Professional Documents
Culture Documents
Laporan PKL Yulen Tanlain
Laporan PKL Yulen Tanlain
YULEN TANLAIN
Nim. 225 - 706 - 118 - 005
Langgur,
Yulen Tanlain
NIM. 225 706 118 005
1
HALAMAN PENGESAHAN
Di setujui
Diketahui
Ketua Program Studi THP
K. P. RAHAEL, S.Pi.M.Si
NIP. 19791001 2008 2003
2
RIWAYAT HIDUP
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat selesaikan laporan kerja lapangan dengan
judul “Pengolahan Bakso Ikan” pada Laboratorium Pengolahan Ikan, Polikant
Langgur dalam penulisan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada
1. J.A Rahayaan, SPi., M.Si selaku direktur politeknik perikanan negeri tual
2. K.P. Rahael, SPi.. M.Si selaku ketua program studi THP politeknik
perikanan negeri tual, yang telah memberikan arahan, petunjuk dan
bimbingan moral bagi penulis dalam penulisan lopran ini
3. K.P. Rahael, SPi., M.Si sebagai pembimbing yang telah sepenuh hati
memberikan motivasi dan bimbingan pada penulis dan menyelesaikan
laporan PKl ini
4. Seluruh Dosen Politeknik perikanan negeri tual, Khususnya Program Studi
THP
5. Kedua Orang Tua Tercinta yang telah meberikan Doa serta mendukungnya
bagi sehingga penulis dapat menyelasikan laporan praktek kerja lapangan
ini dengan baik
6. Teman-teman THP Angkatan 2018 yang selalu bersama-sama dengan
penulis membagi waktu, pengalaman dan semua pihak yang tak dapat
penulis sebutkan nama satu per satu.
Akhir kata penulis mengucapakan terim kasih banyak semoga Laporan pratek
kerja lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Langgur,
Yulen Tanlain
Nim, 225-706-118-005
4
DAFTAR ISI
5
III.2 Bahan dan
Alat ........................................................................................... 7
III.2.1 Bahan ........................................................................................... 7
III.2.2 Alat .............................................................................................. 7
III.3 Proses Kerja pengolahan Bakso Ikan (Prosedur
Kerja) ............................ 8
III.4 Pengumpulan
Data ..................................................................................... 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 9
IV.1 Gambar Umum Lokasi
PKL ..................................................................... 9
IV.1.1Letak Geografis ............................................................................ 9
IV.2 Sejara perkembangan Laboratorium dan Manajemen
LPI ........................ 9
IV.3 Sarana dan
prasarana ................................................................................ 10
IV.3.1Sarana ......................................................................................... 10
IV.3.2Prasarana .................................................................................... 10
IV.4 Proses pengolahan bakso
ikan .................................................................. 10
IV.4.1Penerimaan Bahan Baku ............................................................ 10
IV.4.2Pencucian I .................................................................................11
IV.4.3Penimbangan I ............................................................................
11
IV.4.4Penyortiran ..................................................................................11
IV.4.5Pencucian II ................................................................................
12
IV.4.6Penghalusan ............................................................................... 12
IV.4.7Pencampuran .............................................................................. 13
IV.4.8Pembulatan ................................................................................ 13
6
IV.4.9Penimbangan II .......................................................................... 14
IV.4.10 Perebusan ..............................................................................
..... 15
IV.4.11 Pengkatan ..............................................................................
..... 15
IV.4.12 Pengemasan ...........................................................................
