You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG TERSEDAK DI PICU R.S RAJAWALI BANDUNG

Oleh:
BUDI SOMANTRI S.KEP.,NERS, M.KEP

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANRAJAWALI BANDUNG
TAHUN 2018

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Sistem Pernafasan


Subtopik : Penanganan Tersedak
Sasaran : Orang Tua yang memiliki anak 1-5 tahun
Tempat : R.S RAJAWALI BANDUNG
Hari/tanggal :
Waktu : 60 menit
Fasilitator :
Pelaksana : BUDI SOMANTRI S.KEP.,NERS, M.KEP

TUJUAN INSTITUSIONAL ( TI )
Pertolongan pertama tersedak

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mendapatkan penyuluhan 30 menit diharapkan peserta
penyuluhan dapat memahami tentang penanganan pertama tersedak

KARAKTERISTIK PESERTA PENYULUHAN


Orang tua yang memiliki anak 1 tahun-5 tahun

ANALISA TUGAS
KNOW:
1. Definisi Tersedak
2. Penyebab Tersedak
3. Klasifikasi Tersedak
4. Tanda dan Gejala Tersedak
5. Penanganan tersedak untuk anak 1-5 tahun
DO :

2
Memberikan tanggapan / pertanyaan pada saat brainstorming dan penyuluhan
berlangsung

SHOW :
Mendengarkan dengan penuh perhatian saat penyuluhan diberikan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan diharapkan dapat
menjelaskan kembali tentang :
1. Definisi Tersedak
2. Penyebab Tersedak
3. Klasifikasi Tersedak
4. Tanda dan Gejala Tersedak
5. Penanganan tersedak untuk anak 1-5 tahun

POKOK BAHASAN
Penyakit Pernafasan

SUB POKOK BAHASAN


Tersedak

MATERI PENYULUHAN ( Dilampirkan )

ALOKASI WAKTU
1. Apersepsi : 5 menit
2. Kegiatan membuka : 5 menit
3. Penjelasan/uraian materi : 10 menit
4. Evaluasi dan penutup : 10 menit

STRATEGI INTRUKSIONAL

3
a. Menjelaskan materi pengajaran
b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman
peserta penyuluhan
c. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan
d. Mengadakan evaluasi

Soal
1. Apa yang dimaksud tersedak ?
2. Gejala apa yang muncul saat tersedak ?
3. Apa yang membedakan tersedak ringan dan berat ?
4. Bagaimana penanganan tersedak untuk anak 1 tahun-5 tahun ?

4
PROSES BELAJAR:

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta penyuluhan Metode Media

1 Pra - Menyiapkan perlengkapan


- Set tempat
2 Kegiatan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
membuka - Menyampaikan tujuan penyuluhan - Menyetujui tujuan penyuluhan
3 Uraian materi - Menanyakan kepada peserta- Bercerita pengalamannya tentang Tanya jawab Leaflet
pengalamannnya tentang tersedak tersedak
- Memberi reinforcement atas kemauan
peserta berbagi pengalaman
- Memberikan penyuluhan dan
berdiskusi bersama peserta tentang- Menyimak penjelasan yang Ceramah
penanganan tersedak diberikan dan berdiskusi

5
- Memberikan kesempatan pada peserta- Bertanya Tanya jawab
untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahaminya.
- Menjawab pertanyaan peserta - Menyimak Ceramah

4 Penutup - Melakukan evaluasi - Menjawab pertanyaan Tanya jawab


Ceramah
- Menyimpulkan materi penyuluhan dan- Menyimak kesimpulan
hasil diskusi
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

6
MEDIA PENYULUHAN
Leaflet
Lembar balik

SUMBER
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis.
Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
Yulianingsih, Husna. 2011. Panduan Lengkap, Mudah dan Praktis: PPPK untuk
Bayi & Anak. Jakarta: Buku Kita

METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab/ Diskusi

VARIASI PENGAJARAN
1. Suara : intonasi dan volume digunakan untuk memperjelas suatu pernyataan atau
pertanyaan
2. Menggunakan mimik, gerak tangan dan lengan, anggukan kepala dan sikap tubuh
3. Kontak mata
4. Menggunakan waktu hening sejenak
5. Menggunkan variasi media pengajaran seperti leaflet

EVALUASI
1. Apa yang dimaksud tersedak ?
2. Gejala apa yang muncul saat tersedak ?
3. Apa yang membedakan tersedak ringan dan berat ?
4. Bagaimana penanganan tersedak untuk anak 1 tahun-5 tahun ?

