Professional Documents
Culture Documents
Analisis Statistik Lingkungan
Analisis Statistik Lingkungan
Si
Penggunaan berbagai metode analisis
kuantitatif dalam merancang dan melakukan
penelitian dengan mengikutikaidah – kaidah
lingkungan. Kaidah lingkungan secara
populasi
Pengenalan aplikasi komputer untuk metode
analisis kuantitatif (bibariate dan
multivariate)
case Chloropphyll-a Phosphorus Nitrogen
1 95 329 8
2 39 211 6
3 27 108 11
4 12,9 20,7 16
5 34,8 60,2 9
6 14,9 26,3 17
7 157 596 4
8 51 39 13
9 10,6 42 11
10 96 99 16
11 7,2 13,1 25
12 130 267 17
CH=-9,386 + 0,333PH + 1,200 NT
y = a + bx
Dimana :
x = nilai
parameter di sungai
y = nilai
parameter di perairan
danau
a = nilai
tengah/rataan umum
b = koefisien
regresi untuk
parameter di sungai
BP = QC (Chapra 1983)
BP = ∑ Qi x Ci x 3600 x 24 x 30 x 1 x 10-6
BP= 2,92 ∑ Qi x Ci
BP = Beban pencemaran yang berasal dari
sungai (ton/bulan)
Qi = Debit sungai ke-i (m3/detik)
Ci = Konsentrasi parameter ke-i (mg/l)
BP = ((Q1 x C1) + (Q2 x C2)+ (Q3 x C3)+....) x
3600 x 24 x 30 x 1 x 10-6
Analisis regresi antara beban pencemar BOD di
muara sungai dengan konsentrasi BOD
di perairan Danau tahun 2005 – 2007
2,0
Konsentrasi BOD (mg/L)
1,9
Y = 0,044x + 1,5008
R2 = 0,9914
1,8
1,7
1,6
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Beban BOD(ton/bulan)
Analisis Sistem Biofisik- HSM : USLE, Beban
pencemaran, Kapasitas asimilasi, Status
Mutu Air
Analisis SSM (ISM=Interpretative structural
modeling )
Analisis Sistem ( Model Sistem dinamik)
Tool Powersim 2.5d
TUJUAN :
Untuk mengetahui tingkatan klasifikasi mutu
parameter – parameter yang telah memenuhi
atau melampaui baku mutu air.
Untuk menentukan status mutu air yang umum
digunakan (Djokosetiyanto 2005)
sungai
Baku mutu
Y = nilai parameter di
di danau
danau
Konsentrasi Cu (mg/L)
150 101,97
R2 = 0,9951 0,4
145
0,3
140
0,2
135 0,1
Analisis Komponen Utama : TDS; BOD; COD; PO4; NO3; NH3; Cr; Cu; Fe; Zn; Cl;
Nilai Eigen 5,9840 2,4564 2,0463 1,5133 0,0000 0,0000 0,0000 0,000
Proporsi 0,499 0,205 0,171 0,126 0,000 0,000 0,000 0,000
Kumulatif 0,499 0,703 0,874 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Konsep Single lingkage diperoleh hasil dalam bentuk dendogram sebagai berikut
:
Dendrogram Hubungan Stasiun pengamatan dengan Jarak Euclidean
518,80 518,80
Jarak Euclidean
345,87 345,87
172,93 172,93
1
2 3
0,00 0,00
1 2 5 4 6 9 7 10 8 3 11 12
Stasiun
Dendrogram Hubungan Stasiun pengamatan dengan Jarak Euclidean
518,80 518,80
Jarak Euclidean
345,87 345,87
172,93 172,93
1
2 3
0,00 0,00
1 2 5 4 6 9 7 10 8 3 11 12
Stasiun
Tujuan :
Mengembangkan model kelembagaan
Arti Kelembagaan :
Institusi : Organisasi, Dinas – dinas dll
Rule of the game : Koordinasi, regulasi dll
Pertemuan 2: Jumat, 23 Januari 2009
Dasar pertimbangan dalam menentukan atau
memilih pakar untuk dijadikan responden
menggunakan kriteria sbb:
Experience: Mempunyai pengalaman yang
kompeten (sesuai dengan bidangnya)
Background :Mempunyai reputasi,
kedudukan/jabatan dan telah menunjukkan
kredibilitas sebagai stakeholder yang konsisten
atau pakar atau ahli pada bidang yang akan
diteliti.
Attitude: Memiliki sikap yang baik
Kesediaan dan keberadaan responden untuk
dijadikan responden
Subelemen
ELEMEN Peran Pemerintah dalam 1. Tata ruang Kota /Kabupaten
Pengembangan Model Pengelolaan Jayapura
Danau Sentani 2. Pemetaan tata ruang
3. Evaluasi kesesuaian lahan
4. Master plan pewilayahan ekologi,
Level 1 3 7
ekonomi dan sosial
5. Penerapan kebijakan antar
stakeholder (pencemaran, tata ruang
Level 2 4 dan yang terkait dengan pencemaran
danau)
6. Ketegasan penegakan hukum
Level 3 1 2 terhadap pelanggaran
7. Kajian kebijakan
8. Prioritas rencana strategis
9. Realisasi penerapan renstra
8 9 10. Koordinasi antar wilayah administrasi
Level 4
11. Prinsip integrasi lintas sektoral
Level 5 5 10 11
6 Elemen kunci
12
independent 11 linkage
5, 6, 10, 11 10
9
Driver power
8
7 8, 9
6
0 1 2 3 4 5 56 7 8 1, 2 9 10 11 12
4
3 4
2 3, 7
autonomous 1 dependent
0
Dependence
Kekuatan penggerak :
5.Penerapan kebijakan antar stakeholder (pencemaran, tata ruang dan yang
terkait dengan pencemaran danau), 6. Ketegasan penegakan hukum terhadap
pelanggaran, 10. Koordinasi antar wilayah administrasi, 11. Prinsip integrasi lintas
sektoral