You are on page 1of 3

intruduction

Anemia pada kehamilan saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di
seluruh dunia.

1 Secara global, Asia Tenggara memiliki persentase wanita yang mengalami anemia selama
kehamilan cukup tinggi, yaitu 48,2%.

2 Anemia pada kehamilan didefinisikan sebagai kadar hemoglobin <11 g/dl.

3 Jika pengobatan anemia tidak memberikan efek yang signifikan, kondisi ini akan
meningkatkan risiko perdarahan dan sepsis selama persalinan, berat badan lahir rendah, sistem
kekebalan tubuh yang lemah; dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

4. Meskipun penyebab utama anemia adalah nutrisi yang tidak memadai, faktor lain yang juga
memicu anemia selama kehamilan adalah kualitas layanan antenatal care (ANC).

5 Berdasarkan temuan dari penelitian yang dilakukan di India, kejadian anemia lebih tinggi pada
wanita yang tidak mendapatkan ANC.

6 Dengan demikian ANC yang baik akan memberikan efek positif bagi ibu hamil, khususnya
dalam mencegah anemia. Selama periode ini, ANC yang diberikan di Puskesmas Indonesia tidak
terfokus pada kondisi tertentu, seperti anemia.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan kesalahpahaman layanan antara keluarga dan penyedia
layanan kesehatan, termasuk ketidakpercayaan keluarga terhadap persyaratan ibu hamil untuk
mengonsumsi tablet zat besi setiap hari, menyebabkan ibu tidak mematuhi rekomendasi.

7 Kurangnya pengetahuan

8 dan kecenderungan untuk menggunakan pandangan awam dan persepsi lama dalam perilaku
mencari kesehatan merupakan kontribusi yang signifikan terhadap efek substansial dari anemia.

9 Persepsi dan penilaian seseorang seringkali dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan
kepercayaan yang telah dianut selama bertahun-tahun.

Indonesia menempati urutan keempat dari semua negara di Asia Tenggara, dengan prevalensi
anemia sebesar 48,9%.10 Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, mulai
dari merekomendasikan suplementasi zat besi hingga meningkatkan tindakan antenatal care
untuk memenuhi semua kebutuhan ibu hamil. 11 Namun, langkah tersebut belum mampu secara
signifikan meringankan masalah anemia di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang
terdiri lebih dari 17.000 pulau. Ini juga beragam secara budaya, dengan beberapa di antaranya
etnis yang berbeda di Asia.

Baru-baru ini, banyak penelitian telah mengembangkan metode konseling antenatal. Tetapi ini
hanya berfokus pada aspek klinis tanpa membahas faktor sosial dan keyakinan budaya.
Menyadari kesenjangan ini, penelitian ini berupaya memahami persepsi ibu hamil dan
mengidentifikasi keyakinan budaya tentang anemia untuk menginformasikan desain intervensi
budaya yang relevan atau konseling klinis. Integrasi faktor sosial dan keyakinan budaya dengan
intervensi konseling oleh penyedia layanan kesehatan akan meningkatkan kemampuan pasien
untuk mencari strategi pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk anemia.

metode

Study design and participants

Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data selama focus
group discussion (FGD) untuk menggali persepsi perempuan tentang anemia selama kehamilan
dan kepercayaan budaya yang dianut di Indonesia. FGD dilakukan dalam 3 sesi kelompok yang
melibatkan 24 ibu hamil. Para peserta dipilih berdasarkan kriteria inklusi melalui purposive
sampling di tiga wilayah kerja di sebuah provinsi di tanah air. Kriteria inklusi termasuk wanita
dengan dan tanpa anemia, usia kehamilan minimal 10 minggu, dan setidaknya satu kunjungan
antenatal care (ANC). Kriteria eksklusi adalah wanita dengan komplikasi dan tidak mau
berpartisipasi. Para peserta dipilih dengan bantuan bidan koordinator setempat yang membuat
pilihan sesuai dengan kriteria.

Data collection and analysis


Semua FGD dilakukan oleh penulis pertama. Data demografi partisipan yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah: usia, tingkat pendidikan, status gravida, tinggal bersama, layanan
kesehatan yang digunakan, dan usia kehamilan. Pertanyaan semi terstruktur yang digunakan
dalam diskusi direview oleh 2 peneliti eksternal. Partisipan ditanya tentang pengetahuan anemia
dan gejalanya, cara mengatasi gejala, pengalaman mengkonsumsi tablet besi, dukungan keluarga
dalam mengkonsumsi tablet besi, pantangan diet, budaya lokal.
keyakinan tentang anemia, dan nasihat orang tua yang mempengaruhi kehamilan dan anemia
yang merupakan inti tematik dasar.

Sebuah tape recorder dan buku catatan digunakan untuk mengumpulkan semua data selama FGD
dan mencatat hasil pengamatan masing-masing. Panduan FGD ditulis dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, FGD dilakukan dalam tiga sesi yang berbeda, dengan masing-masing sesi terdiri dari
7----9 orang dan berlangsung selama 60---70 menit; hasilnya kemudian sepenuhnya
diterjemahkan. Namun, hasil wawancara verbal dievaluasi, diberi kode dan dianalisis secara
manual menggunakan metode analisis isi induktif (ICA).17 Umumnya, semua penulis terlibat
dalam diskusi bersama untuk menganalisis data yang ditemukan, kode yang dikembangkan,
subkategori, kategori, dan tema, dan transkrip hasilnya dibaca beberapa kali untuk memperoleh
pemahaman yang baik tentang konteksnya. Selanjutnya, tema dan kategori utama dikembangkan
berdasarkan tujuan penelitian yang mampu menjawab pertanyaan penelitian.18 Secara khusus,
analisis dilakukan oleh semua penulis.

Ethical aspects

Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala,
Aceh, dengan kode No. 1130041111218. Semua peserta diberikan informed consent tertulis
untuk wawancara dan dijelaskan tentang tujuan dan manfaat penelitian ini. Peserta juga
diyakinkan bahwa informasi yang mereka berikan akan anonim dan kerahasiaannya akan dijamin

You might also like