You are on page 1of 10

SISTEM KONTROL SUN SEEKER SUATU

MODEL UNTUK MENGENDALIKAN


PERILAKU WAHANA ANTARIKSA
Eko Budl Purwanto
Peneliti Bidang Inwagan, LAPAN

ABSTRACT

S u n seeker control system doing by monitoring the s u n as main reference. The


result of monitoring t h e s u n position u s e d for the line correction of space vehicle. In
these paper u s e d simulation method for gated parameter value control system. To know
the influence of s u n seeker control system, simutaion was doing with and without lead
compensator.
The result of simulation show t h a t without s u n seeker control system the time
settling is t a = 0,35 second a n d maximum overshoot M p - 44,4 %.These results not
reasonable for controling of plan with high velocity like rocket a n d satellite. Later
simulation with p h a s e lead s u n seeker control system, give settling time t s = 0,12
second and maximum overshoot M p < 5 %. From the simulation data t h a t s u n seeker
control system c a n u s e d for space vehicle control a n d agree with steady state error
specification.

ABSTRAK

Sistem kontrol sun seeker a k a n bekerja dengan m e l a k u k a n penjejakan terhadap


m a t a h a r i sebagai k e r a n g k a a c u a n u t a m a . Hasil penjejakan d i g u n a k a n u n t u k
melakukan koreksi t e r h a d a p lintasan w a h a n a antariksa yang dikendalikan. Metode
simulasi digunakan dalam tulisan ini g u n a m e n d a p a t k a n nilai parameter sistem
kontrol yang sesuai. Untuk mengetahui pengaruh sistem kontrol sun seeker, simulasi
dilakukan p a d a sistem t a n p a kompensator lead d a n sistem menggunakan kompensator
lead.
Hasil simulasi m e n u n j u k k a n bahwa sebelum m e n g g u n a k a n kompensator waktu
penetapan t» - 0,35 detik d a n lewatan m a k s i m u m M p = 44,4 %. Hasil ini k u r a n g
raslonal u n t u k pengendalian s e b u a h w a h a n a yang bergerak dengan kecepatan tinggi
seperti roket d a n satelit. Selanjutnya simulasi dilakukan dengan menggunakan sistem
kontrol sun seeker dengan fase lead d a n diperoleh waktu penetapan ta = 0,12 detik d a n
lewatan m a k s i m u m < 5 %. Dengan data simulasi ini dapat dikatakan b a h w a sistem
kontrol sun seeker dapat digunakan u n t u k pengendalian w a h a n a antariksa dan
m e m e n u h i spesifikasi kesalahan kondisi tunak.
Kata K u n c i : Sun seeker control system, Fase lead, Waktu penetapan, Lewatan
maksimum, Kondisi tunak

