You are on page 1of 1

Nama : Ovisa Intan Auliya

NIM : 205100107111038
Kelas : D

Hubungan Antara Mikroba Patogen dan Sistem Imun Tubuh

Pada saat mikroba patogen masuk dalam tubuh kita, maka sistem imun dalam tubuh
akan bekerja untuk memerangi mikroba patogen. Mikroba dalam tubuh jumlahnya sangat
banyak dan memiliki sifat fungsional dalam tubuh, seperti memproduksi vitamin K dan asam
lemak rantai pendek (asam asetat, asam propionat, dan asam butirat). Satu diantara asam lemak
yang diproduksi adalah asam butirat yang sangat penting untuk mencegah kanker pada kolon.
Kolon merupakan organ tubuh yang paling banyak ditemukan mikroba, yaitu 95% dari bagian
kolon tersebut dan 70% dari semua mikroba dapat ditemukan didalamnya. Hal tersebut
disebabkan karena kolon merupakan organ yang besar dan kaya akan nutrisi bagi mikroba
untuk tumbuh. Selain itu, mikroba dalam kolon dapat mengatur respon imun terutama melalui
produksi pola molekuler terkait patogen dan produk samping metabolik. Mikroba dalam tubuh
terdapat mikroba patogen dan mikroba baik yang menguntungkan bagi tubuh manusia. Bayi
yang baru dilahirkan memiliki mikroba dalam tubuhnya yang diperoleh dari lingkungannya.
Sistem imun atau pertahanan dalam tubuh dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem
pertahanan bawaan dan pertahanan adaptif. Sistem pertahanan bawaan merupakan pertahanan
pertama yang melawan patogen, tidak bersifat spesifik dan tidak memberikan kekebalan jangka
panjang. Sistem pertahanan bawaan terdiri atas membran eksternal (kulit, membran mukosa)
dan membran internal (antimikroba, fagosit). Sistem pertahanan adaptif dapat bekerja lebih
spesifik untuk jenis patogen (antibodi). Kulit memiliki lapisan keratin yang akan melindungi
mikroba patogen masuk, sedangkan membran mukosa cenderung bersifat asam sehingga dapat
menghambat pertumbuhan mikroba. Apabila patogen tetap dapat masuk melalui membran luar,
maka akan terjadi fagositosis yang ditandai dengan respon inflamasi, dimana sel akan menelan
patogen sehingga terbungkus dalam vesikel yang didalamnya terdapat lisosom yang memiliki
enzim hidrolase sehingga patogen dapat terhidrolisis. Pada sistem pertahanan adaptif dapat
mempelajari hal asing apapun yang bersentuhan dengan antibodi yang dikenal sebagai antigen.
Antigen merupakan zat asing berupa protein/polisakarida/lipid/molekul besar lainnya yang
akan dikenali oleh antibodi. Antibodi merupakan protein yang diproduksi oleh limfosit yang
terdapat dalam darah dan getah bening mencari patogen untuk dihancurkan. Pada sistem
pertahanan adaptif terdapat dua respon, yaitu respon imun humoral dan seluler. Antibodi igG
yang umum berada dalam darah.
Clostridium botulinum merupakan patogen yang menghasilkan toksik dan apabila
terinfeksi pada manusia dapat menyerang sistem syaraf dan dapat menyebabkan paralisis atau
kelumpuhan otot. Adapun patogen lain yang dapat menyebabkan penyakit apabila masuk
dalam tubuh manusia adalah Salmonella, Shigella, Campylobacter, Listeria, Vibrio cholerae,
dan Escherichia coli. Selain patogen, terdapat mikroba yang dapat menandakan bahwa sistem
imun dalam tubuh baik, dimana apabila jumlah mikroba tersebut dalam tubuh memenuhi maka
sistem imun akan semakin kuat sehingga tidak mudah sakit, mikroba tersebut diantaranya ialah
Faecalibacterium prausnitzii dan Akkermansia muciniphila. Mikroba baik tersebut dapat
diperoleh dari makanan yang mengandung probiotik.

You might also like