You are on page 1of 12

DISKUSI INTERAKTIF

PEMBANGUNAN OLAHRAGA INDONESIA JANGKA PANJANG YANG


BERKEMAJUAN ; PERSEPEKTIF HISTORIS, ISU GLOBAL DAN IMPLEMENTASI UU.
KEOLAHRAGAAN 2022
MK FISIOLOGI OLAHRAGA

OLEH :
ANGGER WIDOROTAMA
0602521082

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
Narasumber 1 : Prof. Drs Toho Cholik Mutohir, MA. Ph.D.
 Guru besar Ilmu Perencanaan dan Evaluasi Universitas Negeri Surabaya
 SESMENPORA 2004-2008
 Staff Ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga KEMENDIKBUD 2008-2011
 Waketum II KONI Pusat 2003-2007

Gambaran umum KONDISI KEOLAHRAGAAN NASIONAL


Keolahragaan Nasional belum berjalan secara optimal. Hal ini dapat terlihat dari unsur-unsur
Sport Development Index (SDI) yang belum terpenuhi baik secara makro maupun mikro (SDI
Rendah). Pembudayaan olahraga belum optimal, prestasi fluktiatif belum optimal, Kontribusi
olahraga dalam pembangunan signifikan.
UU (SKN) belum terimplementasi secara optimal, implementasi sistem binbang yang belum
terpadu dan optimal ( antara olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi :
Pemasalan, pembibitan, peningkatan prestasi dan IPTEK Olahraga belum berjalan efektif ;
sinergi pemerintah, masyarakat dan swasta, disharmoni antar organisasi olahraga )
Political Will Pemerintah tercermin rendahnya alokasi dana (sekitar 0,03% APBN). Industri
Olahraga sebagai sumber dana alternative belum berjalan efektif seperti yang diharapkan.
Sistem organisasi dan tata kelola organisasi dalam binbang keolahragaan cenderung tradisional
dan kurang professional yang memerlukan capacity building. Paradigm terfokus pada DOS
berorientasi pada outputs dan belum berbasis output dan outcame.
Tujuan Pembangunan Nasional dan Tujuan Olahraga
Tujuan Pembangunan Nasional ( Pembukaan UUD 1945 )
Mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah
darah Indonesia dan melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Tujuan olahraga (UU No. 11/2022, Pasal 4), Keolahragaan Nasional bertujuan untuk :
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan, kebugaran, prestasi , kecerdasan dan kualitas
manusia.
b. Menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetitif dan disiplin.
c. Mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Memperkukuh ketahanan nasional
e. Mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa
f. Menjaga perdamaian dunia

5 Visi Sustainable Development Goals (SDG)


1. Pembangunan insfrastruktur
2. Pembangunan SDM ( unggul ke depan )
3. Investasi seluas-luasnya
4. Reformasi birokrasi (efisien dan efektifitas manajemen)
5. APBN yang focus tepat sasaran guna meningkatan kesejahteraan rakyat

Program utama Olahraga


1. Penguatan budaya hidup aktif sehat dan bugar dengan arus utama gender
2. Penguatan tata kelola olahraga berwawasan entrepreneurship, industry dan pariwisata
3. Penguatan mutu nilai dan keunggulan olahraga
4. Penguatan kemitraan dan jejaring kerjasama

Target SDGS
1. Menanggulangi kemiskinan
2. Pendidikan dasar untuk semua
3. Kesejahteraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi Narkoba/HIV/AIDS
7. Kelestarian lingkungan hidup
8. Membangun kemitraan global

Visi DBON
Mewujudkan Indonesia bugar, berkarakter unggul dan berprestasi dunia

Misi DBON
1. Meningkatkan partisipasi aktif berolahraga dan tingkat kebugaran jasmani masyarakat
Indonesia
2. Meningkatkan partisipasi aktif berolahraga dan tingkat kebugaran jasmani peserta didik
pada satuan pendidikan.
3. Meningkatkan pencapaian prestasi olahraga dunia focus pada capaian peringkat Olympic
Games dan Paralympic Games
4. Melakukan pembinaan dan pengembangan Industri olahraga serta optimalisasi
penggunaan produk dalam negeri sehingga industri olahraga nasional mampu berperan
aktif dalam pembinaan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
5. Memperkuat tata kelola pembinaan dan pengembangan olahraga nasional yang modern,
sistematis, sinergi, akuntable, berjenjang dan berkelanjutan antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, Organisasi Olahraga, dunia usaha-industri dan masyarakat yang
didukung oleh big data analytics olahraga nasional.

