You are on page 1of 41

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Pedoman
Implementasi SMK3
(Tahap 1)
- Perspektif PP No 50 Tahun 2012 dan ISO 45001 -

Mata Kuliah SMK3

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Kelompok 2
Amanda Aura R Revianda Meisyitah
1 6
11201010000040 11201010000059

Daffa Farisa M. Nabil Azhary


2 5
11201010000040 11201010000074

Nurun Nasriyati Ibnu Reyhan D. M


3 4
11201010000055 11201010000090

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

TABLE OF CONTENTS

Kebijakan &
01 Komitmen 02 Perencanaan 03 Implementasi

04 Operasi 05 Evaluasi 06 Tinjau Ulang

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

01
Kebijakan & Komitmen

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Kebijakan dan Komitmen


Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 Pasal 7

Setiap tingkat pimpinan dalam suatu perusahaan harus dapat menunjukkan kebijakan dan komitmen terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pada Sistem Manajemen K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan.
Kebijakan dan Komitmen tersebut harus selalu ditinjau ulang secara berkala dan melibatkan semua para
pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja. Kebijakan dan Komitmen K3 tersebut diwujudkan dalam:

1. Penempatan suatu organisasi K3 pada posisi strategis dalam penentuan keputusan perusahaan
2. Penyediaan suatu anggaran dan tenaga kerja yang berkualitas serta juga sarana-sarana lain dibidang K3
3. Penetapan personil yang bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan serta kewajiban yang jelas
dalam suatu penanganan K3
4. Perencanaan K3
5. Penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Kebijakan dan Komitmen


ISO 45001

❏ Kepemimpinan dan komitmen mengambil peran aktif dalam melibatkan, mempromosikan,


memastikan, mengkomunikasikan, dan memantau kinerja serta efektivitas SMK3.
❏ Cara-cara tersebut dapat diterapkan berdasarkan beberapa faktor, seperti ukuran dan
kompleksitas organisasi, karakteristik manajemen dan budaya organisasi. Sejak istilah
“manajemen puncak” didefinisikan sebagai “sekelompok orang yang mengarahkan dan
mengendalikan organisasi pada tingkat tertinggi”, hal ini jelas bahwa manajemen puncak ini
bukan merupakan staf K3 atau manajemen menengah yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kinerja dari sistem manajemen.
❏ Kebijakan K3 menentukan arah strategis secara keseluruhan dari organisasi yang terkait dengan
K3 dan hal ini merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menetapkan, menerapkan
dan memelihara kebijakan K3 tersebut.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

02
Perencanaan

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan
ISO 45001:2018 PP No. 50 Tahun 2012
6. 1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang Hasil penelaahan awal

Identifikasi bahaya, penilaian dan


6.2 Sasaran dan perencanaan K3 untuk mencapainya
pengendalian risiko

Peraturan perundang-undangan dan


persyaratan lainnya

Sumber daya yang dimiliki

Rencana K3

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan
Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 Bagian Ketiga tentang Perencanaan Pasal 9

(1) Perencanaan dilakukan untuk menghasilkan rencana K3


(2) Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada kebijakan K3 yang
telah ditetapkan
(3) Dalam menyusun rencana K3, pengusaha harus mempertimbangkan :
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko;
c. peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya; dan
d. sumber yang dimiliki
(4) Pengusaha dalam menyusun rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil
pekerja/buruh, dan pihak lain yang terkait di perusahaan.
Sumber: PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

(5) Rencana K3 paling sedikit memuat:

Tujuan & sasaran

Upaya pengendalian Penetapan sumber


Skala prioritas
bahaya daya

Sistem Indikator Jangka waktu


pertanggungjawaban pencapaian pelaksanaan

Sumber: PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan
Berdasarkan ISO 45001

Dalam buku “ISO 45001:2018 Occupational Health & Safety Management System”,
organisasi harus mengidentifikasi risiko dan peluang.

