You are on page 1of 2

2.

Strategi 5 pilar penanganan Stunting


a) Komitmen dan Visi Kepemimpinan
 Menciptakan lingkungan kebijakan yang mendukung bagi penyelenggaraan
pencegahan stunting secara konvergen di tingkat desa.
 Penandatanganan komitmen oleh gubernur Jawa Timur beserta 11 Bupati
dilakukan dalam kegiatan Kampanye Gerakan Nasional Pencegahan
Stunting di Kantor Gubernur Jatim untuk menurunkan angka stunting
(Perdana 2018).

b) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku


 Komunikasi perubahan perilaku yang dilakukan untuk mencegah stunting
di Sidoarjo yaitu bekerja sama dengan ormas untuk mengedukasi
masyarakat hingga tataran bawah, terkait pentingnya mencegah stunting
khususnya bagi ibu hamil (Amaluddin, 2020).
 Pemberian edukasi kesehatan kepada orangtua balita tentang "Pentingnya
Tetap Timbang dan Pantau Gizi Anak di Rumah”
 Puskesmas Sidoarjo Kota menggelar sosialisasi masalah gizi lintas sektor
berbasis sekolah

c) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa


Strategi yang dijelaskan oleh H. Muhammad Saichu, Tenaga Ahli Pelayanan
Sosial Dasar Kabupaten Sidoarjo yaitu:
 Prioritas penggunaan Dana Desa dalam lima paket layanan konvergensi
stunting desa dalam bidang kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan sosial, Air bersih dan Sanitasi serta
penyelenggaraan PAUD.
 Fokus konvergensi pencegahan stunting pada 1.000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan) yang merupakan periode emas bagi perkembangan otak.
- Pada fase masa kehamilan (270 hari) bayi berkembang dan mengambil
seluruh nutrisi dari ibu.
- Fase 0-6 bulan (180 hari) ASI merupakan makanan utama bagi bayi
dalam 6 bulan pertama.
- Fase 6-24 bulan (550 hari) anak tumbuh dengan pesat, memberikan
makanan pendamping ASI (MPASI) dan bawa anak ke Posyandu setiap
bulan untuk memantau tumbuh kembang anak.
 Penganggaran pencegahan stunting dalam APBdes

d) Gizi dan penanganan pangan


Rumah Sehat BAZNAS Sidoarjo  memberikan bantuan paket PMT sebagai
salah satu upaya bantuan pemenuhan gizi pada balita untuk mencegah
stunting. Hal ini bertujuan agar balita tetap mendapatkan asupan gizi baik
meski ditengah pandemi. Bantuan PMT yang diberikan yaitu telur (250 gr),
susu bubuk (2 sachet), gula pasir (1 kg), kacang hijau (500 gr), agar-agar (2
sachet), tepung terigu (1 kg), mentega (1 sachet) (Baznas, 2020)
e) Pemantauan dan evaluasi
Pengembangan aplikasi software Si CANTIK (Sidoarjo Cegah Kematian Ibu
dan Anak) untuk pemantauan kesehatan anak (mulai dari lahir sampai dengan
balita) dipantau tumbuh kembangnya untuk mengantisipasi terjadinya
stunting (Dinkes Kab Sidoarjo, 2018).

Daftar Pustaka
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2018. Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

Amaluddin. 2020. Sidoarjo Tertinggi Kasus Stunting di Jatim. Surabaya: medcom.id

Badan Amil Zakat Nasional. 2020. BAZNAS Gelar Layanan Kesehatan Pencegahan Stunting
untuk Balita di Sidoarjo.

Perdana, Denza. 2018. 11 Bupati di Jatim Tandatangani Komitmen Turunkan Kasus Stunting.
Surabaya: suarasurabaya.net

Saichu, Muhammad. 2020. Rakoord Pendamping Desa, Konvergensi Pencegahan Stunting.


Sidoarjo:

You might also like