currently we are in the industrial revolution 4.0 where information
technology plays a very important role in everyday life because it
indirectly affects various aspects at this time, of course also with
education. Not only formal education starting from elementary school to
high school, it can now be said that higher education has a central role in
developing the capabilities of the Indonesian people.
In addition, the scientific development of higher education also plays a
role in the development of the nation at this time, through higher
education currently giving birth to students or graduates who play an
10
banyak masyarakat telah sadar akan pentingnya pendidikan khususnya penidikan
tinggi itu sendiri. Jadi pendidikan tinggi tidak hanya sekedar lembaran ijazah.
Perguruan Tinggi menjadi wadah khusnya remaja untuk membentuk karakter
serta kepribadiannya ke lebih dewasa, berbeda dengan sekolah dulu yang masih
berkepribadian ke kanak-kanakan. Selain hal itu masih ada beberapa kenapa saat
ini Pendidikan tinggi itu penting, diantaranya :
Memberikan Keunggulan Pengetahuan dan wawasan baru
Tidak bisa dipungkiri kita bisa mendaoatkan pengetahuan dan wawasan melalui
Pendidikan baik yang berhubungan dengan program studi kita ataupun tidak ,
pengetahuan ini bisa bersumber dari pengetahuan dan wawasan ini bisa yang
dipelajar dari Pendidikan ataupun dari kehidupan sehari-hari kita mislanya
kehidupan berorganisasi, beitupun bagi perusahaan orang yang berpengetahuan
lebih ataupun lulusan perguruan tinggi memliki banyak keunggulan pada bidang
terkaitnya.
Membangun Karakter dan Sudut pandang
Pendidikan tinggi juga membentuk karekter tiap mahasiswa mulai dari sikap
kejujuran, kedisiplinan integritas sampai dengan sopan santun, Pendidikan tinggi
juga memupuk kita menjadi semakin dewasa merencanakan mengambil
keputusan yang tepan, tentunya hal itupun berkaitan dengan terbentuk nya sudut
pandang terhadap kehidupan ,a akan banyaknya pandangan baru yang mengubah
pola fikir kita tentunya.
Mendapatkan Jaringan Lebih
Dengan Pendidikan tinggi juga tentunya selain membuka wawasasan jaringan
kita juga terbuka menjadi lebih luas dan banyak, apalagi bagi mahasiswa yang
tentunya aktif dalam berbagai bidang bisa organisasi ataupun penelitian dan
pengambdian kepada masyarakat , hal inisangat bermanfaat kedepanya karena
active role. Even in the area, many people have realized the importance
of education, especially higher education itself. So higher education is
not just a diploma sheet.
University is a place especially for teenagers to shape their character and
personality to be more mature, in contrast to the old school which still
has a childish personality. Apart from that, there are several reasons why
higher education is currently important, including:
Providing superior knowledge and new insights
It is undeniable that we can gain knowledge and insight through
education, whether related to our study program or not, this knowledge
can be sourced from this knowledge and insight can be learned from
education or from our daily lives such as organizational life, be it for
companies, people who are more knowledgeable than college graduates
have many advantages in related fields.
Building Character and Point of View
Higher education also shapes the character of each student ranging from
honesty, integrity, discipline to good manners, Higher education also
nurtures us to become adults planning to make the right decisions, of
course it is also related to the formation of a point of view on life, a new
view that changes our way of thinking.
Get More Network
With higher education, of course, in addition to opening up our network,
it is also open to be wider and more numerous, especially for students
who are certainly active in various organizations or research and serve
the community, this is very useful in the future because when students
graduate they have the possibility of high-quality jobs or projects that
offers a very decent income.
11
ketika lulus mahasiswa memiliki kemungkinan pekerjaan ataupun proyek
berklualitas tinggi yang menawarkan pendapatan yang sangat layak.
Pekerjaan Yang beragam
Bagi lulusan perguruan tinggi juga ketika lulus nantinya memungkinkan
mendapatkan pekerjaan tinggi yang beragam, bisa sebagai pengajar di sekolah
ataupun perguruan tinggi lagi ataupun perusahaan lainya. Dengan beragamnya
pilihan lapangan pekerjaan ini , maka naantinya lulusan perguruan tinggi itu
sendiri memiliki pekerjaan yang memang sesuai dengan yang di inginkan atau
perkerjaan terbaik mereka.
Nah itu dia beberapa kenapa Pendidikan tinggi penting , jadi cuman sekedar
ijazah ataupun gelar saja apalagi gengsi , Oleh karena itu Pendidikan tinggi
kedepanya sangat berperan untuk diri sendiri khususnya.
Diverse Jobs
For college graduates, when they graduate, it will be possible to get a
variety of higher education jobs, either as teachers in schools or colleges
or other companies. With a variety of job choices, later college graduates
themselves have jobs that are in accordance with what they want or their
best jobs.
So those are some of the reasons why higher education is important, so
it's just a diploma or degree, let alone prestige. Therefore, higher
education in the future plays a very important role for yourself in
particular.
12