Professional Documents
Culture Documents
Keberagaman Angkatan Kerja Serta Peluang Kerja Yang Setara Dan Tindakan Afirmaif
Keberagaman Angkatan Kerja Serta Peluang Kerja Yang Setara Dan Tindakan Afirmaif
Dosen pengampu :
Anggota kelompok:
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dan benar.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester tiga, kami membuat makalah ini
ingin mengetahui dan mempelajari Keberagaman Angkatan Kerja, Peluang Kerja Yang Setara,
dan Tindakan Afirmatif. Kami selaku penulis ingin mengucapakan Terimakasih kepada rekan-
rekan atas dukunganya dalam pembuatan makalah ini. Penyusun jugamengucapkan terima
kasih kepada Dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Demikian makalah ini, penulis berharap semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Keberagaman Angkatan Kerja, Peluang Kerja
Yang Setara, dan Tindakan Afirmatif.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................... 13
B. Saran.............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir abad 18 industri mulai diperkenalkan kepada dunia. Penggantian tenaga
manusia menjadi mesin pun mulai menjadi sorotan, bahkan sorotan yang
berlebihan. Pemakaian tenaga manusia untuk menjalankan “motor” menjadi topik
utama dalam beberapa waktu dalam tahun itu. Sampai akhirnya manusia menerima
keadaan itu. Terpaksa maupun tidak.
Industrialisasi dan masa product menjadi hal yang lumrah. Pekerjaan pun mulai
menjadi kalimat yang sudah biasa dan terbiasa mendengarnya. Memasuki abad 20,
manusia menjadi sangat biasa dengan kerja, pekerjaan dan mesin. Mesin
menggantikan posisi manusia dalam banyak hal dalam pekerjaan, contohnya saja,
komputer mengambil alih tenaga manusia yang cukup banyak dalam hal tenaga
pengarsipan dan sekretaris. Arsip dengan mudah disimpan dalam bentuk file dan
folder dan sekretearis cukup satu untuk menangani masalh yang serius dan cukup
rumit.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan masalah yang cukup besar mengenai
kesempatan seorang pekerja dan keragaman pekerjaan. Para pekerja mulai kritis
melihat perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan yang
terkait dengan “Apa kita masih digunakan untuk pekerjaan ini setelah pekerjaan ini
digantikan dengan mesin?”, “Masih ada kesempatan bagi kita untuk menduduki
kesempatan itu?” dan masalah lain mengenai keragaman pekerjaan dan kesempatan
dalam pekerjaan bagi pekerja.
Untuk itu kelompok ini berusaha mengupas sedikit mengenai Keberagaman
Angkatan Kerja, Peluang Kerja Yang Setara, dan Tindakan Afirmatif.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ramalan angkatan kerja di masa depan?
2. Apa yang dimaksud keberagaman dan manajemen keberagaman?
3. Bagaimana komponen dari angkatan kerja yang beragam?
4. Bagaimana mengidentifikasi hukum yang mempengaruhi peluang kerja yang
setara?
5. Bagaimana tujuan dari Uniform Guidelines on Employee Selection?
6. Bagaimana perlakuan tidak setara dan dampak merugikan?
7. Apa yang dimaksud dengan program tindakan afirmatif?
8. Bagaimana kesetaraan dan keragaman angkatan kerja dalam perspektif islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ramalan angkatan kerja di masa depan
2. Untuk mengetahui keberagaman dan manajemen keberagaman
3. Untuk mengetahui komponen dari angkatan kerja yang beragam
4. Untuk mengetahui hukum yang mempengaruhi peluang kerja yang setara
5. Untuk mengetahui tujuan dari Uniform Guidelines on Employee Selection
6. Untuk mengetahui perlakuan tidak setara dan dampak merugikan
7. Untuk mengetahui program tindakan afirmatif
8. Untuk mengetahui kesetaraan dan keragaman angkatan kerja dalam perspektif
islam
BAB II
PEMBAHASAN
Angkatan kerja merupakan rang yang memiliki pekerjaan baik yang sedang
bekerja atau sedang tidak bekerja dengan alasan tertentu. Angkatan kerja secara
demografi bergantung pada berapa persen tenaga kerja total yang menjadi angkatan
kerja. Sehingga angkatan kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang terlibat dalam
kegiatan produksi barang maupun jasa.
Angkatan kerja AS pada tahun 2005 mencapai 147 juta, pada tahun 2010, angkatan
kerja sipil diramalkan meningkat menjadi 158 juta, dan pada masa mendatang keseluruhan
angkatan kerja AS akan menjadi lebih beragam.
3
4
Jumlah pria dan wanita dalam angkatan kerja akan tumbuh, namun jumlah pria akan tumbuh
pada tingkat yang lebih lambat daripada jumlah wanita. Akibatnya pangsa pria dalam
angkatan kerja menurun sedangkan wanita meningkat.
Biro Statistik Tenaga Kerja memperkirakan bahwa menginjak tahun 2010, usia
pertengahan dari angkatan kerja akan melebihi 40 dan wanita akan membentuk hampir
setengah dari angkatan kerja (48%) dan meraka akan menjadi mayoritas dari pendatang –
pendatang baru dalam angkatan kerja.
