You are on page 1of 18

PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MAKANAN

DAN MINUMAN MENGUNAKAN OLED BEBASIS


ARDUINO NANO

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Pengambilan Skripsi

Program Studi : Sistem Komputer


Jenjang Pendidikan : Starata 1 (S1)

Disusun Oleh:

FARIDHO HABIBI
17101152620106

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG

2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi kini telah memasuki setiap aspek kehidupan. Semua
ini di harapkan dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi bukan
merupakan sesuatu yang dapat memberkan pengaruh negatif, namun dapat
memberi dapak positif apabila dimanfaatkan dengan maksimal. Dunia
kedokteran dan labolatorium sebagai salah satu disiplin ilmu yang memanfaatkan
perkembangan teknologi.
Untuk mengetahui kadar alkohol pada urine perlu memerlukan pengujian
dilaboratorium. Alat yang digunakan di laboratorium memiliki dimensi yang
cukup besar dengan harga yang mahal. Sehingga perlu dirancang sebuat alat
yangg memiliki dimensi kecil.
Pada penelitian ini akan dirancang suatu alat yang dapat mendeteksi kadar
alkohol. Alat ini dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi kadar alkohol, dimana
terdapat sensor MQ-3 sebagai pendeteksi kadar alkohol pada objek, OLED
digunakan sebagai penampil dan LED sebagai indikator dimana jika nilai kadar
alkohol < 20% hijau menyala, jika < 50% hijau dan kuning menyala dan jika > 50
% hijau, kuning, dan merah menyala . jadi menyala secara berurutan.

Dengan beberapa alasan diatas penulis akan merancang alat pendeteksi kadar
alkohol dengan OLED sebagai penampilan dan LED sebagai indikator.

Hal tersebut diatas yang mendorong penulis membuat karya tulis yang berjudul:

“PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MAKANAN DAN


MINUMAN MENGUNAKAN OLED BEBASIS ARDUINO NANO”

1.2 TUJUAN PENULISAN


a. Memberi gambaran awal mengenai rencana alat yang dibuat.
b. Persiapan untuk menghadapi pembuatan modul tugas akhir.
c. Mampu memahami, tujuan utama pemakaian alat pendeteksi alkohol.

2
1.3 BATASAN MASALAH
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis membatasi pokok - pokok bahasan
yang terdapat pada alat yang dibuat. Hal ini dimaksutkan agar tidak terjadi
pelebaran masalah dalam penyajian dan pembahasan karya tulis. Pada karya tulis
ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

1. Pembuatan alatini berbentuk Simulatosi.


2. Menggunakan sensor MQ-3 sebagai pendeteksi kadar alkohol.
3. Objek yang digunakan adalah sample dalam bentuk cair.
4. Display menampilkan angka pembacaan, alat hanya membaca cairan yang
mengandung alkohol 0% - 70%.
5. Sample yang digunakan adalah alkohol dengan kadar < 70 %

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 TINJAUAN BIOLOGI


Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai komposisi dalam suatu minuman
sudah cukup dikenal. Minuman beralkohol cukup mudah diperoleh di minimarket.
Mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebih akan berdampak buruk bagi
kesehatan, bahkan dapat melakukan pelanggaran atau tindakan kriminal. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.86/1977, minuman
beralkohol dibedakan menjadi 3 golongan yaitu Golongan A dengan kadar
alkohol 1% - 5%, Golongan B dengan kadar alkohol 5% - 20%, dan Golongan C
dengan kadar alkohol 20% - 55%. Untuk mengetahui kadar alkohol pada
minuman beralkohol perlu melakukan pengujian di laboratorium. Sehingga perlu
dirancang sebuah alat yang mudah untuk dibawa, Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Satria, dkk (2013) merancang alat pendeteksi kadar alkohol
dengan menggunakan sensor MQ-3 berbasis AT89S51, dimana penelitian tersebut
hanya membahas akurasi pembacaan kadar alkohol dengan sensor MQ-3.
Penelitian yang dilakukan oleh Haryowati,dkk (2010) merancang alat pendeteksi
kadar alkohol pada urine dengan sensor TGS 2620 berbasis AT89S51, dimana
penelitian tersebut hanya membahas tentang pendeteksi kadar alkohol pada urine
dengan menggunakan sensor TGS 2620, namun pada penelitian tersebut, masih
menggunakan AT89S51 sebagai controller.[3] Berdasarkan hal tersebut maka ada
suatu keinginan untuk berkontribusi dalam pengembangan teknik biomedis yaitu
dengan merancang bangun alat pendeteksi kadar alkohol pada minuman
beralkohol menggunakan sensor MQ-3 berbasis ATmega328. Dari penelitian
yang dilakukan ini, diharapkan dimensi yang lebih kecil, sistem kontrol yang
lebih cepat, dan dapat digunakan dengan mudah.

