You are on page 1of 25

MAKALAH

INTEGRAL

DISUSUN OLEH : PIRNA

KELAS : XI IPA 3

GURU PEMBIMBING : WULANDARI ANGGRAINI, S.pd

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SEPANG

Alamat : Jl. Antang Taoi No.64 Kelurahan sepang simin, Kecamatan sepang, 74571

E-mail : smansasepangoke@yahoo.com website : www.sman1sepang.sch.id


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat illahi rabbi yang telah memberikan hidayah-Nya karena atas izin dan
kuasa-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas “Integral” meskipun dalam bentuk sederhana.

Tidak sedikit kendala dan kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini, namun
berkat kerja keras dan motivasi maka segala permasalahan tersebut dapat teratasi.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekhilafan
yang tidak disengajakan, sehingga saran dan kritikkan dari semua pihak sangat di butuhkan
Akhirnya semoga Allah SWT meridhoi semua usaha kita selama dalam kebijakan. Amiin ....!

Sepang simin, juli 2020

Penulis
Lembar Pengesahan
No. Nama Nilai
1. Pirna

Nama : Pirna

TTD :

Guru M.Pelajaran : Wulandari Anggraini, S.pd


TTD :
Daftar isi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... iii

A.Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B.Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

C.Tujuan .............................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A.Sejarah Integral ................................................................................................................. 4

B.Pengertian Integral ............................................................................................................ 5

C.Integral Tak Tentu.............................................................................................................. 6

D.Integral Tertentu............................................................................................................... 7

E.Integral Luas Daerah ......................................................................................................... 8

F.Volume Benda Putar ......................................................................................................... 9

G.Kegunaan Integral ............................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ...................................................................................................................... 11

B.Saran ................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana


matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui
perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan,
perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-
benda fisika. Matematika secara praktis menjadi salah satu kegiatan manusia sejak adanya
rekaman tertulis. Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai
bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan
psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan
matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan
matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin- disiplin ilmu
yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga
bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu
sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi
latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian. Salah satu
cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral. Integral adalah lawan dari
proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak
tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral tertentu
memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan- batasan. Penguasaan mata
pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik juga berfungsi
membentuk kompetensi program keahlian . Dengan mengajarkan Matematika khususnya
dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, disini saya akan membahas lebih lanjut mengenai integral.
B.Rumasan Masalah

1.Bagaimana sejarah integral?

2.Apa yang dimaksud dengan integral?

3.Apa yang dimaksud dengan integral tak tentu?

4.Apa yang dimaksud dengan integral tertentu?

5.Apa yang dimaksud dengan integral luas daerah?

6.Bagaiman cara menyelesaikan volume benda putar dengan integral?

7.Apa saja kegunaan integral dalam kehidupan sehari- hari?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui sejarah integral

2.Untuk mengetahui pengertian integral

3.Untuk mengetahui integral tak tentu

4.Untuk mengetahui integral tertentu

5.Untuk mengetahui integral luas daerah


BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah Integral

Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah penemuan
dan pengembangan yang agak unik. Metode ini banyak di minati oleh para ilmuwan lain di luar
bidang matematika.

Beberapa ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan dan


pengembangan metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :

1. Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse,


Yunani. Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes telah menemukan ide penjumlahan
untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume dari benda putar. Diantaranya
adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume
benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus
Integral.

2.Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris. Isaac
Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, meskipun
bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara Kalkulus Differansial dan Kalkulus
Integral. Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu)
telah lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka
dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara
antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.

3.Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M),seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman.
Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat, sejarah,
politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama
Newton, Leibniz juga terkenal dengan pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi
turunan dan lambang ∫ bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz
dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang matematikawan dari
Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton, namun
Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral
tentu sering disebut sebagai Integral Riemann.

A.Asal Usul Notasi Integral

Konon dalam sejarah matematika, pelajaran integral lebih dikenal dengan anti-differensial
atau kalo disekolah kita lebih mengenal kata “turunan” dibanding kata “differensial”. jadi
Integral itu adalah kebalikan dari turunan. Baik integral ataupun differensial, keduanya
merupakan bagian dari ilmu Kalkulus dalam Matematika. Menurut sejarah, tokoh yang
mengembangkan dan memperkenalkan konsep differensial dan anti-differensial (integral)
dalam ilmu matematika adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, atau lebih dikenal dengan Leibniz
saja.

Nah, lambang integral seperti cacing berdiri dahulunya dikenal dengan “Notasi Leibniz”, karena
Leibniz lah yang memperkenalkan konsep integral dalam Matematika, lambang integral seperti
ini : ∫ , diambil dari huruf pertama nama si Leibniz, namun pada zaman dahulu orang
menuliskan huruf “L” dalam bentuk yang indah, seperti berikut ∫.

