You are on page 1of 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 16 Dumai Kelas/Semester : IX ( Sembilan )/ Ganjil


Mata Pelajaran : PAI & BP Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
Materi Pokok : Beriman kepada Qadha dan Qadar
Sub Materi Pokok
: Pengertian tentang iman kepada Qadha dan Qadar

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

1.4 Beriman kepada Qadha dan Qadar

2.4 Menunjukkan sikap tawakal kepada Allah sebagai implementasi dari pemahaman iman kepada Qadha dan
Qadar
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam
sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang adanya Qadha dan Qadar

C. INDIKATOR

1.4.1 Mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi Iman kepada Qadha
dan Qadar
2.4.1Mengamalkan sikap tawakal kepada Allah sebagai implememntasi iman kepada Qadha dan Qadar

3.4.1 Menjelaskan pengertian iman kepada Qadha dan Qadar.

3.4.2 Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada Qadha dan Qadar

4.4.1 Mencontohkan perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada Qadha dan Qadar

1. D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, Selama dan setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat

• Beriman kepada qadha dan qadar


• Menunjukkan perilaku tawakal kepada allah swt sebagai implementasi pemahaman iman kepada
qadha dan qadar
• Memahami penjelasan mengenai iman kepada Qadha dan Qadar
E. MODEL PEMBELAJARAN
➢ Discovery Learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
➢ Android/ laptop
➢ Alat Tulis
➢ Video Pembelajaran
➢ LKPD

G. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Qadha dan Qadar

Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak,
pemberitahuan, penciptaan.Sedang menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak
zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar adalah perwujudan atau
kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Firman Allah:
‫ِيرا‬ َ َ‫ض َولَ ْم يَتَّخِ ْذ َولَدًا َولَ ْم يَكُنْ لَهُ ش َِريكٌ فِي ا ْل ُم ْلكِ َو َخل‬
ً ‫ق ُك َّل ش َْيءٍ فَقَد ََّرهُ ت َ ْقد‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال‬
َ ‫س َم‬
"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS .Al-Furqan ayat 2).

2. Hubungan antara Qadha dan Qadar


Telah diuraikan diatas bahwa Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali.
Sedang Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana
dan perbuatan.;"Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat
21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut:
ٍ ُ‫َو ِإنْ مِ نْ ش َْيءٍ ِإ ََّّل ِع ْن َدنَا َخ َزا ِئنُهُ َو َما نُنَ ِزلُهُ ِإ ََّّل ِبقَد ٍَر َم ْعل‬
‫وم‬
”Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan
dengan ukuran yang tertentu.” (QS .Al-Hijr ayat 21)
Ayat ini menerangkan bahwa sumber segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, semuanya ada dalam
khazanahnya. Hanya saja untuk menggali dan mencari segala sesuatu yang diperlukan itu hendaklah disertai dengan
kerja dan usaha yang keras.Mustahillah seseorang akan memperolehnya tanpa ada usaha mencarinya. Hal ini adalah
sesuai dengan Sunnatullah.Menurut Sunnatullah bahwa orang yang akan diberi rezeki ialah orang-arang yang
berusaha dan bekerja. Sesuai dengan Sunnatullah, maka agama Islam menganjurkan agar kaum Muslimin berusaha
dengan sekuat tenaga mencari segala sesuatu yang diperlukan di dalam perbendaharaan Allah itu.
Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu Qadar atau takdir.Jika ada
orang terkena musibah, lalu orang tersebut mengatakan, ”sudah takdir”, maksudnya Qadha dan Qadar.

3. Kewajiban beriman kepada Qadha dan Qadar


Dalam suatu hadist diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian
serba putih, rambutnya sangat hitam.Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang keimanan Rasulullah
menjawab yang artinya: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitab-
Nya,rasul-rasulnya, hari akhir dan beriman pula kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang buruk. Lelaki
tersebut berkata” Tuan benar”. (H.R. Muslim)
Seorang laki-laki tersebut adalah Malaekat Jibril yang sengaja datang pada saat itu untuk memberikan pelajaran
agama kepada umat Nabi Muhammad SAW.Jawaban Rasulullah yang selalu dibenarkan oleh Malaikat Jibril itu berisi
tentang rukun iman. Salah satunya dari rukun iman tersebut adalah iman kepada qadha dan qadar. Dengan demikian,
bahwa mempercayai Qadha dan Qadar adalah merupakan pengakuan hati kita. Kita harus yakin dengan sepenuh hati
bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan adalah
atas kehendak Allah. Di dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman yang artinya:
”Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku
timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku." (H.R.Tabrani)
Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.
Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan nikmat
yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka
hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas.Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang
terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Maha Mengetahui atas apa yang diperbuatnya.

