. Yang pada intinya pancasila yg telah di rumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai dasar filsafat negara melalui penggalian, peneyerapan, kontekstualisasi, rasionalisasi dan aktualisasi harus di jaga dan dirawat. Pendidikan pancasila dalam konteks ini merupakan ikhtiar pedagogis untuk tetap menjadikan pancasila sebagai karakter dan haluan bersama, sebagai titik temu, titik tumpu dan titik tuju bangsa indonesia. TINJAUAN HISTORI PANCASILA Fakta-fakta pemikiran tentang konsep ideologi Sejak 1924 perhimpunan indonesia di belanda merumuskan konsepsi ideologi politiknya dalam 4 prinsip : persatuan nasional, non-kooperasi, kemandirian dan solidaritas. Konsep ideologi politik perhimpunan indonesia sendiri sesungguhnya merupakan sintesis dari ideologi politik beberapa organisasi pergerakan yang sudah ada sebelumnya misalnya persatuan nasional merupakan tema utama edisi partai. Non-kooperasi merupakan platfoan politik kaum komunis dan kemandirian merupakn tema utama serekat islam sementara itu solidaritas merupakan simpul yang menyatukan ketiga tema utama tersebut. TJOKROANINOTO Islam, sosialisme, dan demokrasi ILYAS JA’KUB DAN MUCHTAR LUTFI mendirikan Muslimin Indonesia (PMI) pada tahun 1933 dengan slogan islam dan kebangsaan . Yang dapat di pandang sebagai monumen hasilpencarian sintesis gagasan antar ideologi itu adalah sumpah pemuda, 23 oktober 1928. Sumpah pemuda merupakan monumen sintesis gagasan antar ideologi sebab visi pemuda adalah mempertautkan segala keragaman gagasan itu dalam satu kesatuan tanah air dan bangsa serta dengan menjujung bahasa persatuan indonesia, melalui sumpah pemuda kamu muda berusaha menerobos batas-batas etnoreligius atau dikenal sebagai etnonasionalime dengan manawarkan banguna nalar baru berdasarkan konsepsi kewaargaan yang menjalin solidaritas atas dasar kesamaan tumpah darah bangsa dan bahasa persatuan atau dikenal sebagai civic nasionalime. Prinsip nalar etnonasionalisme pasifik nasionalisme sungguh merupakan suatu konstruksi berpikir modern dari kaum muda kita jauh sebelum indonesia merdeka, ini patut dijadikan teladan kaum muda masa kini. Pertukaran pikiran antar ideologi secara horizntal dan antar generasi secara vertikal itu pada akhirnya bukan hanya melahirkan antitesis melainkan sintesis, maka akan kita dapati dalam proses selanjutnya walaupun terjadi benturan antar ideologi karakter keindonesiaan yang serba menyerap dan menumbuhkan pada akhirnya cenderung mengarahkan keragaman tradisi pemikiran itu ketitik sintesis misalnya tergambar pada fase perumusan dasar negara pada sidang-sidang BPUPKI. Seiring dengan kekalahan demi kekalahan yang dialami jepang pada perang pasifik pemerintah jepang merasa perlu untuk membujuk para pemimpin bangsa indonesia pada tanggal 7 September 1945 menteri kaiso mengucapkan janji bahwa hindia timur yakni negara kita sekarang akan diperkenankan merdeka kelak dikemudian hari. Dalam rancangan awal jepang kemerdekaan akan diberikan melalui dua tahap pertama melalui badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan (BPUPKI), kedua disusul oleh pendirian panitia persiapan kemerdekaan (PPK). Tugas BPUPKI hanyalah melakukan usaha-usaha penyelidikan kemerdekaan, adapun tugas penyusunan rancangan dan penetapan undang-undang dasar menjadi kewenangan PPK tetapi skenario ini berubah karena keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa yang berhasil menerobos batas-batas formalitas. BPUPKI dibentuk tanggal 29 april 1945 diketua oleh Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat anggota BPUPKI pada awalnya 63 orang dan kemudian bertambah menjadi 69 satu di antaranya orang jepang yang menjadi wakil ketua. Masa persidangan pertama BPUPKI dibuka pada 28 mei 1945 dan mulai bersidang pada tgl 29 naik sampai 1 juni 1945, pada awal persidangan Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat selaku ketua mengajukan pertanyaan kepada sidang mengenai apa yang akan menjadi dasar negara indonesia merdeka. Sebelum pidato Soekarno 1 juni 1925 lebih dari 30 bicara lebih dulu mengemukakan pandangannya, dari berbagai pandangan yang mengemuka ada yang menyebut salah satu atau beberapa prinsip yang bersinggungan dengan nilai-nilai pancasila. Pentingnya nilai ketuhanan sebagai fundamen kenegaraan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, wiranatakoesoema, Soerio, Soesanto Tirtoprodjo, Dasaad, Agoes Salim, abdoelrachim pratalykrama, abdul kadir, K.H. Sanoesi, Ki bagoes hadikoesoema, soepomo, dan mohammad hatta. Nilai kemanusiaan dikemukakan oleh Radjiman Wediodiningrat, Muhammad Yamin, wiranatakoesoema, Woerjaningrat, Soesanto Tirtoprodjo, soepomo, Liem Koen Hian, Ki bagoes hadikoesoem. Nilai persatuan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, sosrodiningrat, wiranakoesoema, Woerjaningrat, Soerio, Soesanto Tirtoprodjo, Abdoelrachim pratalykrama, Soekiman, Abdul Kadir, Soepomo, Dahler, dan Ki bagoes hadikoesoema. Nilai-nilai demokrasi dan permusyawaratan ikemukakan oleh Muhammad Yamin, Woerjaningrat, Soesanto Tirtoprodjo, Abdoelrachim pratalykrama, Ki bagoes hadikoesoema dan Soepomo. Nilai-nilai keadilan/kesejahteraan sosial dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soerio, Abdoelrachim pratalykrama, Abdul Kadir, Soepomo, dan Ki bagoes hadikoesoema.