..... 16
V. PENUTUP .................................................................................................... 17
V.1 Kesimpulan dan
Saran .............................................................................. 17
V.1.1 Kesimpulan ................................................................................ 17
V.1.2 Saran ...........................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Prosedur Kerja ............................................................................. 8
2 Penerimaan Bahan baku .............................................................. 11
3 Pencucian I Bahan baku ......................................................... Penimbangan I 11
4 Bahan baku ......................................................... 11
7
5 Penyortiran Bahan baku .............................................................. 12
6 Pencucian 2 Bahan baku ............................................................. 12
7 Penghalusan Bahan baku ............................................................ 13
8 Pencampuran Bahan baku ........................................................... 13
9 Pembulatan Bakso ikan ............................................................... 14
10 Penimbangan II Bakso ikan ........................................................ 14
11 Perebusan Bakso ikan ................................................................. 15
12 Pengangkatan Bakso ikan ............................................................ 15
13 Pengemasan Bakso ikan .............................................................. 16
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 Bahan Yang digunakan untuk pembuatan bakso ikan ................. 7
2 Alat yang digunakan untuk pembuatab bakso ikan .................... 7
8
I. PENDAHULUAN
9
Bakso yang mudah ditemukan adalah bakso yang terbuat dari daging sapi,
teksturnya kenyal, berwarna abu-abu, aromanya harum dan berbauh rempah, serta
rasanya gurih, selain bakso yang terbuat dari daging, ada juga bakso yang disebut
dengan bakso ikan (Fajrianor 2019).
Basko ikan hampir sama dengan bakso yan terbuat dari daging, perbedaanya
hanya terletak pada bahan baku, yaitu ikan. Ikan yang digunakan dalam
pembuatan bakso ikan berfariasi, tergantung rasa yang diinginkan, kekenyalan
dapat diatur berdasarkan tepung tapioka yang di gunakan.(Fajrianor 2019)
Salah satu ikan yang dapat digunkan untuk membuat bakaso ikan adalah Ikan
Kakap (Lutjanidae). Ikan kakap sangat baik digunakan karena dagingnya yang
putih dapat mempengaruhi warna bakso yang dihasikan. Sehingga bakso
dihasikan berwarna putih cerah, beberapa bahan tambahan seperti : Royko,
Bawang Putih, Bawang Merah, Telur, Merica dan garam. Bakso ikan dapat dibuat
dengan mudah, oleh karena itu, praktikum ini perlu dilaksanakan agar dapat
diketahui pengelolah bakso ikan kakap
Potensi pasar bakso ikan di Indonesia maupun Luar Negeri seperti : Singapura,
Hongkong, Taiwan, dan Kanada. Bakso ikan yang baik dapat dijadikan usaha
yang cukup menjanjikan bakso ikan yang bermutu tinggi dapat diproleh
penanganan bahan baku yang baik hingga ke pemasaran.
I.2.1 Tujuam
Tujuan dari paraktikum ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pembuatan bakso ikan kakap (Lutjamidae sp).
Untuk mengetahui fungsi penambahan bahan tambahan yang digunakan
pada pembuatan bakso
10
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung tapioka yang digunakan
pada proses pembuatan bakso ikan
I.2.2 Manfaat
Untuk meningkatakan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan
dalam pengolahan bakso ikan hasil perikanan.
11
dengan pelengkap lain seprti mie, sayuran, pangsit, dan kuah. Makanan sangat
populer dan digemari oleh masyarakat hal ini terlihat dari banyakya penjual mie
bakso mulai dari restoran sampai ke warung-warung kecil dan gerobak dorong
harga satu porsi mie bakso sangat berfariasi tergantung dari kualitas baksonya.
Kualitas bakso yang sangat di tentukan oleh kualitas bahan-bahan mentahnya,
terutama jenis dan mutu ikan, jumlah tepung yang digunakan, atau perandingan
dalam adonan dan faktor-faktor lain, seperti pemakaian bahan-bahan tambahan
dan cara pemasakanya, juga sangat mempengaruhi mutu bakso yang akan
dihasilkan.
Bakso ikan merupakan bakso yang mulai digemari oleh masyarakat karena
bahan baku pembuatannya yaitu daging ikan selain halal juga telah umum
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia Bakso ikan yang terkenal dengan aroma
yang khas, bakso ikan paling enak dinikmati jenis ikan yang bagus adalah ikan
yang memiliki duri menyebar dan mudah dikeluarkan durinya, serta yang
memiliki serat yang banyak contoh : Ikan yang bagus unruk di olah menjadi bakso
adalah Ikan Tengiri, Ikan Kakap, dan Ikan Tuna. Digunakan oleh pabrik bakso
ikan adalah ikan Mata Goyang dan ikan Kuniran dikarenakan hargaya yang
murah. Akan tetapi pada kegiatan praktikum ini kami menggunakan ikan kakap
(Lutjanidae) sebagai bahan bakunya jenis daging yang digunakan biasanya berupa
filet ikan segar dan filet ikan beku. (Yuyun, A. 2007.)
