Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Golongan : C1
NPM 21025010126
4.2 Pembahasan
Berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik tanah
antara lain adalah iklim, topografi, organisme hidup, waktu, dan bahan induk.
Sifat fisika tanah berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak
penggunaan lahan yang diharapkan dari tanah. Kekokohan dan kekuatan
pendukung drainase dan kapasitas penyimpan hara, kemudahan ditembus akar,
aerasi dan penyimpanan hara tanaman secara erat berkaitan dengan kondisi
fisik tanah. Tanah memiliki sifat- sifat fisik yang beberapa diantaranya dapat
diamati dengan indra manusia, antara lain ialah warna tanah, struktur tanah,
tekstur tanah, dan konsistensi (Kementerian Riset, 2017).
Pada praktikum penetapan tekstur, struktur, dan warna tanah, sampel
tanah yang diambil di lingkungan sekitar adalah untuk penetapan tekstur dan
struktur tanah. Sedangkan untuk penetapan warna tanah, sampel tanah diambil
di Wonosalam dan kampus seperti pada video di panduan praktikum yang
telah diamati. Kemudian hasil pengamatan sampel tersebut ditunjukkan seperti
pada tabel hasil pengamatan.
Dalam penetapan tekstur tanah menggunakan metode feeling yang
dilakukan berdasarkan kepekaan indra perasa (kulit jari jempol dan telunjuk).
Pada sampel tanah yang diambil menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki
tekstur tanah liat berdebu (Silty-clay). Tanah dengan tekstur liat berdebu
terasa agak licin, dapat membentuk bola dalam keadaan kering, namun sukar
dipijit tetapi mudah digulung, serta memiliki daya lekat yang tinggi. Hal
tersebut menandakan bahwa tanah memiliki jumlah liat yang mendominasi.
Tekstur tanah memiliki hubungan erat dengan struktur tanah terhadap
pertumbuhan tanaman. Tanpa adanya tekstur dan struktur tanah yang baik,
maka pertumbuhan tanaman kurang berjalan optimal. Sebab, terdapat faktor-
faktor yang membatasi pertumbuhan tanaman akibat keadaan tekstur maupun
struktur tanah yang kurang menguntungkan. Selain itu, dengan adanya
tanaman di atas tanah tampaknya mampu membantu pembentukan struktur
tanah. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya sistem perakaran yang terdapat di
dalam tanah yang mampu membentuk bidang belah alami sehingga daya ikat
tanah semakin meningkat satu sama lain.
Pada sampel tanah yang telah diambil, menunjukkan bahwa tanah
tersebut memiliki struktur tanah prismatik. Dapat dikatakan tanah tersebut
memiliki sumbu vertikal yang lebih besar dari sumbu horizontal, bagian
atasnya rata, ujungnya membulat, dan biasanya ditemukan di horizon B pada
tanah dengan daerah iklim kering. Tingkat perkembangan struktur tanah
ditentukan berdasarkan kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah
tersebut terhadap tekanan. Tanah dengan struktur baik mempunyai tata udara
yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah (Meli,
dkk, 2018).
Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga
tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah
banyak terbentuk. Di samping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak
sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan. Struktur tanah
berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi drainase atau aerasi
tanah, karena susunan antar agregat tanah akan menghasilkan ruang yang lebih
besar dibandingkan susunan antar partikel primer. Tanah yang berstruktur baik
akan mempunyai kondisi drainase dan aerasi yang baik pula, sehingga
memudahkan sistem perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan mengapsorsi
(menyerap) hara dan air, sehingga pertumbuhan dan produksi menjadi lebih
baik. Keadaan struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat fisik tanah
yang lain seperti tekstur tanah, porositas tanah, dan warna tanah.
Pada sampel tanah yang diambil di Wonosalam menunjukkan warna
dusty red dengan satuan nilai hue, value dan chromanya adalah 2,5 YR 3/2.
Sedangkan sampel tanah yang diambil di kampus menunjukkan warna dark
grey dengan satuan nilai hue, value dan chromanya adalah 5 YR 4/1. Salah
satu penyebab perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, maka
warna tanah akan semakin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana
kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi
oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah.
Warna tanah cenderung beragam menurut posisi topografi. Warna terang
kerap kali merupakan hasil intensifnya pelindian besi dari tanah, yang
umumnya bersamaan dengan hilangnya berbagai unsur hara, sehingga tanah
berwarna terang sering di kaitkan dengan rendahnya produktivitas. Hal ini
disebabkan makin tinggi kandungan bahan organiknya, maka warna tanah
akan semakin gelap. Sebaliknya, semakin rendah kandungan bahan organik
maka warna tanah akan tampak lebih terang sehingga dapat berpengaruh
terhadap warna tanah pada setiap lapisan tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, struktur tanah, dan warna tanah.
2. Sampel tanah yang diambil menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki
tekstur tanah liat berdebu (Silty-clay), tanah ini terasa agak licin, dapat
membentuk bola dalam keadaan kering, namun sukar dipijit tetapi mudah
digulung, serta memiliki daya lekat yang tinggi.
3. Pada struktur tanah menunjukkan bahwa tanah yang diambil memiliki
struktur tanah prismatik.
4. Sampel tanah yang diambil di Wonosalam menunjukkan warna dusty red
sedangkan yang diambil di kampus menunjukkan warna dark grey.
Penyebab perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik.
DAFTAR PUSTAKA
Farid, M. 2018. Analisis Fisika Sifat Tanah Inceptisol Berdasarkan Toposekuen
Di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir. Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Hutomo, P. 2018. Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian,
Universitas Jendral Soedirman.
Kasifah. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian, Universitas
Muhammadiayah Makassar.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi. 2017. Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian, Universitas Jendral Soedirman.
Meli, V., Sagiman., Gafur. 2018. Identifikasi Sifat Fisika Tanah Ultisols Pada Dua
Tipe Penggunaan Lahan Di Desa Betenung Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten
Ketapang. Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Jurnal
Perkebunan dan Lahan Tropika, Vol 8 No 2.
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
Tekstur tanah
1
Struktur tanah
2
Warna tanah
3