You are on page 1of 10

MAKALAH

PERBEDAAN OPINI DAN SIKAP SERTA SYARAT OPINI PUBLIC

(Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Opini Publik

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H.M. Nasor, M.Si

Mata Kuliah : OPINI PUBLIK

Di Susun Oleh : Kelompok 1 (Semester 7 KPI E)

1. Erni Susanti: 1941010311

2. Fitria Diana Syaputri 1941010325

3. Gesang Alsis Prayogo 1941010327

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIAKSI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1444/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Perbedaan opini public dan sikap .............................................................2


B. Syarat opini ...............................................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat, taufiq dan hidayahNya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kedua kalinya sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah mengarahkan
kita kepada agama yang diridloi Allah SWT yakni agama Islam.
Namun kami yakin tanpa adanya bimbingan, dorongan, motivasi dan do’a, makalah ini
tidak akan terwujud. Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik
dalam  penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa
yang akan datang. Dan semoga makalah ini bisa membawa manfaat bagi kita khususnya bagi
penulis. Amin

Bandar Lampung, 15 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukan opini publik merupakan salah satu kegiatan Public Relations atau yang lebih
kita kenal dengan sebutan humas. Opini publik penting untuk keberlangsungan suatu
perusahaan atau instansi termasuk instansi pemerintahan, karena dengan mengetahui opini
yang terbentuk di masyarakat dapat menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya dan
memengaruhi kebijakan sebuah pemerintahan.
Fauzi Syarief (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pemanfaatan Media Sosial Dalam
Proses Pembentukan Opini Publik (Analisa Wacana Twitter SBY), vol 3 (3)”, menyebutkan
bahwasannya antara opini publik terbentuk karena adanya pesan dari komunikator kemudian
terjadilah diskusi diantara komunikan lalu komunikan tersebut mengambil sebuah sikap
terhadap isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Media sosial merupakan salah satu
jenis media yang dapat berjalan beriringan dengan terbentuknya opini publik, karena media
sosial merupakan salah satu media yang memenuhi syarat untuk menyampaikan pesan
dengan mudah dan cepat dari komunikator ke komunikan.
Sederhananya opini publik merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh sekelompok
orang yang mempunyai beberapa kesamaan. Keputusan tersebut dapat berupa persepsi,
tindakan, dan sikap positif atau negatif terhadap sebuah isu. Opini publik tidak akan
terbentuk kecuali dengan adanya penyebaran isu melalui

B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan opini public dan sikap
2. Apa saja syarat-syarat opini public

C. Tujuan Masalah
1. Agar kita dapat memahami perbedaan opini public dan sikap
2. Agar kita dapat memahami apa saja syarat-syarat public
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Perbedaan opini dan sikap


Menurut Cultip dan Center (Sastropetro, 1987:41), opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap
mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Sementara Albig(Sunaryo, 1984:31)
memaparkan bahwa opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau
isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi pertama dimana
orang mempunyai perasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan
dan adanya perubahan penilaian.
Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya. Irish dan Proto (dalam
Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar
dapat dinilai sebagai pendapat umum atau opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang
belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses
komunikasi,melainkan masih merupakan sikap. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila
mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang
telah dinyatakan dan dengan demikian ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang
menyenangkan atau tidak baginya. Sedangkan Clyde L. King menyatakan bahwa opini publik
adalah suatu penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran
fikiran yang dilakukan oleh individu-individu dengan sadar dan rasional (Sastropoetro, 1987:53).
Jadi timbulnya opini publik adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat
kontroversial dari sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap.
Menurut Elizabeth Noelle-Neumann dalam bukunya yang berjudul Return to the Concept of
Powerful Mass Media, opini publik adalah sikap atau perilaku yang harus diungkapkan
seseorang kepada publik jika orang tersebut tidak mengasingkan dirinya sendiri; dalam bidang
yang menimbulkan pertentangan atau perubahan, opini publik adalah sikap-sikap yang
diungkapkan seseorang tanpa membahayakan pengasingan dirinya sendiri. Dengan kata lain,
opini publik adalah suatu pemahaman pada sebagian orang dalam komunitas yang terus menerus
menaruh perhatian terhadap beberapa pengaruh atau masalah yang sarat nilai dimana baik
individu maupun pemerintah harus menghargainya paling tidak berkompromi berupa perilaku
terbuka berdasarkan ancaman untuk dikeluarkan atau diasingkan dari masyarakat. Opini publik
atau pendapat umum diartikan sebagai apa yang dipikirkan, sebagai pendangan dan perasaan
yang sedang berkembang di kalangan masyarakat tertentu mengenai setiap isu yang menarik
perhatian rakyat (Eriyanto, 1999 : 3). Opini publik adalah kegiatan dari komunikasi politik.
Opini adalah ekspresi mengenai sekelompok orang mengenai suatu isu. Sedangkan, Publik
adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama dan yang memiliki keterikatan
atau terpengaruh terhadap hal itu. Opini publik menurut Bernard Hennesy adalah kompleks
preferensi terhadap suatu isu yang berkaitan dengan umum yang dilakukan oleh sekelompok
orang. Menurut James Bryces dalam “Modern Democracy” opini public merupakan kumpulan
pendapat dari sejumlah orang tentang masalah-masalah yang dapat mempengaruhi atau menarik
minat atau perhatian masyarakat didalam suatu daerah tertentu. Opini publik dapat didefinisikan
sebagai koleksi kompleks pendapat orang yang berbeda dan jumlah semua pandangan mereka.
Selain itu, opini public juga merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu
ataupun jawaban yang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis ataupun
lisan (Soenarjo,1997, p.85). Dari situlah publik yang membentuk opini memiliki kepentingan-
kepentingan umum yang mempersatukan anggota-anggotanya, menciptakan suatu kesamaan
pandangan dan mengarah kepada kebulatan pendapat tentang persoalan, sehingga terbentuklah
opini public (Soenarjo,1997). Menurut Dan nimno (2006:3), opini publik merupakan proses yang
menggabungkan pikiran, perasaan, dan usul yang diungkapkan oleh warga negara secara pribadi
terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas
dicapainya ketertiban sosial dalam situasi yang mengandung konflik, perbantahan, dan
perselisihan pendapat tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya. Secara
sederhana opini public merupakan kegiatan untuk mengungkapkan atau menyampaikan apa yang
oleh masyarakat tertentu diyakini, dinilai dan diharapkan oleh seseorang untuk kepentingan
mereka dari situasi tertentu (issue diharapkan dapat menguntungkan pribadi atau kelompok).
Opini public dilukiskan sebagai proses yang menggabungkan pikiran, perasaan dan usul yang
diungkapkan oleh warga Negara secara pribadi terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pemerintah yang bertanggungjawab atas dicapainya ketertiban social dalam siutuasi yang
mengandung konflik perbantahan dan perselisihan pandapat tentang apa yang akan dilakukan
dan bagaimana melakukannya. Opini public akan memunculkan citra personal seseorang tentang
politik melalui suatu interpretasi yang akan menghasilkan opini pribadi. Setiap opini
merefleksikan organisasi yang komplek yang terdiri atas tiga komponen yaitu kepercayaan, nilai
dan pengharapan.