Ikan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bakso ikan
haruslah dipilih dari jenis yang memiliki kadar gizi dan kelezatan yang tinggi,
tidak terlalu amis, dan benar-benar masih segar. Beberapa Jenis ikan baik, ikan
air tawar, dan ikan Air Asin (Laut). Dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bakso ikan. Beberapa jenis ikan air tawaryang dapat digunakan dalam
pembuatan bakso ikan, antaa lain adalah : ikan lele, ikan mas, ikan patin, dan nila
merah. Ikan Laut seperti ikan kakap, dan ikan tengiri Persyaratan bahan baku
(Ikan) yang terpenting adalah kesegeranya semakin segar ikan yang digunakan,
semakin baik pula mutu basko yang dihasilkan. Berbagai jenis ikan yang
digunakan untuk membuat bakso, terutama ikan yang berdaging tebal yang
mempunyai daya elasititas seperti tengiri, kakap, cucut, bloso, dan ekor kuning.
12
Selain bahan baku dari ikan segar, bakso juga dapat di buat dari produk setengah
jadi yang dikenal dengan nama Surimi (daging ikan lumat).
13
3. Merica (Piper migrum) sring disebut juga dengan Lada. Merica putih
maupun Lada Hitam mengandung senyawa alkaloid yang mersa
pedas, minyak atsiri yang terdapat dalam merica, yakni filandren
membuat bau pedasnya menyekat terutama jika dicium dari jarak
dekat. Merica yang digunkan sekitar 1 % dsri berat daging ikan.
4. Garam dapur mempunyai bahan kimia natrium Clorida (Na Ci). Pada
umunya di gunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan
makanan termasuk dalam pembuatan bakso. Mencermati bentuk dari
garam, ada garam padat berbentuk padat, yang berbentuk batang
garam kasar dan garam halus yang sering digunkan sebagai garam
meja. Fungsi garam adalah memberi rasa gurih pada bakso, garam
yang bermutu baik adalah berwarna putih,bersih dari kotoran.
Garamyang digunkan sekitar 2.5% dari berat ikan,
5. Telur berfungsi untuk mengikat adonan pada bakso. Tanpa bahan
tersebut, bakso tidak akan menyatu dengan tepat. Untuk membuat
bakso menjadi lebih padat, kita juga bisa menambahkan putih telur
saja tanpa kuningnya
14
aduk adonan sampai homogen dan tidak lengket ditangan, elastisitas dapat
diperbaiki dengan menambahkan putih telur 1 butir untuk setiap kali 1 Kg adonan.
Lakukan pencetakan yaitu dengan membuat bola-bola kecil dengan cara adonan di
letakan pada telapak tangan, di kepal-kepal kemudian di tekan sehingga keluar
bola-bola bakso dari sela-sela ibu jari dan telunjuk. Bola-bola bakso yang keluar
dari kepalan itu diangkat dengan sendok dan sedikit di ratahkan, rebus dalam air
mendidi sampai bakso mengapung sebagai tanda telah matang (sekitar 15 menit).
Angkat bakso yang telah matang dan tiriskan. Bakso ikan disajikan dalam bentuk
rebusan dengan kuah. Bakso ikan yang disajikan dalam bentuk kuah perlu
dipisahkan kuahnya yaitu dengan merebus sisa-sisa penyiangan seperti kepala,
tulang, kemudian berikan bumbu yang telah dihaluskan (merica, bawang putih,
bawang merah, garam) sedangkan bumbu-bumbu penyedap kuah antara lain
bawang goreng, tongcai, saus tomat, cabe atau sambal, kecap, cuka, dan sayur
(Anonim, 2010c).
1. Bentuk : Bulat halus, berukuran seragam, bersih, dan cemerlang tidak kusam.
3. Rasa : Lezat, enak, rasai ikan dominan sesuai jenis ikan yang diinginkan
4. Aroma : bau khas ikan segar rebus dominan sesuai jenis ikan yang digunkan
dan bau bumbu tajam.
