You are on page 1of 13

STASIUN WERGU KUDUS

Dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran Sejarah Indonesia kelas XII IPS 3

Penyusun ;

1. Ahmad Afghani Sofyan (1)


2. Anisa Faidatul Ulum (4)
3. Dwi Icha Kurniawati (7)
4. Hawa Iqlima Maharani (11)
5. Jihan Aqila Firdausiyah (14)
6. Linda Liana Putri (15)
7. Mohammad Reno Firmansyah (19)
8. Muhammad Syahrul Rozikin (22)

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

MADRASAH ALIYAH NEGERI 01 KUDUS

TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas sejarah Indonesia.
Makalah ini kami susun berdasarkan data atau informasi yang kita dapat peroleh dari warga
sekitar

Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Muhammad Habib Yahya, SS selaku guru mapel yang telah memberikan
pengarahan dan dorongan mori l kepada kami.
2. Untuk warga sekitar yang telah membantu tugas ini.
3. Teman teman senasib dan seperjuangan yang telah bersama sama melaksanakan tugas
mulia ini, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami diterima oleh Allah SWT
sebagai amal sholeh dan mendapatkan pahala berlimpah dari-Nya.
Kami sadar, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
masukan perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas - tugas serupa pada
masa yang akan datang. Kami berharap makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Kudus, 4 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2
Cover ............................................................................................................................................1

Kata Pengantar ............................................................................................................................ 2

Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3

BAB 1 Pendahuluan .................................................................................................................... 4

a. Latar Belakang ................................................................................................. 4


b. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
c.Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
d. Metode Penelitian ............................................................................................. 6

BAB 2 Pembahasan ..................................................................................................................... 7

a. Bagaimana asal terbentuknya Stasiun Wergu Kudus .....................................7-8


b. Bagaimana kondisi Stasiun Wergu Kudus setelah tidak beroperasi ..............8-9
c. Dampak ditutupnya Stasiun Wergu Kudus .................................................... 9
.........................................................................................................................

BAB 3 Penutup ............................................................................................................................ 10

a. Kesimpulan ..................................................................................................... 10
b. Saran .............................................................................................................. 10

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 11

Lampiran .......................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kereta api merupakan salah satu modal transportasi yang cukup digemari di
Indonesia. Di Indonesia, sejarah perkereta api sudah dimulai sejak masa pemerintahan
Hindia Belanda di Indonesia masih berkuasa yakni pada tahun 1864. Kereta api
pertama kali dibuat di Semarang dengan fungsi utama sebagai pengangkut barang dan
hasil alam. Selanjutnya, dalam perkembangannya di Ambarawa dibuat jalur kereta
yang terhubung ke semarang untuk mengangkut tentara pemerintah Belanda.

Pada tahun 1885, pemerintah kolonial mendirikan perusahaan Semarang


JoanaStroomtram Maatschappij (SJS), sebagai perluasan jalur transportasi darat
modern diJawa. Jalur kereta api tersebut membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-
Kudus-Pati-Joana (sekarang Juwana). Tidak hanya sebagai alat distribusi hasil
pertanian dan perkebunan, kereta api pada saat tersebut juga dimanfaatkan masyarakat
untuk mempersingkat waktu tempuh ke sejumlah daerah di wilayah Pantura Timur.

Pada tahun 1895, perusahaan tersebut menambah jalurnya, yakni jalur Kudus-
Mayong-Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900, SJS juga membuka jalur baru hingga
Rembang dan Lasem. Selain itu pada 10 Novenber 1900, jalur kereta api di bagian
barat Pantura Timur ditambah, yakni rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang. Di
Kudus, stasiun kereta api dibangun di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota.
Stasiun Wergu merupakan jalur transit yang cukup sibuk pada saat itu, karena letaknya
yang strategis.Tidak hanya menghubungkan jalur Semarang ke Juwana, hingga Lasem,
namun stasiun tersebut juga menghubungkan jalur Mayong, Gotri, dan Pecangaan di
Jepara. Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan sistem transportasi yang telah
merambah hingga pelosok desa telah menggeser kereta api dalam peran pelayanan
transportasi di kalangan masyarakat. Peran transportasi kereta api pun sudah
tergantikan oleh sistem transportasi lain yang sudah berkembang pesat. Pergeseran
tersebut mengakibatkan beberapa jalur kereta api yang kurang berpotensi seperti jalur
Semarang-Kudus terpaksa harus ditutup.