1 PENDAHULUAN sesuai, handal, presisi dan bisa direali-


Derajat kebebasan p a d a w a h a n a saikan secara software d a n hardware.
antariksa lebih tinggi dibanding dengan Sun seeker control system adalah salah
satu model sistem yang perlu dipertim-
w a h a n a l a u t d a n darat. Keadaan ini
bangkan u n t u k pengendalian w a h a n a
menyebabkan pengendalian wahana
antariksa.
antariksa lebih sulit, terlebih lagi j i k a
w a h a n a bergerak dengan kecepatan Pengertian w a h a n a antariksa p
tinggi. Untuk menyikapi perilaku w a h a n a adalah alat angkut yang bergerak bebas p
tersebut diperlukan sistem kontrol yang di angkasa, dan mempunyai kebebasan
16
ruang dan waktu, f(r,t). Oleh k a r e n a itu baik dan a k u r a t . Pada sistem ini
mengendalikan w a h a n a a n t a n k s a relatif cakram pengumpul sinar matahari
lebih sulit dibandingkan dengan pengen- dikendalikan berdasarkan sudut
dalian w a h a n a laut a t a u w a h a n a darat. azimuth d a n s u d u t elevasi sepanjang
Termasuk w a h a n a anlariksa adalah siang hari. Selanjutnya pengontrol
pesawat terbang, roket, satelit, balon memberikan perintah ke motor
udara d a n w a h a n a sejenis yang bergerak penggerak guna melakukan koreksi
di antariksa. Salah s a t u model yang (menggeser) sudut disk pe-ngumpul
digunakan u n t u k mengendalikan w a h a n a sinar.
antariksa a d a l a h sun seeker control Sistem kontrol penjejak matahari
system. Di sisi lain sun seeker dapat {sun seeker control system) dimaksudkan
digunakan sebagai pengendali c a k r a m u n t u k mengendalikan sikap atau letak
pengumpulan sinar matahari {sun s u a t u wahana antariksa {space vehicle)
collector disk) pada sistem konversi energi dengan a c u a n matahari. Sun seeker
surya. adalah s u a t u sistem yang dapat mela-
kukan penjejakan pergerakan matahari
Hal-hal yang dikerjakan d a n ingin
dengan akurasi tinggi. Namun u n t u k
dicapai dalam tulisan ini m e n c a k u p :
menyederhanakan permasalahan tracking
• Menurunkan model matematika dari hanya diambil pada satu bidang
sistem kontrol sun seeker. dominan dari pergerakan matahari.
• Melakukan simulasi sistem kontrol sun Komponen yang a d a pada elemen
seeJceruntuk mendapatkan model sistem. pembeda kesalahan {error discrimanation)
• Menganalisa penerapan sistem kontrol adalah dua panel surya berbentuk segi
sun seeker p a d a s e b u a h w a h a n a empat dirangkai di a n t a r a celah dua
antariksa. p a p a n segi empat. Panel surya diatur
• Melakukan evaluasi terhadap hasil sedemikian rupa sehingga apabila
simulasi untuk mengetahui nilai sensor memberikan utik sinar matahari
parameter yang sesuai dan melakukan maka lintasan sinar yang melewati
perbaikan sistem secara keseluruhan. celah kedua panel surya tersebut a k a n
tumpang tindih (overktping). Pada sistem
ini panel surya berfungsi sebagai sumber
2 DASAR TEORI a r u s d a n dirangkai dengan polaritas
2.1 Komponen dan Prinsip Kerja Sun berlawanan pada sebuah penguat op-
Seeker amp. Setiap perbedaan a r u s dari kedua
panel surya yang lebih besar dari batas
Diagram blok sistem penjejak ambang yang diberikan akan diperkuat
matahari {sun tracking system) u n t u k oleh penguat op-amp. Arus yang dihasil-
sistem konversi energi matahari disajikan kan dari masing-masing panel surya
pada Gambar 2-1. Sebuah cakram pe- dibuat proporsional dengan iluminasi
ngumpul sinar matahari diatur sedemikian cahaya yang m a s u k kedaiamnya. Sinyal
rupa sehingga selalu mengikuti pergerakan kesalahan a k a n muncul di keluaran
matahari, agar sudut datang tegak lurus. penguat apabila cahaya yang datang ke
Perlu diketahui bahwa sinar matahari celah tidak j a t u h ke pusat panel surya
mempunyai energi yang c u k u p mulai dari atau tidak tegak lurus. Dalam hal ini
pukul 07.00 - 16.00 dengan puncaknya terjadi beda tegangan yang dihasilkan
pada pukul 1 0 . 0 0 - 1 4 . 0 0 . t e r h a d a p t e g a n g a n a c u a n . Koreksi
t e g a n g a n ini m e n y e b a b k a n m o t o r
Untuk menghasilkan sistem yang
menggerakan sistem kembali ke posisi
baik dan akurat, diperlukan s u a t u sistem
sejajar. Diagram skematik dari sun
kontrol yang baik, handal d a n presisi.
seeker disajikan pada Gambar 2-2.
Kondisi ini a k a n dicapai jika komponen
pcnyusun sistem sun tracking bekerja

