Professional Documents
Culture Documents
Teori Tentang Perumahan
Teori Tentang Perumahan
Pengertian
a. Rumah
adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal layak huni,
sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat, serta aset bagi
pemiliknya.
b. Perumahan
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Fungsi
Perumahan: Perumahan tidak hanya sebagai wadah secara fisik untuk tempat
lain dapat digambarkan sebagai suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri
pribadi manusia, baik secara pribadi maupun dalam satu kesatuan lingkungan
c. Permukiman
dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
1
perumahan dan permukiman bertujuan untuk:
rasional;
bidang lain.
Persyaratan Permukiman
tersebut;
lingkungannya;
Persyaratan diatas sangat dipengaruhi oleh karakteristik fisik lahan dan alam
yang berupa:
1. Topografi, yaitu kondisi fisik permukaan tanah baik bentuk, karakter, tumbuhan,
aliran sungai, kontur tanah dan lain-lain yang sangat berpengaruh pada
2. Sumber daya alam, yaitu semua potensi dan kekayaan alam yang dapat
mendukung penghidupan dan kehidupan. Sumber alam ini selain sebagai sumber
3. Kondisi fisik tanah, yaitu kondisi fisik dari tanah dimana perumahan akan dibangun
2
dan prasarana lingkungan permukiman
4. Lokasi atau letak geografis, yaitu posisi dari kawasan perumahan terhadap
kawasan lainnya
5. Tata guna tanah, pola tata guna tanah di sekeliling kawasan perumahan tersebut
6. Nilai dan harga tanah, yaitu nilai dari potensi dan ekonomi pada kawasan
perumahan itu
7. Iklim, yaitu keadaan cuaca yang meliputi arah matahari, lamanya penyinaran
8. Bencana alam, yaitu segala ancaman dari alam terhadap kawasan seperti angin
9. Vegetasi, yaitu segala macam tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di
pengaruhnya terhadap lingkungan serta masa tumbuh dan usia yang dicapai.
diantaranya adalah:
Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba). Kawasan Siap Bangun sendiri
merupakan sebidang tanah yang telah disiapkan secara fisik untuk pembangunan
perumahan dan permukiman skala besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap
dahulu. Syarat lokasi yang dipilih sebagai kasiba diantaranya, lokasi Kasiba harus
berada pada kawasan peruntukan permukiman dalam RTRW, seluruhnya terletak dalam
ditetapkan mencakup lokasi yang belum terbangun yang mampu menampung minimal
3.000 unit rumah dan jika lokasi kasiba yang sudah memiliki permukiman didalamnya
maka akan merupakan integrasi antara pembangunan baru dan permukiman yang
sudah ada sehingga seluruhnya menampung minimal 3.000 unit rumah. Penetapan
● Jarak tempuh menuju pusat kegiatan dan pelayanan selama kurang lebih 30
menit,
yang ditinjau dari aspek utama dan pendukung. Berikut merupakan aspek utama dan
1. Aspek Utama
● Aspek Fisik Tanah: Kesesuaian antara sifat-sifat fisik tanah dengan kriteria
2. Aspek Pendukung
Perumahan
URUTAN PRIORITAS 1: Lahan yang berupa belukar, semak, padang rumput, sabana,
URUTAN PRIORITAS 2: Lahan yang berupa rumput rawa, sawah irigasi, sawah tadah
hujan, sawah lebak, sawah pasang surut, polder, ladang pertanian, perkebunan,
URUTAN PRIORITAS 3: Lahan yang berupa hutan lahan kering dan hutan lahan
basah.
Sumber: Panduan Umum Fasilitas Penyediaan Lahan Perumahan Tahun Anggaran 2021,
PUPR
5
Identifikasi dan inventarisasi subyek dan obyek tanah
● Analisis data spasial (peta) berbasis SIG terutama dengan GIS-Taru serta informasi
Proses dan tata cara seleksi perhitungan luas lahan yang diarahkan bagi
serta pedoman dan standar yang berlaku dan relevan untuk bidang
terdiri dari: Lahan yang dikuasai oleh Badan Hukum, Instansi/ Pemerintah.
Perorangan
● Analisis Overlay
perumahan baru
perumahan baru
● Daya tampung: Jumlah unit rumah atau hunian baru yang dapat dibangun di
Sumber: Panduan Umum Fasilitas Penyediaan Lahan Perumahan Tahun Anggaran 2021,
PUPR
7
Beberapa aspek penting dalam proses verifikasi dan analisis kelayakan lahan, serta
● Aspek Legal Lahan: Status dan nama kepemilikan tanah, luas tanah, dan lainnya.
● Aspek Internal Lahan: Bentuk tapak, rencana peruntukan menurut RTRW/ RDTR
(KLB), intensitas bangunan, posisi lokasi tanah, kontur tanah, penggunaan tanh
Sumber: Panduan Umum Fasilitas Penyediaan Lahan Perumahan Tahun Anggaran 2021,
PUPR
Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Berikut merupakan
8
diperlukan untuk meninjukan status kepemilikan tanah:
● Surat pernyataan penyerahan aset properti/ tanah dari pihak ketiga/ eks bank
● Dokumen peruntukan fungsi lahan pada obyek lokasi terhadap aset properti/
tanah dengan peta citra satelit/ berbasis pada google map/ google earth)
2. Data Primer
Kementerian PUPR
Komersial
10
Tahapan 2: Analisis Kelayakan Lahan
Sumber: Panduan Umum Fasilitas Penyediaan Lahan Perumahan Tahun Anggaran 2021,
PUPR
Parameter
Aspek yang perlu diverifikasi untuk menentukan kelayakan lahan, nantinya setiap
aspek akan diberikan parameternya masing-masing berikut adalah aspek dan parameter
● Luas tanah
● Aspek Tapak
● Luas tanah
● Kontur tanah (raltif datar, berkontur, dibawah elevasi muka jalan, dsb)
12
Sumber: Panduan Umum Fasilitas Penyediaan Lahan Perumahan Tahun Anggaran 2021,
PUPR
13
REFERENSI
2. https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/52/rumah-perumahan-dan-permukiman
3. https://perkim.id/kerangka-acuan-kerja/penyusunan-rencana-pembangunan-
dan- pengembangan-perumahan-dan-kawasan-permukiman-rp3kp-daerah-
September 2022
September 2022
6. Dr. Sunarti, ST., M.T. 2019. Buku Ajar Perumahan dan Permukiman Departemen
Perumahan.
14