You are on page 1of 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RSUD KABUPATEN .................................. 00 1/.....
BEKASI
DITETAPKAN
DIREKTUR RSUD KABUPATEN BEKASI
PANDUAN
Tanggal Terbit :
ASUHAN
.................................
KEPERAWATAN
dr. Hj. SUMARTI, M. Kes
196308251989112001

Pengertian (definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur.

Pengkajian Primer
1. Airway
Jalan nafas bebas pasien umumnya.
2. Breathing
Pola nafas cepat dan dangkal, irama irregular
3. Circulation
Nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, CRT <3 detik,
kemungkinan output berlebih pada pasien perdarahan pada fraktur
terbuka, akral dingin
4. Disability
Gelisah, adanya kesulitan bergerak terutama pada area fraktur
5. Exposure
Adanya nyeri pada area fraktur, kelainan bentuk, adanya luka atau
memar disekitar fraktur, adanya krepitasi

Pengkajian Sekunder
1. SAMPLE
S : Nyeri di area fraktur, adanya luka atau memar pada area fraktur,
Asesmen CRT< 3 detik, pola nafas cepat dan dangkal, nadi cepat dan
Keperawatan lemah, output meningkat,adanya kemungkinan cemas apabila
nyeri semakin bertambah dan kemungkinan direncanakan operasi.
A : alergi yang diderita pasien
M : obat atau herbal yang dikonsumsi pasien, mungkin obat anti nyeri
P : riwayat kecelakaan atau jatuh
L : jam makan terakahir
E : akibat kecelakaan atau jatuh
2. Pengkajian Nyeri
P : nyeri diarea fraktur, nyeri bertambah jika bergerak
Q : seperti ditimpa beban berat
R : di area sekitar fraktur
S : >3
T : sering timbul
3. Risiko Jatuh : tinggi skor > 55
4. Penunjang
Rontgen pada area yang dicurigai fraktur
Lab : Hemoglobin menurun, leukosit bisa meningkat atau bisa juga
normal, LED bisa meningkat , hematocrit bisa meningkat

1. Nyeri Akut (D. 0077)


Diagnosis 2. Gangguan Mobilitas Fisik (D. 0054)
Keperawatan 3. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D. 0009)
4. Ansietas (D.0080)

Kriteria Evaluasi / 1. Nyeri Akut (D. 0077)


Nursing Outcome Tingkat Nyeri (L.08066) :
a. Keluhan nyeri menurun
SKOLIOSIS

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


00 11/11
RSUP FATMAWATI
b. Ekspresi meringis menurun
c. Sikap Protektif menurun
d. Gelisah menurun
e. Kesulitan tidur menurun
f. Frekuensi nadi membaik

2. Gangguan Mobilitas Fisik (D. 0054)


Mobilitas Fisik (L. 05042)
a. Pergerakan ekstermitas meningkat
b. Kekuatan otot meningkat
c. Rentang gerak atau ROM meningkat

3. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D. 0009)


Perfusi Perifer (L.02011)
a. Denyut nadi perifer meningkat
b. Warna kulit pucat menurun
c. Pengisian kapiler membaik
d. Akral membaik
e. Turgor kulit membaik

4. Ansietas (D.0080)
Tingkat Ansietas (L.09093)
a. Verbalisasi kebingungan menurun
b. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang di hadapi menurun
c. Perilaku gelisah menurun
d. Perilaku tegang menurun
e. Konsentrasi membaik
f. Pola tidur membaik

Manajemen nyeri (I.08238).


Intervensi Observasi :
Keperawatan a. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, kulaitas nyeri,
intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri non verbal.
d. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
f. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
g. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
h. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
i. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik :
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
b. Fasilitasi istirahat dan tidur.
c. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.

Edukasi :
a. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
b. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
c. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
d. Jelaskan strategi meredakan nyeri
e. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri .

Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu

Dukungan Mobilisasi (I.05173)


SKOLIOSIS

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


00 11/11
RSUP FATMAWATI
Observasi :
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum mulai mobilisasi
d. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi

Terapeutik:
a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misalnya pagar tempat
tidur)
b. Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
c. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan

Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
b. Anjurkan melakukan mobilisasi diri
c. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (misalnya duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)

Perawatan Sirkulasi (I.02079)


Observasi :
a. Periksa sirkulasi perifer (misalnya nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna, suhu, angklebrachial index)
b. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (misalnya diabetes, perokok,
orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
c. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstermitas

Terapeutik :
a. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di daerah
keterbatasan perfusi
b. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan
perfusi
c. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cidera
d. Lakukan pencegahan infeksi
e. Lakukan perawatan kaki dan kuku
f. Lakukan hidrasi

Edukasi :
a. Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah antikoagulan, dan
penurun kolesterol jika perlu
b. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
c. Anjurkan program rehabilitas vaskuler
d. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misalnya, rendah
lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
e. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus di laporkan (misalnya
rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya
rasa)

Reduksi Ansietas (I.09314)


Observasi
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah misalnya kondisi waktu stressor
b. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
c. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)

Terapeutik
a. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
b. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika memungkinkan
c. Pahami situasi yang membuat ansietas
d. Dengarkan dengan penuh perhatian
e. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
SKOLIOSIS

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


00 11/11
RSUP FATMAWATI
f. Tempatkan baranng pribadi yang memberikan kenyamanan
g. Motivasi, mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
h. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi
a. Jelaskan posedur, termasuk sensai yang mungkin dialami
b. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
c. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
d. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi
e. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
f. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
g. Latih teknik relaksasi

Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

1. Hand Hygiene
2. Penggunaan APD
3. Edukasi manajemen nyeri
4. Edukasi latihan fisik
Informasi dan
5. Teknik ambulasi
Edukasi
6. Edukasi diet
7. Edukasi teknik relaksasi
8. Etika batuk
9. Isolasi
1. Tingkat nyeri menurun
2. Mobilitas Fisik meningkat
Evaluasi
3. Perfusi Perifer meningkat
4. Tingkat Ansietas menurun
Penelaah Kritis 1. Tim Penyusun PPK
2. Komite Keperawatan
3. Manajer Mutu Gawat Darurat

Persatuan Perawat Nasional Indonesia / PPNI (2017), Buku Standar


Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indicator Diagnostik, edisi 1,
cetakan 3. Jakarta : DPP PPNI.
Kepustakaan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia / PPNI (2018), Buku Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, edisi
1, cetakan 2. Jakarta : DPP PPNI.

Menyetujui
Ketua Komite Keperawatan
SKOLIOSIS

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


00 11/11
RSUP FATMAWATI

You might also like