4
2.1.1 Referensi Alkoholmeter
Hidrometer atau alkoholmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan
densitas air. Hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari sebuah batang
silinder dan bola pembobotan dengan merkuri untuk membuatnya mengapung.
Cairan yang akan diuji dituangkan ke dalam wadah yang tinggi lalu hidrometer
dengan perlahan diturunkan ke dalam cairan sampai mengapung bebas. Titik di
mana permukaan cairan menyentuh hidrometer yang dicatat. Biasanya hidrometer
memiliki dua instrumen yang terpisah, satu untuk cairan berat, di mana tanda
1.000 untuk air sudah dekat bagian atas batang, dan satu untuk cairan ringan, di
mana tanda 1.000 sudah dekat bagian bawah. Dalam banyak industri satu set
hidrometer digunakan mencakup rentang berat jenis 1,0-0,95 dan 0,95-0,9 untuk
memberikan pengukuran yang lebih tepat.
Untuk melakukan pengukuran kadar alkohol menggunakan hidrometer
atau alkoholmeter cara pengukurannya antara lain yaitu dengan memasukkan
alkoholmeter dalam gelas ukur yang panjangnya melebihi alkoholmeter dan
didalam gelas ukur tersebut telah berisi cairan etanol yang akan diukur. Alkohol
meter akan tenggelam dan batas cairannya akan menunjukan berapa kandungan
etanol dalam larutan tersebut yang ditunjukkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Alkoholmeter

5
2.3 TINJAUAN ELEKTRONIKA
Pada pembahasan ini akan di jelaskan mengenai pembahasan materi secara
tinjauan elektronik pada alat Pendeteksi Kadar Alkohol. Pada tinjauan elektronik
ini meliputi pembahasan mengenai pembahasan mengenai komponen – komponen
elektronik dan cara kerjanya.

2.3.1 Komponen Dasar


Pada pembahasan ini menerangkan beberapa komponen dasar yang ada pada
modul pendeteksi kadar alkohol dalam tubuh melalui nafas. Komponen tersebut
terdiri dari OLED, Sensor MQ-3, dan beberapa komponen lainnya.
A. Sensor Pendeteksi Kadar Alkohol MQ - 3
Sensor MQ-3 memiliki material sensitif berupa lapisan SnO2 yang
konduktifitasnya rendah di udara bersih.Konduktifitas sensor semakin naik
sebanding terhadap konsentrasi gas alkohol di udara. Dibandingkan sensor
alkohol lainnya, sensor MQ-3 memiliki harga yang lebih murah dengan
sensitifitas yang mirip, namun konsumsi dayanya lebih besar, yakni sekitar 750
mW. Sensor ini digunakan untuk menangkap kandungan uap alkohol yang
menguap dari cairan yang akan dideteksi. Semakin banyak kandungan uap alkohol
yang terdeteksi maka resistansi sensor akan menjadi semakin kecil. sehingga
tegangan keluaran sensor menjadi semakin besar. Spesifikasi sensor MQ – 3 :
1. Sensitifitas terhadap kadar alkohol tinggi.
2. Respon yang cepat dan sensitifitas tinggi.
3. Stabil dan tahan lama.
4. Tegangan sumber 5 VDC atau AC.
5. Suhu operasi -10 sampai 70 derajat C.
Sensor MQ-3 merupakan sensor alcohol yang cocok untuk mendeteksi
kadar alkohol secara langsung dikarenakan sensor MQ-3 memiliki sensitifitas
tinggi dan waktu respon yang cepat.

6
Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor MQ – 3

Model No. MQ-3


Sensor Type Semiconductor
Standard Encapsulation Bakelite ( Black Bakelite )
Detection Gas Alcohol
Concentration 0,04 - 4 mg/l alcohol
Loop Voltage VC ≤ 24V DC
Circuit Heater Voltage VH 5,0V ± 0,2V AC or DC
Load Resistance RL Adjustable
Heater Resistance RH 31±3 ROOM TEM.
Heater Consumption PH ≤900Mw
Character Sensing Resistance Rs 100K-470K (in 0,05
mg/l- 10 mg/l alcohol )
Sensitivity S Rs (in air) /Rs (0,4mg/l
alcohol)5
Slope  ≤0,6 (R300ppm/ R100ppm Alcohol )
Condition Tem. Humidity 20±265%±5%RH
Standard test circuit Vc:5,0V±0,1V
VH:5,0V±0,1V
Preheat time Over 48 hours

Untuk penampakan fisik dari dari sensor MQ-3 yang memiliki 6 kaki dapat
dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Sensor MQ – 3.

