You are on page 1of 3

(IDX)

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


Nomor: TJP/IDX/2021/4/02/PKWT
Jenis PKWT: Kontrak Karyawan Baru

Perjanjian ini adalah antara:

Istamar Poedjo Ridjanto, S.H. dalam hal ini bertindak atas jabatannya sebagai Manager HRD PT. Tunas Jaya Perkasa sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang rental alat berat berkedudukan di Jl. Akasia II/AE45-46, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat didirikan
berdasarkan akta notaris nomor 03 tanggal 15-07-1997, dibuat di hadapan Notaris ( Ny. Sri Herawati Anwar Effendi, SH.) Untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Dengan:

Nama : Syarifuddin Kambolong


Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Kawin
Tanggal Lahir : Surakan, 15.09.1996
Alamat : JL Dayung No 20 RT 52 Teluk Lingga, Kec Sangatta Utara Kab Kutai Timur
No KTP/SIM : 7318201409960002

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini PIHAK PERTAMA menerima PIHAK KEDUA untuk bekerja di PT. Tunas Jaya Perkasa dengan kondisi-kondisi sebagai berikut:

STATUS KARYAWAN : Karyawan kontrak


MASA KONTRAK : Mulai dari 26/03/21 sampai dengan 26/06/21
JABATAN : Driver WT

KETENTUAN UMUM
Pihak Kedua adalah calon karyawan/ti di PT. Tunas Jaya Perkasa yang telah lulus seleksi penerimaan karyawaan baru. Pada awalnya
pihak kedua diterima di Project IDX dan dapat ditugaskan ke proyek lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

KOMPENSASI:
 Rincian gaji sebagai berikut :
- Gaji pokok : Rp. per bulan
- Tunjangan kesehatan : Rp. per bulan
- Tunjangan makan : Rp. per hari
 Tunjangan kecelakaan kerja berdasarkan klaim dengan plafon BPJS selama masa kerja.
 Mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1 (satu) bulan gaji pokok/tahun. Apabila PIHAK KEDUA masa kerjanya belum
mencapai 1(satu) tahun pada saat hari raya dibayarkan, maka PIHAK KEDUA berhak mendapatkan THR 1/12 (seperduabelas)
dari tunjangan hari raya untuk setiap bulan masa kerja.
 Upah akan dibayarkan antara tanggal 1 sampai tanggal 7 setiap bulannya ke rekening bank yang ditunjuk atas nama karyawan
masing-masing.
 Karyawan yang baru masuk dan masa kerjanya belum genap sebulan, maka perhitungan gajinya akan diproporsi sesuai
dengan hari kerja karyawan yang bersangkutan.
 Karyawan wajib mempunyai rekening di bank yang ditunjuk atas namanya sendiri untuk menerima transfer gaji.

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA:

• Hadir tepat waktu di kantor/lokasi kerja sesuai waktu & jam kerja yang berlaku di perusahaan.
• Karyawan yang datang terlambat atau pulang sebelum waktunya, bisa dikenakan sanksi indisipliner.
• Bersedia berkerja shift siang atau malam.
• Menjalankan pekerjaan dan tanggung-jawab sesuai posisi yang ditempati.
 Untuk Driver DT: Mematuhi batasan pemakaian solar sesuai hasil trial. Bersedia dikenakan potongan gaji bila terjadi
kelebihan pemakaian solar.
• Meminta ijin kepada atasannya langsung apabila meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya.
• Memberitahukan kepada atasannya langsung apabila berhalangan masuk kerja karena alasan yang sah.
• Meminta ijin sebelum menjalankan cuti dan pelaksanaan cuti akan diatur oleh manager site.
• Menjaga nama baik dan rahasia perusahaan sebaik-baiknya.
• Mematuhi kode etik yang berlaku di perusahaan .
• Dilarang mengikat hubungan kerja dengan perusahaan lain, tindakan tersebut akan dianggap sebagai pernyataan
mengundurkan diri.
• Dilarang menerima komisi dari pembelian atau jasa untuk kepentingan pribadi.
(IDX)

• Bersedia dan sanggup dipindahkan ke site lain (mutasi) sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan perusahaan. PIHAK KEDUA
akan mengundurkan diri tanpa tuntutan apapun jika menolak mutasi.
• Apabila dipandang perlu, maka daftar peraturan ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan kepentingan perusahaan dan
tanpa mengabaikan UU yang berlaku.

