Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ANGGOTA :
BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebagai bagian dari tugas dari mata Kuliah Biologi Struktur Jaringan Dan Struktur
Organ Pada Tumbuhan, Adapun makalah ini membahas mengenai penjelasan Struktur
Jaringan Dan Struktur Organ Pada Tumbuhan. Makalah ini telah kami buat dan
kerjakan dengan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
dan juga bimbingan dari Ibu Ritma Dewanti, S.GZ.MGZ selaku dosen Mata Kuliah
Struktur Jaringan Dan Struktur Organ Pada Tumbuhan Sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi penyusunan makalah dan
segi lainnya. Oleh karena itu, kami akan menerima bagi yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami , baik kepada Ibu Ritma Dewanti, S.GZ.MGZ selaku Dosen
Mata Kuliah Struktur Jaringan Dan Struktur Organ Pada Tumbuhan dan teman –
teman, sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi hikmah dan manfaat, sehingga dapat memberikan inpirasi
bagi semua orang.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................1
DAFTAR ISI............................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................3
A. Latar belakang................................................................3
B. Rumusan masalah...........................................................3
C. Tujuan ...........................................................................3
D. Manfaat .........................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Tabu dan Pantangan..........................................4
B. Kepercayaan Agama dan Budaya..................................4
C. Timbulnya Tabu dan Pantangan Makanan.....................5
D. Berbagai Pantangan dan Tabu Makanan........................5
E. Pantangan Makanan di Tinjau dari Gizi.........................6
BAB III
PENTUP...................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................7
B. Saran....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana Jaringan Tumbuhan?
b. Bagaimana macam-macam jaringan?
c. Bagaimana jenis jaringan pada tumbuhan?
d. Bagaimana sifat dan fungsi jaringan pada tumbuhan?
C. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian jaringan tumbuhan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam jaringan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jaringan pada tumbuhan.
d. Mahasiswa dapat mengetahui sifat dan fungsi jaringan pada tumbuhan.
D. Manfaat
a. Menjelaskan Jaringan Tumbuhan.
b. Menjelaskan macam-macam jaringan.
c. Menjelaskan jenis jaringan pada tumbuhan.
d. Menjelaskan sifat dan fungsi jaringan pada tumbuhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel yang memiliki fungsi, asal, dan
struktur yang sama. Jaringan secara khusus dalam ilmu histologi. Dalam arti
sempit, pengertian jaringan tumbuhan adalah apabila sel-sel berkumpul pada
tumbuhan. Jaringan sering dikatan sebagai sekumpulan sel-sel yang masing-
masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis,
aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak.
4
Macam-Macam Jaringan Pada Tumbuhan :
1. Jaringan Embrionik (Meristem) Tumbuhan
Jaringan meristem adalah jaringan yang disusun oleh jaringan yang masih muda. Jaringan
meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. berfungsi sebagai
pembelahan, dan terletak pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
Jaringan Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai kiteria yaitu posisinya dalam
tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkan, strukturnya, dan fungsi.
1) Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar,
5
2) Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya: meristem pada
pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan
3) lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya:
kambium dan kambium gabus (felogen).
1) Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada
dalam masa embrional.
2) Meristem primer adalah sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik
(meristem apikal), Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan
ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan.
Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan
demikian, tumbuhan bertambah tinggi.
3) Meristem sekunder adalah apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang
sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Jaringan meristem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Haberlandr akan berkembang menjadi protoderm adalah jaringan
6
yang akan menjadi epidermis adalah prokambium bagian yang dibentuk untuk menjadi jaringan
dasar, dan Prokambium adalah jaringan yang dibentuk untuk menjadi stele (silinder pusat). Dan
meristem dasar.
7
Sementara, schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian yaitu korpus dan
tunika. Korpus merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area
yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel daerah korpus akan membelah secara
tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu
atau beberapa lapis sel, dengan sel-selnya relatif lebih kecil dan mengalami
pembelahan ke samping (ke arah lateral).
2. Jaringan Dewasa
Terbentuknya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi, dapat diakibat oleh:
1) Sisogen, yaitu sel-sel saling memenuhi sehingga terbentuk ruang diantaranya,
terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).
2) Lisigen, yaitu ruang antar sel yang terbentuk karena sel beserta isinya larut.
Dapat anda temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
3) Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu diikuti
oleh saling menjauhi sel sel disekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem.
4) Reksigen yaitu ruang antar sel yang terbentu karena sel sel mengalami
robekan disebabkan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat anda
lihat pada berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).