PRISIP DAN TARGET DBON 2021-2045


1. Prinsip : EMASS ( Excellence, Measurable, accountable, systematic and sustainable )
2. Target partisipasi : Partisipasi olahraga 3x/ minggu @ 60 menit pada tahun 2045
sebanyak 70% dan 30% memiliki tingkat kebugaran jasmani baik.
3. Target Prestasi : Peringkat 6 besar Olympic Games dan Paralympic Games Tahun 2040 ;
peringkat 5 besar OG dan PG 2044 ; peringkat 10 besar OG dan PG 2032 ; peringkat 20
besar OG dan 30 besar PG 2028 ; 30 besar OG dan 40 besar PG tahun 2024
Pengertian SDI
SDI adalah Index Gabungan yang mencerminkan capaian pembangunan olahraga berdasarkan
(9) dimensi yaitu : SDM Olahraga, Ruang terbuka Literasi Fisik, partisipasi, Kebugran,
Kesehatan, perkembangan personal, ekonomi dan performa
Tujuan Utama DBON dan Kontribusi SDI
1. Budaya Olahraga Masyarakat
2. Kapasitas, Sinergitas dan Produktifitas Olahraga Prestasi Nasional
3. Perekonomian berbasis Nasional
Urgensi SDI
1. Evidance-bassed policy dan motivasi pembangunan berkelanjutan
2. Sebagai dasar menyusun program/intervensi kebijakan
3. Big data perilaku berolahraga-potensi ekonomi
Narasumber 2 : Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto., M.Kes., AIFO
 Guru besar Ilmu Nutrisi Olahraga, Universitas Negeri Yogyakarta
 Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI)
 Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora (2010-2016)
 Ketua Umum KONI DIY (2017- sekarang)

Bangun Prestasi Olahraga ( 4 saka )


1. Kebijakan
2. Suporting
3. Strategi
4. Implementasi

Saka 1 : Kebijakan
Beberapa model pengelolaan Olahraga
1. Government Centris : Dominasi pemerintah ( digunakan Negara Sosialis / Komunis :
China, Korea Utara, Kuba )
2. Society Centris : Dominasi Publik / masyarakat / swasta ( digunakan oleh Negara
kapitalis seperti Amerika )
3. Mix Model : Pemerintah bersama masyarakat / Swasta ( digunakan Inggris, Australia dan
Indonesia )

Saka 2 : Suporting
1. Anggaran
2. Prasarana
3. Kelembagaan
4. Relasi
5. Sport Science
6. Laboratorium
7. SDM
8. Kompetisi
9. Talent
10. Peran Masyarakat
Saka 3 : Strategi
Norma Pemberian Penghargaan
1. Sifat
 Mendidik
 Memberikan Jaminan rasa aman ( sekolah, pekerjaan, masa depan dan kesehatan )
 Memperkuat karakter atlet, mendorong motivasi untuk terus berprestasi
2. Jenis
 Atlet Usia Sekolah : beasiswa, kemudahan untuk masuk sekolah / universitas, ijin
sekolah, pengakuan prestasi ( pada upacara sekolah )
 Perlu regulasi pengakuan penghargaan atlet usia sekolah bukan dalam bentuk
uang
 Atlet usia kerja : Pekerjaan / penghasilan, kenaikan pangkat, kemudahan ijin kerja
3. Kuantitas
 Jumlah cukup : pemberian penghargaan / fresh money yang berlebihan sering
menjadi kontra produktif terhadap prestasi
 Perlu Tingkatan ( Internasional-Nasional-Provinsi-Kabupaten/Kota )
 Perlu Kesetaraan : dampak PON, PORDA dll
4. Cara Pemberian
 Tepat waktu
 Semudah mungkin
Saka 4 : Implementasi
1. Totality
2. Effectiveness
3. Stepping and sustainability
4. Evaluasi
Pengorganisasian DBON
Merupakan sinergi antara Pemerintah Pusat , Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah daerah
kabupaten / kota dengan organisasi olahraga, dunia usaha dan industry, masyarakat,
perseorangan, akademisi dan media

