Professional Documents
Culture Documents
KLP 2 Penganggaran Produksi
KLP 2 Penganggaran Produksi
PENGANGGARAN PRODUKSI
OLEH KELOMPOK 2 :
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Anggaran Produksi...............................................................................................4
2.2 Penentuan Jumlah Unit Yang Akan Di Produksi...................................................................5
2.3 Kebijakan Persediaan Produksi..............................................................................................5
2.4 Alokasi Jumlah Produksi Setiap Periode Produksi................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi anggaran produksi/operasi
2. Untuk mengetahui penentuan jumlah unit yang harus diproduksi
3. Untuk mengetahui kebijakan persediaan produksi
4. Untuk mengetahui alokasi jumlah produksi setiap periode produksi
BAB II
PEMBAHASAN
• Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap bulannya.
• Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi tiap
bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan.
• Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap
bulannya.
Disamping pertimbangan diatas, kebijakan ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
• penggunaan fasilitas pabrik yang lebih baik cenderung mengurangi kapasitas yang
diperlukan untuk musim permintaan pasar meningkat dan menghindari kapasitas yang
menganggur pada saat permintaan menurun.
• Stabilitas tenaga kerja dapat memperbaiki moral dan meningkatkan efisiensi tenaga
kerja, mengurangi perputaran tenaga kerja, menarik tenaga kerja yang terampil, dan
mengurangi biaya latihan bagi tenaga kerja yang baru.
• Pembelian bahan baku yang ekonomis merupakan akibat dari tersedianya bahan baku,
potongan pembelian, masalah penyimpanan yang sederhana, kebutuhan dana yang
lebih kecil, dan mengurangi risiko persediaan.
Contoh
Rencana penjualan satu tahun 2.000 unit terbagai dalam triwulan, yaitu penjualan
triwulan 1,2,3, dan 4 adalah 515 unit, 500 unit, 500 unit, dan 485 unit. Persediaan swat 60
unit dan persediaan akhir 40 unit. Anggaran produksi dapat disusun sebagai berikut.
Dalam menyusun anggaran produksi dengan pendekatan stabilitas produksi,
seperti contoh di atas, maka produksi setiap triwulan sebesar 1.980 unit dibagi 4 sama
dengan 495 unit; jadi tiap-tiap triwulan divisi pabrik harus memproduksi 495 unit.
Sedangkan persediaan awal dan akhir barangjadi mengikuti kebijakan produksi yang
stabil tersebut. Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas produksi, maka
unit persediaan awal dan akhir dibiarkan berfluktuasi menurut penjualan yang telah
ditetapkan secara stabil
Kebijakan stabilisasi produksi ini dapat dilakukan dengan cara :
• Mengorbankan fluktuasi persediaan seperlunya.
• Memproduksi produk baru yang dapat disimpan pada saat produk lama
mulai menunjukkan kecenderungan permintaan menurun.
• Memproduksi produk lain yang dapat dijual (laku) pada saat permintaan
produk utama menurun.
2. Pendekatan Stabilitas Persediaan
Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan, maka unit
diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapkan secara stabil.
Teknik membuat persediaan stabil adalah dengan cara: terlebih dahulu harus kita ketahui
atau kita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila
diketahui antar keduanya tidak sama, maka tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara
bertahap ke arah tingkat persediaan yang diinginkan.
Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan kebijakan stabilisasi
produksi. Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi yang diperhitungkan adalah hasil
tingkat produksi barang jadi yang sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok
diterapkan pada perusahaan yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi
secara berlebihan setiap periode yang terdapat dalam anggaran.
Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan
tingkat optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut
melalui pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan
besar, tingkat yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan
investasi yang berlebihan, dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi
permintaan penjualan dan produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan
yang tinggi).
Di dalam kebijakan stabilisasi tingkat persediaan, terdapat beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi penentuan besarnya tingkat persediaan barang itu sendiri, yakni :
a) Daya tahan produk yang akan disimpan.
