Professional Documents
Culture Documents
Modul Ajar BK
Modul Ajar BK
GURU PEMBELAJAR
……………………L
Di Susun Oleh :
SEPHIATIM
…………………………
LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 6 Mesuji RayaRaya.tahunajaran
2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat
mencapai perkembangan secara optimal. Semasa SMP, peserta didik dituntut
untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengambil pilihan,
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika
kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat
dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup ( wellbeing ), profil Pelajar Pancasila dan penguatan
pendidikan karakter peserta didik/konseling.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
A. Pendahuluan…………………………………………………………………… 5
B. Rasional..................................................................................................... 6
C. Tujuan ....................................................................................................... 7
D. Karakteristik .............................................................................................. 9
F. Deskripsi Aspek.......................................................................................... 12
A. Pendahuluan
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan dokumen utama bagi setiap guru mata
pelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Guru menyusun perangkat
ajar mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disediakan pemerintah pusat. Capaian
Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran, tidak untuk setiap tahun dan disusun secara
komprehensif dalam paragraf sehingga kompetensi yang dibangun terbaca utuh. Pada Capaian
Pembelajaran terdapat komponen-komponen rasional mata pelajaran, tujuan mata pelajaran,
karakteristik mata pelajaran, capaian setiap fase menurut elemen, capaian dalam setiap fase
secara keseluruhan, alur capaian pembelajaran setiap tahun (kelas), dan alur konten materi
pelajaran setiap tahun (kelas).
Upaya memperoleh Capaian Pembelajaran membutuhkan kerja sama dari berbagai
pihak yaitu: guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Guru
B. Rasional
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan ilmu terapan yang muncul dan berkembang untuk
merespons tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan dan Konseling di SMP di
selenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseling agar mampu
mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal.
Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual
dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi
Setiap peserta didik/konseling di SMP satu dengan lainnya berbeda dalam hal
kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik, dan latar belakang keluarga serta
pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan
pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan Bimbingan dan Konseling. Siswai lain,
peserta didik/konseli di SMP berada dalam rentangan usia yang hampir sama, sehingga tugas
perkembangan yang hendak dicapai umumnya adalah sama. Namun, apabila dilihat secara
individual perkembangan peserta didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan
Konseling di SMP dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan ndividual perkembangan peserta
didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan
oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta
didik/konseli mencapai Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta
didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses sejahtera, dan bahagia
dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas
kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan antara guru
Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf administrasi,
orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta
didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir
C. Tujuan
Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta didik/konseli
agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta mencapai tugas-
tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir secara utuh dan
optimal.. Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu
konseli agar mampu Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah
membantu konseli agar mampu:
Dalam Bimbingan dan Konseling Perkembangan, tujuan Bimbingan dan Konseling lebih
diarahkan pada tercapainya tugas perkembangan peserta didik/konseli. Dengan demikian, yang
disebut dengan individu bermasalah adalah peserta didik/konseli yang belum mencapai tugas
perkembangannya.
Tugas guru Bimbingan dan Konseling/konselor adalah membantu peserta didik untuk mencapai
tugas perkembangannya.
Tugas perkembangan
1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan umat manusia.
3) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, dan ekonomi.
5) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas;
6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau
wanita
7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik
dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat
9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni
teman sebaya.
D. Karakteristik
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai
perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses
perkembangan peserta didik/konseling, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh
dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal Bimbingan dan Konseling
menggunakan paradigma perkembangan individu, yang menekankan ada upaya mengembangkan
potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan
Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif.
Meskipun demikian, paradigma preventif
perkembangan tidak mengabaikan layanan Bimbingan dan Konseling yang berorientasi pada
pencegahan timbulnya masalah ( preventif ) dan pengentasan masalah ( kuratif ).
Komponen program layanan Bimbingan dan Konseling didasarkan pada Permendikbud Nomor
111 Tahun 2014, mencakup empat komponen yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanaan individual, layanan responsive , dan dukungan sistem.
1. Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar yang dapat dilaksanakan antara lain adalah
klasikal, kelas besar/lintas kelas, kelompok, dan menggunakan media tertentu.
Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang
diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui
oleh peserta didik/konselng.
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar
memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan
secara proaktif terhadap informasi tersebut.
3. Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang
memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini
ialah memberikan (1) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang mengalami krisis,
peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli
yang membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan
pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak
bijaksana. Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-
masalah belajar, pribadi, sosial dan antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
belajar, pribadi, sosial dan karir.
4. Dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan
sistem antara lain: (1) administrasi yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti kegiatan asesmen , kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program
Bimbingan dan Konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
Bimbingan dan Konseling, serta (2) kegiatan tambahan dalam penyelenggaraan pendidikan di
SMP dan pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling
di SMP mencakup semua komponen dan bidang layanan melalui layanan langsung, media,
kegiatan administrasi, serta kegiatan tambahan dan pengembangan keprofesian guru Bimbingan
dan Konseling. Layanan langsung meliputi: (1) konseling individual, (2) konseling kelompok,
(3) bimbingan kelompok, (4) bimbingan klasikal, (5) bimbingan kelas besar atau lintas kelas, (6
konsultasi, (7) kolaborasi, (8) alih tangan kasus, (9) konferensi kasus, (10) layanan advokasi, dan
(11) layanan peminatan.
Layanan Bimbingan dan Konseling melalui media meliputi: (1) papan bimbingan, (2) kotak
masalah, (3) leaflet , dan (4) pengembangan media Bimbingan dan Konseling. Kegiatan
administrasi meliputi: (1) pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen kebutuhan, (2) penyusunan
dan pelaporan program kerja, (3) evaluasi Bimbingan dan Konseling, (4) pelaksanaan
administrasi dan manajemen Bimbingan dan Konseling, dan (5) kunjungan rumah. Kegiatan
tambahan meliputi: (1) kegiatan sebagai Kepala/Wakil Kepala Sekolah, Pembina OSIS,
Pembina Ekstrakurikuler, Pembina Pramuka, dan Koordinator BK serta pengembangan
keprofesian meliputi : (1) seminar, (2) workshop , (3) pelatihan, dan (4) studi lanjut. Layanan
Bimbingan dan Konseling secara langsung (tatap muka) antara guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dengan konseli dan tidak langsung (menggunakan media tertentu) dan
diberikan secara individual (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), Materi layanan dasar dapat
dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini berkontribusi
terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta
didik/konselng besar atau lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari
satuan klasikal).
E. Lingkup Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli
untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas
yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan
tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli
menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal
bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.
fase berikutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami oleh guru Bimbingan dan
Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling.
bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari
tugas perkembangan peserta didik fase SMP. Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk
optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam
rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad ke-21 dalam konteks Indonesia.
kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender; 3) akademik, yang
F. Deskripsi Aspek
Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis mengintegrasikan
komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan kepemimpinan ( leadership ),
bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan menghasilkan peserta
didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun kurang memiliki kemampuan
atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter sebagai pribadi mandiri. mandiri yang
dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespons
kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik/konseli pada akhirnya diharapkan mampu
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya ( wellbeing ).
Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika dikaitkan
dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan
berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang
trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu adanya
upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks perubahan yang terjadi saat ini.
menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan semakin eksis dan diakui, baik secara
keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan
semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan keilmuan maupun
praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting
dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup ( wellbeing ), Profil
Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli. Dimensi
wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance) , hubungan positif dengan orang lain
positive relationship with others), otonomi (autonomy) , penguasaan lingkungan
wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance) , hubungan positif dengan orang lain
positive relationship with others), otonomi (autonomy) , penguasaan lingkungan
(environmental mastery) , tujuan hidup ( purpose in life ), dan pertumbuhan pribadi (personal)
growth) , (Ryff, 1989; 2011; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup: Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong,
Mandiri, Bernalar kritis dan kreatif, serta nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter mencakup
Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royang, dan Integritas.
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang
mencakup: pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang
memiliki Psychological Wellbeing , Profil Pelajar Pancasila, dan Penguataan Pendidikan
Karakter (PPK)L
Krisis
terstruktur
MODUL AJAR
Pribadi (Rajin Berdo’a)
INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
NAMA : SEPHIATIM
Institusi : SMP N 6 MESUJI RAYA
Jenjang : SMP
KOMPETENSI AWAL
Mengenal Arti dan Tujuan Ibadah
Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya
dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri,
kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)
MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami perilaku atau pembiasaan rajin berdoa.
Peserta didik/konseli mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam kehidupannya
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang manfaat dan tujuan berdoa
Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam melakukan kegiatan sehari-
hari
PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kamu selalu berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan suatu kegiatan?
c. Mengarahkan Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang apa saja dan
kegiatan bagaimana perilaku peserta didik berdoa (Diskusi melalui Google
(konsolidasi) Classroom)
2.Tahap Inti
Evaluasi
N
Kesesuaian pogram.
Evaluasi hasil Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi manfaat dan tujuan beribadah
Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki kendala Platform Webinar
atau tantangan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
Asesmen Kognitif
amat baik )
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta
didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas,
memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran akan lebih
terbuka dan akrab.
Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik
yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan
pengembangan materi.