❏ Risiko → sebagai efek dari ketidakpastian dalam melaksanakan tugas,

❏ Peluang K3 → area dimana organisasi dapat berpikir, mengeksplorasi dan


merencanakan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik untuk mencapai
perbaikan berkelanjutan, mematuhi persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
serta hasil yang diharapkan.

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan
Berdasarkan ISO 45001

6.1 Tindakan untuk Mengatasi Risiko dan Memanfaatkan Peluang

Identifikasi Bahaya serta Penentuan Persyaratan Hukum


Penilaian Risiko dan dan Persyaratan Lainnya Tindakan Perencanaan
Peluang terhadap SMK3

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Identifikasi Bahaya, serta Penilaian Risiko dan Peluang

Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko K3 dan Penilaian Peluang K3


Risiko Lain terhadap SMK3 dan Peluang Lain
Organisasi harus menetapkan, terhadap SMK3
mendokumentasikan, dan Organisasi harus menetapkan,
memelihara proses untuk mendokumentasikan, dan Organisasi harus menetapkan,
identifikasi bahaya yang memelihara proses untuk menilai mendokumentasikan, dan
sedang berlangsung dan risiko K3 dari bahaya yang memelihara proses untuk
proaktif. teridentifikasi, dengan menilai/mengevaluasi peluang
mempertimbangkan efektivitas K3 guna memperbaiki kinerja
pengendalian yang ada. K3,

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Penentuan Persyaratan Hukum & Persyaratan Lainnya

Persyaratan Hukum Persyaratan Lainnya

Persyaratan hukum, seperti: Mencakup:


a. peraturan perundang-undangan, termasuk a. kondisi kontrak,
undang-undang, regulasi dan kode-kode b. perjanjian dengan pekerja,
praktik, c. perjanjian dengan pihak yang berkepentingan,
b. keputusan dan arahan, d. perjanjian dengan otoritas kesehatan,
c. perintah yang dikeluarkan oleh regulator, e. pedoman selain regulasi,
d. izin, lisensi atau bentuk otorisasi lainnya, f. prinsip sukarela, praktik terbaik atau kode praktik,
e. keputusan pengadilan atau pengadilan g. komitmen publik organisasi atau organisasi
administrasi, induknya, dan
f. perjanjian, konvensi, protokol. h. persyaratan perusahaan / organisasi.

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Tindakan Perencanaan

❏ Perencanaan untuk mengambil tindakan dapat mencakup :


1) Tindakan tunggal, seperti menetapkan sasaran K3, pengendalian operasional, kesiapan
darurat, atau proses bisnis yang lain.
2) Kombinasi tindakan, meliputi sasaran K3 dan pengendalian operasional menggunakan
hierarki pengendalian.

❏ Dalam merencanakan tindakan, organisasi harus mempertimbangkan pilihan teknologi dan


kelayakan serta persyaratan keuangan, operasional dan bisnis.

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan
Berdasarkan ISO 45001

6.2 Sasaran K3 dan Perencanaan untuk Mencapainya

Perencanaan untuk
Sasaran K3
Mencapai Sasaran K3

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Sasaran K3

Untuk memenuhi komitmen dalam Perhatian khusus harus diberikan terkait


1 kebijakan K3, mencegah cedera dan 6 informasi atau data dari pekerja yang paling
gangguan kesehatan akibat kerja. mungkin akan terpengaruh oleh sasaran K3

Perlu memperhitungkan bahaya atau risiko


Sasaran K3 harus mengatasi isu-isu
dan peluang K3 atau sistem manajemen,
2 persyaratan hukum dan persyaratan lain 7 mengenai masalah K3 perusahaan dan
isu-isu K3 yang spesifik
yang teridentifikasi.

Sasaran spesifik K3 dapat ditetapkan oleh


3 Sasaran yang SMART 8 fungsi yang berbeda dan pada tingkat yang
berbeda dalam organisasi.

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Perencanaan untuk Mencapai Sasaran K3

❖ Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditetapkan program untuk pencapaiannya.


