Professional Documents
Culture Documents
1. Memandikan Jenazah
Hukum memandikan jenazah adalah fardhu kifayah, artinya jika sudah ada
satu orang yang memandikan jenazah, maka tidak ada kewajiban lagi bagi
yang lain untuk melaksanakannya. Tapi, jika belum ada yang melakukannya,
maka semua orang di daerah tersebut berkewajiban melakukannya.
Tata cara memandikan jenazah sesuai syariat islam adalah :
Siapkan tali pengikat kafan secara vertikal di bawah kain kafan lapis pertama yang
sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama lalu bentangkan kain kafan lapis
kedua.
Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua lalu bentangkan kaki kafan lapis
ketiga.
Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga kemudian letakkan jenazah di
tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari kanan lalu kiri.
Ikat kain menggunakan tali pengikat yang sudah disediakan.
3. Menshalatkan jenazah
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan dia (dari
beberapa hal yang tidak disukainya), maafkanlah dia dan tempatkan dia di Surga, luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan,
sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih
baik dari rumahnya (di dunia), pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di dunia), dan
masukanlah dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka” (HR. Muslim no.963)
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu wagfir lanaa wa la-hu (–
haa untuk perempuan)
4. Menguburkan Jenazah
1.Memperdalam lubang kubur, supaya tidak tercium bau jenazah dan tidak dimakan oleh
binatang pemakan bangkai.
2. Meletakkan jenazah di tepi lubang atau liang kubur sebelah kiblat, lalu ditaruh papan
kayu atau semacamnya dengan posisi agak miring, supaya jenazah tidak langsung
tertimpa tanah.
3. Kemudian di atasnya ditaruh semacam bata posisi mendatar untuk menahan tanah
timbunan, sehingga tidak mengenai jenazah langsung. Khusus kondisi tanah gembur
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Meletakkan jenazah dengan memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur, atau
dari posisi selatan jika di Indonesia.
5. Letakkan jenazah posisi miring ke kanan menghadap kiblat dengan menopang tubuh
menggunakan batu atau papan kayu, supaya jenazah tidak kembali terlentang.
6. Para ulama menyarankan untuk meletakkan tanah di bawah pipi jenazah sebelah
kanan setelah kain kafan dan semua tali dibuka, pipi menempel langsung ke tanah.
7. Ketika memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca
doa berikut :
"BISMILLAHI WA'ALAA MILLATI ROSUULILLAAH"
Artinya: "Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah." (HR. At-Tirmidzi dan Abu
Daud), atau doa seperti di atas tadi.
8. Khusus jenazah perempuan, disarankan untuk membentangkan kain di atas kuburnya
pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedangkan untuk mayat laki-laki tidak
dianjurkan.
9. Jenazah perempuan sebaiknya yang mengurus adalah laki-laki yang tidak dalam
keadaan junub atau tidak menyetubuhi istri mereka pada malam sebelumnya.
10. Setelah jenazah diletakkan di lubang kubur, disarankan untuk menaburkan tanah tiga
kali dari arah kepala mayit, baru kemudian ditimbuni tanah.
11. Membaca doa setelah selesai menguburkan jenazah.