1
Materi
Pertolongan Pertama Tersedak

2.1 Definisi
Tersedak adalah masuknya benda asing ke arah paru-paru dan menyumbat
jalan nafas.
Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah
darah, atau cairan lain. Tersedak merupakan keadaan darurat medis.
Tersedak adalah masuknya benda asing, misalnya: makanan atau minuman ke
dalam tenggorokan.
Tersedak adalah masuknya makanan atau benda lain ke dalam tenggorakan,
misalnya: pada anak kecil, mainan kecil yang tertelan tanpa sengaja.
2.2 Etiologi
1. Benda asing
Benda-benda tersebut bisa tersangkut pada:
a) Laring: secara progresif akan terjadi stridor, dispneu, apneu, penggunaan otot
bantu nafas dan sianosis.
b) Trakea: benda asing di dalam trakea tidak dapat di keluarkan, karena tersangkut di
dalam rimaglotis, dan akhirnya tersangkut dilaring, menimbulkan gejala obstruksi
laring
c) Bronkus: biasanya tersangkut pada bronkus kanan, benda asing ini kemudian
dilapisisekresi bronkus, sehingga menjadi besar.
2.3 Klasifikasi
1. Obstruksi total
Yaitu pembutuan saluran pernafasan secara total sehingga klien tidak dapat
bernafas sama sekali, dan harus segera ditolong karena dalam beberapa menit
klien akan mengalami kematian yang permanen.
Ciri-ciri:
a) Buruknya pertukaran udara.
b) Masih bisa batuk, tapi lemah. Atau tidak dapat batuk sama sekali.
c) Nafas cepat
d) Tidak dapat berbicara.
e) Memegang leher (tanda universal dari tersedak).
f) Tidak dapat memasukan udara atau menarik nafas dengan baik.

8
2. Fenomena Check Valve (Parsial)
Yaitu pembutuan saluran nafas secara parsial atau tidak secara total, sehingga
klien masih dapat bernafas tetapi tidak adekuat, dan benda asing harus segera
dikeluarkan karena akan mempengaruhi masukan O2 ke jaringan.
Ciri-ciri:
a) Masih ada pertukaran udara.
b) Korban dapat batuk.
c) Korban masih sadar.

2.4 Tanda dan Gejala


1. Batuk sampai muntah.
2. Sesak nafas.
3. Sianosis
4. Tidak ada suara atau suara serak.
5. Mengi, hingga tidak nafas.

2.5 Penanganan
1. Dasar
Berupa bantuan dasar hidup atau sering disebut sebagai BLS meliputi yaitu
pembebasan Airway atau jalan napas. Penanganan yang spesifik pada klien
dengan tersedak, apabila klien yang tersedak masih bayi adalah :
a. Pertama kali, ajaklah bicara. Bila anak bisa menjawab artimya aman.
b. Bila anak tidak sadar tepuk / goyang pundak bayi dengan hati-hati. Lihat
pergerakan dada, dengar suara nafas dan rasakan hembusan nafas.
c. Tapi bila anak sadar maka perintahkan anak untuk membatukkan benda yang
menyebabkan tersedak.
d. Jika dengan batuk, benda penyebab tersedak tidak juga bisa keluar. Mintalah ia
batuk sambil membungkuk atau posisi kepala lebih rendah agar gaya gravitasi
membantu ia mengeluarkan benda tersebut.
e. Jika sumbatan tidak dapat dikeluarkan, telungkupkan korban dengan bagian
kepala dan bahu terjuntai, pegang/ peluk bagian perutnya dengan tangan kiri.
Pukul dengan keras bagian bahunya dengan dasar telapak tangan kanan beberapa