7
C. OLED (Liquid Crystal Display)
Berikut ini adalah gambar rangkaian OLED yang dibuat oleh penulis :

Gambar 2.4 OLED

OLED (Organic Light Emitting Diodes) adalah display yang dibuat


dengan menempatkan serangkaian film tipis organik antara dua konduktor yang
difungsikan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan
yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya)..
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektrode diberikan medan listrik,
fungsi kerja katode akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari
katode menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan
munculnya lubang (hole) di pita valensi. Anode akan mendorong lubang untuk
bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan
terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik
dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan
energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada
akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang
tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.

D. TP4056 1A Li-ion Battery Charging Module Mini USB


Lipo Charger 1A ini modul produk dari indo-ware adalah modul untuk
mengisi baterai isi ulang Lithium (Li-ion rechargeable battery) 1 Ampere yang
dilengkapi dengan 2 lampu indikator, masing-masing menunjukkan status saat
mengisi ulang (charging) dan saat baterai sudah terisi penuh (fully charged).
Modul ini menggunakan IC TP4056 yang merupakan IC pengisi ulang linear
untuk baterai lithium-ion sel tunggal dengan arus dan tegangan yang konstan yang

8
dilemgkapi dengan sistem pengaturan suhu (thermal regulation). Tegangan
pengisian konstan di 4,2 Volt (akurasi ±1,5%), ideal untuk digunakan mengisi
ulang baterai bertegangan 3 ~ 3,7 Volt. Fitur lainnya dari IC ini adalah pemantau
arus, pengunci tegangan kurang (under-voltage lockout),  pengisi ulang otomatis,
dan dua status pin yang mana pada modul ini dihubungkan dengan LED indikator.

Gambar 2.5 Modul Charging

G. LED ( Light Emmiting Diode )


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya. Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam
posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan
adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi.

9
A.
B.
C.
D.
E.
F. Rangkaian Arduino Nano

Arduino Nano merupakan sebuah platform dari physical computing yang


bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini
adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman
dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah
sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile
menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller Arduino
Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran
kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard.Arduino Nano diciptakan
dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki
fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang
berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan
dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

Gambar 2.7 Arduino Nano

10
Arduino Nano memiliki spesifikasi sebagai berikut :
 Mikrokontroller : Atmel ATmega168 untuk Arduino Nano 2.x
Atmer Atmega328 untuk Arduino Nano 3.x
 Tegangan kerja : 5 Volt
 Tegangan input : Optimal : 7 – 12 Volt
 Minimum : 6 Volt
 Maksimum : 20 Volt
 Digital pin I/O : 14 pin yaitu pin D0 sampai pin D13 Dilengkapi
dengan 6 pin PWM
 Analog pin        : 8 pin yaitu pin A0 sampai pin A7
 Arus listrik maksimum: 40 mA
 Flash memori              : 32 Mbyte untuk Arduino Nano 3.x
 16 Mbyte untuk Arduino Nano 2.x
 Besar flash memori ini dikurangi 2 kbyte yang digunakan untuk
menyimpan file boatloader.
 SRAM             : 2 kbyte (ATmega328)
 EEPROM       :  1 kbyte (Atmega328)
 Kecepatan clock   : 16 MHz
 Ukuran board : 4,5 mm x 18 mm
 Berat        : 5 gram

11
BAB III

PERENCANAAN

3.1 BLOK DIAGRAM

Untuk mempermudah memahami sistem kerja alat secara keseluruhan maka


rangkaian digambarkan menjadi blok diagram, dimana masing-masing blok
tersebut memiliki fungsi berbeda.

BLOK
SETTING

Gambar 3.1 Blok Diagram Pendeteksi Kadar Alkohol

3.1.1 Cara Kerja Blok Diagram


Keterangan :
1. Blok Baterai

12
Sumber listrik dengan tegangan 3,7 Volt DC sebagai catu daya
mikrokontroller, menggunakan Battery 3,7 Volt DC dilengkapi dengan modul
charger sebagai rangkaian untuk mengisi ulang daya battery.