❖ Program ini merupakan rencana aksi untuk mencapai semua atau setiap sasaran K3.
❖ Dalam mempertimbangkan sarana yang diperlukan, organisasi harus memeriksa
sumber daya yang diperlukan dan tugas-tugas yang harus dilakukan.
❖ Organisasi harus menetapkan tanggung jawab, wewenang, dan tanggal penyelesaian.
❖ Sasaran K3 dan program harus dikomunikasikan untuk pekerja yang relevan.
❖ Tinjauan program perlu dilakukan secara berkala.

Sumber: Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. BSN

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

03
Implementasi

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Pelaksanaan rencana K3 harus dilaksanakan oleh pengusaha dan/atau pengurus


perusahaan atau tempat kerja

Menyediakan sumber Menyediakan


daya manusia yang prasarana dan sarana
mempunyai kualifikasi yang memadai
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3 paling sedikit meliputi:


1. Tindakan Pengendalian

1. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi,


higienitas dan sanitasi;
2. Pendidikan dan pelatihan;
3. Insentif, penghargaan dan motivasi diri;
4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi; dan
5. Penegakan hukum.

2. Perancangan dan Rekayasa

1. Pengembangan;
2. Verifikasi;
3. Tinjauan ulang;
4. Validasi; dan
5. Penyesuaian.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3 paling sedikit meliputi:


3. Prosedur dan Instruksi Kerja

Dilaksanakan dan ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan,
proses atau bahan baku yang digunakan oleh personal dengan melibatkan para pelaksana
yang memiliki kompetensi kerja dalam menggunakan prosedur.

4. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan

Perusahaan yang akan menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan


lain harus menjamin bahwa perusahaan lain tersebut memenuhi persyaratan K3.

5. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa

6. Produk Akhir

7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan Bencana Industri

8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Penerapan: Jaminan Kemampuan

Sumber daya Integrasi Tanggung jawab dan


manusia, sarana, dan Tanggung gugat
dana

Konsultasi, Motivasi, Pelatihan dan


dan Kesadaran Kompetensi Kerja
ILO, 2013

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Penerapan: Kegiatan Pendukung

Komunikasi Pelaporan Pendokumentasian

Pengendalian Pencatatan dan


Dokumen Manajemen
Informasi ILO, 2013

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Penerapan: Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian, dan


Pengendalian Risiko
1. Identifikasi Sumber Bahaya
2. Penilaian Risiko
3. Tindakan Pengendalian
4. Perancangan dan Rekayasa
5. Pengendalian Administratif
6. Tinjauan Ulang Kontrak
7. Pembelian
8. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana
9. Prosedur Menghadapi Insiden
10. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat ILO, 2013

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

04
Operasi

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Operasi

Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012

Prosedur operasi/kerja harus disediakan pada setiap jenis pekerjaan dan


dibuat melalui analisa pekerjaan berwawasan K3 (Job Safety Analysis) oleh
personil yang kompeten.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Operasi
ISO 45001

a) Perencanaan dan pengendalian operasional di tempat kerja yang banyak terdapat


perusahaan subkontraktor mitra organisasi, dimana organisasi harus menerapkan proses
untuk mengkoordinasikan bagian-bagian yang relevan dari SMK3 dengan organisasi yang
lain.

b) Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3 mensyaratkan organisasi untuk


menetapkan, menerapkan dan memelihara proses untuk menghilangkan bahaya dan
mengurangi risiko K3. Dalam rangka memastikan bahwa hal ini dilakukan dengan benar,
organisasi harus menggunakan pengendali yang tepat.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Operasi
ISO 45001
c) Manajemen perubahan mensyaratkan organisasi untuk menetapkan proses pelaksanaan dan
pengendalian perubahan yang direncanakan sehingga pengenalan produk, proses, jasa atau
praktik kerja yang baru tidak menimbulkan bahaya baru.