4
B. Rumusan Masalah
d. Bagaimana asal terbentuknya Stasiun Wergu Kudus
e. Bagaimana kondisi Stasiun Wergu Kudus setelah tidak beroperasi
f.Dampak ditutupnya Stasiun Wergu Kudus

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui asal mula terbentuknya Stasiun Wergu Kudus
2. Untuk mengetahui penyebab kereta api di kabupaten kudus saat ini tidak beroprasi
lagi
3.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat untuk Siswa :
1. Untuk memberi tahu siswa bahwa ada sejarah Stasiun Wergu Kudus
2. Untuk menambah wawasan siswa untuk menyusun sebuah pikiran secara sistematis
dalam bentuk makalah

Manfaat untuk Masyarakat :

1. Untuk masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang hal-hal


yang berhubungan dengan sejarah Stasiun Wergu Kudus
2. Masyarakat diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan sekitar Wergu Kudus

E. Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan data


Data yang diperlukan dalam perencananan dan perancangan tersebut yaitu :
Data Primer, yaitu informasi yang berkaitan dengan kasus-kasus yang terjadi (tempat dan
peristiwa) yang dibutuhkan sebagai pendukung konsep perencananaan dan perancangan,
antara lain dilakukan dengan cara:
a. Observasi yang dilakukan diharapkan dapat melihat keadaan objektif di lokasi
penelitian guna membuka dan memperkaya wawasan sehingga data yang diperoleh
dapat dikaji. Diperluas dan dapat dipecahan permasahalan, Pengamatan ini dilakukan
5
dengan mengukur, mencatat, membuat sketsa atau gambar dan foto. Sketsa, gambar,
dan foto diperoleh dengan melakukan rekaman di lapangan atau melalui dokumentasi
dari pihak institusi/lembaga yang terkait dengan perijinan.
b. Wawancara terhadap informan atau kepada pihak yang berkompeten di bidangnya
yang mendukung proses Revitalisasi Stasiun Kereta Api Wergu Wetan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Stasiun Kudus


Stasiun Kereta Api (KA) Kudus terletak di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan
Kota, Kabupaten Kudus. Sebelah selatan 5 kilometer dari pusat kota. Stasiun Kereta Api
Kudus dibangun pada tahun 1884. Stasiun Kereta Api Kudus merupakan salah satu
stasiun kereta api milik perusahaan kereta api swasta Belanda yaitu Semarang – Joana
Stoomtram Maatschappi (SJS). Dimana perusahaan SJS ini berkonsentrasi di sekitar
Semarang dan Joana seperti namanya. Sekitar tahun 1883 – 1884 perusahaan ini
membuat jalur Semarang Genuk – Demak – Kudus – Pati – Juana. Dan kemudian
membuat jalur Demak – Purwodadi – Blora yang kemudian diperpanjang sampai ke Cepu
karena di Cepu terdapat hutan kayu jati dan ladang minyak antara tahun 1888 – 1894, dan
tanggal 5 Mei 1895 perusahaan ini membuka jalur Mayong Pancangan. Bagi SJS
diwilayah itu memiliki hasil bumi yang melimpah seperti gula, kapuk, minyak bumi,
kapur, dan kayu jati. Kemudian pada tanggal 1 November 1898 SJS membuka jalur
Wirosari – Kradenan. Jalur Juana – Lasem dibuka pada tanggal 1 Mei enam bulan
kemudian, SJS membuat jalur Mayong – Welahan.
Pada awal pembangunan Stasiun Wergu Kudus, stasiun tersebut berfungsi sebagai
transportasi yang menyangkut batu bara ke pabrik gula Rendeng, angkut kayu jati dari
Blora, keramik dari Mayong, minyak tanah, bensin dari Cepu. 16 kereta api di jalur
Semarang – Juana mempunyai dua jenis kereta api yaitu kereta api barang dan
penumpang. Kereta api ini mengalami pasang surut penumpang karena dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya yaitu turunnya harga tiket kereta api, cuaca dan sifat manusia
yang selalu ingin mencoba hal – hal baru. Pada tahun – tahun setelah kemerdekaan
sampai akhir tahun 1970 – an, jalur kereta api Semarang – Juana masih tetap ramai
pengunjung. Adanya jalur SJS mengakibatkan munculnya tempat – tempat tertentu di
dalam maupun di luar stasiun seperti pasar, warung, dll. Dimana orang – orang dapat
selalu saling bertemu dan tanpa disadari mereka telah melakukan hubungan sosial. Hal
itu dimanfaatkan oleh penduduk sekitar stasiun kereta api Kudus untuk mencari nafkah
dengan cara berdagang dan menjual jasa mereka sebagai tukang becak, andong, kuli