Menurut asal meristem, jaringan dewasa pada tumbuhan ada dua macam yaitu
jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan meristem primer apabila sel sel nya
berasal dari meristem primer dan jaringan sekunder apabila sel sel nya berasal dari
meristem sekunder.
Jaringan epidermis adalah jaringan tumbuhan yang merupakan lapisan sel yang
berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan epidermis sering disebut jaringan
pelindung. Fungsi Jaringan epidermis sebagai berikut:
9
a) Melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan
merugikan pertumbuhannya ,
b) Berperan dalam membatasi penguapan, menyokong, penyerapan, dan
penyimpanan air.
Ciri khas sel epidermis sebagai berikut :
1) Tidak memiliki klorofil,
2) Sel-selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar
sel.,
3) Dinding sel epidermis ada yang tipis,
4) Terdiri dari satu lapis,
5) Vakuola besar,
6) Mengandung antosianin,
7) Temukan pada biji dan daun pinus,
8) Dinding luar sel epidermis biasanya mengandung kutin, yaitu senyawa lipid
yang mengendap di antara selulosa penyusun dinding sel sehingga membentuk
lapisan khusus di permukaan sel yang disebut kutikula.
Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis terdiri atas beberapa lapis sel. Hal ini
disebabkan karena sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar
10
Mengatur pertukaran gas antara Oksigen dan Karbon dioksida pada daun, hal
ini diperlukan dalam mengatur jalur metabolisme seperti fotosintesis dan
respirasi anaerobik dalam sel tumbuhan. Apabila terdapat air pada sel penjaga.
Saat sel penjaga “tergenang” oleh air, akan menekuk dan membuka celah
diantara-Nya. Celah ini yang kemudian disebut sebagai stomata yang
memungkinkan terjadinya pertukaran gas dan air. Saat sel penjaga terpapar
asam absisat yang larut dalam selnya dan mengalami “kekeringan” , celah
yang ada akan tertutup karena sel penjaga merapat satu sama lain.
Atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga senga sumbu sel penutup serta celah.
4). Tipe diasitik yaitu tipe stomata yang dikelilingi oleh dua sel tetangga. Dinding dari
dua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah.
Stomata dapat dikelompokkan berdasarkan asal dari sel tetangga dan sel penutupnya.
Tipe-tipe stomata berdasarkan asal sel tetangga dan sel penutup sebagai berikut:
- Mesogen, yaitu kedua sel berasal sama
- Perigen, apabila sel tetangga tidak mempunyai asal yang sama dengan sel penutup
- Mesoperigen, yaitu apabila sel tetngga sedikitnya satu memliki asala yang sama
dengan sel penutup
Tipe stomata berdasarkan pada bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta
arah membukanya stomata
Hal yang perlu diketahui tentang stomata tumbuhan adalah penyebaran stomata. Pada
tumbuhan monokotil, penyebaran stomata tersusun secara longitudinal sedangkan
tumbuhan dikotil letak stomata tidak beraturan.
b) Trikoma
Trikoma (jamak: trikomata) berasal dari sel-sel epidermis, biasanya berbentuk
rambut. Ada juga trikomata yang berbentuk sisik atau duri. Fungsi trikoma bagi
tumbuhan sebagai berikut:
1) Mengurangi penguapan
2) Meneruskan rangsang
3) Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan
4) Membantu penyebaran biji
5) Membantu penyerbukan bunga
6) Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah.
11
1. Trikoma Glandular (berkelanjar) adalah trikoma yang dapat menghasilkan
sekret. Trikoma glanduler dapat bersel satu.
Biasanya terdiri dari tangkai dan kepala bersel banyak dinamakan koleter.
Trikoma seperti ini ditemukan berkelompok pada tunas muda, dan sekret yang
dihasilkannya menjaga tunas dari kekeringan. Jenis trikoma kelenjar lain adalah
kelenjar cerna yang terdapat pada tumbuhan pemakan serangga sepertiNephenthes.
Tumbuhan yang memiliki trikoma glanduler, contohnya tembakau (Nicotiana
tabacum) terletak pada daun. Macam-macam trikoma galnduler antara lain:
aTrikoma hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala, serta
mengeluarkan larutan yang berisi asam organik.
Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang
kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel permukaan sel.
Kelenjar garam terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang
pendek.
Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan
ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal.
Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, misalnya pada daun
durian(Durio zibethinus)
Rambut bercabang bersel banyak. Bentuknya dapat seperti bintang, misalnya
pada daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Rambut akar merupakan pemanjangan sel epidermis dalam bidang yang tegak
lurus permukaan akar seperti jarum. Sel bebrbentuk bulat panjang, mencapai
panjang 80 – 1500 mikrometer dengan garis tengah 5 – 17 mikrometer.
Rambut akar memiliki vakuola besar dan biasanya berdinding tipis.
b. Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti
sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma,
setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel
(pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang
dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus
12
yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin
lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar tampak
sebagai bintik-bintik.
c. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis
akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk
menyimpan air atau menyimpan udara.Epidermis beserta velamen ada yang
menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
Jaringan parenkim adalah jaringan tumbuhan yang terdapat hampir seluruh organ
tumbuhan membentuk jaringan. Jaringan parenkim memiliki struktur serta fisiologis
yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala kegiatan proses
fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain khususnya jaringan
yang dewasa (tua).
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar tumbuhan karena dijumpai hampir di
setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim ditemukan
diantara jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.
13
Ciri-ciri jaringan parenkim sebagai berikut:
1. Jaringan Parenkim air. Jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit
sebagai penimbun air untuk melewati musim kering.
5. Jaringan Parenkim angkut. Jaringan in berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah
pengangkutan.
14
1. Jaringan Penyongkong (penguat)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang
melintangnya penebalan ini tampak terjadi pada tempat pertemuannya tiga sel atau
lebih.contohnya yang terdapat pada batang solanum tuberosum.
Penebalan dinding sel terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan dengan ruang
antar sel. Terdapat pada tangkai salvia
Pengamatan kolenkim cincin dewasa tampak adanya penebalan dinding sel secara
terus menerus sehingga lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.
Sklerenkim adalah jaringan penguat tumbuhan yang memiliki dinding sekunder yang
tebal, dan mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel
sel yang kenyal dan tidak mengandung protoplas. Dengan kata lain, jaringan
sklerenkim tersusun atas sel sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal. Hal ini
membuat mudah untuk menemukan jaringan sklerenkim yaitu pada bagian tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim terbagi atas dua yaitu serabut dan sklereid (sel sel batu).
1.Serabut
Serabut terdapat pada bagian yang berbeda dari tubuh tumbuhan yang mungkin
terdapat sebagai idioblas ( pada daun Cycas) tetapi lebih sering berbentuk pita atau
silinder kosong yang tidak terputus.
Merupakan bagian terpadu dari xilem dan berkembang dari jaringan meristem yang
sama seperti pada unsur xilem lain. Serabut ini bentuknya sangat beragam,
berdasarkan ketebalan dinding, tipe maupun jumlah noktah.
3. Keras
Serabut keras adalah serabut yang berisi likmin tinggi dan bersrektur kaku.serabut
keras ini terdapat pada monokotil.serabut keras dari monokotil merupakan bahan
mentah dalam pembuatan kertas,yaitu dari Zea mays, Saccharum officinarum dan
Stipa tenacissima
16
A. lunak
Sersbut lunak ada yang berisi liknin tetapi ada juga yang tidak,fleksibel,dan elastis.sel
lunak terdapat pada dikotil,misalnya pada Linum usitatissimum,Canabis
sativa,Bochmeria nivea,Corchorus capsularis ( jute),Hibiscus canabinus ( kenaf), dan
Ceiba pentandra ( kapuk).
Untuk tali. Pabrik pemintalan biasanya menggunakan jute,kapas, dan hemp. Utnuk
mengurangi peredangan digunakan flaks dan beberapa serabut keras lain
Digunakan dalam produksi sikat dan sapu kebayakan dibuat dari serabut
Agave,serabut dari batang dan daun Palmae, dan karangan bunga dari Sorgum
vulgare.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan ada dua yaitu floem dan xilem. Floem terdiri
atas buluh tapisan, sel penggiring dan parenkim floem. Jaringan pengangkut tipe
xilem yaitu trakea dan trakeida serta serabut dan parenkim xilem.
1.Floem
18
Gambar 11. Floem
2. Xilem
19
Gambar 12. xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen
xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur
pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan
trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa
dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk
pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh
karena pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas
pembuluh. Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan,
tetapi biasanya 20-700 µm. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil,
walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid
ialah 30 µm dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat
pada semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat
lubang seperti saringan.
1, Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat
pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar
memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ
lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer
dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari
perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa
selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang
paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar
(kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan
sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut
21
meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona
pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh
kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung
akar (termasuk meristem) ke depan. Semakin keatas , zona pemanjangan
akan bergabung dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel – sel
jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.
Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur
sel dan jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks,
endodermis dan stele (silinder pusat). Lapisan terluar dari akar adalah
epidermis yang tersusun atas sel –sel yang tersusun rapat satu sama lain
tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar.
Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang
menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis
sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar. Korteks
akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan sedikit.
Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini
dipisahkan dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan
dengan endodermis adalah perisikel yang tersusun atas sel-sel parenkim
berdinding tipis dan mempunyai potensi meristematik, sehingga sering
disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal
terbentuknya cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium
gabus dan berperan dalam proses penebalan akar. Sebelah dalam perisikel
terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil
mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang,
sedangkan pada tumbuhan monokotil, xylem dan floem letaknya berselang
seling.
3. Batang
23
Gambar 15. Batang
4. Daun
Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan
parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade
(parenkim pagar / jaringan tiang) dan parenkim spons (parenkim bunga
24
karang. Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang memanjang di sel –sel
bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat
pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.
4. BIJI
Bagian-Bagian Biji
Biji atau semen merupakan bakal biji dari tumbuhan yang terbentuk setelah
proses penyerbukan dan pembuahan. Biji merupakan calon tumbuhan baru
yang akan tumbuh jika kondisi lingkungan mendukung. Umumnya biji pada
tumbuhan terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian biji tersebut yaitu kulit biji, tali
pusar, dan inti biji
25
Gambar 17. Biji
Bagian-bagian biji yang pertama adalah kulit biji. Kulit biji atau spermodermis
berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Umumnya kulit biji pada
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu:
• Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama dari
bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada yang
tipis, kaku seperti kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
• Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih tipis seperti selapur dan lebih
dikenal dengan kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) terdapat tiga lapisan kulit biji,
yaitu:
• Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami
perubahan warna dari muda hingga tua.
• Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan
menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
• Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian
bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.
Bagian-bagian biji yang terakhir adalah inti biji. Inti biji merupakan bagian inti
pada biji yang dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari:
a. Lembaga (embrio)
Lembaga merupakan calon individu baru yang akan tumbuh dari biji pada
kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada lembaga ini terdapat calon
akar (radicula), daun lembaga (kotiledon), batang lembaga (cauliculus), dan
putih lembaga (albumen).
Calon akar yang berasal dari biji disebut dengan akar lembaga. Pada
tumbuhan dikotil, akar ini akan tumbuh terus hingga membentuk akar
tunggang.
Putih lembaga merupakan bagian bagian biji yang berisi cadangan makanan
untuk waktu awal pertumbuhan (pada saat perkecambahan) sebelum dapat
membuat makanannya sendiri. Tidak semua tumbuhan berbiji mempunyai
putih lembaga. Misalnya saja pada tumbuhan polong-polongan
(Leguminosae), cadangan makanan disimpan pada daun lembaga
(kotiledon).
27
Berdasarkan jaringan yang menjadi tempat penimbunan cadangan makanan,
keberadaan putih lembaga dapat dibedakan menjadi:
• Putih lembaga luar (perispermium). Bagian ini berasal dari bagian luar biji di
luar kandung lembaga. Misalnya biji pada lada (Piper nigrum L.)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Str
organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami
pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa
adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami
diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi
menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim),
jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
28
DAFTAR FUSTAKA
Dra.Turrini Yudiarti, MSc, 2004. Buku Ajar Biologi, Semarang: UNDIP Press
www.cartage.org.lb http://www.flmnh.ufl.edu/flowerpower/
www.artikelsiana.com/2015/05/fungsi-macam-jaringan-tumbuhan-fungsi.html
belajarbiologi.com/2014/07/jaringan-tumbuhan-dan-macam-macam-jaringan-
tumbuhan.html
www.biologipedia.com/jaringan-parenkim-pada-tumbuhan.html
www.biologipedia.com/jaringan-penguat-pada-tumbuhan-kolenkim-sklerenkim.html
www.softilmu.com/search?q=jaringan+tumbuhan&x=19&y=19
www.zonasiswa.com/2015/03/jaringan-tumbuhan-dan-keterangannya.html
www.artikelsiana.com/2015/05/fungsi-macam-jaringan-tumbuhan-fungsi.html
biologiunnes.blogspot.co.id/2013/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html
aplikatifilmu.blogspot.co.id/2014/01/sifat-tumbuhan_1848.html
30