5. Tekstur : Kompak, elastis, tidak liat atau membal tidak ada serat daging tanpa
duri dan tulang tidak lengket, tidak basa berair dan tidak rapuh.
15
mempengaruhi kualitas bakso di antaranya adalah bahan-bahan tambahan yang
digunkan serta cara memasaknya (Daniati, 2005).
Untuk menghasilkan bakso daging yang lezat yang bermutu tinggi
jumlah tepung yang digunakan sebaiknya paling banyak 15 % - 30 % dari berat
daging. Idealnya. Tepung tapioka, yang ditambahkan sebanyak 10% dari berat
daging.
III. METODOLOGI
16
Bahan yang digunkan dalam pembuatan bakso ikan pada laboratorium
pengolahan hasil perikanan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 : Bahan yang digunkan pada bakso ikan
III.3 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan bakso ikan, pada laboratorium
pengolahan hasil perikanan, dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2 : Alat yang digunkan pada bakso ikan
No Nama alat
17
1 Piasau
2 Talenan
3 Panci
4 Sarung tangan
5 Kompor
6 Timbangan digital
7 Penggiling Daging (manual)
8 Blender
9 Sendok
Penirisan dan
Pnimbangan II Perebusan pendinginann Pengemasn
18
pembutan kalsium daging ikan yang dilakukan pada laboratorium
pengolahan hasil perikana Politeknik Perikanan Negeri Tual.
4. Studi pustaka yaitu penulis mencarai referensi-referensi yag terkait dengan
judul penulis agar dapat dijadikan sebagai pendukung dan pembanding
dari penulis terdahulu dengan penulisan yang dilakukan oleh penulis
sekarang.
19
Negeri Tual. Adapun letak geografis pada laboratorium pengolahan ikan
adalah sebagai berikut.
Sebelah timur berbatasan dengan Program Studi TPI
Sebelah barat berbatasan dengan lapangan bola kaki
Sebelah selatan berbatasan dengan Ohoi Sathean
Sebelah utara berbatasan dengan Kantor Pusat
20
Melalui visi dan misi LPI
Visi :
Menjadi labioratorium pengolahan hasil perikanan yang terdepan dalam
pengembangan hasil penilitian, pengapdian, dan kewirausahaan.
Misi :
1. Melayani kegiatan penelitian terapan dosen polikant dan stakeholder
lainya.
2. Melayani kegiatan penerapan iptek dosen polikant dan stakeholder
lainya.
3. Melayani kegiatan kewirausahaan Mahasiswa untuk pengembangan
keahlian dan ketrampilan
4. Sebagai teaching industry dalam melayani kebutuhan PBM dan
sebagai salah satu sumber income generation bagi polikant.
21
wawasan, peningkatan, keterampilan ataupun landasan untuk upaya
pengembangan ilmu.
Adapun cara pengolahan bakso ikan yang dilakukan laboratorium pada
pengolahan ikan yang meliputi :
22
Gambar 3 Pencucian I bahan baku
4 4 3 Penimbangan I
Proses penimbangan ini dilakukan dengan cara ikan dimasukan
ketimbangan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat awal, penimbangan ini
dilakukan dengan menggunakan timbangan manual dengan kapasitas timbangan 7
Kg. Tujuan dari penimbangan ini adalah untuk mengetahui berat awal ikan
sebelum dilakukan penghalusan. Penimbangan ini dilakukan secara hati-hati dan
teliti sehingga dapat menentukan berat awal ikan dengan tepat. Penimbangan I
dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 4 Penimbangan I
4 4 4 Penyiangan
Tujuan penyiangan ikan tersebut untuk membersihkan ikan dari sisik, kulit
dan daging merah dari daging ikan putih yang akan digunakan untuk pembuatan
bakso ikan. Di pisahkan karena dalam pembuatan bakso ikan. tulang ikan, kulit
ikan, dan daging merah tidak digunakan dalam pembuatan bakso ikan. Daging
putih yang suda dipisahkan di campurkan dengan es batu menunggu daging yang
lain tujuanya agar ikan tidak mengalami penurunan mutu. Penyiangan dapat