17
Gambar 2-2: Skema sistem kontrol sun seeker

Pusat koordinat sistem dipertim- a(t) = 0r(t) - 60(t) (2-1)


b a n g k a n sedemikian rupa sehingga tepat S u m b u koordinat dari masing-
berada p a d a p u s a t roda gigi sistem masing titik a c u a n seperti p a d a Gambar
penggerak. Acuan sistem secara keselu- 2-3.
r u h a n dibuat terhadap bingkai (frame)
yang tetap (fixed) poros motor DC, d a n
s e m u a rotasi d i u k u r terhadap s u m b u
tersebut. S u m b u panel surya a t a u garis
keluaran roda gigi ke m a t a h a r i m e m b u a t
s u d u t $r(t) terhadap s u m b u a c u a n , d a n
6c (t) m e n u n j u k k a n s u d u t s u m b u w a h a n a
terhadap s u m b u a c u a n . Tujuan dari
sistem kontrol adalah m e m p e r t a h a n k a n
kesalahan a n t a r a d,(t), Soft), a(t) selalu
mendekati nol y a n g secara matematik
ditulis: Gambar 2-3: Sumbu koordinat sun seeket

18
19
G a m b a r 2-5: Diagram blok sistem kontrol sun-seeker

3 RANCANGAN SISTEM
3.1 Rancangan Sis tern Kendall
Diagram blok sistem kontrol sun
seeker seperti disajikan p a d a Gambar 2-5
dan sistem penjejak bisa saja dipasang
di s e b u a h w a h a n a antariksa. Variabel 8 r
adalah s u d u t a c u a n sinar m a t a h a r i d a n
Go s u d u t s u m b u w a h a n a . Dalam k a s u s
ini tujuan sistem kontrol sun seeker
adalah melakukan perbaikan atas
kesalahan (),- d a n 9Q dengan a mendekati
nol. Untuk simulasi diambil nilai
parameter sbb :

R F = 10.000 Q
Kb = 0,0125 V / r a d / s e c .
Ki = 0,0125 N-m/A
R, = 6,25 O
J = 1 0 " kg-m-*

20
Gambar 3-1: Diagram aliran sinyal motor dc

3.2 Rancangan Dalam Domain Waktu diukur dari satu a t a u persen lewatan
Respon transien merupakan waktu maksimum.
yang sangat kritis dalam m e r a n c a n g • Waktu penetapan (settling time), U
sistem kendali. Beberapa parameter adalah waktu yang diperlukan kurva
respon transien h a r u s ditentukan agar respon u n t u k mencapai kondisi t u n a k
sistem stabil d a n mempunyai perilaku yakni 5 % a t a u 2 %.
kondisi t u n a k sesuai dengan rancangan. Spesifikasi dalam domain waktu
Parameter respon waktu transien u n t u k dari sistem kontrol sun seeker adalah:
masukan s a t u a n tangga disajikan p a d a
Gambar 3-2. • Kesalahan keadaan t u n a k (steady
state error) u n t u k m a s u k a n unit r a m p
0r{t) < 0,01 rad per rad/det, k u r a n g
dari 1 %.
• Lewatan m a k s i m u m (maximum over-
shoot) respon tangga adalah kurang
dari 5 %.
• Waktu naik (rise time), tr < 0,02 detik.
• Waktu penetapan (settling time) U < 0,02
detik.

Nilai maksimum konstanta


Gambar 3-2: Parameter respon transient penguatan K, ditentukan berdasarkan
dengan masukan satuan kriteria k e a d a a n t u n a k yang dirancang.
tangga Aplikasi teori nilai akhir terhadap aft)
Keterangan sajikan oleh persamaan,
• Waktu t u n d a (delay time), td adalah
waktu yang diperlukan respon u n t u k
setengah harga akhir yang p e r t a m a
kali.
• Waktu naik (rise time), t r adalah waktu
yang diperlukan respon u n t u k naik dari
0 sampai 100 % dari harga akhir.
• Waktu p u n c a k (peak time), t p adalah
waktu yang diperlukan respon u n t u k
mencapai p u n c a k lewatan (overshoot) untuk nilai K = 1, dan berawal dari titik
yang pertama kali. kesalahan kondisi tunak, persamaan
karakteristik sistem tanpa kompensasi
• Lewatan m a k s i m u m (maximum over-
adalah :
shoot), M,, adalah harga puncak
maksimum dari kurva respon yang s2+25s + 2500 = 0 (3-5)
21
Gambar 3-3: a) Respon terhadap masukan unit step tanpa kompensasi
b) Letak akar karakteristik sistem tanpa kompensator

pengontrol proporsional-diferensial (PD)


atau pengontrol lain fase lead-lag Gc(s).
Maka fungsi transfer lintasan maju
sistem dengan kompensator adalah :

Untuk sistem terkompensasi agar


sesuai dengan karakteristik kesalahan
keadaan t u n a k yang diinginkan, m a k a
nilai K^a.

