Professional Documents
Culture Documents
Nim : 7213144023
Kelas : ADP A
Matkul : Bahsa Indonesia
JAWABAN HAL 34
1.
Bumi Manusia
Identitas :
Orientasi :
Tidak seorangpun yang dapat memungkiri sihir senyuman dan Inilah salah satu novel paling
populer dan terkenal asal Indonesia. Bumi Manusia adalah seri pertama dari tetralogi "Buru" karya
satu sastrawan besar Indonesia, yakni Pramoedya Ananta Toer.Beliau menulis buku ini ketika masih
mende kam di penjara pada tahun 1975, tepatnya di pulau Buru. Pada tahun 1981, novel ini sempat
dilarang terbit karena dinilai mengandung ajaran-ajaran yang tidak baik.
Nyatanya, novel ini kaya akan sejarah, utamanya ketika masa penjajahan masih berlangsung dan
justru dapat membangkitkan rasa nasionalisme.Bumi Manusia dinilai memiliki pengaruh yang besar
terhadap penulisnya. Pramoedya Ananta Toer bahkan pernah hampir diusulkan untuk menerima
penghargaan Nobel atas novelnya ini. Bagaimana bisa? Karena sampai tahun 2005, Bumi Manusia
telah dirilis dengan 33 bahasa berbeda.
Tafsiran Isi
Cerita bermula di akhir abad 19, menampilkan suasana khas zaman kolo nial yang begitu
detail dan epik. Ceritanya berlatar di Wonokromo awal abad 20an. Di mana tempat ini sendiri
merupakan wilayah kebun tebu di Surabaya, Blora. Kisah ini adalah tentang dua insan manusia yang
saling mencintai di atas panggung helatan masa kolonial Belanda. Saat memba canya, pembaca
benar-benar dibawa masuk ke dalam suasana pada abad itu. Suasana khas kolonial dengan hiruk
pikuk penjajahannya masih terasa sehingga menimbulkan kesan tersendiri.
Diceritakan, seorang pemuda pribumi bernama Minke, sering kali diejek oleh kaum Belanda karena
kulit gelap dan keturunan pribuminya. Padahal, untuk ukuran seorang pribumu kala itu, Minke
tergolong pria yang berpendidikan dan terpelajar. Tak seperti sebagian besar orang ketu runan
pribumi, Minke berkesempatan untuk menimba pendidikan di sekolah Hindia-Belanda. Di
sekolahnya itu, mayoritas gurunyaberasal
dari benua Eropa terutama Belanda. Tidak heran jika kebudayaan dan literasi tanah Eropa sudah
berakar di dalam sekolah tersebut. Karena lingkungannya itu, Minke mulai mengagumi kebudayaan
Eropa dan bahkan hampir lupa akan asalnya sendiri.
Evaluasi
• Kelebihan
utama dari novel Bumi Manusia adalah suasana sejarahnya yang didalam buku ini sangat detail. Isi
novel begitu memperhatikan keadaan sosial, politik, dan suasana pada abad kala itu. Buku ini juga
bukan hanya menyajikan kisah penjajahan yang klise saja, melainkan juga detail-detail lain yang
jarang diamatidan justru menimbulkan kisah yang lebih lirih lagi.
• Kekurangan
Novel ini hampir tidak memiliki kekurangan sama sekali. Hanya saja di beberapa bagian terdapat
pemikiran dan istilah yang sulit dipahami.
Rangkuman
Buku ini menunjukkan bahwa nasib dapat diubah dengan belajar dengan tekun. Dengan
kombinasi yang pas antara narasi yang mempesona, citra yang epik, dan pesan amanat yang kuat,
buku ini dapat menyihir pembaca untuk masuk ke dalam dunianya.
CRITICAL BOOK REVIEW
MK. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PRODI S1 PADP - FE
Skor Nilai :
Nim : 7213144023
FAKULTAS EKONOMI
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Karna atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review pada mata kuliah PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA. Saya berterima kasih kepada bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.