Strategi pencapaian Prestasi


1. Pembinaan dan pengembangan focus pada cabang olahraga unggulan
2. Penerapan sistem promosi dan degradasi
3. Penerapan IPTEK olahraga
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga keolahragaan bertaraf Internasional
5. Penyelanggaraan Kompetisi Olahraga, partisipasi pada kompetisi, single/multi event
Olahraga Internasional
6. Penerapan revitalilasi pelaku organisasi dan sumber daya manusia
7. Penataan kelembagaan dan pengembangan peran dunia usaha

Cabang Olahraga Unggulan DBON


Unggulan Olympic
1. Bulutangkis
2. Angkat Besi
3. Panahan
4. Panjat Tebing
5. Menembak
6. Wushu
7. Karate
8. Taekwondo
9. Sepeda
10. Atletik
11. Renang
12. Senam Artistik
13. Pencak Silat
14. Dayung

Unggulan Paralympic
1. Power Lifting
2. Tenis Meja
3. Bulutangkis
4. Atletik
5. Renang

Digemari Masyarakat
1. Sepak Bola
2. Bola Basket
3. Bola Voli

10 Sentra Latihan Nasional


1. Sumatra Utara
2. Sumatra Selatan
3. DKI Jakarta
4. Jawa Barat
5. Jawa Tengah
6. Jawa Timr
7. NTB
8. Kalimantan Timur
9. Sulawesi Selatan
10. Papua
Narasumber 3 : Prof. Dr. Amung Ma’mun., M.Pd.
 Guru Besar Ilmu dan Pengembangan Olahraga, Universitas Pendidikan Indonesia
 Staff Ahli Kemenpora 2014-2016
 Asdep. Bidang Pembudayaan Olahraga dan Pemuda KEMENPORA 2013-2014.
 Ketua Dewan Pendidikan Jawa Barat 2019-2024

Isu global Pembangunan Olahraga


 Pergeseran paradigm pembangunan Olahraga
 Kerangka dasar luaran pembangunan olahraga
 Pendidikan Jasmani dan olahraga sebagai instrument pembangunan
 Sport development and peace ( SDP )

ASTLE (2019) - Sport and Development


1. Sport and Development
2. Sport for development
3. Development through Sport
4. Development For Sport
5. Development Of Sport
6. Development In Sport

Indonesia Advanced Sport Development


1. Pembangunan olahraga yang berkemajuan
 Kebijakan yang dijalankan bersumber dari perencanaan pembangunan olahraga
nasional jangka panjang
 Menempatkan substansi olahraga sebagai instrument pembangunan
 Pergerseran paradigma pembangunan olahraga dari development of sport ke
development through sport
 Implementasi pelaksanaan proses pembinaan dan pengembangan olahraga bersifat
meluas dan berkelanjutan
Pembangunan Olahraga di Indonesia
1. Pembangunan olahraga merupakan bentuk layanan pemerintah dalam meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dalam arti luas
2. Konsep dan strategi implementasi kebijakan dan pengembangan olahraga harus tertuang
dalam sebuah dokumen perencanaan strategi jangka panjang
3. Secara teoritis dan operasional telah cukup memadai dalam sistem RPJPN di Indonesia
4. Rumusan pembangunan olahraga dalam RPJPN akan menjadi rujukan kandidat presiden
dan wakil presiden
5. Kebijakan dan pengembangan olahraga di Indonesia sangat bergantung pada
keberpihakan pimpinan Negara atau pemerintah.
6. Demokrasi sistem politik – kepemimpinan nasional – kekuasaan – kebijakan melalui
sistem – alokasi anggaran.
7. Kampanye dan janji politik adalah salah satu arena menyampaikan gagasan
pembangunan olahraga.