9
kali sampai batuk- batuk dan mengeluarkan benda yang menyumbat di
kerongkongan.
2. Tindakan Heimlich pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan dengan cara
segera
a. Menelentangkan penderita dipangkuan penolong.
b. Berikan pukulan ringan namun cepat pada punggung penderita diantara kedua
tulang belikat sebanyak 4 kali.
c. Lakukan upaya ini beberapa kali hingga penolong yakin benda asing penyebab
tersedak telah keluar yang ditandai dengan membaiknya kesadaran penderita, tak
tersumbatnya pernafasan yang mengakibatkan rasa lega pada bernafas , hilangnya
bunyi mengi pada waktu bernafas.
3. Tindakan Heimlich pada anak usia 4 tahun hingga anak usia 14-15 tahun
dilakukan dengan cara
a. Bila korban masih bisa berdiri, penolong berada di belakang korban
b. Lingkarkan tangan ke dada pasien sedangkan kepalan tangan berada di perut
bagian atas
c. Kemudian hentakan tangan sebanyak empat kali ke arah belakang atas secara tiba-
tiba dengan harapan benda asing akan terdorong keluar karena tekanan yang
dihasilkan.
d. Berikan istirahat sekitar setengah menit kemudian ulangi tindakan tersebut
beberapa kali
e. Berikan istirahat sekitar setengah menit kemudian ulangi tindakan tersebut
beberapa kali
f. Bila penderita tetap merasa sesak nafas, atau muka masih membiru hingga
penderita merasa lega bernafas. Rujukkan ke rumah sakit untuk tindakan
selanjutnya.
g. Pada posisi penderita tengkurap, penolong berlutut diatas penderita dengan kedua
lutut disamping tubuh penderita.
h. Miringkan kepala penderita kesamping kiri/kanan.
i. Letakan kedua telapak tangan dibawah tulang belikat.

10
j. Lakukan penekanan tangan dengan kuat dan cepat kearah dada atas sekitar empat
kali.
k. Lakukan berulang kali dengan interval istirahat sekitar setengah menit hingga
penderita sadar.
l. Bila penderita muntah, bersihkan mulut penderita.
m. Tapi bila kesemua tindakan darurat tersebut tidak berhasil, maka Segera rujukkan
kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Bila klien anak – anak maka dilakukan tindakan chest trush :
a. Tanyakan pada klien tersedak atau tidak (pasien biasanya tidak menjawab dengan
tangan memegangi leher)
b. Berdiri di belakang anak, lingkarkan lengan di dada penderita.
c. Buat kepalan dengan sisi jempol di sebelah dalam, letakkan di atas garis tengah
tulang dada penderita.
d. Genggam kepalan dengan tangan yang lain dan jauhkan dari processus xyfoideus
dan pinggir tulang rusuk.
e. Tekan dada ke belakang, ulangi hentakan sampai berhasil atau penderita sampai
tidak sadar. Perhatikan kekuatan tekanan sesuai keadaan fisik anak.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Usia toddler adalah anak  yang  berusia 12 - 36 bulan atau 1 - 3 tahun
dimana anak pada usia mengalami masa eksplorasi lingkungan yang intensif
karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua yang dapat terjadi
(Wong, 2009). Pada usia 12 bulan, anak mampu menggenggam benda  yang
sangat kecil tapi tidak mampu melepas sesuai keinginannya. Memasuki usia
15 bulan, toddler dapat menjatuhkan benda kecil ke dalam botol berleher
sempit dan melempar serta menangkap bola. Selanjutnya, di usia 18 bulan
toddler mampu melempar bola tanpa kehilangan keseimbangan (Potter &
Perry, 2005).
Menurut World Health Organization (WHO) sekitar 17.537 anak-anak
berusia 3 tahun atau lebih muda sangat berbahaya karena tersedak, sebesar
(59,5%) berhubungan dengan makanan, (31,4%)  tersedak  karena benda
asing, dan  sebesar  9,1% penyebab tidak  diketahui.  (Committee on injury,
2010). Prevalensi di Amerika Serikat didapatkan kasus tersedak pada anak
usia dibawah 4 tahun sebesar 710, terjadi pada anak dibawah usia 1 tahun
sebesar 11,6%, kasus terjadi pada usia 1 hingga 2 tahun sebesar 36,2%
terjadi pada usia 2 tahun hingga 4 tahun sebesar 29,4% (AAP, 2010)

12

You might also like