Imigrasi bersih. Ini adalah selisih antara jumlah imigran dengan emigran. Dengan kata
lain, itu adalah selisih antara jumlah individu usia kerja yang masuk dengan mereka
yang keluar dari sebuah negara. Jadi, imigrasi bersih yang positif meningkatkan jumlah
tenaga kerja.
Komposisi usia dari populasi. Di beberapa negara seperti Jepang, populasi tua
mendominasi. Sementara itu, di negara berkembang, seperti Indonesia, populasi usia
6
kerja mendominasi. Semakin muda komposisi populasi, semakin besar jumlah angkatan
kerja.
Perlakuan yang setara dalam pekerjaan berarti bahwa seorang pemberi kerja harus
memperlakukan seorang karyawan dengan tidak lebih rendah daripada karyawan yang lainnya
yang berada dalam situasi yang sama. Prinsip umum dari kesetaraan dan diskriminasi diadopsi
dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), 1948. DUHAM mendeklarasikan
bahwa hak asasi manusia seharusnya dinikmati tanpa adanya perbedaan apapun. DUHAM
menetapkan daftar yang masih bisa ditambah mengenai dasar-dasar diskriminasi yang
dilarang:
Perjanjian inti HAM mencerminkan prinsip umum kesetaraan dan non diskriminasi dalam
pemenuhan HAM. Daftar dasar diskrimansi yang dilarang juga dimasukkan dalam Perjanjian
internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik dan Perjanjian internasional tentang Hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya.
berpenghasilan rendah lebih sulit untuk bergerak ke luar dari kemiskinan. Diskriminasi juga
bisa memiliki dampak negatif pada bidang politik, karena akan semakin sulit bagi para
pemimpin untuk mengumpulkan dukungan atas dasar kepercayaan.
Program tindakan afirmatif bisa di implementasikan secara suka rela oleh perusahaan.
Dalam situasi seperti ini, di tetapkan tujuan dan dijalankan tindakan untuk menarik dan
memindahkan kaum minoritas dan wanita ketingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Dalam
situasi lain, AAP bisa diarahkan oleh OFCCP.
Harga diri sesorang dapat dilihat dari apa yang dikerjakannya, demikian pula
masyarakat menilai seseorang dari apa yang dikerjakannya. Islam melihat bahwa amal
pekerjaan seseorang merupakan tanggungjawab yang harus diemban, dikerjakan dengan
sebaikbaiknya disertai dengan niat ikhlas. Islam mengajarkan manusia agar memanfaatkan
waktu dengan usaha-usaha produktif untuk memperoleh maslahah. Oleh karena itu, terdapat
tiga alternatif penggunaan waktu bagi pekerja muslim:
1. Alokasi waktu untuk kerja guna memperoleh upah (work for pay), pekerjaan ini
dilakukan melalui usaha-usaha yang tersedia di pasar sebagai media penawaran kerja
secara terbuka dan sangat terikat dengan pihak lain.
10
2. Alokasi waktu untuk dirinya sendiri (work for self), meliputi segala kegiatan yang
mendatangkan maslahah, namun tidak mendatangkan upah.
3. Alokasi waktu minimal untuk memenuhi kemaslahatan minimum serta menunaikan
ibadah wajib.
Dalam Islam kerja sebagai unsur produksi didasari konsep istikhlaf, dimana manusia
bertanggung jawab untuk memakmurkan dunia dan juga bertanggung jawab untuk
menginvestasikan dan mengembangkan harta yang diamanatkan Allah untuk menutupi
kebutuhan manusia”. Dengan demikian tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang
dilakukan oleh anggota badan atau pikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas, termasuk
pekerjaan fisik dan pikiran. Tenaga kerja sebagai human capital merupakan satu faktor
produksi yang memiliki peran besar untuk mengolah sebuah kehidupan.
Kekayaan alam tidak akan berguna untuk dimanfaatkanbila tidak diekploitasi oleh
manusia secara beraturan. Alam sebagai anugerah Tuhan telah memberikan kekayaan
(resources) yang tidak terhitung, namun tanpa usaha profesional untuk mengolahnya akan sia-
sia belaka. Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan
menjadikannya sebagai sebuah kewajiban terhadap orangorang yang mampu, lebih dari itu
Allah akan memberi balasan yang setimpal yang sesuai dengan amalnya berdasarkan skill dan
profesionalisme.
Allah (swt) senantiasa memotivasi kerja seseorang hamba sebagaimana dalam maksud
firmanNya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang
11
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Kedudukan pekerja sebagai human capital sering dipengaruhi oleh tingkat konsumsi
dalam satu kesatuan konsumen yang menjadi tanggungannya. Analisis prilaku konsumen
muslim menunjukkan bahwa:
1. Fungsi tujuan seorang konsumen muslim berbeda dengan konsumen non muslim.
Seorang konsumen muslim tidak hanya mencapai kepuasan dari konsumsi barang dan
penguasaan barang tahan lama, akan tetapi juga menjadi bagian dari fungsi sedekah.
2. Jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsikan oleh seorang konsumen muslim
amat berb eda dengan konsumen non muslim, sungguhpun barang dan jasa tersebut
tersedia. Seorang muslim misalnya dilarang mengkonsumsi alkohol, daging babi dan
berjudi. Fungsi daya guna harus diselaraskan dengan ketentuan syariat.
3. Seorang pekerja muslim dilarang menerima atau membayar bunga dari berbagai
pinjaman sebagai bentuk kompensasi dari hasil pekerjaannya. Untuk antisipasi bunga
atas nilai maslahah yang diperoleh dikenakan biaya/ongkos dalam bentuk profit
sharing.
4. Hasil pekerjaan seorang pekerja muslim wajib dioptimalisasi menjadi pendapatan
bersih setelah ia mengeluarkan zakat.
5. Seorang pekerja muslim harus mendistribusikan penghasilannya kepada keluarga
dekat, fakir mislin, ibnu sabil dan jangan sekali-kali menjadikan harta sebagai
penghalang untuk menjalankan amar makruf nahi mungkar.
Permintaan tenaga kerja dalam konteks ekonomi berbanding lurus dengan jumlah
modal kerja. Jika jumlah tenaga kerja profesional (memiliki pengalaman dan ketrampilan)
lebih banyak yang terlibat, maka modal kerja juga bertambah besar, sehingga output yang
dihasilkan (baik profit dan resiko) juga meningkat. Dalam hubungannya dengan tenaga kerja,
permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang
dikehendaki oleh perusahaan untuk diperkerjakan.
Sehingga ppermintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja
yang diperkerjakan seorang pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka
12
waktu tertentu. Kebutuhan terhadap tenaga kerja, menurut Abu Yusuf (731- 798) dalam
kitabnya al-Kharaj, sangat ditentukan oleh pengaruh pasar yaitu dengan memperhatikan
peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga. Pemahaman
saat itu mengatakan bahwa bila tersedia sedikit barang, maka harga akan mahal dan demikian
pula sebaliknya.
A. Kesimpulan
Keberagaman pada angkatan kerja merupakan salah satu tantangan bagi para manajer
di masa depan seperti mengembangkan kesabaran, keterbukaan pikiran, penerimaan, dan
kesadaran budaya untuk menciptakan angkatan kerja yang memberikan pelayanan kepada
pelanggan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan penerapan ilmu manajemen keberagaman
yang bertujuan untuk memastikan tersedianya faktor – faktor untuk memberi dan mendorong
pengembangan berkelanjutan angkatan kerja yang beragam dengan menyatukan perbedaan –
perbedaan yang nyata dan dipersepsikan untuk mencapai produktivitas yang maksimum.
B. Saran
Mungkin pengalaman penulis pada hal ini belum banyak. Namun kami mempunyai
saran untuk lebih memperhatikan tentang keberagaman dan kesetaran pada Angkatan kerja
dengan cara membuat kebijakan-kebijakan baru yang menyangkut tentang hal tersebut untuk
menghindari perilaku yang tidak setara kepada karyawan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Selly, A. (n.d.). Makalah Equal Employment Opportunity (EEO). Retrieved October 21, 2021, from
https://www.academia.edu/12229624/Makalah_Equal_Employment_Opportunity_EEO_
Angkatan Kerja: Definisi, Komponen, Mengapa Penting. (2021, April 28). Retrieved October 20, 2021,
from https://cerdasco.com/angkatan-kerja/
Ma'ruf. (2021, May 23). √ Angkatan Kerja : Pengertian, Contoh dan Jenisnya. Retrieved October 21,
2021, from https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/angkatan-kerja/#tingkat-
partisipasi-angkatan-kerjanbsptpak
Xxxxx. (2015, March 26). Karya anak bangsa. Retrieved October 21, 2021, from
https://lahterus.blogspot.com/2015/03/manajemen-sumber-daya-manusisa-oleh.html
BAB 3 KEBERAGAMAN ANGKATAN KERJA, PELUANG KERJA YANG u200eSETARA, DAN TINDAKAN
AFIRMATIF - BAB III Keberagaman Angkatan Kerja Peluang Kerja Yang Setara: Course Hero.
(n.d.). Retrieved October 21, 2021, from https://www.coursehero.com/file/23255511/BAB-3-
KEBERAGAMAN-ANGKATAN-KERJA-PELUANG-KERJA-YANG-SETARA-DAN-TINDAKAN-
AFIRMATIF/
Mediatama, G. (2018, July 13). Menyoal diskriminasi di tempat kerja. Retrieved October 20,
2021, from https://analisis.kontan.co.id/news/menyoal-diskriminasi-di-tempat-kerja
Lita Amalia Follow. (n.d.). Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade. Retrieved
October 21, 2021, from https://www.slideshare.net/LitaAmalia/lita-amalia-makalah-
rangkuman-awal-akhir-pak-ade
Media Syariah, Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial, Vol. 17,No.2, Juli-Desember
2015
14