Professional Documents
Culture Documents
Pak Fraktur
Pak Fraktur
Pengkajian Primer
1. Airway
Jalan nafas bebas pasien umumnya.
2. Breathing
Pola nafas cepat dan dangkal, irama irregular
3. Circulation
Nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, CRT <3 detik,
kemungkinan output berlebih pada pasien perdarahan pada fraktur
terbuka, akral dingin
4. Disability
Gelisah, adanya kesulitan bergerak terutama pada area fraktur
5. Exposure
Adanya nyeri pada area fraktur, kelainan bentuk, adanya luka atau
memar disekitar fraktur, adanya krepitasi
Pengkajian Sekunder
1. SAMPLE
S : Nyeri di area fraktur, adanya luka atau memar pada area fraktur,
Asesmen CRT< 3 detik, pola nafas cepat dan dangkal, nadi cepat dan
Keperawatan lemah, output meningkat,adanya kemungkinan cemas apabila
nyeri semakin bertambah dan kemungkinan direncanakan operasi.
A : alergi yang diderita pasien
M : obat atau herbal yang dikonsumsi pasien, mungkin obat anti nyeri
P : riwayat kecelakaan atau jatuh
L : jam makan terakahir
E : akibat kecelakaan atau jatuh
2. Pengkajian Nyeri
P : nyeri diarea fraktur, nyeri bertambah jika bergerak
Q : seperti ditimpa beban berat
R : di area sekitar fraktur
S : >3
T : sering timbul
3. Risiko Jatuh : tinggi skor > 55
4. Penunjang
Rontgen pada area yang dicurigai fraktur
Lab : Hemoglobin menurun, leukosit bisa meningkat atau bisa juga
normal, LED bisa meningkat , hematocrit bisa meningkat
4. Ansietas (D.0080)
Tingkat Ansietas (L.09093)
a. Verbalisasi kebingungan menurun
b. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang di hadapi menurun
c. Perilaku gelisah menurun
d. Perilaku tegang menurun
e. Konsentrasi membaik
f. Pola tidur membaik
Terapeutik :
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
b. Fasilitasi istirahat dan tidur.
c. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi :
a. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
b. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
c. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
d. Jelaskan strategi meredakan nyeri
e. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri .
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Terapeutik:
a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misalnya pagar tempat
tidur)
b. Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
c. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
b. Anjurkan melakukan mobilisasi diri
c. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (misalnya duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
Terapeutik :
a. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di daerah
keterbatasan perfusi
b. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan
perfusi
c. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cidera
d. Lakukan pencegahan infeksi
e. Lakukan perawatan kaki dan kuku
f. Lakukan hidrasi
Edukasi :
a. Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah antikoagulan, dan
penurun kolesterol jika perlu
b. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
c. Anjurkan program rehabilitas vaskuler
d. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (misalnya, rendah
lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
e. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus di laporkan (misalnya
rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya
rasa)
Terapeutik
a. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
b. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika memungkinkan
c. Pahami situasi yang membuat ansietas
d. Dengarkan dengan penuh perhatian
e. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
SKOLIOSIS
Edukasi
a. Jelaskan posedur, termasuk sensai yang mungkin dialami
b. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
c. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
d. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi
e. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
f. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
g. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
1. Hand Hygiene
2. Penggunaan APD
3. Edukasi manajemen nyeri
4. Edukasi latihan fisik
Informasi dan
5. Teknik ambulasi
Edukasi
6. Edukasi diet
7. Edukasi teknik relaksasi
8. Etika batuk
9. Isolasi
1. Tingkat nyeri menurun
2. Mobilitas Fisik meningkat
Evaluasi
3. Perfusi Perifer meningkat
4. Tingkat Ansietas menurun
Penelaah Kritis 1. Tim Penyusun PPK
2. Komite Keperawatan
3. Manajer Mutu Gawat Darurat
Menyetujui
Ketua Komite Keperawatan
SKOLIOSIS