Professional Documents
Culture Documents
2C Kontersing
2C Kontersing
c. Kontersing (Countersink)
Kontersing (countersink) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang
berfungsi untuk menchamper diameter ujung lubang pada sebuah benda kerja
(debured), dengan tujuan agar tidak tajam atau untuk membuat champer pada
ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus.
Alat potong jenis ini, apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu:
kontersing tangkai lurus dan kontersing tangkai tirus. Apabila dilihat dari sisi
jumlah mata sayatnya, kontersink terbagi menjadi enam buah jenis yaitu:
kontersink mata sayat satu, mata sayat dua, mata sayat tiga, mata sayat empat,
mata sayat lima dan mata sayat enam.
Halaman 55
Materi DIO PPPPTK BMTI – Pemesinan Bubut
Apabila dilihat dari jumlah mata sayatnya, kontersing dapat dibagi menjadi
enam jenis yaitu: kontersing tanpa alur (zero flute countersinks), kontersing alur
satu (single flute countersinks), kontersing alur tiga (3 flute countersinks),
kontersing mata sayat empat (4 flute countersinks), kontersing alur lima (5 flute
countersinks), dan kontersing alur enam (6 flute countersinks).
Halaman 56
Materi DIO PPPPTK BMTI – Pemesinan Bubut
Halaman 57
Materi DIO PPPPTK BMTI – Pemesinan Bubut
Halaman 58
Materi DIO PPPPTK BMTI – Pemesinan Bubut
lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya
terbagi enam.
Dari berbagai jenis kontersing yang telah diuraikan di atas, jika dilihat dari
sudut mata sayatnya kontersing terbagi menjadi enam jenis juga yaitu,
kontersing dengan sudut mata sayat 60º, 82º, 90º, 100º, 110 º dan 120º.
Pada proses pembubutan, untuk menghilangkan bagian ujung yang tajam
(debured) pada umumnya menggunakan kontersing dengan sudut 90º.
Sedangkan untuk keperluan lainnya, penentuan/ penetapan kontersing
berdasarkan besaran sudut mata sayat tergantung dari tuntutan pada
gambar kerja.
Kontersing tangkai lurus, pada saat digunakan penggikatanya dipasang pada
cekam bor (drill chuck) sebagaimana pada proses pengeboran dengan mata
bor tangkai lurus, dan yang bertangkai tirus pengikatannya dipasang pada
lubang tirus kepala lepas sebagaimana pada proses pengeboran
menggunakan mata bor tangkai tirus. Contoh pemasangan kontersing
tangkai lurus dan penggunaanya pada mesin bubut dapat dilihat pada
(Gambar 2.30) dan contoh hasil pembubutan champer dengan kontersing
mata sayat sudut 90º, dapat dilihat pada (Gambar 2.31).
Selain itu perlu diketahui bahwa, kontersink tangkai tirus pada umumnya
menggunakan standar tirus morse/ morse tapper (MT) yaitu mulai dari MT 1
÷ 6 sebagaimana mata bor tangkai tirus.
Halaman 59
Materi DIO PPPPTK BMTI – Pemesinan Bubut
Halaman 60