You are on page 1of 4

TUGAS MANDIRI EPIDEMIOLOGI LANJUTAN 2

MAHASISWA PROGRAM STUDY S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT HELVETIA MEDAN

Nama : HEPI IRAWAN


NIM : 2102012030
Dosen : Prof dr.Thomson
1. Apa asaja syarat Penapisan?

A. Validitas apabila hasil pengukuran tepat tidak meleset ( Unsur Sensif & Unsusr Spesifik)
B. Reliabilitas apabila alat ukur menghasilkan hasil yang sama baik oleh siapa, kapan dan dimana
dipakai.
C. Keabsahan alat, valid dan reliabel
D. Biaya harus seminimal mungkin
E. Dilakukan pada penyakit yang bersifat fatal kalau terlambat ditangani
F. Prevalensi penyakit yang akan ditapis cukup tinggi di masyarakat
G. Alatnya tersedia dan memang sudah dikaliberasi secara berkala
H. Harga alat penapis murah/ terjangkau
I. Alat penapis mudah dipakai/tidak rumit
J. Bias inter dan intra para penapis sekecil mungkin
K. Alat dapat dipakai berulang/reprodusibel
L. Hasil penapisan dapat diterima dan dipercaya

2. Hasil
a. Prevalensi Kanker Serviks di populasi study sebesar 80%. Hasil perhitungan prevalensi antara
b. Sensitifitas Pap Smear test sebesar 89% yang artinya kemampuan test Pap semar untuk
mendapatkan hasil positif diantara wanita yang mengalami kanker serviks sebesar 89%
c. Spesifisitas Pap Smear test sebesar 28% yang artinya kemampuan test IVA untuk
mendapatkan hasil negatif diantara wanita yang tidak kanker serviks sebesar 28%

Penjelasan Tentang hasil CA Serviks

CA Serviks adalah kanker yang menyerang jaringan serviks. Serviks merupakan organ yang menghubungkan
vagina dengan Rahim

Contoh kasus :
- Pemeriksaan Penyakit Ca Serviks di desa delima, dimana jumlah populasi Wanita yang dilakukan
pemeriksaan 350 Wanita dengan kriterian 280 yang sakit dan 70 yang tidak akit
- Berdasarkan Hasil Pemeriksan Pap Smear Test menyatakan 250 wanita yang sakit dengan hasil Positive,
30 wanita yang sakit dengan hasil negative, 50 wanita yang tidak sakit dengan hasil Positive, 20 dan
Wanita yang tidak sakit dengan hasil Negativ

POPULASI 350
PAP SMEAR TEST PENYAKIT (+) PENYAKIT (-) JUMLAH
HASIL TEST (+) a(250) b (50) a+b (250+50) = 300

HASIL TEST (-) c (30) d (20) c+d(30+20) = 50

a+c (250+30) = 280 b+d (50+20) = 70 350


1. Uji Sensitifitas
𝒂 𝟐𝟓𝟎
x100 x100 = 89%
𝒂+𝒄 𝟐𝟓𝟎+𝟑𝟎
2. Uji Spesifitas
𝒅 𝟐𝟎
x100 x100 = 28%
𝒃+𝒅 𝟓𝟎+𝟐𝟎
3. Nilai Prediktif Positif
𝒂 𝟐𝟓𝟎
x100 x100 = 83%
𝒂+𝒃 𝟐𝟓𝟎+𝟓𝟎
4. Nilai Prediktif Negatif
𝒅 𝟐𝟎
x100 x100 = 40%
𝒄+𝒅 𝟑𝟎+𝟐𝟎
5. Prevelensi
𝒂+𝒄 𝟐𝟓𝟎+𝟑𝟎
x100 x100 =80%
𝒂+𝒃+𝒄+𝒅 𝟐𝟓𝟎+𝟓𝟎+𝟑𝟎+𝟐𝟎
6. Likelihood ratio positif
𝒂/𝒂+𝒄 𝟐𝟓𝟎/𝟐𝟓𝟎+𝟑𝟎
= 1,25
𝒃/𝒃+𝒅 𝟓𝟎/𝟓𝟎+𝟐𝟎
7. Likelihood ratio negative
𝒄/𝒂+𝒄 𝟑𝟎/𝟐𝟓𝟎+𝟑𝟎
= 0,23
𝒄/𝒃+𝒅 𝟑𝟎/𝟓𝟎+𝟐𝟎
8. Akurasi/ketepatan tes
𝒂+𝒅 𝟐𝟓𝟎+𝟐𝟎
= 77%
𝒂+𝒃+𝒄+𝒅 𝟐𝟓𝟎+𝟓𝟎+𝟑𝟎+𝟐𝟎

3. Prevelensi meningkat bagaimana hasil skriningnya


Maka false positive rate akan menurun, Apabila tes digunakan untuk penemuan kasus agar mendapat
perawatan dan pengobatan, maka tes dengan sensitivitas tinggi lebih tepat digunakan meskipun spesifisitas
dikorbankan, oleh karena dengan pemeriksaan klinis selanjutnya dikerjakan bagi kasus yang ditentukan itu,
false positive akan disingkirkan.

4. Pravelansi menurun bagaiamana hasilnya

Pada keadaan di mana prevaleni penyakit rendah dan di mana tidak ada maksud untuk mengadakan
pemastian terhadap diagnosis, maka penggunaan tes yang mempunyai spesifisitas yang tinggi tapi
sensitivitas rendah adalah lebih tepat. Hal ini disebabkan karena jumlah yang kecil dari true positive akan
menjadi lebih kecil lagi, dan sifat mereka akan dikaburkan oleh false positive.
5. Sensitifitas yang tinggi
Apabila tes digunakan untuk penemuan kasus agar mendapat perawatan dan pengobatan

6. Spesifisitas yang tinggi


Adalah keadaan di mana prevaleni penyakit rendah dan di mana tidak ada maksud untuk mengadakan
pemastian terhadap diagnosis

7. Penapisan Serial dan kapan dibutuhkan

Uji Skrining secara bertahap (serial) Uji Skrining secara bertahap (serial) adalah mengunakan lebih dari satu
test secara bertahap dimana untuk menyatakan seseorang positif berdasarkan hasil positif dari semua test yang
digunakan. Bila hanya salah satu test menyatakan positif maka masih dinyatakan negatif. Penggunaan
kombinasi dengan cara ini untuk lebih memastikan orang-orang yang dinyatakan positif dengan kata lain untuk
mengurangi jumlah false positive. Dengan berkurangnya jumlah false positive maka spesifisitas akan
meningkat. Tetapi disisi lain false negative akan meningkat sehingga sensitifitas akan menurun.

8. Penapisan Serial dan kapan dibutuhkan


Uji Skrining kompinasi secara simultan (pararel) Uji Skrining secara simultan (pararel) adalah mengunakan
lebih dari satu test secara pararel dimana untuk menyatakan seseorang positif berdasarkan salah satu hasil positif
dari beberapa test yang digunakan. Sedangkan hasil test negatif berdasarkan hasil test negatif semua test yang
digunakan. Penggunaan kombinasi dengan cara ini untuk mendapatkan lebih banyak orang yang dinyatakan
positif dengan kata lain untuk mengurangi jumlah false negative. Dengan berkurangnya jumlah false negative.
maka sensitifitas akan meningkat. Tetapi disisi lain false positive akan meningkat sehingga spesifisitas akan
menurun.

You might also like