d) Pembelian/pengadaan mensyaratkan organisasi untuk menetapkan, menerapkan dan


memelihara proses untuk mengendalikan pembelian sehingga memastikan bahwa pembelian
yang dilakukan sesuai dengan persyaratan standar.

e) Kesiapan dan tanggap darurat mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi situasi darurat
dan memelihara proses untuk mencegah atau meminimalkan risiko K3 dari potensi keadaan
darurat.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

05
Evaluasi

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA


PPRI Nomor 50 Tahun 2012

Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran

a. Personil yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup;
b. Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang sedang berlangsung harus dipelihara dan
tersedia bagi manajemen, tenaga kerja, dan kontraktor kerja yang terkait;
c. Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk menjamin telah
dipenuhinya standar K3;
d. Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian terhadap
persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran;
e. Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan penyebab permasalahan dari
suatu insiden; dan
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA


PPRI Nomor 50 Tahun 2012

Audit Internal SMK3

➔ Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala.


➔ Audit SMK3 dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh personil yang memiliki
kompetensi kerja.
➔ Pelaksanaan audit internal dapat menggunakan kriteria audit eksternal sebagaimana tercantum
pada Lampiran II peraturan ini, dan pelaporannya dapat menggunakan format laporan yang
tercantum pada Lampiran III peraturan ini.
➔ Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti
sumber bahaya yang didapatkan di tempat kerja.
➔ Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3 harus
didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan pencegahan.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

EVALUASI KINERJA

ISO 45001

Pemantauan, pengukuran,
Audit Internal Tinjauan Manajemen
analisis, dan evaluasi

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

EVALUASI KINERJA
Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi
Pengukuran dan pemantauan organisasi harus menggunakan langkah-langkah baik reaktif dan proaktif,
tetapi harus lebih memfokuskan pada langkah-langkah proaktif. Kemudian, evaluasi terhadap kepatuhan
organisasi harus dilakukan oleh pekerja yang kompeten, baik dari internal organisasi dan/ atau menggunakan
sumber daya eksternal.

Audit internal
Audit internal SMK3 harus dilakukan pada interval yang direncanakan untuk menentukan dan
memberikan informasi kepada manajemen apakah sistem sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan
telah diterapkan dengan benar serta dipelihara.

Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen SMK3 dapat dilaksanakan dalam interval enam bulan sekali, yang membahas kinerja
SMK3 berdasarkan SNI ISO 45001.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

06
Tinjau Ulang

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3

Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,
pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:

Harus dapat mengatasi implikasi K3


Melakukan tinjauan ulang terhadap terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan
penerapan SMK3 secara berkala. jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja
perusahaan.

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi:

1 2 3 4 5

Evaluasi
Kebutuhan untuk
Evaluasi terhadap Tujuan, sasaran Hasil temuan efektifitas
pengembangan
kebijakan K3 dan kinerja K3 audit SMK3 penerapan
SMK3.
SMK3

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

Tinjauan Manajemen

Berdasarkan SNI ISO 45001 Tahun 2018

KEGUNAAN PERTIMBANGAN
Mengevaluasi kesesuaiannya secara Status tindakan dari tinjauan manajemen
keberlanjutan serta kecukupan dan sebelumnya dan perubahan dalam isu-isu yang
efektivitasnya pada interval yang ditentukan. relevan dengan SMK3.

OUTPUT DOKUMENTASI
Harus fokus pada keputusan yang terkait Harus disimpan sebagai informasi
dengan bagaimana memperbaiki SMK3. terdokumentasi dan hasilnya dikomunikasikan .

Sumber: Badan Standarisasi Nasional. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018. Tangerang
Selatan: Badan Standarisasi Nasional.
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

DAFTAR PUSTAKA
International Labour Organization (ILO). (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja: Sarana
untuk Produktivitas. Jakarta.
Masjuli., Taufani, A., & Kasim, A. A. (2019). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI
ISO 45001:2018. Tangerang Selatan: Badan Standardisasi Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit


Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

TERIMA
KASIH!
Consulting CUSTOMER SERVICE Toolkit

You might also like