IJIN MENINGGALKAN KERJA :


• PIHAK KEDUA boleh meninggalkan kerja tanpa pemotongan gaji untuk keperluan :
 Sakit yang dibuktikan dengan surat dokter apabila lebih dari 1 (satu) hari kerja.
 Menikah : 3 (tiga) hari kerja
 Menikahkan anaknya / mengkhitankan anaknya / membaptiskan anaknya: 2 (dua) hari kerja
 Isteri melahirkan atau keguguran kandungan 2 (dua) hari kerja
 Orang tua/Mertua/Anak/Suami/Istri meninggal dunia : 2 (dua) hari kerja
 Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia 1 (satu) hari kerja
 Meninggalkan kerja diluar kepentingan di atas dapat diperoleh jika ada kepentingan yang sangat mendesak dengan
dilakukan pemotongan gaji sesuai jumlah hari ketidakhadiran.
• Bila PIHAK KEDUA tidak hadir diluar ketentuan diatas, maka akan dikenakan tindakan indisipliner pemotongan hak cuti atau
akan dianggap alfa. Adapun pemotongan yang dilakukan untuk setiap alfa adalah sebagai berikut :

Gaji Pokok x kelebihan cuti = potongan alfa


Hari Kerja selama 1 bulan

SANKSI:
 Pihak Kedua menyatakan bersedia untuk menaati semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan perusahaan
sebagai mana yang telah disebutkan pada point kewajiban pihak kedua. Bagi pihak yang melanggar akan dikenakan sanksi
yang berlaku selama 3 (tiga) bulan dengan tingkatannya sebagai berikut:
 Teguran Lisan/Tertulis
 Surat Peringatan I
 Surat Peringatan II
 Surat Peringatan III
 Selama dalam periode SP, maka akan diberlakukan pemotongan terhadap premi dan bonus produksi (bagi operator dan
driver), tunjangan tidak tetap (bagi staff) dengan pemotongan sebagai berikut:
 SP1: potongan sebesar 25%
 SP2: potongan sebesar 50%
 SP3: potongan sebesar 75%

BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA :


 Sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 pasal 158 ayat 1 berbunyi: Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja
terhadap karyawan tanpa mendapatkan pesangon dan anti rugi dan karyawan hanya berhak mendapatkan hak sesuai tanggal
terakhir bekerja, dengan alasan karyawan telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
a. Melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang atau uang milik perusahaan;
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya dilingkungan kerja;
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
e. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja;
f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya ditempat kerja;
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara;
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan, yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
 PIHAK KEDUA Mangkir (tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak sah/Alpa) selama 5 (lima) hari berturut-turut atau lebih
dari 5 (lima) hari walaupun tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan dan pada saat masuk tidak dapat
membuktikan/memberikan keterangan yang sah.
 PIHAK KEDUA menolak perintah kerja yang sah dari atasannya.
 PIHAK KEDUA mendapat sanksi indisipliner sampai dengan pemutusan hubungan perjanjian kerja.
 Bagi jabatan Operator dan Driver: Putus/berakhir-nya kontrak kerja antara PIHAK PERTAMA dan customer untuk unit yang
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
 Bagi jabatan lainnya: Putus/berakhir-nya kontrak kerja antara PIHAK PERTAMA dan customer untuk semua unit di lokasi/site
yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
 PIHAK PERTAMA kehilangan pekerjaan dari customer.
(IDX)

 Keadaan memaksa karena suatu sebab diluar kekuasaan PIHAK PERTAMA atau Force Majeur.
 PIHAK KEDUA mengundurkan diri
 Untuk karyawan yang keluar :
 PHK : gaji tidak diproporsi
 Mengundurkan diri : gaji diproporsi sesuai hari masuk kerja
 PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut kepada PIHAK PERTAMA untuk membayar sisa kontrak jika terjadi pemutusan perjanjian
kerja sebelum masa kontrak berakhir.

Pihak Kedua dengan ini mengakui, telah memahami dan mengerti sepenuhnya akan isi pernjanjian kerja ini serta berjanji akan
melaksanakannya secara konsekuen serta menyatakan tidak akan menuntut hal-hal lain yang menyangkut akibat hubungan kerja diluar
yang telah disepakati dalam perjanjian kerja ini, serta mentaatinya dan sebagai bukti Pihak Kedua membubuhkan tandatangan dibawah
ini.

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan pada tempat, hari dan tanggal
yang tersebut pada awal perjanjian kerja ini, dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama, untuk dipergunakan sebagai mestinya.

PIHAK PERTAMA Mengetahui, PIHAK KEDUA

Istamar Poedjo Rijanto, S.H. Faisal Laga Syarifuddin Kambolong


Manager HRD PJO Karyawan

You might also like