3 . 3 . 3 Rancangan kompensator lead

Untuk memperbaiki kinerja


sistem digunakan pengontrol fase-lead
dengan nilai T h a r u s kecil, k a r e n a j i k a T
besar m a k a frekuensi n a t u r a l sistem
akan naik dengan cepat d a n perbaikan
sangat kecil h a n y a bisa dilakukan
melalui rasio r e d a m a n (damping ratio).
Rancangan penguat pengontrol fase lead
seperti diperlihatkan p a d a Gambar 3-5.

22
23
diperlukan waktu yang relatif lama d a n
lewatan maksimum yang relatif tinggi.
N a m u n demikian sistem mempunyai
karakteristik kestabilan, terbukti letak
pole bagian nyata (-12.5000 ± 48.41231)
yang b e r a d a di sebelah kiri s u m b u
imajiner p a d a bidang-s (Gambar 3-3b).
Kompensator lead mempunyai
karakteristik seperti filter lolos tinggi
(high pass filter). J a d i oleh filter ini
frekuensi tinggi akan diloloskan sedang-
k a n frekuensi rendah a k a n di-filter.
Pengontrol dengan fase lead yang
dipasang p a d a sun seeker berfungsi
mempercepat waktu pencapaian agar
kesalahan s u d u t p a d a wahana antariksa
yang dikendalikan segera dikoreksi.
Grafik keluaran dari sistem yang
m e n g g u n a k a n kompensator lead mem-
perlihatkan bahwa waktu seting ts = 0,18
detik (Gambar 3-4a). Lewatan maksimum
berkisar 20 % d a n osilasi terjadi satu
kali sebelum mencapai kondisi tunak.
Dari sini terlihat bahwa kompensator
lead sangat berpengaruh dalam mem-
percepat pencapaian kondisi tunak.
Terlihat b a h w a letak nilai k u t u b sistem
m e n g g u n a k a n kompensator lead berada
lebih j a u h dari s u m b u imajiner yaitu pi =
0; p2 = -100; p3 = -25 (Gambar 3-4b).
Hal ini m e n u n j u k k a n p e n a m b a h a n
kompensator lead sistem lebih stabil
dibanding dengan t a n p a kompensator.
Penggunaan kompensator lead menam-
b a h satu nilai pole d a n salah satunya
berada di s u m b u imajiner, tetapi tidak
berpengaruh p a d a kestabilan sistem
4 PEMBAHASAN HASIL SIMULASI secara keseluruhan. Hal ini karena tidak
a d a nilai zero d a n pole yang letaknya
Kesalahan s u d u t diakibatkan oleh
berdekatan, sehingga tidak ada pengaruh
pergeseran m a t a h a r i p a d a lintasannya,
pole dominan.
sehingga terjadi selisih s u d u t a n t a r a
sinar j a t u h p a d a sensor dengan garis Untuk menyesuaikan dengan
poros motor sebagai s u m b u a c u a n u t a m a . kondisi di lapangan dengan harapan
Ko'reksi kesalahan tersebut dilakukan dapat dihasilkan keluaran yang lebih
oleh sistem kontrol sun seeker. Pada baik, m a k a kompensator lead dirancang
grafik keluaran sistem tanpa kompensator dalam rangkaian elektronika (Gambar
(Gambar 3-3a) terlihat b a h w a kondisi 3-5). Grafik keluaran simulasi menun-
t u n a k ts = 0,35 detik dengan lewatan j u k k a n waktu penetapan ts = 0,12 detik
maksimum berkisar 44,4 %. Selama d a n lewatan m a k s i m u m ± 5 %, dengan
waktu transien terjadi tiga kali osilasi. satu kali osilasi sebelum mencapai
J a d i u n t u k mencapai kondisi t u n a k kondisi t u n a k (Gambar 3-6a). Letak pole