4. Hubungan antara Qadha dan Qadar dengan ikhtiar


Rasulullah SAW bersabda:
”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari
menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk
meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal
perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Mas’ud).
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak sebelum ia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu
nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang
dengan sendirinya. Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha dan berbuat
kejahatan. Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan dibawa kehadapan
Khalifah Umar.
”Mengapa engkau mencuri?” tanya Khalifah.
Pencuri itu kemudian menjawab:
”Memang Allah sudah mentakdirkan saya menjadi pencuri”
Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu berkata:
”Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!”
Orang-orang yang ada disitu bertanya:
”Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu?”
Khalifah Umar menjawab
”Ya, itulah yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas
nama Allah”
Mengenai adanya kewajiban berikhtiar, ditegaskan dalam sebuah kisah. Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah
terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi. Orang itu datang dengan menunggang kuda. Setelah
sampai, ia turun dari kudanya dan langsung menghadap nabi, tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya.
Nabi menegur orang itu:
”Kenapa kuda itu tidak engkau ikat?”
Orang Arab Badui itu kemudian menjawab:
”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”
Nabi pun bersabda :
”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakal lah kepada Allah”
Dari kisah tersebut jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap
berkewajiban untuk berikhtiar. Kita tidak mengetahui apa-apa yang akan terjadi pada diri kita, oleh sebab itu kita
harus berikhtiar. Jika ingin pandai, hendaklah belajar dengan tekun. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan rajin setelah
itu berdo’a. Dengan berdo’a, kita kembalikan segala urusan kepada Allah kita kepada Allah SWT. Dengan demikian
apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas. Mengenai hubungan antara qadha dan qadar
dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam:
1. Takdir Mua’llaq
Yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur
pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya, apa yang ia cita-citakan menjadi
kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam hal ini Allah berfirman:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
( Q.S Ar-Ra’d ayat 11)

2. Takdir Mubram
Yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh
manusia. Contoh ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit, atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan
bapaknya kulit putih dan sebagainya.

B. 5. Hikmah Beriman kepada Qadha dan Qadar


Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan
dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:
1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena
keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan
sabar, karena hal tersebut merupakan ujian
Firman Allah :
”Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan,
maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.”( QS. An-Nahl ayat 53).

2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa


Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan
itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan,
ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan
Allah.
Firman Allah SWT :
"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir." (QS.Yusuf ayat 87)

Sabda Rasulullah :
”Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim)

3. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja


Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan
beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman
kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
Firman Allah :
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al- Qashas ayat 77)

4. Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia
selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya.Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika
terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius)
❖ Mengingatkan untuk selalu melaksanakan protocol Kesehatan( Prokes)
❖ Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran peserta didik)
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
❖ Menginformasikan materi yang akan dipelajari
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran

Model
Pmbelajaran Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Orientasi  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian dengan cara
peserta didik melihat, mengamati, membaca, menyimak dan mendengar pada Materi
kepada masalah Pengertian tentang iman kepada Qadha dan Qadar
 Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
Mengorganisasik belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
an peserta didik hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pengertian tentang iman
kepada Qadha dan Qadar
Membimbing  Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
penyelidikan telah diidentifikasi melalui kegiatan mempresentasikan Pengertian tentang iman
individu dan kepada Qadha dan Qadar
kelompok
Mengembangka  Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
n dan pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
menyajikan hasil siswa terhadap materi pelajaran
karya
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Pengertian tentang iman kepada Qadha dan Qadar
Creativity
 Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami

Kegiatan Penutup (15 Menit)


 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah
 Membuat rangkuman / simpulan materi pembelajaran
 Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
 Menginformasikan pembelajaran berikutnya
 Mengingatkan untuk selalu malaksanakan protocol kesehatan
 Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin doa dengan disiplin.
I. PENILAIAN
➢ Penilaian sikap ( kesopanan, kejujuran, kedisiplinan, keaktifan dalam proses pembelajaran dan tanggung
jawab dalm mengerjakan tugas)
➢ penilaian Pengetahuan ( Penugasan dalam benuk LKPD)
➢ Penilaian keterampilan
Dumai, Juli 2022

Mengetahui Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah

WISMARDI, S.Pd. TUTIN YULIANA, S.Pd.I


NIP.19740502 20001 2 1002 NIP.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap
dapat menggunakan format :

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas :…
Hari, Tanggal :…
Pertemuan Ke - :…
Materi Pokok :…
Aspek Penilaian*

No Nama Peserta Didik Menghargai


Mensyukuri Tanggung
Jasa Peduli Kerjasama
Pancasila Jawab
Pahlawan

* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :


• Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dengan mengobservasi jawaban dan diskusi yang berkembang dari
diskusi dan tanya jawab yangdilakukan oleh guru.

Instrumen Observasi Pengetahuan


Kelas : .......................
Semester : .......................

Pengetahuan yang dinilai :


(Materi Pertama)………………………………………………………………………………
(Materi Kedua)...………………………………………………………………………………
(Materi Ketiga)…...……………………………………………………………………………
dst.

Jawaban Peserta Didik

Mendefinisikan Mendefinisikan
Menjawab Mendefinisikan dan Sedikit
No Nama Peserta Didik dan Penjelasan
Saja Uraian Logis

4
1 2 3
1

Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusidan pemikiran logis yang berkembang
dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skorrentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya
sebagai berikut.
• Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
• Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
• Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
• Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25


3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan
bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini,
dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Kemampuan Memberi Mengapresiasi
Nama Menjawab/
Bertanya Masukan/ Saran
No Peserta Berargumentasi
Dididk 1
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

Penskoran
No. Aspek
Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya
Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.

Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.


Menjawab/
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.

2 Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak


jelas.

Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan


tidak jelas.

Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.


Memberi
Masukan Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.

Skor 3 apabila sering memberikan pujian.


4
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.


4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi. Bentuk pengayaan
dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
a. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari
75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan :
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang
berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam
bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.

6. Interaksi Guru dan Orang Tua


Interakasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa langkah antara lain sebagai berikut. (1)
Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan sosiodrama. (2) Guru
meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang tuanya.
Kemudian orang tua mengomentari hasil peker jaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai
bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penilaian yang
telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa

Dumai, Juli 2022

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

WISMARDI, S.Pd. TUTIN YULIANA, S.Pd.I


NIP.19740502 20001 2 1002 NIP.

You might also like