Professional Documents
Culture Documents
Laporan - Penkes PHBS - RT 07
Laporan - Penkes PHBS - RT 07
PENDIDIKAN KESEHATAN
(PHBS PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA)
DI RT 07 / RW 06 DESA MRANGGEN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 01 - 02
PENDAHULUAN
Lingkungan hidup menurut UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Kerusakan lingkungan hidup merupakan
masalah yang mengkhawatirkan di Indonesia.
Manusia merupakan pelaku utama dalam permasalahan lingkungan
dengan segala kegiatannya. Setiap kegiatan manusia akan menghasilkan sisa atau
buangan yang biasa disebut sampah. Persoalan sampah tak kunjung selesai
disebabkan oleh tingginya kepadatan penduduk dan konsumsi masyarakat yang
tinggi khususnya di berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 2016 jumlah
timbulan sampah di Indonesia mencapai 65,2 juta ton per tahun, jumlah tersebut
akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Pertambahan jumlah timbulan sampah terjadi sangat cepat, hal tersebut dapat
dilihat pada tahun 2002 penduduk perkotaan menghasilkan 0,64 kg/orang/hari dan
pada tahun 2012 jumlah timbulan sampah meningkat menjadi 1,2 kg/orang/hari
(World Bank, 2012). Di Indonesia sekitar 60% komposisi sampah berupa sampah
organik dan 14% sampah plastik. Sumber sampah terbanyak berasal dari pasar
tradisional yang memproduksi 95% sampah organik. Sementara itu, sampah di
daerah permukiman lebih beragam, adapun komposisi sampahnya yaitu sekitar
75% sampah organik dan sisanya sampah anorganik (Tim Penulis PS, 2008). Pada
tahun 2019 jumlah timbulan sampah di Provinsi Jawa tengah yaitu sebanyak
4.874.479,43 m 3 /hari (Menlhk, 2019). Semakin hari jumlah sampah semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan gaya hidup yang
semakin konsumtif oleh karena itu pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari
tetapi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengurangi, mengendalikan
pencemaran serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya.
karena itu pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari tetapi yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara mengurangi, mengendalikan pencemaran serta
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya.
Sebagaimana digambarkan di atas, pengelolaan sampah menjadi banyak
kajian, termasuk yang dilakukan di Kabupaten Demak (Purnaweni, 2019).
Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Tengah yang memiliki jumlah penduduk sebesar 1,158,772 jiwa (BPS Kab
Demak, 2020). Tingginya jumlah penduduk turut menyebabkan peningkatan
jumlah timbulan sampah. Berdasarkan data SIPSN (2018) jumlah sampah yang
tidak terkelola sebesar 8 ton/hari dan sampah yang ditimbun di TPA sebesar 30
ton/hari. Tahun 2019, dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli tercatat sampah
di Kabupaten Demak yang masuk ke TPA yaitu sekitar 63 ton/hari. Jumlah
sampah tersebut bertambah setiap tahunnya.
Sasaran : Warga
Waktu : 45 Menit
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
C. Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi / simulasi
3. Diskusi unteraktif
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Evaluasi
1. Kriteria struktur
Peserta yang datang di tempat penyuluhan Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan di-lakukan sebelum dan saat
penyuluhan
2. Kriteria proses
3. Kriteria hasil
- Sampah
4. Kegiatan Penyuluhan
TahapWaktu Kegiatan Peserta
Penyuluh Kegiatan Media
1 Pembukaan sampah apa yang har
5 Menit
a. Salam b. di lakukan
2. Isi materi
35 menit Leaflet Poster
a. Menyebutkan
pengertian Pengeras suara
d.
yang telah
e. Memapar disampaikan.
kan cara- b.
cara Memberik
mengelola an
sampah motivasi
f. ·Memberi peserta
kesempata untuk
n melaksnak
masyaraka an PHBS
t untuk dilingkun
bertanya gan
3. Penutup 5 sekolah
menit a.
Menyimpulkan
materi bahasan
Pengeras suara
H. Pengorganisasian
Pemateri :
Fasilitator dan observer :
Moderator :
I. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
Membuka acara
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalannya
acara penyuluhan
M
e
n
u
t
u
p
k
a
n
a
c
a
r
a
2
.
T
u
g
a
s
P
e
m
a
t
e
r
i
Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
Menggali pengetahuan audiens
Bertanya pada audiens
M
e
n
y
i
m
p
u
l
k
a
n
m
a
t
e
r
i
3
.
T
u
g
a
s
O
b
s
e
r
v
e
r
Mengev
aluasi
jalannya
penyuluhan
4. Tugas
Fasilitator
a. Memfasilitasi jalanya penyuluhan
S
a
m
p
a
h
1
.
