Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Rap
Bab Iii Rap
BAB III
ANALISIS MASALAH PELAYANAN
Tabel 1 :
Hasil Analisis USG untuk penentuan isu strategis terpilih
Kriteria penilaian
No Uraian masalah Rangking
U S G Bobot
Lamanya waktu yg dibutuhkan dalam
menyusun RAB perhitungan kebutuhan
1 4 4 4 12 II
material bahan bangunan
Keterangan :
Berdasarkan hasil analisa USG angket penentuan isu aktual yang dilakukan
kepada personil Zidam IM, maka dapat disimpulkan proses pemilihan dengan
menggunakan analisis USG adalah sebagai berikut:
a. Urgency (mendesak), dari segi Urgency ke empat isu tersebut ada satu
masalah yang mendesak dan satu sangat mendesak yaitu isu nomor 3, isu
tersebut sampai sekarang masih menjadi persoalan yang harus segera
diselesaikan karena isu tersebut dapat menimbulkann ketidakoptimalan dalam
pengerjaan proyek konstruksi dikarenakan kurang efisien dalam estimasi
bahan bangunan juga waktu penyusunan RAB
b. Seriousness (Keseriusan), isu nomor 1, 2 dan 3 mempunyai bobot yang
lebih tinggi dibanding isu nomor 4. Penjelasannya adalah, jika isu nomor 1, 2
dan 3 berkaitan langsung dengan penyusunan RAB. Tanggung jawab dalam
pelaksannaan tugas dan validitas status yang dihasilkan sangat dipengaruhi
penanganan ke tiga isu tersebut. Sedangkan isu nomor 4 lebih berhubungan
pada status sumber daya staf
Berdasarkan hasil matrik USG di atas maka didapatkan satu isu strategis
dengan nilai bobot tertinggi sebagai prioritas atau sasaran kegiatan rancangan aksi
perubahan ini yaitu “Belum optimalnya perhitungan jumlah bahan bangunan di
Zidam IM” kaitannya dengan penyusuan RAB suatu proyek konstruksi.
Isu strategis atau permasalahan yang terjadi merupakan kesenjangan atau
penyimpangan antara keadaan sekarang atau keadaan yang sebenarnya dengan yang
diinginkan atau seharusnya. Pada rancangan aksi perubahan terdapat isu strategis
yang dipilih yaitu Belum optimalnya perhitugan jumlah bahan bangunan di Zidam
IM”. Dari Isu strategis yang telah terpilih dapat ditentukan beberapa masalah pokok,
46
Penilaian
No Masalah Pokok Total Prioritas
U S G
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Belum terbentuknya Penyusunan RAB 3 4 4 11 III
proyek konstruksi yang efisien
2. Belum optimalnya koordinasi antar petugas 3 3 4 10 IV
dalam Penyusunan RAB proyek konstruksi
47
Keterangan :
Skor Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Lambat
2 Cukup mendesak Cukup serius Cukup cepat
3 Mendesak Serius Cepat
4 Lebih mendesak Lebih serius Lebih cepat
5 Sangat mendesak Sangat serius Sangat cepat
permasalahan spesifik digunakan kembali metode USG. Dimana penilaian USG ini
didasarkan pada hasil diskusi dengan mentor sebagai adjustment expert. Berikut hasil
metode USG empat permasalahan spesifik di atas.
Penilaian
No Masalah Spesifik Total Prioritas
U S G
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kurangnya tanggung jawab personil dalam
1. pelaksanaan tugas penyusunan RAB 3 4 4 11 II
proyek konstruksi
2. Belum optimalnya pengerjaan penyusunan 3 4 3 10 IV
RAB proyek konstruksi
3. Belum adanya sistem aplikasi perhitungan 5 5 5 15 I
jumlah bahan bangunan
4. Belum optimalnya pemahaman personil 3 5 4 12 III
dalam penyusunan RAB proyek konstruksi
Keterangan :
49
Dari hasil USG di atas maka terpilihlah masalah spesifik “Belum adanya
sistem aplikasi perhitungan jumlah bahan bangunan” untuk kemudian dicarikan
alternatif solusinya.
