Professional Documents
Culture Documents
Tugas Bangunan Pantai - Hifzur Rahman - I1F119014 - OSE FPIK
Tugas Bangunan Pantai - Hifzur Rahman - I1F119014 - OSE FPIK
OLEH :
Hifzur Rahman
I1F119014
Masa kejayaan tambak bandeng di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa yang
dimulai era 1970-an perlahan musnah. Tambak bandeng dan udang yang sempat
Berjaya tiga decade silam kini rata dengan air. Sekitar 2.000 keluarga mengunsi akibat
rumah yang tidak layak huni. Jarak pemukiman warga dengan bibir pantai di Desa
Pantai Bhagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat menyusut sekitar 2
kilometer dibandingkan 20 tahun silam.
Di Demak, Jawa Tengah. Satu dusun penghasil bandeng sudah tinggal kenangan.
Tidak ada yang tersisa kecuali keluarga Pasijah yang bersikeras bertahan ditengah
ganasnya ombak. Kemusnahan tambak menjadi muka atas ancaman yang lebih serius
dari abrasi. Hilangnya mata pencaharian, tempat tinggal, hingga rusaknya ekosistem
di daerah pesisir menjadi catatan besar yang harus diwaspadai semua pihak.
Pagar perlindungan pesisir yang juga tinggal disebut menjelaskan gumuk pasir
yang berpindah masih terjadi di Pulau Sylt ini selama berabad-abad dibiarkan begitu
saja tapi penduduk Sylt lalu mulai mencari cara agar gemuk pasir stabil sehingga
rumah mereka terlindungi dari pasir yang beterbangan. Kini pesisir seperti di desa
hornum diamankan dengan beton yang beratnya berton-ton di pantai Wilayah selatan
Pulau ini bisa dilihat beton beton berukuran besar tersebut
Di Selatan ini kami masih berpikir beton semacam inilah yang paling baik untuk
melindungi daerah hornum, memang dengan cara ini ada pasir yang bisa
dipertahankan tetapi di bagian selatan lain pulau ini pasti terus berkurang sehingga
sejak beton dipindahkan pasir di pucuk Pulau berkurang drastis.
Tahun 1970 pucuk di selatan Pulau wujudnya masih seperti ini, sejak itu semakin
kecil. Apakah laut akan menghabiskan pesisir pantai? sejak lama di Sylt di bangun
tanggul. Sebelumnya ada waduk penghubung ke daratan tapi menyebabkan banjir
karena membendung air laut, tanggul melindungi Sylt dari air juga pada saat
gelombang badai
tapi kelak permukaan air laut akan bertambah lebih cepat karena kenaikan nya
hanya 10 cm per abad tapi sekarang menjadi 1 Meter per aba.Ini dimensi yang sama
sekali baru, tanggul tidak dibangun untuk kenaikan air laut melainkan untuk
gelombang badai. Ini yang harus dipertimbangkan di masa depan, laut memainkan
peranan penting dalam perlindungan pesisi. Para ilmuwan mengamati Sylt, melihat
dan meneliti misalnya Bagaimana pasang dan surut laut menimbun pasir dan lumpur.
Exolutte dan instrumen pengukur lainnya digunakan untuk meneliti dasar laut.
Sedimen dibaca seperti sebuah buku, banyak kejadian yang semakin ekstrim badai
semakin sering lebih lama dan lebih kuat. ini tentu ada pengaruhnya terhadap dasar
laut terhadap sedimen dan pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pesisir pantai.
untuk bisa memahami hubungan pulau dan perairan pesisir sampel dari dasar laut
diambil secara rutin oleh para ilmuwan
Sampel dari dasar laut memberikan data yang sangat membantu. Apakah
organisme yang masih hidup sering memberikan data yang salah dari alat ukur
Exolutte? ya Ini masalah besar di laut utara misalnya, ada cacing Lanice. Cacing ini
seperti cacing pohon yang bisa membuat lubang. Jika mereka membuat lubang di
dasar laut, sinyal yang diperoleh menjadi lebih kasar lalu menunjukkan sinyal yang
sama sekali berbeda seakan tidak ada hewan di sana.
Pulau Morotai, pulau dengan luas 1.800 km persegi ini merupakan nama pulau
dan kabupaten baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Indonesia. Di Pantai
Daruba, Morotai Selatan, akan dilakukan Penerapan Teknologi Blok Beton 3B
sebagai pelindung pantai. Balitbang PUPR telah menghadirkan teknologi dinding
pantai yang terbuat dari Blok Beton Berkait Berongga dan Bertangga atau disingkat
3B yang dijadikan bahan kontruksi bangunan pantai dapat diterapkan didaerah dengan
kondisi gelombang yang moderat.
Abrasi pantai adalah salah satu permasalahan utama dalam upaya perlindungan
pesisir pantai. Fenomena ini dapat berdampak pada tergerusnya garis pantai yang
dapat mengganggu permukiman serta infrastruktur dan fasilitas-fasilitas umum.
Penanganan erosi pantai telah banyak dilakukan dengan menggunakan struktur Keras
atau HardStructur seperti pemecah gelombang, tembok laut, groin atau kombinasi dari
jenis pelindung pantai tersebut. Penerapan struktur keras kadang hanya mengamankan
1 buah pantai yang menimbulkan erosi pada ruas pantai lainnya. Struktur keras
terbukti berhasil mengatasi erosi pantai berpasir atau berkarang tetapi kurang efektif
dalam mengatasi erosi pada pantai berlumpur.
Salah satu alternatif teknologi struktur keras untuk mencegah dampak abrasi
adalah berupa pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR Rangka Bambu).
Teknologi ini memiliki nilai ekonomis yang lebih murah dan terjangkau oleh
masyarakat pesisir serta secara teknis lebih efektif dalam meredam energi gelombang
laut. PEGAR adalah teknologi hasil penelitian Balitbang dan telah diterapkan di
beberapa lokasi di Provinsi Banten.
Berdasarkan analisis tersebut, Balai Penelitian dan Pengembangan Penerapan
Teknologi Sumber Daya Air dalam melaksanakan penelitian mengenai penerapan
teknologi PEGAR Rangka Bambu tersebut yang berlokasi di Timbulsloko,
Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan
konstruksi pemecah gelombang ambang rendah, terlebih dahulu dilakukan penyiapan
lahan berupa penentuan dan pemberian tanda pada titik lokasi sesuai dengan desain
yang telah direncanakan. bahan-bahan yang disiapkan sebelum pelaksanaan
konstruksi yaitu:
- Bambu
- Pasir
- Karung
- Kain dan
- Tali tambang plastik