Untuk produk yang mudah rusak, tidak tahan untuk disimpan dalam jangka waktu
yang lama, besarnya persediaan harus dipertimbangkan dengan cermat.
b) Sifat persaingan yang dihadapi perusahaan.
Jika tingkat persaingan yang dihadapi perusahaan relatif ketat, maka persaingan
untuk memberikan pelayanan untuk memenuhi pesanan menjadi prioritas. Dengan
demikian diperlukan persediaan barang jadi yang relatif besar.
c) Biaya-biaya yang muncul karena kebijakan persediaan seperti :
a. Biaya sewa gedung
b. Biaya pemeliharaan
c. Biaya asuransi
d. Biaya pemesanan mendadak (Extra Carrying Cost)
e. Biaya kehabisan persediaan (Stockout Cost)
d) Besarnya modal kerja yang tersedia.
e) Pola permintaan akan produk permintaan.
f) Resiko-resiko yang dihadapi perusahaan.
Resiko ini mencakup :
• Resiko yang berasal dari manusia yang umumnya timbul karena
kecerobohan manusia, seperti cara pengangkatan, memindahkan, dan
meletakkan barang jadi yang tidak mengikuti prosedur yang ada.
• Resiko yang berasal dari alam, terjadi di luar kekuasaan manusia (bencana
alam).
• Resiko yang disebabkan karena sifat barang yang mudah rusak.
3. Pendekatan Kebijakan Kombinasi
Kebijakan kombinasi artinya mengkombinasi dua kebijakan yaitu kebijakan
persediaan stabil dan kebijakan produksi stabil. Dalam membuat kombinasi kebijakan,
hares menggunakan asumsi bahwa hares ado keseimbangan optimum antara tingkat
penjualan, persediaan, dan produksi. Kebijakan kombinasi antara lain adalah: (1) tingkat
produksi tidak boleh berfluktuasi lebih 10% dari rata-rata produksi, (2) tingkat persediaan
triwulan 1 dart 2 boleh berflutuasi 8 unit dan triwulana 3 dan 4 boleh berfluktuasi 6 unit.
3. Tingkat Perputaran
Banyak perusahaan yang menggunakan tingkat perputaran persediaan sebagai dasar
menentukan tingkat persediaan. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin
tingginya persediaan berputar selama satu tahun dan menandakan efektivitas manajemen
persediaan. Sebaliknya, perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-
manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.
Perputaran persediaan dapat dihitung dengan formula ini :
Tingkat Perputaran Persediaan = Rencana Penjualan Setahun ÷ Persediaan Rata-rata
Persediaan Rata-rata = (Persediaan awal + Persediaan akhir) ÷ 2
Kebijakan stabilisasi tingkat persediaan ini juga menjamin bahwa kenaikan atau
penurunan persediaan terjadi secara bertahap dalam setiap periode. Perusahaan yang memiliki
ruang penyimpanan persediaan yang terbatas atau menghadapi biaya sewa gedung yang tinggi
cocok untuk menerapkan kebijakan ini.
Dalam pendekatan atau penyusunan dengan kebijakan ini, terlebih dahulu ditentukan
tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila di antara keduanya tidak
sama, tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap ke arah tingkat persediaan yang
diinginkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikianlah penjelasan dari kami tentang anggaran produksi. Jadi, bisa kita simpulkan
bahwa Anggaran produksi adalah suatu rencana perusahaan guna menghasilkan produk
perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan keperluan penjualan dengan cara
mempertimbangkan jumlah persediaan awal dan juga akhir pada periode tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/akuntansi/anggaran-produksi/
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-produksi/pendekatan-dalam-
penyusunan-anggaran-produksi#:~:text=Kebijakan%20Stabilisasi%20Produksi%20adalah
%20kebijakan,dan%20menyesuaikan%20pola%20penjualan%20musiman
https://aksaragama.com/akuntansi/anggaran-produksi/