Dalam praktiknya, opini biasanya juga mencantumkan fakta- fakta dan data- data untuk
menguatkan argumen atau opini seseorang. Dalam menyampaikan opini tertentu biasanya
membutuhkan fakta- fakta tertentu agar opini tersebut semakin kuat dan dapat meyakinkan
seseorang. Jika opini hanya Itulah sebabnya opini tidak bisa dilepaskan dari fakta- fakta karena
jika opini muncul tanpa diimbangi fakta maka akan lemah pendapatannya dibandingkan dengan
keterlibatan fakta dan data dalam menampilkan opini. 

Ciri-Ciri Opini

 Bersifat subjektif menurut pihak tertentu.


 Kata-kata yang digunakan bersifat relatif.
 Tidak memiliki narasumber.
 Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi.
 Mengandung pendapat pribadi ataupun orang lain.
 Kebenarannya tidak dapat dibuktikan.
 Menjelaskan tentang hal tertentu.

Jenis-jenis opni
Opini di bagi menjadi 4 bagian yang pertama yaitu
1. Opini pribadi
2. Opini Kelompok. ...
3. Opini Publik. ...
4. Opini Umum. ...
Opini Politik

B. Syarat-syarat terbentuknya opini


Syarat terbentuknya opini public terkait dengan alasan mengapa opini public dibutuhkan
kehadirannya dalam masyarakat kaerena
1. Perusahaan/Lembaga makin menjadi besar dan berkembang
2. Persaingan antara perusahaan dan organisasi semakin ketat
3. Tuntutan keinginan dan harapan dari masyarakat terhadap pelayanan
4. Pemenuhan kebutuhan akan informa semakin tinggi
5. Masyarakat semakin kritis
6. Perkembangan teknologi yang luar biasa
7. Pengaruh opini public semakin besar terhadap keadaan keadaan ekonomi dan
stabilitas social organisasi atau perusahaan

Apa syarat syarat pembentukan opini publik?


1) adanya masalah yang kontroversial; (2) adanya publik yang secara spontan terpikat
kepada masalah tersebut; (3) adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat;
(4) adanya interaksi dari individu-individu dalam publik yang menghasilkan opini yang
bersifat kolektif.

BAB 111
PENUTUP
Kesimpulan
Opini adalah suatu bentuk pendapat, pemikiran, atau pendirian seseorang saat menghadapi
fenomena tertentu berdasarkan perspektifnya. Itulah sebabnya sebuah opini bergantung dari
siapa yang mengungkapnya bukan kejadian fakta yang terjadi, melainkan tanggapan atas
kemunculan kejadian itu. Maka menjadi hal wajar jika dalam satu fenomena tertentu akan
banyak muncul opini yang berbeda-beda sesuai dengan perspektif masing-masing orang. 

DAFTAR PUSTAKA

Helena Olii ( 2007 ) Opini Publik. Jakarta. Indeks

Lippman, Walter, 1998, Opini Umum Kata Pengantar Baru Oleh Michael Curtis; Kata pengantar
Edisi Indonesia, Mochtar Lubis; Penerjemah, S. Maimoen – Ed. 1 , Cet. 1. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia

http://https://tonz94.com/pers/opini-publik/

You might also like