You are on page 1of 2

Semakin berkembangnya teknologi yang canggih ini kepopuleran (prosa dan puisi) sangat mendapatkan

eksistensi pada setiap penikmatnya perlu diketahui bahwa puisi dan prosa mempunyai versi tersendiri
pada setiap angkatanya.
Angkatan tersebut, memiliki banyak sekali pembedanya maupun secara ekternal dan internalnya. Baik
alam sudut pandang sempit maupun yang meluas.
Di tinjau dari setiap angkatan dari angkatan : balai pustaka ,pujangga baru, 45,66 dan sastra modern
/80an. Dari karya-karya tersebuit khalayak bisa mengekspresikan serta merealisasikan niali-nilai
kehidupan pada setiap karya ditulis oleh sang pengarang dan bisa dinikmati khalayak umum.
Tinjauan angkatan sastra populer diantaranya :
1. Angkatan Balai Pustaka angkatan 1901- 1920, misalnya tentang puisi lama :pantun dan syair
untuk prosa dan roman : salah asuhan san Siti Nurbaya
a. Pantun dan syair 1901-1920

Wijaya Kusuma

Di balik gunung jauh disana,


Terletak taman dewata raya,
Tempat tumbuh kusuma wijaya,
Bunga yang indah penawar fana.
Hanya sedikit yang tahu jalan,
Dari negeri sampai kesana,
Lebih sedikit lagi orangnya,
Yang dapat mencapai gerbang taman.
Turut suara seruling Krisna
Berbunyi di dalam hutan,
Memanggil engkau sih trisna
Engkau dipanggil senantiasa,
Mengikuti sidang orang pungutan,
Engkau menurut orang biasa.
Karya : Sanusi Pane

 Ditinjau dari segi pengarang, karya Sanusi Pane menggunakan akhiran k-a,k-a pada sajaknya. Hal
ini sangat serupa dengan ciri pantun yang memiliki akhiran a-b,a-b. Jadi dapat kita pahami bahwa
puisi angkatan 20-an memiliki karakteristik yang sama dengan Pantun.

Dari kutipan puisi di atas, dapat kita lihat bahwa setiap sajak merupakan sebuah cerita yang
saling berkaitan satu sama lain. Sajak awal hingga sajak akhir merupakan penggambaran makna
yang berurutan, dan tidak ada sajak yang berfungsi sebagai sampiran di dalamnya.

 Jika dilihat dari suatu karya, dalam menulis atau menciptakan suatu karya dipelukan keahlihan
khusus dalam mengimajinasikan dan mengeksperikan suatu ide pokok pikiran sesorang ataupun
terhadpat pengalaman pribadi dan orang lain.
 Sedangkan dilihat dari pembacanya, dari puisi tersebut melihat betapa imajinatifnya pisi dan
pantun tersebut menperdalam tema alam yang mampu8 membuat peminat tertarik untuk
membacanya. Tidak hanya itu prmbaca dapat memcari makna dean memaknai apa yang ditulis
oleh pembaca.

b. Roman “Salah Asuhan “ dan “Siti Nurbaya “


 Ditinjau dari pengarang, Sastra yang dapat dibaca dan dinikmati tentunya mempunyai
ekspresi baik itu struktur, diksi, kemenarikan cerita dan keterkaitannya dengan
masyarakat. Setiap kali karya sastra yang dibuat oleh sastrawan biasanya mencerminkan
sifat-sifat pengarangnya. Pada prinsip dasarnya yang membedakan antara karya sastra
satu dengan yang lainnya adalah sifat-sifat dari penciptanya itu sendiri. Seorang
sastrawan biasanya akan menghadirkan baik itu sifat pengarang itu sendiri ataupun
mengangkat peristiwa yang kerap terjadi di masyarakat.
Lewat hasil karya sastranya itu, seorang sastrawan juga ingin mengkomunikasikan ide-
ide, pengalaman batin maupun sikapnya kepada orang lain secara jujur, bahkan lebih luas
lagi ia ingin mengungkapkan realita kehidupan. Sesudah ide-ide itu dibaca maupun
dinikmati, disinilah terjadi dialog antara pembaca dan penulis itu sendiri.
Sastra mempengaruhi masyarakat dan perubahan sosial dengan mendidik kepekaan cita-
cita masyarakat dalam berpikir mengenai hidup, baik buruk, benar salah. Sebagai
penikmat sastra hendaknya memberikan penilaiannya secara jujur terhadap karya sastra
yang sedang dibaca atau dihayati. Mengingat kejujuran pembaca berbeda dengan
kejujuran pengarang itu sendiri yang mana dengan kejujuran itu. Karena dengan itu
pengarang bisa menginstropeksi diri dalam karya sastra selanjutnya.
Tidak lepas dari situ, Novel Salah Asuhan karya Abdul Muis dan Salah Pilih karya Nur
Sutan Iskandar tercipta karena realita yang ada di masyarakat. Kedua novel tersebut
termasuk kategori novel dimana menganut Aliran Romantisme. Menurut beliau Prof.Dr.
Suminto A.Sayuti bahwasannya Aliran Romantisme adalah aliran kesenian-kesusastraan
yang mengutamakan perasaan.
Dijelaskan bahwa dalam aliran romantisme, pengarang berusaha mengidealisasikan
kehidupan dan pengalaman manusia dengan menekankan pada hal yang lebih baik, lebih
enak, lebih indah dan menyenangkan.
 Dilihat dari tinjauan p

You might also like