Saya sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu saya minta maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan saya dan saya juga mengharapkan kritik dan saran dalam tugas ini
agar di lain waktu saya bisa membuat tugas dengan lebih baik lagi.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat bagi
orang lain.
Angelie Natasha
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
B. Tujuan CBR.........................................................................................................3
C. Manfaat CBR.......................................................................................................4
D. Identitas Buku......................................................................................................4
BAB IV PENUTUP................................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................................15
B. Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan adanya CBR mahasiswa akan banyak membaca buku- buku baik nasional mau pun
buku dan menanggapi buku tersebut dengan berpikir kritis yang inilah akan terus melatih
Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan membandingkannya dengan buku
lain sangat penting untuk dilakukan, dari inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang
kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Oleh karena itu,
penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi.
Adapun tujuan dari CBR ini adalah agar mahasiswa mampu mengembangkan budaya
membaca. Kemudian mahasiswa juga diharapkan mampu berfikir secara kriritis dan
sistematis dan diharapkan penugasan CBR ini juga meningkatkan minat dalam membaca
maupun mengulas suatu buku dan juga mengurangi pemakaian gadget yang dapat dialihkan
dengan membaca buku. Tujuan penulisan CBR ini sekaligus untuk penyelesaian tugas
C. Manfaat CBR
Penulisan CBR ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, dosen
pengampu mata kuliah baik ditinjau dari sisi keilmuan dan keterampilan serta adanya
D. Identitas Buku
-BUKU UTAMA
ISBN : 978-623-5911-05-2
-BUKU PEMBANDING
Penerbit : RISTEKDIKTI
ISBN : 978-602-70089-6-0
BAB II
RINGKASAN BUKU
- BAB I
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Butir
ketiga ikrar Sumpah Pemuda Berbunyi, "Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa
resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dunia pendidikan, (3) bahasa untuk kepentingan
perencanaan perhubungan pada tingkat nasional dan pelaksanaan pembangunan seta pemerintahan,
dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern. bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau
yang menjadi standar. Jadi, bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi
pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. bahasa nonbaku adalah bahasa yang
tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standar. Bahasa
Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan,
Ada beberapa hal yang perl diperhatikan dalam menulis teks akademik. Secara kaidah
kebahasaan, teks akademik harus ditulis dengan menggunakan bahasa formal atau baku. Di samping
itu, teks akademik yang baik juga memiliki standar orisinalitas dalam penyusunannya. Menurut
KBBI, orisinal berarti asli. Jadi, teks akademik yang disusun bukan merupakan teks hasil plagiasi
atau copy paste dari teks-teks yang sudah ada. Teks akademik yang dihasilkan merupakan teks asli
atau tulen dari buah pikir penulisnya. Pada era keterbukaan data seperti saat ini, siapa pun mudah
untuk memeroleh data atau teks yang kemudian nantinya akan disusun dalam bentuk teks akademik
yang baru. Hanya saja, dalam praktik etiknya, teks akademik haruslah mengacu pada diri penulisnya
sendiri, dan bukan semata-mata bersumber dari penulis lain. Ruiukan atau referensi memang
diperlukan selama penulis mencantumkan sumber rujukannya. Meski begitu, referensi tersebut juga
Di dunia akademik, orisinalitas menjadi salah satu tolok ukur kualitas penulis. Bahkan,
plagiasi menjadi sebuah dosa akademik yang sulit untuk diampuni. Maka dari itu, beberapa
universitas sudah menerapkan cek plagiasi bagi dosen dan mahasiswanya ketika hendak
memublikasikan karya ilmiahnya. Kampus menggunakan aplikasi Turnitin untuk melihat similarity
atau kesa- maan antara satu teks dengan teks-teks lain yang sudah ada di internet. Semakin banyak
seorang penulis melakukan copy paste dari teks-teks lain, maka akan semakin banyak pula persentase
similarity-nya. Dengan demikian, teks yang dihasilkan dianggap tidak orisinal. Hal-hal yang perlu
1. Tandai teks yang merupakan karya sendiri dan teks yang merupakan hasil copy paste.
2. Fokus pada teks yang merupakan copy paste, dan buat dalam bentuk parafrase.
3. Teknik parafrase merupakan teknik mengubah susunan kalimat dan mengubah beberapa suku kata
tapa mengubah arti atau makna kalimat tersebut.