dilihat pada Gambar 5
23
Gambar 5 Pernyortiran
4 4 5 Pencucian II
Pencucian II, daging putih yang sudah di pisahkan, dicuci dengan
menggunakan air es dan menambahkan hamburan es, Tujuan dari pencucian II ini
agar daging ikan tersebut benar-benar bersih dan mengurangi bau amis. Pecucian
II dapat pada Gambar 6
Gambar 6 Pencucian II
4 4 6 Penghalusan
Proses penghalusan daging dengan menggunkan alat penggiling (blender
manual) dengan cara daging ikan tersebut di masukan ke penggiling (blender
manual) sedikit demi sedikit agar hasil dari penggilingan tersebut benar-benar
halus karena mempengaruhi bentuk bakso. Penghalusan daging dapat dilihat pada
Gambar 7
24
Gambar 7 Penghalusan
4 4 7 Pencampuran
Dalam proses pencampuran membutuhkan bahan-bahan seperti : dua buah
telur, 20 gram, royco 20 gram, lada 56 gram, tepung tapioka 112 gram, tepung
biasa 28 gram. cara pencampuranya masukan bahan serta bumbu sambil diaduk
setelah itu ditambahkan tepung dan tepung tapioka sedikit demi sedikit sampai di
peroleh adonan yang homogen. Pada saat pembentukan adonan bakso ikan akan di
tambahkan tambahan air es dengan sekitar 15 °C – 20 °C . es ini berfungsi untuk
mempertahankan suhu rendah dan kekenyalan bakso. Pencampuran dapat dilihat
pada Gambar 8
4 4 8 Pembulatan
Adonan yang suda homogen dicetak menjadi bulatan bakso dan siap
direbus. Setelah pembulatan biji yaitu dan diperoleh 125 biji bakso. Pembulatan
dapat dilihat pada Gambar 9
25
Gambar 9 Pembulatan bahan baku
4 4 9 Penimbangan II
Biji bakso yang sudah di bentuk di timbang dengan menggunakan
timbangan digital dengan berat 800 gram dengan jumlah 125 biji bakso yang
berukuran kecil. Penimbangan II dapat dilihat pada Gambar 10
Gambar 10 Penimbngan II
4 4 10 Perebusan
Proses perebusan bakso dengan air mendidih dengan suhu 100 OC hingga
matang, bila bakso sudah mengapung di permukaan air berarti bakso tersebut
sudah matang dan siap diangkat . Perebusan pada bakso ikan memerlukan waktu
15 menit. Bakso yang sudah matang. Perebusan dapat dilihat pada Gambar 11
26
Gambar 11 Perebusan biji bakso
4 4 12 Pengemasan
Bakso yang sudah dingin dapat langsung disajikan ataupun dikemas
dengan kantong pelastik. Ukuran kemasan, 1 kg. Sesuai permintaan pasar. Setelah
dikemas plastik, bakso siap di pasarkan. Pengemasan dapat dilihat pada Gambar
13
27
V. PENUTUP
5 1 1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Proses pembuatan bakso ikan dimulai dari pembelihan bahan baku,
pencucin, penimbangan, penyiangan, penghalusan, pencampuran dengan
bahan-bahan tambahan seperti tepung tapioka, tepung biasa, bumbu-
bumbu, lalu membentuk adonan menjadi bola dan merebusnya hingga
mengapung yang menandakan bahwa bakso telah matang
28
5 1 2 Saran
Sebaikanya selama direbus dua kali. Perebusan I menggunakan air dengan suhu
60 - 70 OC dilanjutkan dengan perebusan II menggunakan air dengan suhu 100 OC
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Biofarmacy.(http://wwwteknologiindustri.blogspot.com/2010/08/ac
tino mycetes.html, diakses pada 1 Desember 2011).
Daniati, Tristeza. 2005. Pembuatan Bakso Ikan Cucut dengan Bahan Tambahan
Jenis Tepung Yang Berbeda. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Fajrianor, F. (2019). The Effectiveness of “THIEVES” Teaching Strategy in
Teaching Reading Comprehension at the Second Grade of MA NIPI
RAKHA in the Academic Year of 2018/2019.
Yuyun, A. 2012. Panduan Sukses Berbisnis Bakso. Jakarta: PT. AgroMedia
Pustaka. goo.gl/02g6Un Diakses pada: 24 Oktober 2014
29
30