2. Blok Setting
Sebagai rangkaian untuk memulai perhitungan kadar alkohol dan untuk
meriset atau memulai kembali.
3. Blok Alkohol Sensor
Sebagai untuk membaca uap kadar alkohol pada objek dan selanjutnya sinyal
tersebut dapat di proses oleh rangkaian mikrokntoler Arduino Nano dan di
tampilkan di OLED..
4. Blok Mikrokontroller.
Pada blok ini mengunakan Arduino Nano yang berfungsi sebagai sebagai
pusat pengendali utama dari rangkaian secara keseluruhan. Data yang didapat
dari objek lalu di baca oleh sensor MQ-3 kemudian akan di proses oleh
Arduino tersebut akan di tamplkan pada OLED.
5. Blok Display, indikator LED
Sebagai display (tampilan) nilai kadar alkohol yang terbaca oleh sensor dan
indikator LED sebagai Indikator dimana menyala jika nilai kadar alkohol
yang terdeteksi < 20% hijau menyala, jika < 50% hijau dan kuning menyala
dan jika lebih dari > 50 % hijau, kuning, dan merah menyala . jadi menyala
secara beerurutan.

3.2 SISTEM KERJA ALAT

Pada saat tombol ON ditekan maka supply tegangan dari baterai masuk ke
rangkaian Mikrokontroller, yang di gunakan untuk menyuply semua rangkaian.
Tombol setting berfungsi untuk memulai perhitungan kadar alkohol pada sensor.
Apa bila sudah dimulai maka mikrokontroller akan mengeluarkan perintah ke
blok rangkaian sensor alkohol mq-3. Rangkaian sensor mq-3 berfungsi sebagai
pendeteksi kadar alkohol dan semuanya dikendalikan oleh ic mikrokontroller
sesuai dengan settingan yang kita tentukan. Output akan dikeluarkan melalui LCD

13
Oled dimana akan menampilkan nilai kadar alkohol yang terdeteksi pada sensor
bersamaan dengan lampu LED sebagai indikator dimana menyala jika nilai kadar
alkohol yang terdeteksi < 20% hijau menyala, jika < 50% hijau dan kuning
menyala dan jika > 50 % hijau, kuning, dan merah menyala . jadi menyala secara
beerurutan dan tekan tombol reset untuk memulai kembali.

3.3 FLOWCHART

Flowchart adalah adalah suatu bagan yang menggambarkan urutan proses


secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses
lainnya dalam suatu program. Berikut adalah sistem kerja alat Pendeteksi Kadar
Alkohol yang dirancang dalam bentuk flowchart:

14
Tampilkan nilai pada display
<20% LED hijau menyala
<50% LED hijau dan kuning menyala
> 50% LED hijau, kuning, dan merah
menyala

SELESEI

Gambar 3.2 Flow Chart Pendeteksi Kadar Alkohol

Berikut merupakan penjelasan dari flowchart :

a) Inisialisasi pada saat tombol on/off ditekan, alat akan mulai bekerja yang
pertama-tama akan terjadi proses inisialisasi
b) Kemudian setelah proses inisialisasi tekan tombol start untuk memulai
perhitungan kadar alkohol.

15
c) Apabila tombol start ditekan sensor akan mengambil data.
d) Proses pengecekan alkohol dimulai. Jika “Tidak” terdeteksi adanya alkohol
makan akan kembali ke proses pengecekkan kembali, jika “Ya” terdeteksi
adanya alkohol maka nilai akan ditampilkan pada display.
e) Apabila nilai sudah ditampilkan di display, maka indikator LED akan menyala
dimana jika < 20% LED hijau menyala, < 50% LED hijau dan kuning menyala,
dan > 50% LED hijau, kuning, dan merah menyala.
f) Jika ingin memulai kembali maka akan kembali ke inisialisasi, jika tidak maka
kerja alat selesai.

3.4 WIRING DIAGRAM

Wiring diagram adalah suatu teknik penggambaran konfigurasi instalasi


peralatan listrik , misal instalasi peralatan listrik di substation pada CB, dari panel
sampai box CB yaitu meliputi aspek telecontrol & telesignaling, telemetering,
semua aspek itu memerlukan wiring diagram, yang digunakan untuk mencari
letak gangguan, menambah peralatan auxillary baru. Berikut wiring diagram pada
alat pendeteksi kadar alkohol.

Gambar 3.3 Wiring Diagram Pendeteksi Kadar Alkohol

DAFTAR PUSTAKA

Azrun Pasaribu, “Alat Pendeteksi Kadar Alkohol menggunakan Sensor MQ-3


Berbasis Arduino”. Karya Tulis Ilmiah Diploma III Universitas Sumatra Utara,
(Sumatra Utara: perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2018).

16
Dra. Ila Rosilawati, M.Si : Kimia Organik, ( Perpustakaan Naional RI, 2018), hal
42.

Owen Bishop, 2004 Dasar-dasar elektronika, Erlangga.

17
18

You might also like