7
panggul, pengamen, tukang parker, dll. Mereka mencari nafkah di stasiun kereta api
Kudus dari pagi sampai malam hari, karena kedatangan kereta api penumpang di stasiun
kereta api Kudus sebanyak 6 kali dalam sehari dan kereta api barang sebanyak 3 kali
dalam sehari. Kereta api penumpang berhenti di stasiun kereta api Kudus selama kurang
lebih 45 menit dan kereta api penumpang berhenti tak menentu lama waktunya
tergantung selesainya barang yang diturunkan dari kereta api. Pedagang yang berjualan di
stasiun kereta api Kudus seperti pedagang nasi, pedagang asongan, dan pedagang oleh –
oleh khas Kudus.
Pada tahun 2012, muncul wacana stasiun Wergu akan dijadikan museum kereta
api. Alih fungsi pasar tradisional menjadi museum, dianggap sejumlah kalangan akan
sangat bermanfaat bagi generasi muda. Mereka bias mengetahui sejarah terjadi pada masa
lampau tentang keberadaan jalur kereta api di Kudus. Wacana juga berkembang, stasiun
wergu akan diaktifkan kembali, mengingat rencana pembukaan kembali jalur kereta api
Semarang – Rembang yang melintasi Kudus.

B. Bagaimana kondisi Stasiun Wergu Kudus Setelah tidak beroprasi


Stasiun Wergu Kudus setelah tidak beroprasi dijadikan sebagai pasar untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat,sehingga masyarakat sekitar melakukan aktivas
jual beli untuk mendapatkan penghasilan.Setelah beberepa tahun pasar ditutup kemudian
dijadikan untuk tempat bersejarah
Setelah kemerdekaan,operasional stasiun ini pun diambil alih oleh Djawatan
keretas api. Namun sayang,pada usianya yang ke 103 atau lebih tepatnya 1986,Stasiun
kudus ditutup bersamaan dengan jalur kereta api Semarang-Demak-Kudus. Alasan klasik
kalah bersaing dengan angkutan darat lainya membuat stasiun yang bagus ini harus
ditutup.
Pasca ditutup, Pemerintahsn Kabupaten Kudus memanfaatkan bangunan stasiun
ini sebagai Pasar Trasional yang dikenal sebagai Pasar Stasiun Wergu. Wajahnya pun
berubah total. Kios-kios pedagang memenuhi emplasemen dan peron stasiun
membuatnya terlihat kotor dan agak sedikit kumuh. Namun setelah 31 tahu menjadi
pasar,Stasiun Kudus pun bersiap untuk kembali ke kodratnya sebagai stasiun kereta api.

