Professional Documents
Culture Documents
Tugas Midas Mekanisme Kerja HIV Seren Mame
Tugas Midas Mekanisme Kerja HIV Seren Mame
NIM : 1901040032
Mekanisme Kerja Virus HIV dalam melumpuhkan sel darah putih hingga
menimbulkan Aids akut sampai kronis.
Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak dengan cairan dari tubuh pendertita
seperti sperma, darah, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Namun, virus ini tidak
ditularkan melalui udara, air liur, air mata, keringat, gigitan nyamuk dan sentuhan
fisik. Virus ini akan menetap di dalam tubuh penderita selama hidupnya dan sampai
saat ini belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa
memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita.
Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV
setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah seperti diare kronis,
pneumonia, atau toksoplasmosis otak yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan
tubuh.
Mekanisme kerja virus HIV saat menyerang dan melumpuhkan sel darah putih di
dalam tubuh penderita terbagi menjadi 7 fase yaitu :
1. Fase Binding
Pada fase ini virus akan dengan mudah menempel sendiri pada permukaan sel darah
putih. Hal ini dapat terjadi karena HIV memiliki protein, sehingga sel-T dengan
mudah menerima HIV untuk masuk ke dalam selnya.
2. Fusion
Pada fase ini HIV dengan mudah bergabung dengan membran sel darah putih karena
HIV berusaha menduplikasi gen yang dimiliki manusia.
3. Reverse Transcription
Pada fase ini memungkinkan HIV memasuki inti sel-T dan bergabung dengan materi
genetik selnya karena HIV memiliki RNA.
4. Integration
Pada tahap ini HIV akan melepaskan dan memasukan DNA HIV ke dalam sel inang.
Tanpa disadari saat sel berusaha memproduksi protein baru, sel tersebut akan
menghasilkan dan membuat sel HIV yang baru.
5. Replication
Setelah HIV menjadi 'bagian' dari sel darah putih atau limfosit, maka virus tersebut
akan memanfaatkan sel-T sebagai alat untuk memproduksi lebih banyak lagi virus
HIV.
6. Assembly
Pada fase ini HIV yang telah diproduksi oleh sel darah putih akan pindah ke permukaan
sel. Kemudian para virus berkumpul dengan berbagai virus lainnya yang belum matang
atau masih dalam proses pertumbuhan. HIV yang bisa menyerang sel tubuh lainnya
adalah virus yang sudah dewasa.
7. Budding
Pada tahap ini virus akan melepas enzim yang dimiliki HIV. Virus yang sudah matang
atau dewasa, kemudian akan menjangkiti atau menularkannya pada sel darah putih
lainnya.
Setelah berhasil menyerang dan melumpuhkan sel darah putih, selanjutnya HIVini
akan bekerja lagi dan menimbulkan AIDS dengan 4 tahapan yaitu :
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat dan dapat berlangsung hingga
beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejalanya meliputi demam hingga menggigil,
muncul ruam di kulit, muntah, nyeri pada sendi dan otot, pembekakan kelenjar getah
bening, sakit kepala, sakit tenggorokan dan sariawan.
Kemudian untuk gejala kronisnya sudah memasuki tahap AIDS dimana sistem
kekebalan tubuh sudah rusak parah sehingga penderita akan lebih mudah terserang
infeksi lain. Gejala jika sudah memasuki tahap kronis adalah berat badan turun tanpa
diketahui sebabnya, berkeringat di malam hari, terdapat bercak putih di lidah, mulut,
kelamin, dan anus, terdapat bintik ungu di kulit yang tidak bisa hilang, demam yang
berlangsung lebih dari 10 hari, diare kronis, infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau
vagina, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, dan selangkangan, gangguan
saraf seperti sulit berkonsentrasi, lupa ingatan, dan kebingungan, mudah memar atau
berdarah, tubuh terasa mudah lelah, mudah marah dan depresi, ruam atau bintik di kulit,
sesak napas.