You are on page 1of 4

Nama: Serina

QUIS SOSIOLOGI

1. Masyarakat majemuk mempunyai potensi konflik yang cukup besar. Salah satu penyebab konflik

dalam masyarakat majemuk adalah ….

A. perubahan sosial dari tradisional ke modern

B. harga diri dan kebanggaan kelompok terusik

C. pengaruh perkembangan iptek yang cepat

D. teladan pemimpin yang dirasakan sangat kurang

E. adanya keterbukaan terhadap pengaruh asing

2. Suatu konflik social akan berkembang menjadi kekerasan apabila ….

A. anggotanya terus menerus bertambah

B. norma dan nilai social yang ada berubah

C. hilangnya figure yang dihormati dalam masyarakat

D. ada pihak ketiga yang memprovokasi

E. nilai dan norma social sama sekali tidak diakui lagi

3. Salah satu factor penyebab konflik yang berkaitan dengan kaidah-kaidah (norma) di masyarakat adalah

....

A. Adanya perbedaan tempat kelahiran

B. Adanya perbedaan kelompok dalam masyarakat

C. Perbedaan usia golongan muda dan golongan tua

D. Perbedaan suku bangsa yang di Indonesia

E. Terjadinya perubahan social secara cepat


4. Konflik yang terjadi antara pembantu rumah tangga wanita Indonesia dan majikannya di Malaysia

adalah contoh bentuk konflik social ....

A. Antarkelas social

B. Antaragama

C. Individu

D. Antargenerasi

E. Politik

5. Pemerintah daerah memutuskan untuk melaksanakan pembangunan projek pelebaran jalan

protokol/utama guna memperlancar arus lalu lintas transportasi darat. Akibat keputusan tersebut

terdapat tiga fasilitas umum yang harus dibongkar, namun diprotes oleh masyarakat. Berdasarkan

tingkat statusnya, konflik akibat pelebaran jalan tersebut tergolong jenis/bentuk konflik ….

A. primordial

B. Horizontal

C. Regional

D. Pribadi

E. vertikal

B. ESSAY

1. Apakah yang dimaksud dengan konflik social? Dan tuliskan 2 contoh konflik social!

Kata konflik berasal dari bahasa Latin“configere” yang artinya saling memukul. Sedangkan dalam
KBBI, konflik didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara
sosiologis, konflik.

Contoh:

 pertikaian dengan kekerasan antarsuku, atau tawuran antarwarga beda kampung.


 bentrok polisi dan masyarakat yang menolak digusur.
2. Bagaimanakah pandangan interaksionis (the interactionis view) mengenai konflik? Dan berikan pula

pendapat Anda setuju atau tidak dengan pandangan tersebut, jelaskan pendapatmu!

Pandangan interaksionis (The Interactionist View). Pandangan ini cenderung mendorong suatu
kelompok

atau organisasi untuk konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai,
dan

serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif.

SAYA tidak setuju dengan pandangan ini karena konflik bukan hal yang baik untuk dilakukan.

3. Tuliskan bentuk-bentuk konflik sosial menurut Ursula Lehr! Selanjutnya identifikasilah konflik mana

saja yang pernah kamu alami!

Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik yaitu:

a. Konflik dengan orang tua sendiri

b. Konflik dengan anak-anak sendiri

c. Konflik dengan keluarga

d. Kondlik dengan orang lain

e. Konflik dengan suami atau istri

f. Konflik di sekolah

g. Konflik dalam pemilihan pekerjaan

h. Konflik agama

i. Konflik pribadi

Yang pernah saya alami yaitu, konflik dengan orangtua, keluarga, oranglain, konflik di sekolah,
konflik pribadi.
4. Mengapa terjadi konflik sosial?

Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam

masyarakat yaitu:

a. Perbedaan individual

Setiap manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tiap manusia itu unik dan tidak ada
yang sama meskipun mereka kembar. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan fisik, perbedaan
pendirian dan perbedaan perasaan dan sebagainya.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya. Contoh
orang Jawa terkenal dengan perilakunya yang sangat sopan, lemah lembut, sabar. Berbeda

dengan orang Batak yang terkenal dengan cara bicaranya yang keras, “langsung” dan tegas.

c. Perbedaan kepentingan

Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok merupakan factor lain penyebab konflik
seperti kepentingan ekonomi (bisnis), persaingan politik (perebutan kekuasaan), kepentigan
politik, social dan budaya.

d. Perubahan-perubahan sosial yang cepat

Perubahan social tidak jarang menimbulkan konflik-konflik di tengah masyarakat. Konflik


tersebut bisa terjadi karena adanya upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan.

You might also like