Professional Documents
Culture Documents
Adr Pkpa 2021
Adr Pkpa 2021
DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA
PENDIDIKAN KHUSUS PROVESI ADVOKAT
PERADI – FH UNIKA ATMA JAYA @ 2021
Pengantar
PENGANTAR
Litigasi
Non Litigasi
(Alternative Penyelesaian Sengketa)
PENYELESAIAN SENGKETA
SENGKETA
PENYELESAIAN
DISELESAIKAN DISELESAIKAN
(DIPUTUS) LEMBAGA PARA PIHAK SENDIRI
(ADJUDIKASI) (NON ADJUDIKASI)
PENGADILAN, ATAU
ARBITRASE MEDIASI NEGOSIASI
UNDANG-UNDANG NO. 30/1999
Pasal 1 butir 10: PENYELESAIAN SENGKETA
Alternatif Penyelesaian
ARBITRASE APS / ADR
Sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau
KONSULTASI
beda pendapat melalui
prosedur yang disepakati NEGOSIASI
para pihak, yakni
penyelesaian di luar MEDIASI
pengadilan dengan cara : KONSILIASI
konsultasi, negosiasi,
mediasi, konsiliasi atau PENILAIAN AHLI
penilaian ahli
LAIN-LAIN
PROSES AJUDIKASI
• Penentu Putusan : Pihak Ketiga yang
PUTUSAN
Netral
• Prosedur : Berlawanan/ Berhadapan
HAKIM/
Masing-masing pihak berusaha
ARBITER mengemukakan bukti dan pendapat
yang berlawanan dengan cara
meyakinkan pengambil keputusan
untuk berpihak kepadanya
BERDASAR
HAK • Fokus : Hak Legal dan Kejadian-
kejadian yang mendahuluinya
PIHAK A PIHAK B
(sebelumnya)
PROSES NON-AJUDIKASI
• Penentu Hasil Ahir
(Kesepakatan) : Para Pihak
MEDIATOR/
KONSILIATOR Mediator tidak berwenang
membuat keputusan
• Prosedur : Tidak Konfrontatif
BERDASAR
KEPENTINGAN Para Pihak berkomunikasi dan
bekerja sama untuk mencapai
PIHAK A PIHAK B konsensus
• Fokus : Memecahkan Masalah
Dengan mempertimbangkan
KESEPAKATAN kepentingan para pihak (keinginan
dan keberatan)
COURT-ANNEXED MEDIATION - Perma 1 tahun 2016
KESEPAKATAN PERDAMAIAN
(a.l. klausula pencabutan perkara)
SEPAKAT
SENGKETA GUGATAN
MEDIASI
PENGADILAN
TIDAK SEPAKAT
SIDANG
DILANJUTKAN
ACARA & PROSES PEMERIKSAAN
Para pihak diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri acara
dan proses pemeriksaan arbitrase yang mereka kehendaki untuk
dilaksanakan oleh arbiter.
Pasal 31 ayat (1) UU No. 30/1999:
“Para pihak dalam suatu perjanjian yang tegas dan tertulis, bebas untuk
menentukan acara arbitrase yang digunakan dalam pemeriksaan sengketa
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UU ini.”
Tahap Pemeriksaan:
a. Awal pemeriksaan peristiwanya;
b. Penelitian atas bukti-bukti dan pembehasannya;
c. Dimungkinkan adanya mediasi; dan
d. Pengambilan putusan oleh Majelis Arbitrase
ARBITRASE (PRA PEMERIKSAAN)
1. Adanya Perjanjian/Kesepakatan diantara Para PIHAK untuk
menyelesaiakan sengketa melalui Arbitrase
2. Ruang Lingkup Sengketa termasuk dalam lingkup yang dapat
diselesaikan secara Arbitrase (Korporasi, Asuransi, Lembaga
Keuangan, Fabrikasi, Hak Kekayaan Intelektual, Lisensi, Franchise,
Konstruksi, Pelayaran/maritim, Lingkungan Hidup, Penginderaan Jarak
Jauh,dsb)
3. Forum Arbitrase ditentukan dengan jelas oleh Para Pihak
4. Kesepakatan pemilihan lembaga arbitrase dapat disertai dengan
penunjukkan nama-nama arbiter yang diusulkan oleh Para Pihak
5. Pihak yang dirugikan mengajukan pendaftaran PERMOHONAN
ARBITRASE pada lembaga arbitrase yang telah disepakati dengan
kedudukan sebagai PEMOHON
ARBITRASE (PRA PEMERIKSAAN)
PERSIDANGAN
£ 180 HARI
KOREKSI REDAKSIONAL
PUTUSAN OLEH PEMOHON/TERMOHON
PENDAFTARAN/PENYIMPANAN
PUTUSAN ARBITRASE DI PENGADILAN
NEGERI OLEH BANI
SELESAI
Panggilan Sidang
Intervensi Pencabutan/Perubahan
Jawab/menjawab
Rekonpensi
Pembuktian
Kesimpulan PERDAMAIAN??
PUTUSAN
BIAYA ARBITRASE BANI
PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE
1. Putusan Arbitrase selayaknya diterima oleh kedua pihak yang
menyerahkan penyelesaian sengketa kepada para arbiter yang
mereka sendiri tunjuk dan percayai akan memberikan putusan
yang adil atas permasalahan dalam perjanjian yang mereka
sendiri setujui untuk bekerjasama.
2. Terhadap Putusan Arbitrase para pihak dapat mengajukan
permohonan pembatalan sebagaimana diatur dalam Pasal 70
UU No. 30/1999, namun hendaknya para pihak selalu harus
kembali kepada maksud dibuatnya perjanjian bahwa segala
persengketaan akan diselesaikan untuk mencapai sesuatu
penyelesaian yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE
1. Putusan Arbitrase selayaknya diterima oleh kedua pihak yang
menyerahkan penyelesaian sengketa kepada para arbiter yang
mereka sendiri tunjuk dan percayai akan memberikan putusan
yang adil atas permasalahan dalam perjanjian yang mereka
sendiri setujui untuk bekerjasama.
2. Terhadap Putusan Arbitrase para pihak dapat mengajukan
permohonan pembatalan sebagaimana diatur dalam Pasal 70
UU No. 30/1999, namun hendaknya para pihak selalu harus
kembali kepada maksud dibuatnya perjanjian bahwa segala
persengketaan akan diselesaikan untuk mencapai sesuatu
penyelesaian yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pembatalan Putusan Arbitrase
3. Dengan didaftarkannya Putusan Arbitrase
pada Panitera Pengadilan Negeri maka
putusan tersebut mempunyai kekuatan
eksekuatorial.
4. Pelaksanaan Putusan Arbitrase tidaklah perlu
menunggu eksekusi Pengadilan Negeri namun
dapat dilakukan secara sukarela oleh pihak
yang bersangkutan.
ARBITRASE INTERNASIONAL
Ada 3 sistem
1. Domestic awards
2. Foreign-related awards
3. Foreign awards
ARBITRASE INTERNASIONAL
NEGOSIASI
MEDIASI (IN COURT dan OUT OF COURT)
KONSILIASI