8
Rencana Presiden Joko Widodo untuk mereaktivasi jalur kereta peninggalan
Hindia Belanda membuat PT KAI mulai menertibkan dan mengambil kembali aset-aset
yang dijalur mati. Termasuk Stasiun kudus,Pasar Stasiun Wergu pun di relokasi ke
bangunan baru yang diresmikan oleh bupati kudus Musthofa pada 9 April . pasca relokasi
pasar,bagaimanakah kondisi stasiun kudus saat ini?
Kalau boleh diungkapkan dengan 1 kata,kata yang tepat untuk gunakan adalah
menyedihkan. Kondisi bangunan begitu kotor dan terlihat kumuh pasca ditinggal oleh
para pedagang. Terpal-terpal bergelantungan di kanopi stasiun. Puing-puing bekas kios
pun berserakan di sekitar area stasiun.
Meskipun masih terlihat berantakan,namun direlokasinya Pasar Stasiun Wergu
dari Stasiun Kudus membuat wujud asli dari Stasiun ini terlihat begitu jelas dan seolah-
olah menarik kota kembali ke masa lalu ketika stasiun ini masih Berjaya. Akankah kita
bias melihat kembali kereta api singgah di stasiun Kudus ini? Kita lihat saja nanti

C. Dampak ditutupnya Stasiun Wergu Kudus


1. Kehidupan masyarakat yang sering berdagang disekitar Stasiun Wergu Kudus
memiliki penghasilan yang berkurang karena ditutupnya Stasiun tersebut.
2. Warga yang sering berpergian menggunakan kereta api akan kerepotan jika stasiun
tersebut ditutup.
3. Karyawan yang bekerja distasiun wergu kudus akan mengalami pengganguran jika
stasiun tersebut ditutup.
4. Pembangunan stasiun kereta api memberikan dampak positif terutama untuk
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten kudus dan sekitarnya.
Dengan adanya kereta api akan mengurangi kemacetan di jalur pantura terutama
pada arus mudik lebaran.selain itu beban jalan di pantura akan berkurang sehingga
pemerintah dapat menghemat anggaran untuk perbaikan jalan.Untuk bis dan
angkutan antar kota tidak perlu khawatir tersaingi dengan adanya kereta api karena
penumpang akan meningkat .Sederhana saja setiap penumpang kereta api memiliki
tujuan yang berbeda-beda sehingga bis dan angkutan antar kota dapat mengangkut
penumpang dari stasiun ke berbagai kecamatan dan kabupaten disekitar kudus.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jika benar benar-benar bias terelisasi,jalur kereta api mati di kabupaten kududs yang
hidupkan kembali ini akan menjadi jawaban dari peliknya masalah angkutan barang
dipantura. Potensinya juga sangat besar,karena selain untuk mengangkut
penumpang,kereta api ini nantinya biasa mengurangi beban jalan dengan perpindahan
angkutan berbasis jalan raya ke angkutan kereta api. Apalagi industry dikawasan
kudus,pati,rembang dan bakal dibangunya pabrik semen di kawasan pegunungan
kendeng Pati .

B. Saran

Tentunya dengan adanya stasiun baru di kabupaten kudus akan membutuhkan


tenaga kerja yang berarti juga membuka lapangan bagi masyarakat kabupaten kudus dan
sekitarnya, mulai dari pegawai PT KAI, penjual kantin dan oleh oleh disekitar stasiun
hingga penyedia jasa transportasi ojek ,becak ,angkutan kota hingga bis antar kota.

10
Daftar Pustaka

http://ihsanicus.blogspot.com/2018/04/kondisi-stasiun-kudus-setelah-relokasi.html?m=1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Kudus

http://eprints.undip.ac.id/18237/

http://betanews.id/2014/01/sejarah-keberadaan-stasiun-kereta-api.html

https://dbpedia.cs.ui.ac.id/page/Stasiun_Kudus

https://www.wiki.id-id.nina.az/Stasiun_Kudus.html

https://p2k.unaki.ac.id/en3/2-2878-2775/Frankfurt/Stasiun-Kudus_63737_p2k-unaki.html

https://id.scribd.com/docs

11
Lampiran

12
13

You might also like