You are on page 1of 5

PENGEMBANGAN ORGNISASI

PERANAN AGEN PERUBAHAN, JENIS AGEN PERUBAHAN,


PENDEKATAN DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN DAN ETIKA AGEN
PERUBAHAN

Dosen Pengampu: Dr. Gede Bayu Surya Parwita, SE. MM

NAMA KELOMPOK 4:
1. NI WAYAN BINTANG NITIASIH (22)
2. NI PUTU RATNA SARI DEWI (31)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN TAHUN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agen adalah seseorang ataupun badan usaha yang ditunjuk dan diberikan wewenang
atau kuasa untuk mewakili dan bertindak atas nama badan usaha lainnya. Sebagai contoh,
badan usaha seperti bank juga bisa berperan dan bertindak sebagai agen. Misalnya saja
ketika ditunjuk sebagai kustodian atau wali amanat. Orang atau perusahaan ini akan
berperan menjadi perantara bagi pihak yang menunjuknya. Tujuannya adalah untuk
mengusahakan penjualan bagi pihak atau perusahaan yang menunjuknya. Dengan kata
lain, pihak yang menjadi agen akan berperan sebagai perwakilan dari nama atau
perusahaan secara prinsipil untuk menawarkan jasa dan layanan, serta tunduk terhadap
ketentuan mengenai perjanjian penyuluhan.
Pemuda sebagai agent of change (agen perubahan) adalah asset bangsa yang
menentukan harapan dan masa depan bangsa. Selain itu pemuda juga berperan sebagai
generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan,
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh)tahun, berbagai
hal yang berkaitan dengan kepemudaan adalah potensi, tanggung jawab, hak, karakter,
kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Peran agen perubahan
 Jenis agen perubahan
 Pendekatan dalam melakukan perubahan dan etika agen perubahan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERANAN AGEN PERUBAHAN


Agen perubahan merupakan individu yang bertugas mempengaruhi
target/sasaran perubahan agar mereka mengambil keputusan sesuatu dengan arah
yang organisasi kehendaki. Selain itu agen perubahan juga harus dapat diandalkan
dalam menghubungkan antara sumber perubahaan baik itu inovasi maupun kebijakan
organisasi dengan target perubahan. Untuk itu ada sejumlah peran agen
perubahan yang harus dilaksanakan sebagai pemimpin perubahan. Indonesia
merupakan salah satu negara yang menyadari pentingnya kehadiaran agen perubahan
terutama ketika reformasi birokrasi mulai dicanangkan.
Peran agen perubahan pertama yaitu:

1. Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai


di lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit
kerja menuju ke arah unit kerja yang lebih baik. Artinya agen harus mampu
membangun kesadaran seluruh pegawai untuk melakukan perubahan kongkrit
di masing-masing unitnya.
2. Sebagai penggerak perubahan yang bertugas mendorong dan menggerakkan
pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja
yang lebih baik. Agen harus mampu mendorong seluruh pegawai untuk mulai
bergerak melakukan perubahan baik dari diri sendiri sampai mendorong
kinerja tinggi pada unitnya masing-masing.
3. Sebagai pemberi solusi yang bertugas memberikan alternatif solusi kepada
para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi
kendala dalam proses berjalannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang
lebih baik. Artinya dalam setiap kondisi agen harus bisa berpikir cepat dan
bertindak solutif guna memberikan berbagai alternatif jawaban atau jalan
keluar bagi unit kerjanya maupun pimpinan organisasi. Agen juga harus
terbiasa menciptakan inovasi agar menjadi teladan di lingkungan kerjanya.
4. Sebagai mediator yang bertugas membantu memperlancar proses perubahan,
terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan
pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan. Seorang agen harus
mampu memetakan masalah dan mencari sela-sela penyelesaian baik di
internal unit kerja maupun dengan pihak eksternal. Maka agen akan terus
mengasah kemampuan berpikir dan bertindak dengan jalan solusi terbaik bagi
seluruh pegawai.
5. Sebagai penghubung yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah
antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil
keputusan. Artinya agen dapat menjalin komunikasi yang baik antar sesama
pegawai maupun pegawai dan pimpinan dengan menciptakan kepercayaan
satu sama lainnya dan mengupayakan dengar, pelajari dan implementasikan
dengan kreatif melalui semangat kekeluargaan.

2.2 JENIS AGEN PERUBAHAN


Dibawah ini merupakan jenis-jenis dari agen perubahan, terdapat 3 jenis yakni
sebagai berikut:
a. Agen perubahan internal
Agen perubahan internal adalah staff ahli dari dalam organisasi yang secara khusus
dilatih untuk melakukan pengembangan organisasi.
b. Agen perubahan eksternal
Agen perubahan eksternal adalah individu dari luar organisasi yang ditugaskan untuk
memberikan usulan mengenai perubahan.
c. Agen perubahan eksternal-internal
Agen perubahan eksternal-internal upaya memadukan orang-orang dari dalam
organisasi dan dari luar organisasi dengan mengambil kelebihan dan kelemahan dari
agen perubahan internal dan eksternal.

2.3 PENDEKATAN DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN

Harold J. Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan


struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
a) Pendekatan struktur:
Pengubahan struktur organisasi menyangkut nmodifikasi dan pengaturan
sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran, dan komposisi kelompok kerja,
system komunikasi, hubungan-hubungan tangggung jawab atau wewenang.
Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
 Aplikasi prinsip-prinsip perancangan Organisasi klasik
Para teoritis klasik berusaha untuk memperbaiKi prestasi Organisasi melalui
perumusan secara jelas dan hati-hati tanggung jawab jabatan para anggota organisasi
Mereka menekankan pentingnya penciptaan pembagian kerja dan garis wewenang
yang tepat.
 Desentralisasi
Pendekatan ini berusaha menciptakan satuan -satuan organisasi yang lebih kecil dan
dapat berdiri sendiri dan memusatkan perhatian pada kegiatan yang berorientasi
tinggi.
 Aliran Kerja
Pendekatan didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan
keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara langsung dan
cenderung memperbaiki semangat kepuasan kerja.

b) Pendekatan Teknologi
Untuk memperbaiki prestasi organisasi F.W.Taylor dan pengikutnya mencoba
menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada Karvawan dan mesin-mesin
untuk meningkatkan etisiensi sehubungan dengan perubanan teknologi perubahan
yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat
menciptakan ketidak senangan dan pemuasan hubungan diantara para anggota
organisasi akibatnya terjadi penurunan produktivitas labih banyak kecelakaan dan
tingkat perputaran karyawan yang tinggi.

c) Pendekatan Orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan
melalui pemutusan pada ketrampilan sikap, persepsi dan pengharapan mereka.
Sehingga dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Ketrampilan dan sikap baru
ini juga dapat mendorong para karvawan untuk memprakarsai perubahan dalam
struktur dalam teknologi organisasi, yang mengarah pada perbaikan prestasi
organisasi usaha-usana untuk merubah perilaku dan sikap orang dapat diarahkan
Kepada perseorangan, kelompok atau organisasi sebagai keseluruhan. Teknik yang
sering digunakan adalah pengembangan organisasi.

2.4 ETIKA AGEN PERUBAHAN


Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau
apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan yang konsisten
dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
Etika Agen Perubahan dapat berupa sebagai berikut;
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab profesionalisme dalam pengembangan dan kompetensi.
3. Tanggung jawab terhadap klien dan pihak-pihak lain.
4. Tanggung jawab terhadap profesi.
5. Tanggung jawab sosial.

You might also like