P
e
n
g
e
r
t
i
i
a
n
Jenis Lama
Sampah Hancur
Kertas 2-5 Bulan
5 Bulan
Dus Karton
Filter Rokok 10-12 Tahun
Kantong Plastik 10-20 Tahun
Kulit Sepatu 25-40 Tahun
Pakaian/Nylon 30-40 Tahun
Plastik 50-80 Tahun
plastik
b. berjangkitnya penyakit
c.
b
enca
na
alam
lainy
a 5.
Cara
Men
gelol
a
Sam
pah
a. Memilah
Sampah di pisah antara organik dan an organik
b. Pembuatan kompos
Kompos dapat mengurangi tumpukan sampah yang mudah
membusuk seerta sangat berguna dalam penyuburan tanah,
selain itu kompos juga bisa
A. TahapPersiapan
pada kegiatan pendidikan kesehatan dengan 2 materi penkes yaitu tentang
penyakit degenerative (hipertensi, diabetes melitus, dan reumatik) dan PHBS
(pengelolaan sampah rumah tangga), sesuai dengan perjanjian hasil lokmin akan
diadakan penyuluhan di semua rt yang ada di rw 06 desa mranggen. Perizinan
dilakukan dengan pak RTpada hari Jumat tanggal 02Juli2022dengan bertemu
langsung dirumah pak rt.Perlengkapanyang digunakan untuk mendukung acara
dipersiapkan satu jam sebelum acara dimulai dan di bantu oleh ibu RT
mengundang masyrakat sekitar untuk berkumpul dirumah salah satu warga
masyrakat. media yang digunakan adalahlembarbalik.
B. TahapPelaksanaanKegiatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan 2 materi penkes yaitu tentang
penyakit degenerative (hipertensi, diabetes melitus, dan reumatik) dan PHBS
(pengelolaan sampah rumah tangga), diadakan pada tanggal 06 Juli 2022dirumah
salah satu warga (Ny. Istikomah) RT 07pukul18.30- 20.45 WIB.
Adapun susunan acara pendidikan kesehatan tentang penyakit degenerative,
meliputi :
1. Pembukaan
Pembukaan kegiatan penyuluhan dibuka oleh modetaror saudari Nursitha pukul
18.45 WIB. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mundur 15 menit karena
menunggu peserta hadir dalam kegiatan dikarenakan sedang hujan di desa
mranggen
2. Acara inti
Acara inti yang dilaksanakan tanggal 06Juli 2022pukul18.30 WIB
dirumahsalahsatuwarga (Ny.Istiana) RT 07,sebelum acara dimulai terlebih
dahulu masyrakat yang hadir di kegiatan diberikan lembar pre-post dan
dipersilahkan menjawab pertanyaan didampingi mahasiswa yang hadir.
Selanjutnya kegiatanpenyuluhandibukaoleh moderator yaituNursitha,
dandilanjutkanoleh Elisa yulistianasebagaipenyaji materi.
Setelahpenyajiselesaimenyampaikanmateri, kemudian moderator
memberikankesempatankepadaibu-ibu untukbertanya,Pertanyaan yang
ditanyakandiantaranyaseputarkeluhan – keluhan yang dirasakanolehibu-ibu,
sepertibadan yang cepatlelah, dengkul yang sering sakit, kepala yang
pusingterus – menerusdansebagainya. Tanya
jawabdilakukanbersamaandenganpemeriksaantekanandarahpadamasyarakat
yang
ingindilakukanpemeriksaan.Pertanyaandapatdijawabdenganbaikolehpenyaji.
Setelah sesi pertanyaan dan pengukuran tekanan darah selesai mahasiswa
kembali mendampingi masyarakat untuk mengisi lembar post-test.
3. Penutup
Pada acara penutupdipimpinoleh pembawa acara dengan membaca Alhamdulillahi
Roball’alamin.
C. TahapEvaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
b. Kegiatan pendidikan kesehatan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
c. Penyaji dapat menyediakan media lembarbalik dan e-book yang diperlukan
saat melakukan pendidikan kesehatan
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan
b. Masyarakat terlibat aktif saat berlangusng nya pendidikan kesehatan dengan
mengajukan pertanyaan
3. Evaluasi hasil
Table 1.1
Rata – rata nilai Pre – Post pendkes
RATA- RATA
PRE TEST;
RATA- RATA;
POST TEST; 35; 35%
RATA- RATA;
65; 65%
Berdasarkanhasil rata – rata nilai pre – post pendkes pada tabel 1.1
didapatkan hasil yaitu nilai rata – rata untuk pre test adalah 35% dari 15 orang dan
nilai rata – rata untuk post testadalah 65%.dari 15 orang Jadi, terjdi peningkatan
pengetahuan masyarakat setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan.
DOKUMENTASI