24
bernilai negatif d a n berada lebih j a u h konversi energi surya g u n a memperoleh
dari sumbu imajineryaitupj m0;p2m -250; intensitas sinar d a n energi maksimal.
P3 = -25 (Gambar 3-6b). Data ini mem-
berikan indikasi b a h w a secara keselu- 5 KESIMPULAN
ruhan sistem mempunyai kestabilan
lebih baik. • Simulasi yang dilakukan terhadap
sistem t a n p a kompensator dan meng-
Keadaan lain (lebih stabil) bisa
g u n a k a n kompensator lead, menun-
dirancang dengan memilih komponen
jukkan bahwa kompensator lead
elektronik yang m e m b a n g u n kompensator
mempercepat sistem mencapai kondisi
yang sesuai Namun dalam prakteknya
tunak.
letak pole tidak b i s a dirancang sejauh
yang dikehendaki k a r e n a terdapat keter- • Dengan m e n g g u n a k a n m o d u s fase lead
batasan fisik d a n dimensi rangkaian p a d a simulasi sistem kontrol sun
serta nilai komponen elektronik yang seeker, diperoleh w a k t u p e n e t a p a n
digunakan. Di samping itu perlu diper- t« - 0,12 detik dengan lewatan maksi-
hatikan b a h w a h u k u m kekekalan energi m u m k u r a n g 5 %.
tidak bisa dilanggar, artinya j i k a kondisi • Sistem kontrol sun seeker merupakan
transien ditekan mendekati nol (ta w 0) salah satu model sistem kontrol yang
maka lewatan m a k s i m u m a k a n mencuat perlu dipertimbangkan u n t u k aplikasi
lebih tinggi. Oleh k a r e n a itu h a r u s dicari p a d a w a h a n a antariksa seperti Satelit
nilai parameter kontrol yang sesuai, Mikro, a t a u u n t u k mengatur gerakan
aman, komponen m u d a h didapat d a n c a k r a m pengumpul sinar Matahari
bisa direalisasi secara software dan p a d a sistem konversi energi surya
hardware. Hal paling penting adalah
keberadaan sistem kontrol h a r u s dapat
DAFTAR RUJUKAN
meningkatkan kinerja sistem secara
keseluruhan. Salah s a t u cara mendapat- Andrew Grace, et al. Control system
kan nilai parameter yang sesuai adalah Toolbox for use with MATLAB, user's
dengan melakukan simulasi komputer guide; The Math Works, Inc.
sebelum merealisasikan dalam b e n t u k Benjamin C. Kuo. Automaic Control
hardware. Systems, Prentice-Hall International
Editions.
Sistem kontrol sun seeker http://www.library.cmu.edu/ctms/ctms
(Gambar 2-1 d a n 2-2) bisa dipasang p a d a /examples/pitch/frpitch.htm. Fre-
wahana antariksa yang mempunyai quency Response Design Method for
pergerakan cepat seperti satelit atau the Pitch Controller.
wahana antariksa yang lain, sedangkan http://www.ninfinger.org/-sven/rockets
untuk penerapan p a d a sistem peroketan /gcsfaq.html. Guidance and Control
perlu dilakukan studi lanjut dalam hal Systems FAQ (Frequently Asked
perangkat keras d a n piranti lunak, Questions.
raengingat kecepatan gerak roket yang
http://www.mathworks.com/academia.
sangat tinggi. Dengan sistem kontrol
Analyze the Behavior of a Simplified
yang mempunyai respon waktu cepat,
maka posisi w a h a n a a n t a r i k s a dapat Satellite Attitude Control Systems.
dikendalikan agar selalu berada p a d a Katsuhiko Ogata (alih Bahasa Edi
jalur yang dirancang. Sistem kontrol sun LeksonoJ.Tefcntfc Kontrol Automatik,
seeker j u g a bisa digunakan p a d a sistem buku 2. Penerbit Erlangga, J a k a r t a

25

You might also like