Adapun proses analisis dari penentuan Permasalahan Utama hingga
ditemukannya permasalahan spesifik dapat digambarkan pada diagram Pohon
Masalah di bawah ini.
akibat
Belum adanya perancangan pembuatan sistem aplikasi
perhitungan jumlah bahan bangunan di Zidam IM 1
sebab
a b c d
Belum adanya Kurangnya
Belum perancangan informasi dan
Belum
optimalnya pembuatan sosialisasi
terbentuknya
koordinasi antar sistem aplikasi tentang sistem 2
Penyusunan
petugas dalam perhitungan aplikasi
RAB proyek
Penyusunan jumlah bahan perhitungan
konstruksi
RAB proyek bangunan di jumlah bahan
yang efisien
konstruksi Zidam IM bangunan di
Zidam IM
a b c d
Kurangnya
Belum
tanggung jawab
Belum adanya optimalnya
personil dalam Belum optimalnya
sistem aplikasi pemahaman 3
pelaksanaan pengerjaan
perhitungan personil dalam
tugas penyusunan RAB
jumlah bahan penyusunan
penyusunan proyek konstruksi
bangunan RAB proyek
RAB proyek
konstruksi
konstruksi
50
Keterangan :
Masalah utama yang dihadapi adalah nomor 1
Penyebab masalah nomor 1 adalah masalah pokok nomor 2a, 2b, 2c, 2d. Yang
dominan adalah 2c
Penyebab masalah nomor 2c adalah masalah spesifik nomor 3a, 3b, 3c, 3d. Yang
dominan adalah 3c
Akibat masalah nomor 1 adalah masalah nomor 4
Berikut ini disampaikan penjelasan sasaran yang akan dicapai dalam bentuk
pohon sasaran di bawah ini.
akibat
Tersusunnya rencana perancangan pembuatan sistem
aplikasi perhitungan jumlah bahan bangunan di Zidam IM 1
sebab
a b c d
Adanya Bertambahnya
perancangan informasi dan
Optimalnya
Terbentuknya pembuatan sosialisasi
koordinasi antar
Penyusunan sistem aplikasi tentang sistem 2
petugas dalam
RAB proyek perhitungan aplikasi
Penyusunan
konstruksi jumlah bahan perhitungan
RAB proyek
yang efisien bangunan di jumlah bahan
konstruksi
Zidam IM bangunan di
Zidam IM
a b c d
Bertambahnya
tanggung jawab Bertambahnya
Tersedianya
personil dalam Optimalnya pemahaman
sistem aplikasi 3
pelaksanaan pengerjaan personil dalam
perhitungan
tugas penyusunan RAB penyusunan
jumlah bahan
penyusunan proyek konstruksi RAB proyek
bangunan
52
Keterangan :
Sasaran pokok yang akan dicapai adalah 2c
Sasaran spesifik yang akan dicapai adalah 3c
Dari ketiga alternatif solusi di atas maka perlu dilakukan analisis untuk memilih
salah satu alternatif yang akan ditempuh dalam pelaksanaan Aksi Perubahan. Metode
pemilihan yang digunakan adalah metode Teori Tapisan. Penentuan penilaian
memperhatikan unsur keefektifan, kemudahan dan biaya yang merupakan hasil diskusi
dengan mentor sebagai adjustment expert. Hasil pemilihan alternatif solusi yang terpilih
melalui Teori Tapisan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Efektivita Kemu
No Alternatif Kegiatan s dahan
Biaya Total Prioritas
Keterangan :
Dari hasil analisis menggunakan Teori Tapisan di atas maka terpilihlah solusi
“Membuat Sistem Aplikasi Perhitungan Jumlah Bahan Bangunan” dengan nilai total
tertinggi dibandingkan dua alternatif solusi lainnya. Hasil penentuan alternatif solusi
tersebut ditunjukkan pada Pohon Alternatif berikut ini.