B.Pengertian Integral

Integral dapat di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di


mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan
dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ .

Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :

F1(x) = x^2 + 5x – 6 maka F1’(x) = 2x + 5

F2(x) = x^2 + 5x + 12 maka F2’(x) = 2x + 5

F3(x) = x^2 + 5x maka F3’(x) = 2x + 5

Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang sama.
Operasi dari F(x) menjadi F’(x) mer sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebut dengan INTEGRAL
(anti turunan).
C. Integral Tak Tentu

Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu
fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa
variabel), atau batas atas dan batas bawah sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan
fungsi tak tentu ini disebut integral tak tentu.

Adapun beberapa aturan yang dapat digunakan dalam penyelesaian integral :

 ∫ dx = x + c
 ∫ ( f(x) ± g(x) ) dx = ∫ f(x) dx + ∫ g(x) dx
n 1
 ∫ ( x ) dx= ( x )n + c
n+ 1!
kx ( n+1 )
 ∫ k( x )n dx=¿ +c
n+1

 Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri

Untuk merancang aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri, perlu diingat
kembali turunan fungsi–fungsi trigonometri sebagaimana diperhatikan dalam table berikut :
Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa:

F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral tak tentu
dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel sudut ax+b
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki tiga cara penyelesaian, yaitu:

1.Penyelesaian Cara Biasa

Secara umum:

dy
Jika y’ = atau dy = y’ dx maka ∫ dy = y = ∫ y’ dx
dx

Jadi, dapat disimpulkan dengan x ≠-1

Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tetang turunan fungsi
trigonometri, maka:

1
=∫ sinax = − cosax + c
a

1
=∫ cosax = sinax + c
a

Contoh soal :

2. Penyelesaian Cara Subtitusi

Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral
Subtitusi ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain (termasuk dx)
harus diubah dalam du.

Bentuk umumnya :

∫ F [ g (x) . g′(x) dx

Misal u = g(x) dan du = g’(x) dx, didapat


Contoh soal :

3. Integral Parsial

Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil
kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan sebagian
operasi Integral.

Bentuk rumus:

Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan
bentuk ∫ v du lebih sederhana dari bentuk ∫ u du.

Contoh soal :
D. Integral Tertentu

Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan Leibniz.
Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann. Integral tentu adalah
proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada beberapa aplikasi
integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas inilah yang
kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu. Sebab
berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral tertentu
ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai C
(konstanta ) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.

Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat dirumuskan
sebagai berikut:
b b
Jika f kontinu pada [a,b], maka ∫ a f(y) dx = [ f(x) ¿ a = F(b)- F(a) dengan F antiturunan
seberang dari f, yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’ = f Suatu fungsi f yang kontinu
terdefinisi untuk Interval [a,b] kita bagi menjadi n bagian yang sama dengan lebar.

SIFAT:

Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0

Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0

Contoh soal :
E. Integral Luas Daerah

Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai jumlah
luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2. Maka ‘luas daerah’ di
bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota L. Tampaknya masuk akal
untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) sebagai bilangan terkecil yang lebih
besar daripada setiap anggota L, yakni sup L.

a. Menentukan Luas Daerah diatas Sumbu X

Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan garis x=b ,

dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut:
b
L ( R ) = ∫ a f (x) dx
b. Menentukan Luas Daerah dibawah Sumbu X

Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x, garis x = a , dan
garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas pada
subbab sebelumnya adalah sebagai berikut :
L (S) =− ∫ ba f (x) dx

c. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X

Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan garis x=c,
dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T adalah sebagai berikut:

L (S) =− ∫ baf (x) - ∫ cb f (x) dx

d. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva

b
L (U) = ∫ a [ f (x) – g (x) ]dx
F. Volume Benda Putar

volume yang dihasilkan dari sebuah luasan yang diputar dengan poros putar tertentu
(sumbu x / sumbu y). Salah satu bentuk pengaplikasian integral selain menghitung luas di
bawah kurva juga untuk menghitung volume pada benda putar. Contoh paling sederhana dari
benda putar yaitu tabung. Volume sebuah tabung didapatkan dari luas alas berbentuk lingkaran
yang dikalikan tinggi.

Volume Benda Putar Sumbu x yang dibatasi 1 Kurva adalah sebagai berikut :
G. Kegunaan Integral Dalam Kehidupan Sehari – hari

1. Ekonomi

 Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).

 Mencari fungsi biaya total.

 Mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal.

 Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal.

 Fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal.

 Fungsi kapital dari fungsi investasi.

2. Teknologi

 Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama
selang waktu tertentu

Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian


maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.

Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan populasi,
keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.

3. Fisika

 Analisis rangkaian listrik arus AC.

 Analisis medan magnet pada kumparan.

Analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.

4. Matematika

 Menentukan luas suatu bidang,

 Menentukan volume benda putar,

 Menentukan Panjang busur


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral adalah Integral
dapat di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan
solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ .

Integral terbagi atas integral tertentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu
memiliki tiga cara dalam penyelesaiannya yaitu cara biasa, cara subtitusi, dan integral parsial.
Pada integral tertentu proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan
konsep integral kita dapat menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam
kehidupan sehari – hari, integral memiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang
ekonomi, teknologi, fisika, matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan.

B. Saran

Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta


didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian . Dengan mengajarkan
Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Namun, kebanyakan dari peserta didik kebingungan dalam
menyelesaikan persamaan – persamaan integral, sehingga diharapkan untuk pendidik dapat
menjelaskan konsep integral dengan metode yang lebih mudah untuk dimengerti peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA

• Integral.www.zhettyhully.blogspot.com,

• Integral. www.wordpress.com

• Integral. https://id.m.wikipedia.org,

• Konsep menghitung luas daerah dengan integral. www.terampilmatematika.blogspot.com,

• Kegunaan Integral.www.baenoezxavii.wordpress.com,

LAMPIRAN
1. Diketahui turunan y = f(x) ialah = f ‘(x) = 2x + 3
kurva y = f(x) melalui titik (1, 6), tentukan persamaan kurva tersebut.
Jawab :
f ‘(x) = 2x + 3.

y = f(x) = ʃ (2x + 3) dx = x2 + 3x + c.

Kurva melalui titik (1, 6), berarti f(1) = 6 hingga bisa di tentukan nilai c, yaitu 1 + 3 + c = 6 ↔ c =2.

Maka, persamaan kurva yang dimaksud adalah y = f(x) = x2 + 3x + 2.

2. Diketahui ∫ ( 2 X +1 ) ( X −5 )=¿ ¿...


Jawab :

3. Diketahui ∫ 8 x −3 x + x+5 x dx Carilah integralnya ?


3 2

Jawab :

4. Gradien garis singgung kurva di titik (x, y) ialah 2x – 7. Jika kurva itu melalui titik (4, –2),
tentukanlah persamaan kurvanya.
Jawab :
f ‘(x) = = 2x – 7
y = f(x) = ʃ (2x – 7) dx = x2 – 7x + c.

Karena kurva melalui titik (4, –2 ) → f(4) = –2 ↔ 42 – 7(4) + c = –2 – 12 + c = –2 c = 10

Maka, persamaan kurva tersebut yaitu y = x2 – 7x + 10.

5. Hitunglah integral dari 4 x 3 – 3 x 2 + 2x – 1 !


Jawab :

Jadi, integral dari 4 x 3 – 3 x 2 + 2x – 1 adalah x 4 – x 3 + x 2 – x + c

6. Tentukan integral dari sin 4 x cos x !


Jawab :
Misal :
u = sin x

du = cos x dx

dx = du/(cos x)

Maka :
7. Luas daerah yang dibatasi kurva Y = − x 2+ 3x, sumbu -x, x = 0 dan x = 2 adalah... satuan luas
Jawab :

L = ∫ ( −x +3 x ) dx
2

= [ −1 3 3 2 2
3
x + x
2 0 ]
10
=
3

8. Volume Benda putar yang terbentuk jika daerah yang dibatasi kurva y = 2x − x 2, sumbu - x, 0 ≤ x
≤ 1, diputar 360° mengelilingi sumbu-x adalah... satuan volume.
Jawab :

Titik potong sumbu-x ⇒ y = 0

2x − x2 = 0

x(2 − x) = 0

x = 0 atau x = 2
1

V = π ∫ y dx
2

= π ∫ ¿¿
0

= π ∫ ( x −4 x + 4 x ) dx
4 3 2

=π [ 1 5 4 4 31
5
x −x + x
3 ]0
8
= π
15

9. Carilah nilai integral dari :

∫ sin 5x dx

Jawab :

−1
= ∫ sin ax dx = cos ax + c
a

−1
⇔ ∫ sin 5x dx = cos 5x + c
5

10. ∫ 4 sin 8x cos 2x dx =

Pembahasan :
∫ 4 sin 8x cos 2x

= 2. 2 sin 8x cos 2x

= 2. [sin (8x+2x) + sin (8x - 2x)]

= 2 [sin 10x + sin 6x]

= [2 sin 10x + 2 sin 6x]


DOKUMENTASI PEMBUATAN MAKALAH

You might also like