You are on page 1of 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Islam Al Mukhlishin


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Ibadah Haji Dan Umrah
Sub Materi : Ibadah Haji Dan Umrah
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang
terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
No. Kompetensi dasar
kompetensi
1 1.9 Menyakini bahwa ibadah haji dan umrah 1.8.1 Menganalisis dalil perintah
adalah perintah Allah SWT menjalankan haji
2 2.9 Menunjukkan perilaku menjaga 1.8.2 Menganalisis perintag umrah
solidaritas umat islam dalam kehidupan
sehari-hari
1.8.3 Menganalisis ketentuan umrah

B. Tujuan Pembelajaran

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
C. Materi pokok

Dahsyatnya Persatuan Ibadah Haji dan Umrah

Setiap muslim wajib menegakkan tiang-tiang agama yang terdapat dalam lima rukun Islam. Salah satunya
kewajiban menjalankan ibadah haji. Haji dalam syariat Islam termasuk bagian ibadah. Ibadah haji
merepresentasikan hubungan manusia dengan lingkungan dan penciptanya. Menunaikan haji bukan lagi
mengulang sejarah melainkan sebagai salah satu ibadah wajib bagi yang mampu. Dari tahun ke tahun, jumlah
jamaah haji dari berbagai negara makin bertambah dan banyak prosedur yang harus diperhatikan sebelum
melaksanakan ibadah haji. Hal ini mengajarkan setiap muslim dapat menahan hawa nafsu dengan penuh
kesabaran sebab pelaksanaan ibadah haji bukan hanya mengeluarkan harta di jalan Allah SWT. Tetapi juga
menggunakan tenaga untuk menjalani setiap rukun haji sehingga diharapkan, menjadi haji yang mabrur.
Bagaimana ketentuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah? Guna Mengetahui pelajaran Materi sebagai berikut
dengan saksama!

Allah SWT. Memerintahkanpelaksanaan haji pada setiap muslim yang mampu melaksanakannya
baik mampu secara fisik maupun secara materi. Kewajiban haji hanya berlaku satu kali seumur
hidup. Bagi yang mampu dan telah melaksanakan haji, kemudian ingin melaksanakan.haji kembali
maka hukumnya sunah.

1. Pengertian dan Hukum Haji

Haji artinya menyengaja menuju.Baltullah atau Ka’bah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah
SWT.pada waktu tertentu dan dilakukan secara tertib. Haji merupakan bagian dari rukun Islam.
Hukum haji adalah fardu ‘ain, wajib bági setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali seumur
hidup.Hal tersebut sesuai firman Allah dalam Q.S. Ali ‘Imran ayat 97.
Berdasarkan pelaksanaannya,ibadah haji terbagi ke dalam tiga jenis yaitu haji ifrad, haji tamatuk,dan
haji qiran.

2. Pengertian Dan Hukum Umrah

Umrah artinya berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf dan sa’I tanpa melakukan wukuf di
Arafah dalam waktu yang tidak ditentukan. Umrah hukumnya fardu ‘ain atas tiap orang laki-laki
ataupun perempuan, sekali dalam seumur hidupnya.
Berbeda dengan ibadah haji yang waktu melaksanakannya telah ditentukan, sedangkan mengerjakan
umrah boleh dilakukan dalam bulan apa saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu-waktu yang
dimakruhkan (hari arafah, nahar, dan tasyrik).

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : ceramah, diskusi, praktek

F. Media Dan Sumber Belajar


• Alquran
• Buku paket,
• Buku atau sumber belajar yang relevan.
• Media elektronik

G. Penilaian
1. Sikap Spiritual
Tehnik penilaian : non tes (penilaian diri)
Bentuk penilaian : skala penilaian (rating
scale)
Instrumen penilaian : lembar penilaian diri
2. Pengetahuan
Tehnik penilaian : tes
Bentuk penilaian : tes tulis
Instrumen penilaian : soal uraian
3. Keterampilan

Tehnik penilaian : Praktek


Bentuk penilaian : Unjuk kerja
Instrumen penilaian : lembar penilaian unjuk
kerja

Ciseeng, 04
Oktober 2022

Guru Pamong Guru Mapel

D. Nuhaepi, S.Ag.MM Abdul Basith

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

H. Sutarno Irfan Lc,MA.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Islam Al Mukhlishin


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Ibadah Haji Dan Umrah
Sub Materi : Ketentuan Ibadah Haji Dan Umrah
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang
terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi dasar Indikator Pencapaian kompetensi


1 3.9 Memahami ketentuan 3.9.1 Mengklarifikasi rukun haji, wajib haji,
ibadah haji dan umrah dan sunah haji