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis
dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang, hal ini
menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat dikembangkan dan
diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak melalui pembiasaan, dan
perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama, sosial, emosi, dan konsep diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam maupun
luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu faktor dari
dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang
dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa
Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di dalam makna
sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.
Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran masing-masing
agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan sila pertama pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban beribadah sesuai dengan
ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan dengan Tuhan, seperti berterima
kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan atau kelancaran dalam belajar, dan lain
sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-masing
individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan bagian dari
kehidupannya. Kebiasaan rajin berdoa juga cerminan seseorang selalu bersyukur dengan segala
keadaannya
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Sebutkan adab/ cara berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan mu masing-masing; minimal
3!
Berikan satu contoh perilaku kebiasaan berdoa yang sudah kamu lakukan.
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!
HASIL PENGAMATAN
KET
YA
Instrumen
Penilaian TIDAK
Proses
A
Keterlaksanaan program
Berkembangnya PTSDL
PENILAIAN PROSES
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis
dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang, hal ini
menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat dikembangkan dan
diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak melalui pembiasaan, dan
perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama, sosial, emosi, dan konsep diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam maupun
luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu faktor dari
dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang
dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa
Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di dalam makna
sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.
Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran masing-masing
agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan sila pertama pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban beribadah sesuai dengan
ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan dengan Tuhan, seperti berterima
kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan atau kelancaran dalam belajar, dan lain
sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-masing
individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan bagian dari
kehidupannya. Kebiasaan rajin berdoa juga cerminan seseorang selalu bersyukur dengan segala
keadaannya.
GLOSARIUM
Esential:
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas
7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
IDENTITAS MODUL
NAMA : Agung Budi Purnama, S.Pd
Jenjang : SMP
Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari
peranannya sebagai warga negara
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya
dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri,
kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)
MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik/konseli dapat memahami keragaman aturan/patokan berperilaku dalam konteks budaya
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang peraturan yang harus di taati
disekolah
Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk mentaati peraturan yang ada disekolah
PERTANYAAN PEMANTIK
Peraturan apa saja yang harus kamu taati saat berada dilingkungan sekolah?
c. Mengarahkan Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang apa saja dan
kegiatan bagaimana perilaku peserta didik yang taat pada peraturan (Diskusi
(konsolidasi) melalui Google Classroom)
2.Tahap Inti
Evaluasi
N
Kesesuaian pogram.
Evaluasi hasil Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan
Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
Asesmen Kognitif
amat baik )
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta
didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas,
memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran akan lebih
terbuka dan akrab.
Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik
yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan
pengembangan materi.
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan beberapa
pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam suatu
lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman / sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi,
organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan ketertiban
dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan antar anggota
kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam
rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi, kita
harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam
sebuah masyarakat.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
“kemerdekaan” setiap individu.
8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia hidup
tertib dan teratur.
9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga
masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok
ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus ditaati.
Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita
kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi,organisasi, sangsi,perangkat,disepakati,
mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur,
ketentuan, dan harus ditaati.
Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan,
disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan, sangsi,
tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.
Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman yang
merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang bersifat
mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk menghindari
sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan
menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan sekolah adalah peraturan yang
diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak
muda yang sering bersikap kurang kondusif dalam menjalankan proses belajar-mengajar
di sekolah.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa pada
lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan membawa
surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa surat
peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang sedang
mengajar.
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di sekolah
maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada hari
tersebut..
Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua siswa akan dipanggil
untuk menghadap wali kelas.
Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2 semester, maka
dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah
sembarangan.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah
seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun perangkat sekolah
lainnya.
Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa senjata tajam,
narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di dalam dan luar
lingkungan sekolah.
Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru piket.
Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin guru piket.
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka akan dikenakan
sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah
Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan mematuhi apa-
apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini bermanfaat untuk menumbuhkan
sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat terbiasa menaati tata tertib diluar lingkung
pembelarajan.
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah mulai dari kepala
sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan memahami hak, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing sehingga semua kegiatan di sekolah berjalan baik dan lancar.
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang dilanggar akan
mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang pasti dilakukan. Namun hukuman
yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan kaidah yang ada dan tidak menimbulkan efek
negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang dibuat secara tertulis
memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja yang boleh dan terlarang untuk
dikerjakan.
Setiap peraturan harus ditaati dan dijadikan pegangan. sekolah mempunyai kewajiban agar
setiap murid dapat menjalankan peraturan tersebut dengan sebaik-baiknya karena harus diakui
bahwa sekolah adalah gerbang siswa untuk hidup bermasyarakat bila siswa tidak mampu untuk
hidup disiplin di lingkungan sekolah maka besar kemungkinan Ia juga tidak akan hidup disiplin
ketika terjun di masyarakat.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang harus
dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang berlaku umum
maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan
yang dilarang.
Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa selama berada di
lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan yang kondusif, aman, dan
nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para siswa dapat menghormati aturan-
aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.
Peraturan juga berguna bagi perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya.
Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang baik
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
YA TIDAK
A Keterlaksa
naan
program
Berkembangnya PTSDL
D Kesesuaiaan Program
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam suatu
lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman / sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi,
organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan ketertiban
dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan antar anggota
kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam
rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi, kita
harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam
sebuah masyarakat.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
“kemerdekaan” setiap individu.
8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia hidup
tertib dan teratur.
9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga
masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok
ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus ditaati.
Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita
kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi, organisasi, sangsi,perangkat,disepakati,
mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur,
ketentuan, dan harus ditaati.
Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan,
disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan, sangsi,
tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.
Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman yang
merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang bersifat
mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk menghindari
sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan
menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan sekolah adalah peraturan yang
diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak
muda yang sering bersikap kurang kondusif dalam menjalankan proses belajar-mengajar
di sekolah.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa pada
lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan membawa
surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa surat
peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang sedang
mengajar.
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di sekolah
maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada hari
tersebut..
Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua siswa akan dipanggil
untuk menghadap wali kelas.
Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2 semester, maka
dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah
sembarangan.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah
seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun perangkat sekolah
lainnya.
Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa senjata tajam,
narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di dalam dan luar
lingkungan sekolah.
Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru piket.
Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin guru piket.
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka akan dikenakan
sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah
Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan mematuhi apa-apa saja
yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini bermanfaat untuk menumbuhkan sifat taat
peraturan sehingga diharapkan dapat terbiasa menaati tata tertib diluar lingkung pembelarajan.
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah mulai dari kepala
sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan memahami hak, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing sehingga semua kegiatan di sekolah berjalan baik dan lancar.
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang dilanggar akan
mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang pasti dilakukan. Namun hukuman
yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan kaidah yang ada dan tidak menimbulkan efek
negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang dibuat secara tertulis
memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja yang boleh dan terlarang untuk
dikerjakan.
Setiap peraturan harus ditaati dan dijadikan pegangan. sekolah mempunyai kewajiban agar
setiap murid dapat menjalankan peraturan tersebut dengan sebaik-baiknya karena harus diakui
bahwa sekolah adalah gerbang siswa untuk hidup bermasyarakat bila siswa tidak mampu untuk
hidup disiplin di lingkungan sekolah maka besar kemungkinan Ia juga tidak akan hidup disiplin
ketika terjun di masyarakat.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang harus
dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang berlaku umum
maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan
yang dilarang.
Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa selama berada di
lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan yang kondusif, aman, dan
nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para siswa dapat menghormati aturan-
aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.
GLOSARIUM
Psikologis:
Bersifat kejiwaan
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
IDENTITAS MODUL
NAMA : ………………………..
Jenjang : SMP
KOMPETENSI AWAL
Pengenalan visi misi sekolah
Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya
dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri,
kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)
MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek
keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah
Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik berkolaborasi dan mencari informasi terkait visi dan misi sekolah
Peserta didik secara mandiri mau mengembangkan interkasi positifn antar siswa dan warga sekolah
lainnya.
PERTANYAAN PEMANTIK
2.Tahap Inti
Evaluasi
N
Kesesuaian pogram.
Evaluasi hasil Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu dapat mengetahui dan memahami visi misi
sekolah
Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
Asesmen Kognitif
amat baik )
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta
didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas,
memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran akan lebih
terbuka dan akrab.
Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik
yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan
pengembangan materi.
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis
hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang.
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan
sarana untuk: 1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok. 2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber
daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait). 3. Menyatakan sasaran
utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan. Pernyataan visi, baik yang
tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga
dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi
sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di
masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan
yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-
hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut
Akdon (2007). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang
ditawarkan. Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2. Secara
eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi
masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!
PENILAIAN PROSES
YA TIDAK
A Keterlaksa
naan
program
Berkembangnya PTSDL
D Kesesuaiaan Program
B.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin mewujudkan
dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang
merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang. Hax dan Majluf
dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk: 1.
Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok. 2.
Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya
manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait). 3. Menyatakan sasaran utama
kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis
atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat
menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi
sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di
masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan
yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-
hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut
Akdon (2007). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang
ditawarkan. Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2. Secara
eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi
masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
GLOSARIUM
Framework:
Rangka (tujuan dasar)
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas
7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
………………………………. …………………………