You are on page 1of 9

[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK, PERTEMUAN 13 DAN 14


PERSAMAAN MAXWELL,
TRANSFORMATOR

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari topik per topik dalam bab ini, mahasiswa diharapkan :
 Dapat menyebutkan induksi elektromagnetik, hukum maxwell
 Mampu menganalisis transformator

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik ialah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat
adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tsb.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas
1. Gaya gerak listrik induksi

a. (Percobaan Faraday)
Sebuah kumparan yang kedua ujngnya dihubungkan dgn galvanometer digerakkan dalam
medan magnet U.Selama kumparan tsb bergerak dalam medan magnet jarum
galvanometer menyimpang dari kedudukan seimbangnya, ini berarti pada kumparan terjadi
arus listrik.
Ketika kumparan digerakkan keluar medan magnet jarum juga menyimpang, ini berarti
bahawa arus kedua berlawanan arah dengan gerakan pertama..
Pada percobaan diatas dapat dikatakan bahwa pada ujung-ujung kumparan timbul gaya
gerak listrik induksi (ggl = beda potensial). Gaya gerak listrik (GGL) induksi adalah energi
(usaha) untuk memindahkan satu satuan muatan listrik yang dinyatakan sebagai berikut:

dimana
ɛ ind = gaya gerak listrik induksi (volt)
l = panjang kawat konduktor (m)

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 64


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

v = kecepatan gerak konduktor (m/dt)


B = kuat medan magnet sekitar penghantar (Wb/m2)
b) Hukum Faraday
Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik yang diinduksikan oleh
medan magnet bergantung pada tiga hal berikut:
1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar tegangan yang
diinduksikan.
2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet yang mengenai
konduktor, semakin besar tegangan induksi.
3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya magnet yang mengenai
konduktor, semakin besar tegangan induksi.

X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X

Banyaknya garis gaya magnet ( B ) yang dilingkupi oleh daerah abRQ disebut fluks magnetic
Φ = B.A
Bila pe u aha fluks ag etik a g dili gku gi Δf dala aktu Δt, aka ggl i duksi ata-
rata selama selang waktu itu.

 
t
Bila kawat penghantar berupa kumparan dengan N lilitan, maka ggl induksi yang terjadi:

  N
t
Dengan:
ɛ = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
 = cepat perubahan fluks (wb/s)
t

Contoh Soal
1. Sepotong kawat bergerak dengan kecepatan 1 m/s memotong tegak lurus medan magnet
homogen 0,5 wb/m2. Bila panjang kawat 10 cm, berapa ggl induksi yang terjadi pada kawat?
Penyelesaian:
v = 1 m/s
B = 0,5 wb/m2

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 65


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

l = 10 cm = 0,1 m
ditanya:
jawab: =-Blv
= - 0,5 x 0,1 x 1
= - 0,05 volt
Jadi ggl induksi yang terjadi besarnya 0,05 volt (dinyatakan positif)
2. Sebuah kumparan mempunyai 600 lilitan. Fluks magnetic yang dikurungnya mengalami
perubahan 5 x 10-5 selama 2 x 10-2 detik. Berapa ggl induksi yang terjadi pada kumparan?
Penyelesaian :
N = 600 lilitan
Δ= 5 x 10-5 weber
Δ = -2
detik
Ditanya: 

jawab:   N
t
5  10 5
  600
2  10  2
  300  5  10 3
  1,5 volt

PERSAMAAN MAXWELL DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

 Hukum Ampere diperluas agar berlaku untuk arus tak kontinu jika arus konduksi 1
digantikan oleh I  I d , dengan Id disebut arus perpindahan Maxwell :
de
Id  0
dt
 Hukum kelistrikan dan magnetisme dirangkum oleh persamaan Maxwell, yang berupa

 E n dA  Qda la m
0
1
Hukum Gauss

 B dA  0
S

Hukum Gauss untuk magnetisme (kutub magnetic


S n

yang terisolasi tidak pernah ada)