3.9.2 Menganalisis haji dan ketentuan haji

3.9.3 Menganalisis ketentuan umrah

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

C. Materi Pokok Pembelajaran

Ibadah Haji

1.Syarat Wajib Haji


Syarat diwajibkan melaksanakan ibadah haji yaitu beragama Islam, usia balig/cukup umur, berakal sehat, aman
dalam perjalanan, memilliki kemampuan untuk melaksanakannya.
2. Rukun Haji
Rukun haji adalah segala bentuk perbuatan yang harus dikerjakan selama berhaji. Apabila salah satu rukun haji
ditinggalkan, maka tidak sah dan tidak dapat digantikan dengan dam.
.a. Ihram artinya niat mengerjakan ibadah haji dimulai dari miqat dengan memakai pakaian ihram dengan
memperbanyak membaca kalimat talbiyah.
b. Wukuf yaitu berdiam diri dan memperbanyak dzikir serta berdoa. Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijah mulai tergelincirnya matahari sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijah di Arafah. Wukuf
merupakan inti dan puncak ibadah haji.
C. Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyaķ tujuh kali putaran yang dimulai dan diakhiri di Hajar
Aswad.Thawaf dilakukan dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri (kebalikan dengan arah jarum jam).
d. Sa’iadalah lari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa sebanyak tujuh kali. Sa’I dikerjakan setelah
thawaf ifadah atau thawaf qudum.
e. Tahalul artinya menghalalkan sesuatu yang sebelumņya dilarang ketika ihram. Tahalul dilakukan dengan
memotong rambut tiga helai, sebagian, atau seluruhnya. Tahalul dikerjakan setelah melontar jamrah aqabah pada
tanggal 10 Dzulhijah. Tahalul pertama dikerjakan setelah melakukan ihram kemudian wukuf dan dilanjutkan
dengan melontarkan jamrah Aqabah. Tahalul pertama membebaskan jamaah dari beberapa larangan ihram.
Adapun tahalul kedua dilakukan setelah rangkaian rukun haji termasuk thawaf ifadah-dan sa’I dikerjakan. Setelah
tahalul kedua.semua larangan ihram tidak berlaku.
f.Tertib artinya pelaksanaan rukun haji harus dikerjakan secara berurutan dari ihram,wukuf, thawaf, sa’I dan
tahalul.
3 Wajib Haji
Wajib haji artinya rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Apabila salah satu wajib haji tidak
dikerjakan maka haji sah apabila membayar dam. Berikut yang termasuk wajib haji.
a. Ihram dari miqat,artinya ketentuan waktu dan tempat melakukan ihram. Miqat dibagi menjadi dua yaitu
miwat zamani dan miqat makani.
b. Mabit di Muzdalifah artinya bermalam di Muzdalifah yang dimulai sejak matahari terbenam sampai
tengah malam pada tanggal 10 Dzulhijah..
c. Melontar tiga jamrah yaitu jamrah ula, wusta, dan aqabah pada tanggal 10 Dzulhijah atau hari tasyrik
11,12, dan 13 Dzulhijah, Melontar jamrah dilakukan sebanyak 7 kali dengan 1 kerikil di setiap lontaran.
d. Mabit di Mina,artinya bermalam di Mina pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
e. Meninggalkan larangan-larangan haji.
4. Sunnah Haji
Sunah hajl dl antaranya mandi sebelum Ihram, menggunakan kaln ihram yang baru,memperbanyak talblyah,
melakukan thawaf qudum (kedatangan), dan bermalam di Mina.
5.Larangan Haji
Larangan haji merupakan perbuatan yang tidak boleh dllakukan saat melakukan ibadah haji.Apabila melanggar
larangan tersebut maka diwajibkan membayar denda atau dam atas perbuatannya.
a. Larangan khusus bagijamaah lakl-lakl, di antaranya dllarang memakal pakaian yang dijahit, memakai alas
kaki yang menutupl mata kaki, dan menutup kepala.
b. Larangan haji yang harus dihindari oleh jamaah perempuan yaitu mengenakan kaos tangan yang menutupi
telapak tangan dan mengenakan penutup muka.
c. Larangan bagi Jamaah laki-laki dan perempuan
1. Ketika ihram dilarang memakai wangi-wangian.
2. Dilarang memotong kuku atau mencukur rambut atau bulu badan.
3. Tidak boleh memburu binatang darat liar yang boleh dimakan.
4. Dilarang menikah atau meminang.
5. Tidak boleh berkata kotor, mencaci atau bertengkar.

Ibadah Umrah

1.Syarat Wajib Umrah


Syarat wajib umrah, yaitu Islam, balig (dewasa), aqil (berakal sehat), merdeka (bukan hamba sahaya),
istitha’ah(mampu),
Bila tidak terpenuhi syarat ini, maka gugurlah kewajiban umrah orang tersebut.
2.Rukun Umrah
Rukun umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan yang wajib dikerjakan dalam ibadah umrah
dan apabila ditinggalkan, umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun umrah yaitu ihram, thawaf, sa’I, bercukur,
dan tertib.
3.Wajib Umrah
Wajib umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan dalam ibadah umrah tetapi jika tidak dikerjakan,
umrah tetap sah namun harus mambayar dam atau denda. Adapun wajib umrah yang dapat dijabarkan sebagai
berikut.
a. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat zamaninya tidak ditentukan karena
ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.
b. Menjauhi larangan umrah yang jumlah dan bentuk larangannya sama dengan larangan haji.