4. Setiap kutipan, biasakan ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri. Jangan semata-mata
5. Perbanyak membaca agar wawasan menjadi luas dan mampu menghasilkan teks yang orisinal dan
- BAB III
Teks ulasan adalah tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang dihasilkan
oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Ulasan sering juga distilahkan dengan timbangan,
resensi, dan review. Teks ulasan dilakukan juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra,
karya seni, dan lain-lain. Struktur teks ulasan terdiri dari: identitas (opsional), orientasi, tafsiran isi,
evaluasi, dan rangkuman. Dalam membuat ulasan sebuah buku, pengulas harus terlebih dahulu
memilih buku yang diulas, membaca kritis, membuat ringkasan, menentukan kriteria penilaian,
mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan, dan menulis teks ulasan.
- BAB IV
Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan
standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk
persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Secara umm proposal dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain; (1) proposal kegiatan, (2) proposal usaha atau bisnis, (3) proposal
penelitian. Sedangkan proposal kegiatan merupakan sebuah usulan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Proposal usaha atau bisnis adalah sebuah proposal
yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau
mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka mengembangkan bisnis. Sementara
proposal penelitian dan Pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah
penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bernuansa pendidikan seperti pengajuan beasiswa.
Penelitian tersebut bisa berupa penelitian berupa proyek penelitian yang dibiayai oleh sponsor
pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan karya tulis akademik, misalnya proyek
- BAB V
Teks laporan adalah teks yang didalamnya mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering dianggap sama dengan teks deskripsi. Padahal
kedua teks ini berbeda dan perbedaan yang paling menonjol di kedua teks ini terdapat pada sifatnya,
yaitu bahwa teks laporan bersifat universal dan global, sedangkan deskripsi bersifat unik dan
individual.
- BAB VI
Artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah. Artikel ilmiah terdiri dari kata artikel
yang berarti tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran yang ditulis untuk tujuan tertentu. Ilmiah
berkaitan dengan metode, penggunaan sistematika baku dan kaidah tertentu. Dapat dikatakan bahwa
artikel ilmiah adalah tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran dari seorang maupun
sekelompok prang melalui proses penelitian maupun nonpenelitian yang dituanglan dalam bentuk
laporan tertulis dengan memperhatikan sestematika, metode dan kaidah tertentu sehingga dapat diuji
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis , misalnya buku, ulasan buku ,
proposal penelitian, laporan penelitian laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut
merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dan beberapa genre
mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi dan diskusi. Genre makro adalah
genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah
subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro
tersebut. Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai
dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Akibat, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara
naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda, sebagai insan akademik, tentu harus dapat
menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang kuat. Sebagai kata-kata sehari-hari,
sederhana, padat, objektif, dan logis memang mudah dipahami. Seperti terdaftar di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, secara denotatif, sederhana berarti "bersahaja, tidak berlebih-lebihan, atau
tidak banyak seluk- beluknya (kesulitan dsb)" ; padat berarti "sangat penuh hingga tidak berongga.
padu, atau mampat" : objektif berarti "mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi
pendapat atau pandangan pribadi" ; dan logis berarti "sesuai dengan logika, benar menurut penalaran,
atau masuk akal" ( Pusat Bahasa, 3rd Ed. 2001: 793, 809, 1008.
Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga
teks ulasan dapat disebut artikel ulasan. Di lingkungan kita, karena ulasan biasanya dibuat terhadap
buku, teks ulasan dinamakan ulasan buku, resensi buku, atau timbangan buku. Sesungguhnya, ulasan
tidak harus dibuat terhadap buku, tetapi juga dapat dibuat untuk karya-karya lain seperti artikel, karya
sastra (cerpen, novel, drama, dan puisi), serta karya seni (musik, tari, kriya, lukis, pertunjukan, dan
film). Bahkan ulasan dapat dibuat terhadap sebuah peristiwa, misalnya olahraga atau kegiatan sosial
lainnya. Ulasan merupakan teks yang berfungsi untuk menimbang, menilai, dan mengajukan kritik
terhadap karya atau peristiwa yang diulas tersebut (Gerot & Wignell, 1994; Hyland & Diani, 2009).
Akan tetapi, pada bab ini Anda tidak diajak untuk berhadapan dengan teks ulasan terhadap semua
bidang itu. Anda hanya akan memusatkan perhatian kepada ulasan buku.
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi, kini kata proposal
lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam bahasa Inggris, kata proposal diberi
makna "something (such as a plan or suggestion) that is presented to a person or group of people
consider "atau" the act of presenting a plan, suggestion, etc, to a person or group of people" (Webster,
2012). Makna itu juga digunakan dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memberikan makna proposal sebagai "rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja".
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan baik dan
mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di Indonesia. Oleh karena itu,
baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan, haruslah didesain dengan benar berdasarkan
kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari penetapan permasalahan sampai dengan metode dan
teknik pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana
dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat dan berterima dalam hal gaya
penulisannya. Yang pertama terkait dengan isi, dan yang kedua terkait dengan formulasi bahasa.
Laporan yang didasarkan pada penelitian dapat disusun dengan genre makro skripsi (untuk jenjang
S1), tesis (untuk jenjang S2), dan disertasi (untuk jenjang S-3). Selain itu, laporan penelitian juga
dapat dinyatakan dengan genre makro artikel ilmiah (yang akan Anda pelajari pada Bab V). Di pihak
lain, laporan kegiatan tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan kegiatan, misalnya
latihan kerja (job training), magang (internship), seminar, lokakarya, pentas seni, dan kegiatan
kemahasiswaan yang lain. Mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan dituntut untuk menulis laporan
setelah mereka menyelesaikan kegiatan - kegiatan tersebut. Khusus untuk jenjang D3, mahasiswa
dituntut untuk menulis tugas akhir (TA) sebagai syarat kelulusan. TA tidak didasarkan pada
penelitian, tetapi didasarkan pada kegiatan studi yang pada umumnya berupa latihan kerja. Dengan
demikian terdapat dua jenis laporan kegiatan, yaitu laporan kegiatan secara umum dan laporan
kegiatan yang berupa TA. Namun demikian, perlu dicatat bahwa di lembaga pendidikan tertentu
skripsi juga sering disebut TA (yang tentu saja didasarkan pada penelitian). tetapi pada buku ini TA
dianggap sebagai laporan kegiatan nonpenelitian. Perlu dicatat pula bahwa pada perguruan tinggi
tertentu mahasiswa S1 dituntut untuk menempuh mata kuliah magang, yaitu kegiatan lapangan
BAB III
PEMBAHASAN
- Kelebihan
a) Buku Utama
- Di setiap akhir bab terdapat soal latihan ini membuat pembaca dapat lebih
b) Buku Pembanding
- Terdapat sedikit gambar- gambar pada isi buku sehingga tidak membuat
pembaca bosan
- Kelemahan
a) Buku Utama
b) Buku Pembanding
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Materi pada buku utama lebih ringkas dan bahasa yang digunakan pun lebih mudah dipahami
oleh pembaca. Bisa dikatakan bahwa buku utama dan pembanding memiliki cakupan materi yang
sama hanya saja dalam hal pemaparan buku pembanding lebih rinci tetapi kedua buku ini sangat
B. Saran
Dari critical book review ini, diharapkan kepada pembaca agar dapat memahami isi dari buku
ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan jangan lupa untuk memakai bahasa
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, bis, dkk. 2022. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI. Sumatera Utara:
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan