You are on page 1of 24

LAPORAN KEGIATAN

PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS (PKTBT)


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2022

Disusun Oleh :
M. Farhan Al Farisi
(NIP. 20010918 202203 1 005)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

BALAI TAMAN NASIONAL WASUR


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis


Bidang Tugas Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2022

Disusun Oleh : M. Farhan Al Farisi

NIP : 20010918 202203 1 005

Jabatan : Polisi Kehutanan Pemula

Instansi : Balai Taman Nasional Wasur

Merauke, 30 Mei 2022

Disusun Oleh Dinilai Oleh


Kepala Sub Bagian Tata Usaha

M. Farhan Al Farisi Amin Suprajitno, S.Hut, MP


NIP. 20010918 202203 1 005 NIP. 19730708 199903 1 005

Merauke, 30 Mei 2022

Disahkan Oleh,
Kepala Balai Taman Nasional Wasur

Yarman, S.Hut, MP
NIP. 19730311 199903 1 005
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa,


karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Laporan kegiatan ini dapat kami
selesaikan. Laporan ini merupakan laporan kegiatan Penguatan Kompetensi
Tekniks Bidang Tugas (PKTBT) yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan
pelatihan terintegrasi.
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan PKTBT. Dalam pembuatan
laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yarman, S.Hut, MP
selaku Kepala Balai Taman Nasional Wasur beserta jajarannya yang telah
berkenan memberikan bimbingan, arahan dan materi dalam pelaksanaan
kegiatan ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada seluruh
pihak yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada kami
sehingga laporan ini dapat kami selesaikan.
Demikian, laporan ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan ini, sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.....................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PKTBT................................................3
A. Waktu dan Pempat Pelaksanaan...................................................................3
B. Kegiatan per Mata Pelatihan........................................................................3
1. Teknis Administrasi :................................................................................3
a. Pengelolaan Kepegawaian....................................................................3
b. Tata Naskah Kedinasan........................................................................4
c. Pengelolaan Keuangan..........................................................................5
d. Pengelolaan BMN.................................................................................5
2. Teknis Substantif :...................................................................................6
a. Tugas dan Fungsi Organisasi................................................................6
b. Tugas dan Fungsi Jabatan ...................................................................8
C. Hambatan dan Tantangan..........................................................................12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
LAMPIRAN
A. Jurnal Kegiatan
B. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pasal 63 ayat (3) dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasal 34 ayat (1), bahwa Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan. Selanjutnya
dijelaskan bahwa masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi.

Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) merupakan salah


satu bagian dari kurikulum Latsar CPNS. Kurikulum PKTBT ini diselenggarakan
dengan tujuan agar CPNS dapat menunjukkan penguasaan kompetensi teknis
yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya. Adapun kurikulum PKTBT
meliputi :

1. Kompetensi Teknis Administratif

Kompetensi teknis adminstratif terdiri dari beberapa mata diklat yaitu :

a. Pengelolaan Kepegawaian

b. Tata Naskah Kedinasan

c. Pengelolaan Keuangan

d. Pengelolaan Barang Milik Negara

2. Kompetensi Teknis Subtantif

1
Kompetensi teknis subtantif terdiri dari beberapa mata diklat yaitu:

a. Tugas dan fungsi Organisasi/Instansi

b. Tugas dan fungsi jabatan peserta

Berdasarkan uraian tersebut di atas, baik dari sisi substansi materi


maupun penyelenggaraannya dengan memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga diharapkan
pelaksanaan kegiatan ini CPNS dapat menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya.

B. Maksud dan Tujuan

Kegiatan PKTBT dimaksudkan untuk membangun integritas moral,


kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Adapun tujuan dilaksanakannya, yaitu
agar CPNS dapat menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan
sesuai dengan bidang tugasnya.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PKTBT

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT)
dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2022 – 31 Mei 2022. Kegiatan ini dibagi
menjadi 2 rangkaian yaitu terkait teknis administrasi dan teknis substantif
bertempat di Balai Taman Naisonal Wasur, Kabupaten Merauke, Provinsi
Papua.

B. Kegiatan per Mata Pelatihan


1. Teknis Administrasi :

a. Pengelolaan Kepegawaian

Materi mengenai Pengelolaan Kepegawaian dilakukan pada


Selasa, 10 Mei 2022. Materi ini dibawakan oleh Bapak Wahono,
(Pengelola Data). Pokok bahasan yang dijelaskan meliputi
administrasi kepegawaian, sistem penggajian PNS, tata cara
pemberian cuti PNS, kenaikan jabatan dan pangkat PNS. Dasar
hukum dari pengaturan manajemen PNS adalah UU No. 8 Tahun
1974, UU No. 43 Tahun 1999, dan pada tanggal 15 Januari 2014
diundangkan dalam lembaran negara UU No 5 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil negara (PNS + PPPK).

Hak-hak PNS adalah memperoleh gaji, tunjangan, fasilitas,


Memperoleh cuti: Cuti tahunan (12 hari kerja), cuti sakit, cuti
melahirkan (1 bulan sebelum 2 bulan setelah), cuti besar (naik haji,
keagamaan), cuti karna alasan penting, cuti diluar tanggungan
pemerintah, Jaminan pensiun, Pengembangan kompetensi: diklat,
kursus, seminar, praktik kerja, serta memperoleh perlindungan:

3
kesehatan, kematian. Gaji adalah balas jasa atau pengharagaan atas
prestasi kerja, yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama
keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan
perhatiannya dan kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang
dipercayakan kepadanya, dasar hukum dari sistem penggajian PNS
adalah Ps 7 UU No. 8/74 jo. Ps 7 UU No. 43/99: setiap pegawai negeri
berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggung jawabnya. Materi tentang pengelolaan kepegawaian ditutup
dengan diskusi oleh peserta dan penyaji materi.

b. Tata Naskah Kedinasan

Materi mengenai Tata Naskah Kedinasan dilakukan pada


Kamis, 12 Mei 2022. Materi ini dibawakan oleh Bapak Pieter Adolof
Paliama (Penata Usaha Umum) dan Ibu Catur Rini. Pokok bahasan
yang dijelaskan meliputi dasar hukum, pengertian naskah dinas, jenis
naskah dinas, format naskah dinas, penyusunan naskah dinas,
pejabat penandatangan naskah dinas, kop dan cap dinas. Peraturan
menteri negara pendayagunaan aparatur negara reformasi birokrasi
nomor 80 tahun 2012 tentang pedoman tata naskah dinas pemerintah
menjadi dasar hukum dalam materi ini. UU nomor 12 tahun 2011
tentang pembentukan peraturan perudang-undangan, UU nomor 43
tahun 2009 tentang kearsipan, peraturan presiden nomor 16 tahun
2015 tentang kementerian LHK juga menjadi dasar hukum dari materi
ini.

Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis


yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan naskah dinas, serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Jenis naskah dinas

4
yaitu naskah dinas arahan, korespondensi, naskah dinas khusus,
laporan, telaah staf, formulir, dan naskah dinas elektronik.

c. Pengelolaan Keuangan

Materi tentang Pengelolaan Keuangan dilakukan pada Selasa,


17 Mei 2022. Materi ini dibawakan oleh Bapak Eko Fitriono Harimurti,
S.Hut., M.Si (Analis Pengelolaan Keuangan). Pengelolaan keuangan
adalah manajemen tentang pedoman pembayaran dalam pelaksanaan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara. Adapun Peraturan
Undang-Undang yang menjadi pedoman pengelolaan keuangan yaitu
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.

Pengeluaran anggaran atau penggunaan anggaran


berdasarkan oleh Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). Dalam
pelaksanaan kegiatan, anggaran yang berdasar dari POK sesuai
dengan rencana anggaran diserahkan ke ketua tim untuk
dibelanjakan sesuai peruntukannya. Kuitansi atau nota sebagai bukti
pembelian yang sah diikuti dengan surat perintah pembayaran yang
dikeluarkan oleh bendahara dengan menggunakan uang persediaan.
Kuitansi dan SPBY dikumpulkan. Selanjutnya dibuat daftar rincian
permintaan pembayaran yang diserahkan ke KPPN untuk proses
pencairan APBN.

d. Pengelolaan BMN

Penjelasan materi mengenai pengelolaan BMN dilakukan


pada Rabu, 18 Mei 2022. Materi ini dibawakan oleh Bapak Stenly

5
Maloky, S.Pi (PEH). Hal-hal yang terkait dengan BMN meliputi dasar
hukum, pengertian BMN, kegiatan pengelolaan, fakta dan kondisi
ideal, konsepsi pengelolaan, tujuan pengelolaan, kewenangan dan
tanggung jawab. Dasar hukum pengelolaan BMN adalah UU 1 Tahun
2004 tentang perbendaharaan negara dan PP 27 Tahun 2014 tentang
pengelolaan BAMN/BMD. BMN kemudian diartikan semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah.

Tujuan pengelolaan BMN untuk pengamanan aset,


peningkatan pelayanan, efisiensi belanja, optimalisasi pemanfaatan
untuk peningkatan PNBP, dihindarinya kebocoran kekayaan negara.
Kegiatan pengelolaan BMN secara singkat mulai dari rencana
kebutuhan BMN (RKBMN) – dianggarkan – dibuat pengadaan barang
dan jasa (pokja) – penggunaan (bisa di UPT sendiri bisa juga
digunakan oleh UPT yang lain = pinjam pakai). Penjelasan mengenai
pengelolaan BMN ditutup dengan diskusi dari pertanyaan yang
diberikan oleh peserta kepada penyaji materi.

2. Teknis Substantif :

Mata Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas; atau memfasilitasi
peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya

a. Tugas dan Fungsi Organisasi

Penjelasan mengenai tugas dan fungsi organisasi Balai Taman

6
Nasional Wasur dilaksanakan pada Senin, 09 Mei 2022. Materi ini
dibawakan oleh Bapak Amin Suprajitno, S.Hut., MP (Kepala Sub Bagian
Tata Usaha) . Hal-hal yang dijelaskan pada materi ini adalah letak dan
luas kawasan Taman Nasional Wasur, penataan wilayah kerja, sejarah
pengelolaan, struktur organisasi,, visi dan misi, SDM bidang teknis
konservasi TN dan landasan hukum pelaksanaan tugas.

Kawasan Taman Nasional Wasur dengan luas 431.425,12 Ha


terletak di bagian tenggara pulau Papua dalam wilayah administratif
Kabupaten Merauke Provinsi Papua dan Secara goegrafis TN Wasur
berada antara koordinat 140°27’ - 141°2’ Bujur Timur dan 8°5’ - 9°7’
Lintang Selatan. Balai Taman Nasional Wasur merupakan taman nasional
tipe A dengan bidang pengelolaan sebagai berikut :

1. SPTN Wilayah I Agrindo


a. Resort Tambat
b. Resort Wanggo
2. SPTN Wilayah II Ndalir
a. Resort Ndalir
b. Resort Kondo
3. SPTN Wilayah III Wasur
a. Resort Biras
b. Resort Sota

c. Resort Wasur

VISI

Terjaganya kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem


pendukungnya melalui pengembangan masyarakat di dalam maupun di
sekitar kawasan Taman Nasional Wasur.

7
MISI

a. Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Taman Nasional


Wasur dan ekosistem pendukungnya melalui upaya perlindungan,
pengawetan, pelestarian dan pemanfaatan kawasan.
b. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di dalam
dan di sekitar kawasan melalui upaya pembangunan berkelanjutan
yang sesuai dengan kaidah konservasi keanekaragaman hayati
dan ekosistem Taman Nasional Wasur.
c. Meningkatkan partisipasi para pihak dalam satu kerangka
pengelolaan yang terpadu.
d. Mengoptimalkan fungsi kawasan Taman Nasional Wasur untuk
kepentingan penelitian, pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, kegiatan yang menunjang budidaya, rekreasi dan
wisata alam serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
umum.

b. Tugas dan Fungsi Jabatan

Peraturan Perundang-undangan terkait jabatan fungsional Polhut


adalah :

1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.75/Menhut 2014


tentang Polisi Kehutanan.
2. Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan kehutanan Nomor
P.22/menLHK-II/2015 tanggal 19 Juni 2015 tentang Pedoman
formasi jabatan Fungsional Polhut.
3. Tahun 2011 tanggal 7 Maret 2011 tentang jabata
fungsional Polisi Kehutanan dan angka kreditnya.

4. Peraturan Menteri kehutanan Nomor P.9/menhut-

8
II/2014 tanggal 20 januari 2014 tentang petunjuk teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan dan
angka kreditnya.
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
P.54/MenLHK-setjen/2015 tentang Standar dan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan.

Tugas, Fungsi, dan Wewenang Polhut

Pada pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2004


tentang Kehutanan dan Pasal 1 ayat (2) Peraturan menteri Kehutanan
No.P.75/Menhut-II/2014 tentang Polisi Kehutanan, Pengertian Polisi
Kehutanan selanjutnya disingkat Polhut adalah pejabat tertentu dalam
lingkungan instansi Kehutanan Pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat
pekerjaannya, menyelenggarakan dan/atau melaksanakan perlindungan
hutan yang oleh kuasa undang-undang diberikan wewenang kepolisian
khusus di bidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.

a. Tugas dan Fungsi Polhut

Berdasarkan pasal 4 ayat (1) Peraturan menteri Kehutanan


No.P.75/Menhut-II/2014 tentang Polisi Kehutanan, tugas dan
fungsi Polisi Kehutanan adalah :
 melaksanakan perlindungan dan pengamanan hutan, kawasan
hutan, hasil hutan tumbuhan dan satwa liar; dan
 mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan
perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, tumbuhan dan satwa
liar, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

9
Tugas dan fungsi Polhut dilaksanakan dalam bentuk :

 Pre-emtif

Preemtif merupakan kegiatan yang ditujukan guna mencegah,


menghilangkan, mengurangi, menutup niat seseorang atau kelompok untuk
melakukan tindak pidana kehutanan.Kegiatan preemtif dilakukan dengan cara
antara lain:

 penyadartahuan dan penyuluhan; dan

 pembinaan dan pendampinggan masyarakat.

 Preventif
Preventif merupakan kegiatan yang ditujukan guna mencegah,
menghilangkan, mengurangi, menutup kesempatan seseorang atau kelompok
untuk melakukan tindak pidana kehutanan.Kegiatan preventif dilakukan dengan
cara antara lain:

 patroli/perondaan di dalam kawasan dan/atau wilayah hukumnya;

 penjagaan sesuai perintah pimpinan di dalam kawasan dan/atau


wilayah hukumnya; dan
 identifikasi kerawanan, gangguan dan ancaman.

 Represif

Represif merupakan kegiatan penegakan hukum yang bersifat


non yustisia untuk mengurangi, menekan atau menghentikan tindak
pidana kehutanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok.Kegiatan represif dilakukan dengan cara antara lain:

10
 operasi penegakan hukum;

 pengumpulan bahan keterangan;

 pengamanan barang bukti;

 penangkapan tersangka dalam hal tertangkap tangan;

 penanggulangan konflik satwa liar;

 pemadaman kebakaran; dan


 pengawalan tersangka, saksi atau barang bukti

b. Wewenang Polhut

Wewenang Polhut terdapat pada Pasal 51 Undang-Undang


Nomor 41 Tahun tentang Kehutanan yang berbunyi berikut :
 mengadakan patroli/perondaan di dalam kawasan hutan atau wilayah
hukumnya;

 memberikan surat-surat atau dokumen yang berkaitan dengan


pengangkutan hasil hutan di dalam kawasan hutan atau wilayah
hukumnya;

 menerima laporan tentang telah terjadinya tindak pidana yang


menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;

 mencari keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana yang


menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;

 dalam hal tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka untuk


diserahkan kepada yang berwenang; dan

 membuat laporan dan penandatanganan laporan tentang terjadinya


tindak pidana yang menyangkut hutan kawasan hutan dan hasil
hutan.

11
C. Hambatan dan Tantangan

Pelaksanaan pelatihan PKTBT pada Balai Taman Nasional Wasur


secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan lancar sesuai dengan
waktu dan materi yang telah di tetapkan. Namun demikian, dalam
pelaksanaan kegiatan ini tentu juga tidak terlepas dari kekurangan.
Adanya jadwal pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan jadwal
kesibukan pengampu atau pembimbing sehingga diperlukan penyesuaian
jadwal.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan PKTBT ini mampu memberikan pengetahuan dasar terkait


tugas dan fungsi ASN sesuai dengan tupoksi kerja masing-masing. Selain itu,
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang bagi CPNS
kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara umum dan Balai Taman
Nasional Wasur secara khusus.

B. Saran

1. Agar kegiatan PKTBT ini tetap dilaksanakan bagi para CPNS yang akan
datang sebelum melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

2. Membuat kurikulum yang berbasis praktikum agar peserta lebih mampu


memahami secara langsung tugas dan fungsi masing-masing.

3. Agar proses, output dan tujuan pembelajaran PKTBT di Lingkup


Kementerian LHK ini dapat tercapai dengan baik maka diperlukan
kerjasama yang baik antar penyelenggara, dalam hal ini UPT
masing-masing dan para CPNS selaku peserta.

13
B. Dokumentasi

Pembukaan Kegiatan PKTBT

Kegiatan PKTBT Materi Tugas dan Fungsi Organisasi


Kegiatan PKTBT Materi Pengelolaan Kepegawaian

Kegiatan PKTBT Materi dan Praktik Tata Naskah Kedinasan


Kegiatan PKTBT Materi Pengelolaan Keuangan

Kegiatan PKTBT Materi dan Praktik Pengelolaan Barang Milik Negara


(BMN)
Kegiatan PKTBT Materi Tugas dan Fungsi Jabatan
Polisi Kehutanan

Kegiatan PKTBT Materi Tugas dan Fungsi Jabatan


Pengendali Ekosistem Hutan dan
Praktik Inventarisasi Tumbuhan dan Satwa Liar

You might also like