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : ceramah, diskusi, praktek

F. Media Dan Sumber Belajar


1. Media
a. Video Tutorial pelaksanaan sujud sahwi
b. Buku materi sujud sahwi
c. Laptop
d. Internet
2. Sumber Belajar
• Alquran
• Buku paket,
• Buku atau sumber belajar yang relevan.
• Media elektronik
G. Penilaian
1. Sikap Spiritual
Tehnik penilaian : non tes (penilaian diri)
Bentuk penilaian : skala penilaian (rating scale)
Instrumen penilaian : lembar penilaian diri
2. Pengetahuan
Tehnik penilaian : tes
Bentuk penilaian : tes tulis
Instrumen penilaian : soal uraian
3. Keterampilan
Tehnik penilaian : Praktek
Bentuk penilaian : Unjuk kerja
Instrumen penilaian : lembar penilaian unjuk kerja

Ciseeng, 04 Oktober 2022

Guru Pamong Guru Mapel

E. Nuhaepi, S.Ag.MM Abdul Basith

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

H. Sutarno Irfan Lc,MA.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Islam Al Mukhlishin


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Ibadah Haji Dan Umrah
Sub Materi : Manasik Haji
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang
terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi dasar Indikator Pencapaian kompetensi


1 4.9 Mempraktikkan Manasik 4.9.1 Mempraktikkan Manasik Haji dan
Haji Umrah Sesuai Peraturan

B. Tujuan Pembelajaran

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

C. Materi Pokok Pembelajaran

TATA cara manasik haji adalah sebagai berikut :


1. Melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan
Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai
pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan Labbaik Allahumma hajjan, yang artinya: “aku
datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji. Kemudian berangkat menuju Arafah dengan
membaca talbiyah untuk menyatakan niat : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik,
inna al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk. Laa syariika laka Artinya : Aku datang ya Allah, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang, sesungguhnya segala pujian,
segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan adalah milik Engkau, tiada sekutu bagi-Mu.
2. Wukuf di Arafah
Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit fajar
pada hari nahar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Dzulhijjah. Saat wukuf, ada beberapa hal yang
harus dilakukan, yaitu: shalat jamak taqdim dan qashar Zuhur-Ashar, berdoa, berzikir bersama, membaca
Al-Quran, shalat jamak taqdim dan qashar Maghrib-Isya.
3. Mabit di Muzdalifah, Mekkah
Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Di sini mengambil batu kerikil
sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melempar jumroh di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal
waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di Masy’aral Haram
(monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT (Q.S. Al Baqarah : 198), dan
mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah menyingsing.
4. Melontar Jumroh Aqobah
Dilakukan di bukit Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil, kemudian menyembelih
hewan kurban.
5. Tahalul
Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal
dilaksanakan setelah selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut
sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua
perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks. Bagi yang ingin melaksanakan thawaf
ifadhah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekkah untuk thawaf. Dengan membaca talbiyah masuk ke
Masjidil Haram melalui Baabussalam (pintu salam) dan melakukan thawaf. Selesai thawaf disunahkan
mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di
Multazam, dan shalat 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram). Kemudian
melakukan sa’I antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa.
Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dlarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya
kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.
6. Mabit di Mina
Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqobah, masing-
masing 7 kali. Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijjah setelah
jumroh sore hari), melontar jumroh dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah saja. Tetapi bagi yang
menghendaki nafar tsani atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah setelah jumroh
sore hari), melontar jumroh dilakukan selama tiga hari (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) Dengan selesainya
melontar jumroh maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekkah.
7. Thawaf Ifadhah
Bagi yang belum melaksanakan thawaf ifadhah ketika berada di Mekkah, maka harus melakukan tawaf
ifadhah dan sa’I . Lalu melakukan thawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekkah untuk kembali pulang ke
daerah asal.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : ceramah, diskusi, praktek

F. Media Dan Sumber Belajar


1. Media
a. Video Tutorial pelaksanaan sujud sahwi
b. Buku materi sujud sahwi
c. Laptop
d. Internet
2. Sumber Belajar
• Alquran
• Buku paket,
• Buku atau sumber belajar yang relevan.
• Media elektronik

G. Penilaian
1. Sikap Spiritual
Tehnik penilaian : non tes (penilaian diri)
Bentuk penilaian : skala penilaian (rating scale)
Instrumen penilaian : lembar penilaian diri
2. Pengetahuan
Tehnik penilaian : tesdi
Bentuk penilaian : tes tulis
Instrumen penilaian : soal uraian
3. Keterampilan
Tehnik penilaian : Praktek
Bentuk penilaian : Unjuk kerja
Instrumen penilaian : lembar penilaian unjuk kerja

Ciseeng, 04 Oktober 2022

Guru Pamong Guru Mapel

E. Nuhaepi, S.Ag.MM Abdul Basith

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

H. Sutarno Irfan Lc,MA.

You might also like