C E . dl   dt S Bn dA
  d
Hukum Faraday

C . dl   0 I   0 0 dt S En dA Hukum Ampere yang dimodifikasi


  d
B

 Persamaan Maxwell menyiratkan bahwa vektor medan-listrik dan medan magnetic


dalam ruang bebas menuruti persamaan gelombang yang berbentuk

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 66


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

2E 1 2E
 

x 2 c 2 t 2
Dengan

c
1
 0 0
merupakan kecepatan gelombang. Kenyataan bahwa kecepatan ini sama dengan
kecepatan cahaya telah menyebabkan Maxwell memperkirakan dengan benar bahwa
cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik.
 Dalam gelombang elektromagnetik, vektor medan listrik dan magnetic keduanya saling
tegak lurus dan tegak lurus terhadap arah perambatan. Besarannya dihubungkan oleh
E = cB
 Gelombang elektromagnetik membawa energi dan momentum. Kerapatan energi rata-
rata gelombang elektromagnetik ialah

 rst  12 0 0  rms rms S



0c 0c
E B E B
av

dengan S , yang disebut vektor Poynting, menguraikan pemindahan energi magnetic :
 EB
 
S
0
 Gelombang elektromagnetik membawa momentum yang sama dengan 1/c dikalikan
dengan energi yang dibawa oleh gelombang tersebut :

p
U
c
Intensitas gelombang elektromagnetik dibagi dengan c merupakan momentum yang
dibawa oleh gelombang tersebut per satuan waktu per satuan luas, yang disebut
tekanan radiasi gelombang dimaksud :

Pr 
1
c
Jika gelombang datang secara normal pada suatu permukaan dan seluruhnya diserap,
gelombang tersebut mengerahkan tekanan yang sama dengan tekanan radiasinya. Jika
gelombang itu datang secara normal dan dipantulkan, tekanan yang dikerahkan menjadi
dua kali tekanan radiasi.
 Gelombang elektromagnetik mencakup cahaya, gelombang radio, sinar x, sinar gama,
gelombang mikro, dan yang lain. Berbagai jenis gelombang elektromagnetik hanya
berbeda pada panjang gelombang dan frekuensi, yang dihubungkan dengan panjang
gelombang secara biasa :

f 

c

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 67


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

 Gelombang elektromagnetik dihasilkan apabila muatan listrik berpercepatan. Muatan


yang berosilasi dalam antenna dipol-listrik meradiasikan gelombang elektromagnetik
dengan intensitas yang maksimum dalam arah tegak lurus terhadap antena dan nol di
sepanjang sumbu antena. Tegak lurus terhadap antena dan jauh dari antena tersebut,
medan listrik gelombang elektromagnetiknya sejajar dengan antena.

Penerapan Induksi Elektromagnetik


1. Relai
2. Generator arus bolak-balik (AC)
3. generaotor arus searah (AC)
4. Arus Pusar (tungku induksi dan rem magnetic)
5. Transformator (trafo)

Transformator
Adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil tegangan listrik arus bolak-balik yang
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Traformator penurun tegangan = trafo step down
Transformator penaik tegangan = trafo step up
Dasar kerja transformator
Kumparan primer (N1)

Tegangan
Tegangan output (V2)
input (V1)

Kumparan skunder (N2)


Jika kumparan primer N1 mengalirkan arus bolak-balik maka timbul medan magnet yang
berubah-ubah pada seluruh inti besi (teras).Medan magnet yang berubah-ubah pada teras ini
menimbulkan ggl yang berubah-ubah (arus bolak-balik) pada kumparan sekunder N2.

 
Besarnya tegangan input:

V1   N1 V2   N2
t t

maka diperoleh:


V1 N1
V2 N2

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 68


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

Pada tranformator ideal daya input (Pin) sama dengan daya output (P out)

P in = Pout  V1 . i1 = V2 . i2

Keterangan :
V1 = tegangan primer atau tegangan input
V2 = tegangan skunder atau tegangan output
N1 = jumlah lilitan primer
N2 = jumlah lilitan skunder
P in = daya yang masuk (watta)
P out = daya yang keluar (watt)
I in = arus yang masuk (A)
I out = daya yang keluar (A)

Efisiensi Transformator η

 100%
Atau  100%
atau V2 .i2  .V1.i1
P1 V2 .i1
P2 V1.i1
dengan:
efisiensi transformator (0 < 
V1= tegangan primer (volt)
V2= tegangan skunder (volt)
I1 = arus primer (ampere)
I2 = arus skunder (ampere)
N1= banyaknya lilitan primer
N2= banyaknya lilitan skunder

Contoh soal
1. Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus panjang
yang berarus listrik 30 A?
Penyelesaian:
Diketahui: a = 2 cm = 2 x 10-2
I = 30 A
μo= 4 π x 10 -7 Wb/A.m
ditanya : B ?
Jawab:

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 69


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

 0 .i 4  10 7 .30
2 2  10 2 
B 
2a
B  30  10 5  3  10 4 wb / m2
Jadi induksi magnetnya 3 x 10-4 wb/m2
2. Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 3 cm. Berapa
besar induksi magnet dititik P, bila:
a. titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 4 cm dari pusat lingkaran
b. titik P berada di pusat lingkaran
Penyelesaian:
induksi magnet disumbu lingkaran.
i = 2,5 A
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
x = 4 cm = 4 x 10-2 m
a  r 2  x2  32  4 2  25  5 cm  5  10 2 m
sin φ= r/a = 3/5, maka sin2 φ = (3/5)2 = 9/25
B
0 I
B sin 2 

4  10 7  2,5 9
2 a

B
2  5  10  2 25
10  10 7 9
B
10  10  2 25
B    10 5  0,36  3,6  10 6 wb / m2
Jadi Induksi magnet di dititik P sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2
Induksi magnet di M (pusat lingkaran)
0 I 4  10 7  2,5 10  10 5
B  
2r 2  3  10 2 6
B  1,7  10 wb / m
5 2

3. Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 1 A. Jika toroida tersebut
memiliki 60 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya.
Penyelesaian
Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N = 60, I = 1 A
Ditanya : B pada sumbu toroida?
Dijawab : B   0 NI  4  10  60  1  2,4  10 5 Tesla
7

2r 2 0,5
4. Sebuah kawat berbentuk persegi panjang dengan luas 20 cm 2 diletakkan didalam medan
magnet B = 10-2 tesla. Hitung fluks magnet pada kawat tersebut jika :
a. B tegak lurus bidang kawat!

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 70


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

b. B membentuk sudut 300 dengan bidang kawat!


Penyelesaian:
A = 20 cm2 = 20 x 10-4 m2
B = 10-2 tesla
Ditanya:
jika B tegak lurus
b. jika B membentuk sudut
jawab:
a .   B  Asin 90 0 b.   B  A sin 

 10  2  20  10  4  1  10  2  20 10  4 sin 300


 2 10 5  0,5
 2  10 5 weber
 10 5 weber

5. Sebuah transformator step down digunakan untuk mengubah tegangan dari 220 volt
menjadi 24 volt. Bila jumlah lilitan primernya 275 lilitan, berapa jumlah lilitan skundernya?
Penyelesaian:
V1 = 220 volt
V2 = 24 volt
N1 = 275 lilitan
Ditanya: N2?
Dijawab:

V1 N1
V2 N2
275  24
N2   30 lili tan
220

6. Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80% mengubah tegangan 1000 volt
menjadi 220 volt. Transformator tsb digunakan untuk menyalakan lampu 220; 40 watt.
Berapa besar arus pada bagian primer?
Penyelesaian:
Pout = 40 watt
Vin = 1000 volt
Vout = 220 volt
= 80%
Ditanya: Pin?
  out 100% I p  in
P P
Dijawab: Pin V
Pin   100%
p

 
Pout
50

  100%  0,05 Ampere


10000
40

 50 watt
80%

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 71


[DIKTAT MEDAN ELEKTROMAGNETIK] UNIVERSITAS PAMULANG

DAFTAR PUSTAKA

1. Aza off L. V., , Ele t o i P o ess i Mate ial , MC G a -Hill, Book Company, New
York
2. Ha t W.H.J ., , Tek ologi Elekt o ag etik . Pe e it P.T E la gga, Jaka ta
3. K aus J.D a d Ca e K.R., , Ele t o ag eti s , M . G a Hill Book Co pa , Ne
York
4. P iest E.R., , “ola Mag etoh d odi a i s , D. Reidel Pu lishi g Co pa ,
Dordrecht, Holand
5. Tho as G. B, J , , : Cal ulus a d A al ti Geo et , Addiso Wesley Publishing
Company, Inc Reading Massachuttest, USA
6. Vahl Da is G.D, , Nu e i al Methods I E gi ee i g & “ ie e . Cap a & Hall,
London
7. Hyat, W. H., Engineering Electromagnetic, McGraw Hill, 1988
8. Edminister, Joseph A., Theory and Problems of Electromagnetics, McGraw Hill, 1979
9. Rao, N. Narayana, Basic Electromagnetics with Applications, Prentice Hall of India, 1974.
10. Plonus, M. A., Applied Electromagnetics, McGraw Hill, 1983

SITI ROKHMANILA, SPd, M.Si Page 72

You might also like