Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Paper Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Tugas 2 Paper Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Dosen Pengampu :
Nanny Harmani
Disusun Oleh :
Adra Nasdariza (2005015195)
Alfin Fajar (2005015103)
Muhammad Agung Saputra (2005015094)
Nadia Pratiwi (2005015177)
Putri Atika Salsabila (2005015067)
Yunita Fachria Putri (2005015213)
1A – Kesehatan Masyarakat
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan
Lingkungan dari Ibu Nanny Harmani pada semester satu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam proses penulisan makalah ini. Kami sangat berharap tugas ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga
menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Dimana:
De : diameter ekivalen
L : panjang penampang cerobong
W : lebar penampang cerobong
Jika cerobong memiliki ukuran bagian bawah dan
atas berbeda, maka diameter ekuivalen ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pengelolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik
limbah B3 adalah hal yang penting dan mendasar. Banyak
hal yang yang sebelumnya perlu diketahui agar dalam
penanggulangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
tersebut menjadi tepat dan bukannya malah menambahkan
masalah pada limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut.
2. Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun
jika ia memiliki sifat-sifat tertentu, di antaranya mudah
meledak, mudah teroksidasi, mudah menyala, mengandung
racun, bersifat korosif, berbahaya bagi lingkungan,
menyebabkan iritasi, atau menimbulkan gejala-gejala
kesehatan seperti karsinogenik, mutagenik, dan lain
sebagainya.
3. Terdapat 5 jenis polutan untuk limbah B3 yaitu padatan,
kandungan oksigen, mikroorganisme. Logam berat, dan
bahan pencemar lainnya seperti deterjen atau disinfektan.
4. Metode yang digunakan dalam proses pengelollan limbah B3
ada tiga yaitu metode pengelolaan secara kimia, fisik dan
biologis.
5. Adanya standar kualitas pengelolaan limbah B3 paling
banyak disebutkan dalam hasil delegasi kewenangan untuk
mengatur suatu hal oleh pemerintah seperti UU, PP, Perda
dan Permen.
6. Limbah yang bermasalah antara lain berasal dari kegiatan
permukiman, industry, pertanian, pertambangan dan rekreasi,
7. Efek limbah B3 terhadap kesehatan antara lain adalah
pernapasan hal tersebut dikarenakan konsentrasi uap yang
tinggi akan berbahaya jika dihirup. Paparan dengan
konsentrasi akut dapat menyebabkan depresi saraf, pingsan,
koma dan atau kematian.
3.2 Saran
Huet, H.B.N. 1970. Water Quality Criteria for Fish Life Bioiogical Problems in
Water Pollution. PHS. Publ. No. 999-WP-25. 160-167 pp
Istarani, F., & Pandebesie, E. S. 2014. Studi Dampak Arsen ( As ) dan Kadmium (
Cd ) terhada Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik Pomits, 3(1),
D53–D58.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunder Com. Philadelphia 125
pp.
Peraturan Pemerintah No. 18. 1999. Pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. Jakarta: Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 74. 2001. Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Jakarta: Indonesia.
Swingle, H.S. 1968. Standardization of Chemical Analysis for Water and Pond
Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44, 4 , 379 - 406 pp.
Wardoyo, S.T.H. 1978. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan
Perikanan. Dalam : Prosiding Seminar Pengendalian Pencemaran Air. (eds
Dirjen Pengairan Dep. PU.), hal 293-300.