9 pilar Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi :


1. Finansial Support
2. Governance, organization and structure of sport policies
3. Foundation and participation
4. Talent development
5. Post carier
6. Training facilities
7. Coaching provision a coach development
8. International competition
9. Scientific research and innovation
Narasumber 4 : Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D
 Guru Besar Ilmu Perencanaan dan Evaluasi Univesitas Negeri Surabaya
 SESMENPORA 2004-2008
 Staff Ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga KEMENDIKBUD 2008-2011
 Waketum II KONI Pusat 2003-2007

Arahan Presiden RI ( Haornas, 9 september 2020)


1. Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional
2. Review total dan rancang ulang ekosistem olahraga Nasional dan tata kelola Pembinaan
Atlet Nasional
3. Sinergisitas Pembinaan Atlet dari daerah hingga nasional
4. Pemnafaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru melalui pembangunan pusat latihan
berasis science, pengembangan manajemen baru dan pemanfaatn sistem informasi dan
big data analytics untuk identifikasi calon atle berbakat – berkualitas.
5. Dukungan Insfrastruktur Olaraga yang baik dan olahraga sebagai budaya dan gaya hidup
masyarakat
6. Olahraga sebagai instrument penting pendidikan karakter, memperkokoh jiwa patriotisme
dan nasionalisme serta meningkatkan produktifitas masyarakat.
7. Olahraga merupakan urusan kita semua ( Pemerintah, Pemda, KONI, NOC, NPC, Induk
Organisasi cabang Olahraga dan masyarakat )
8. Manfaatkan peluang pengembangan Industri olahraga dan pariwisata olaharaga sebagai
pendongkrak ekonomi nasional.

Permasalahan Olahraga di Indonesia


1. Partisipasi dan kebugaran jasmani masyarakat berolahraga masih rendah
2. Sarana dan pra sarana olahraga masih terbatas dan belum memenuhi standar
3. Sistem pembinaan olahraga prestasi belum dikembangkan dan dilakukan secara
sistematis, terencana, berjenjang dan berkelanjutan.
4. Manajemen kompetisi belum berjenjang, rutin, berkelanjutan dan tidak sesuai dengan
kelompok usia serta karakteristik cabang olahraga.
5. Tenaga keolahragaan belum memenuhi secara kuantitas dan kualitas
6. Sport science belum dijadikan sebagai factor utama untuk mendukung prestasi olahraga.
7. Dukungan anggaran untuk bidang olahraga masih terbatas
8. Manajemen organanisasi keolahragaan belum sepenuhnya dijalankan secara prefesional.
9. Profesi sebagai olahragawan belum menjadi pilihan dan tidak ada jaminan masa depan
purna prestasi.
10. Kurikulum pendidikan khusus atlet belum ada
11. Data base, sistem informasi dan analisis big data keolahragaan belum dilakukan
12. Belum optimalnya peran K/L, BUMN dan pemerintah daerah dalam mendukung atlet
berprestasi serta masih kurangnya sinergitas dengan organisasi keolahragaan
13. Dunia usaha belum dioptimalkan untuk mendukung kegiatan olahraga nasional

Tujuan Keolahragaan di Indonesia


1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kecerdasan, dan
kualitas manusia.
2. Menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetitif, dan disiplin
3. Mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa
4. Memperkukuh ketahanan nasional
5. Mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa
6. Menjaga perdamaian dunia
Penyempurnaan UU Keolahragaan 2022 :
1. Adanya wadah pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan melalui
sentra olahhraga
2. Pembinaan olahraga professional oleh induk cabang olahraga
3. Induk organisasi olahraga dan komite olahraga nasional bersifat mandiri
4. KONI dan KOI sama-sama memiliki tugas mengawasi dan mendampingi olahraga
prestasi dalam menghadapi/mempersiapkan pecan olahraga internasional
5. Badan usaha yang bergerak di bidang pembangunan perumahan dan pemukiman wajib
menyediakan prasarana olahraga sebaagai fasilitas umum
6. PT/BU berperan serta menyediakan dana pengembanga masyarakat sebagai perwujudn
dari tanggungjawab social terhadap pembinaan keolahragaan.

You might also like