You are on page 1of 23

ASUHAN KE[ERAWATAN GERONTIK PADA NY Kd.

DENGAN
ARTRITIS REUMATOID

DI WILAYAH PUSKESMAS KALIBALANGAN LAMPUNG UTARA

2022/2023

DI SUSUN OLEH :

Hadi Suwanto

2022207209186

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTASKESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG
1. PENGKAJIAN
2.

a. Identitas Klien

Klien adalah seorang lansia perempuan bernama Ny Kd dengan usia 80 tahun

yang beragama islam dan bekerja sebagai pedagang . Klien tinggal di desa

Kembang tanjung RT 01 RW 02, klien mengatakan pendidikan terakhir sd.

b. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Klien mengatakan status kesehatan selama setahun yang lalu mengalami nyeri di

area lutut, keluhan utama yang di rasakan nyeri di area lutut, nyeri di rasakan saat

pasien dari posisi duduk lalu berdiri, nyeri seperti tertusuk, terjadi kedua lutut kaki

dengan skala 4 hilang timbul. Untuk pengetahuan tentang penatalaksanaan

masalah kesehatan klien mengatakan tidak tahu pengertian, etiologi, manifestasi,

komplikasi maupun penatalaksanaan dari artritis rheumatoid.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan tidak ada trauma, perawatan di rumah sakit, maupun operasi
d. Riwayat Keluarga

3.1.3.1 Genogram

Gout HT RA HT
HT
DM VERT
IGO
RA
A

HT
RA

Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Pasien

d. Riwayat Pekerjaan

Klien mengatakan status pekerjaan saat ini dan sebelumnya berdagang,

sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan dari berdagang

e. Riwayat Lingkungan Hidup

Jenis bangunan rumah permanen, luas bangunan 5x12 M2, jumlah orang yang

tinggal di rumah 4 orang, derajat privasi ada, tersedia jamban, lantai kamar

mandi ubin.
f. Riwayat Rekreasi

Keanggotaan organisasi klien mengatakan pada hari jumat mengikuti

pengajian yasinan, arisan majlis taklim satu bulan sekali, hiburan klien

dengan menonton TV

g. Sumber/ sistem pendukung

Klien mengatakan saat sakit berobat ke dokter terdekat

h. Obat-obatan

Klien mengatakan mengkonsumsi obat-obatan herbal seperti daun salam dan

seledry

i. Nutrisi

Klien mengatakan tidak ada peningkatan maupun penurunan berat badan,

tidak ada masalah yang memengaruhi masukan makanan seperti gangguan

menelan, pendapatan tidak adekuat maupun stress, pembatasan makanan bagi

penderita artritis rheumatoid seperti jeroan, santan makanan telalu berminyak

dan seafood sedangkan untuk pola konsumsi klien makan makanan yang

mengandung santan 1x dalam seminggu terkadang 1x dalam 2 minngu, klien

mengatakan tidak mengkonsumsi jeroan lagi untuk seafood klien mengatakan

mengkonsumsi udang seminggu 2 atau 3 kali

j. Tinjauan Sistem

1. Umum

Klien tidak terlihat kelelahan, berat badan klien tidak mengalami


perubahan berat badan tetap di angka 55 kg , klien tidak mengalami

perubahan nafsu makan, tidak mengalami demam, tidak

mengalamikeringat malam, tidak kesulitan tidur saat malam hari karena

terlalu banyak pikiran terutama memikirkan anak-anaknya, dan tidak

sedang pilek

2. Integumen

1) Inspeksi : Tidak terjadi lesi/luka, tidak terjadi perubahan pigmentasi

pada kulit, terjadi perubahan pada rambut yaitu berwarna hitam sedikit

putih, dan tidak terjadi perubahan kuku

2) Palpasi : Perubahan tekstur kulit klien yaitu kendur, keriput dan tidak

elastis

3. Hemopoietik

Pada pemeriksaan hemopoietik tidak terjadi perdaraahan / memar

abnormal, pembengkakan kelenjar limfa, anemia, dan riwayat transfusi

darah, Pada pemeriksaan kepala klien merasa pusing serta tidaksakit

kepala dan tidak terjadi trauma yang berarti dimasa lalu. Inpeksi : Terjadi

perubahan penglihatan klien tidak bisa melihat jarak jauh dan dekat dan

biasanya tampak kabur jarak dekat maupun jauh, klien tidak menggunakan

kaca mata, tidak terjadi air mata berlebihan, tidak terjadi gatal diarea mata,

tidak terjadi bengkak sekitar mata, dan foto pobia, Palpasi : tidak terjadi

nyeri pada area mata


4. Telinga

Pada pemeriksaan telinga tidak terjadi perubahan pendengaran,

tidak terdapat alat-alat protesa, tininus (telinga berdengung), kebiasaan

perawatan telinga klien biasanya membersihkan menggunakan cotton

budgn

5. Hidung dan Sinus

Pada pemeriksaan hidung tidak terjadi rinorea (pilek), tidak terjadi

penyempitan pada pernafasan, tidak mendengkur, tidak terjadi nyeri, dan

tidak memiliki alergi

3. Mulut dan Tenggorok

Pada pemeriksaan mulut dan tenggorokan tidak mengalami sakit

tenggorokan, tidak terdapat lesi, tidak mengalami perubahan suara, tidak

mengalami kesulitan menelan, tidak terdapat akat protesa, tidak memasang

gigi palsu, dan pola mengosok gigi klien 2 x sehari

4. Leher

a. Inspeksi : Tidak terjadi kekakuan dan tidak mengalami

keterbatasan gerak

b. Palpasi : tidak terjadi nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan

5. Payudara

1) Inspeksi : Pada payudara tidak ada cairan yang keluar

dari puting susu dan tidak mengalami perubahan pada

puting susu

2) Palpasi : pada payudara tidak mengalami nyeri tekan dan


tidak terdapat benjolan

6. Pernafasan

Pada pemeriksaan sistem pernafasan tidak terjadi batuk, tidak terjadi

sesak nafas, tidak terjadi hemopteses (batuk berdarah), tidak terdapat

sputum, tidak terjadi mengi dan tidak mengalami asma / alergi pernafasan.

7. Kardiovaskuler

Inspeksi : Pada sistem kardiovaskuler tidak mengalami sesak nafas,

tidak mengalami dispnea saat aktivitas, tidak mengalami Ortopnea (bernafas

tidak nyaman), tidak terjadi perubahan warna pada kaki, tidak terjadi varises,

dan tidak terjadi kesemutan

Palpasi : Pada sistem kardiovaskuler tidak terjadi nyeri pada dada,

tidak mengalami edema

Auskultasi : Pada sistem kardiovaskuler tidak adanya bunyi jantung

tambahan yaitu murmur

8. Gastrointestinal

Pada sistem Gastrointestinal tidak terjadi Disfagia (kesulitan

menelan), tidak mengalami nyeri ulu hati, tidak terjadi mual/muntah, tidak

terjadi Hematemesis (muntah darah), tidak mengalami perubahan nafsu

makan, tidak mengalami nyeri, tidak ada benjolan/ massa, tidak

mengalami diare, tidak mengalami konstipasi, tidak terjadi melena, tidak

megalami Hemoroid (wasir), tidak mengalami perdarahan rektum

9. Perkemihan

Pada sistem perkemihan tidak terjadi disuria disuria, hematuria,

tidak terjadi poliuria, tidak terjadi Oliguria, tidak terjadi Nokturia, tidak
mengalami nyeri saat berkamih, tidak memiliki riwayat batu saluran

kemih, tidak terjadi infeksi saluran kemih.

10. Genito Reproduksi

Pada sistem Genito Reproduksi terjadi lesi yaitu tidak warna

kemerahan disekitar kemaluan dan tidak ada lesi , tidak adanya neri, tidak

memiliki penyakit kelamin, dan tidak terjadi infeksi.

11. Muskuluskeletal

Pada pemeriksaan sistem muskuluskeletal terjadi nyeri persendian

dengan skala 4 nyeri seperti di tusuk, terasa nyeri saat dari posisi duduk ke

berdiri nyeri hilang timbul , kekakuan sendi, klien juga ,mengatakan kram

saat bangun tidur serta nyeri punggung.

12. Sistem Saraf Pusat

Pada pemeriksaan sistem saraf pusat klien tidak merasakan sakit

kepala, tidak terjadi kejang, tidak terjadi paralisis (hilangnya separuh/seluruh

fungsi otot), tidak terjadi paresis (badannya lemah untuk bergerak), tidak

terjadi masalah koordinasi, tidak terjadi tremor, tidak terjadi paratesia, tidak

terjadi cedera kepala, dan tidak mengalami masalah memori

13. Sistem Endokrin

Pada sistem endokrin tidak terjadi goiter (pembengkakan tiroid),

terjadi polifagi (banyak makan), terjadi polidipsi (banyak minum), dan tidak

terjadi poliuria (sering BAK)


14. Pengkajian fungsional klien

INDEKS KATZ

(Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari – hari)

Nama Klien : Ny.kd Tanggal : 5 Maret2021

Jenis Kelamin : L / P Umur : 80 tahun TB/BB : 160/55

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir :SD

Alamat : Jl. soedomo RT/RW 01/02, Ds.Kembang

Tanjung kec. Abung Selatan Kab. Lampung

Utara

Skore Kriteria

A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK/BAB),


√ menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
B Mandiri, semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D Mandiri, kecuali mandi berpakaian dan satu fungsi yang lain
E Mandiri, kecuali mandi berpakaian, ke toilet dan satu fungsi
yang lain
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain
G Ketergantungan untuk semua fungsi
H Lain-lain : tergantung pada sedikitnya dua fungsi tetapi tidak
diklarifikasikan sebagai C, D, A atau F

Keterangan :

Mandiri tanpa pengawasan pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.

Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak

melakukan fungsi meskipun ia anggap mampu


15. Tabel Barthel indeks Ny.Kd dengan masalah keperawatan nyeri akut pada

diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang Tanjung

DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI SKORE
BANTUAN
1 Makan 5 10 10
2 Minum 5 10 10
Berpindah dari ursi
roda ke tempat tidur,
3 5 15 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci
muka, menyisir rambut,
4 0 5 5
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian.
5 5 10 10
Menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 15
Jalan di permukaan datar
7 0 5 5
8 Naiki turun tangga 5 10 10
Mengenakan p akaian
9 5 10 10
Kontrol Bowel (BAB)
10 5 10 10
Kontrol Bladder
11 5 10 10
(BAK)
Olahraga atau Latihan
12 5 10 10
Rekreasi atau pemantapan
13 waktu luang 5 10 10

JUMLAH 130

Keterangan :
1. 130 : Mandiri
2. 65 – 125 : Ketergantungan Sebagian
3. 60: Ketergantungan Total
k. Pengkajian Status Mental Gerontik

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short

Portabel Mental

Status Quesioner (SPMSQ)

Instruksi :

Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar dan catat semua jawaban : Catat

jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

3.2 Tabel status mental Ny.Kd. dengan masalah keperawatan nyeri

akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang Tanjung

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ?
√ 03 Apa nama tempat ini ?
√ 04 Di mana alamat anda ?
√ 05 Berapa umur anda ?
√ 06 Kapan anda lahir ? ( minimal tahun
lahir )
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun.

JUMLAH 10
Interpretasi Hasil
1) Salah 0 -3 : Fungsi Intelektual Utuh
2) Salah 4 – 5 : Kerusakan Intelektuan Ringan
3) Salah 6 – 5 : Kerusakan Intelektual Sedang
4) Salah 9 -10 : Kerusakan Intelektual Berat

Kotabumi,12 oktober 2022

Betty Efrilyen
II. ANALISA DATA
1. Tabel Analisa Data Keperawatan Ny.Kd. dengan masalah keperawatan nyeri
akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang Tanjung
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DS : Klien mengatakan mengeluh
nyeri pada persendian, terasa nyeri
saat darAi posisi duduk ke posisi
berdiri, nyeri seperti tertusuk-tusuk,
munculnya secara tiba-tiba dengan
skala nyeri 4
Agen Nyeri Akut
DO : pencede
ra
1) Klien tampak
fisiologi
menyeringai s/Inflam
asi
2) Klien terlihat memegangi lututnya
Sendi
3) TTV :
TD : 140/100 mmHg
N : 78x/mnt RR :
19x/mnt S : 35,5 oC
DS : klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab artritis
rheumatoid, gejala,
manifestasi, komplikasi,
penatalaksanaan nya

2. DO : saat ditanya tentang pengertian


gejala, Kurang Defisiensi Pengetahuan
terpapar
komplikasi dan Informasi
penanganannya klien tampak
bingung
2. Format Skoring dan Proiritas Masalah Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut

3.3.1.1 Tabel Format Skoring dan Proiritas Masalah Diagnosa


Keperawatan: Nyeri Akut Ny.Kd. dengan masalah keperawatan nyeri
akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang Tanjung

No. Kriteria Bobot Perhitungan Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah Skor x Karena Ny. k tidak
: Bobot Angka
mengetahui
Tertinggi Skor
3 Aktual 1 1 tindakan untuk
2 Resiko 3/3 x 1 meredakan nyeri
tinggi
1 Potensial
2 Kemungkinan Skor x Masalah dapat
masalah dapat Bobot Angka
dirubah dengan
di ubah : Tertinggi Skor
memdemonstrasikan
2 Tinggi 1/2 x 2
2 1 kepada Ny. k cara
1 Sedang
0 Rendah mengurangi atau
mengalihkan rasa
nyeri
3 Potensi Skor x
masalah Bobot Angka
untuk di Tertinggi Skor
cegah : 1 0,7
3 Tinggi 2/3 x 1
2 Cukup
1 Rendah
4 Menonjolnya Skor x Ny. k menyadari
masalah : Bobot Angka masalah dan ingin
2 Masalah Tertinggi Skor segera menangani
berat, harus agar nyeri yang
segera 2/2 x 1
dirasakan tidak
1
ditangani berubah
1
1 Ada
masalah,
tetapi tidak
perlu
ditanggapi
0 Masalah tidak
dirasakan
Total nilai 3,7
3. Format Skoring dan Prioritas Masalag Diagnosa Keperawatan:
Defisiensi Pengetahun
3.3.1 Tabel Format Skoring dan Prioritas Masalah Diagnosa Keperawatan:
Defisiensi Pengetahun Ny.Kd. dengan masalah keperawatan nyeri
akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang
Tanjung

No. Kriteria Bobot Perhitungan Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : Skor x Bobot Masalah
Angka Tertinggi Skor aktual karena
3 Aktual Ny. k tidak
2 Resiko 3/3 x 1 mengetahui
tinggi tentang gejala,
1 Potensial 1 1 penyebab,
komplikasi
dan
penanganan
tentang
penyakitnya
2 Kemungkinan Skor x Bobot Adanya
masalah dapat Angka Tertinggi Skor keinginan Ny.
di ubah : k untuk
1/2 x 2
mengetahui
2 Tinggi 2 1
tentang
1 Sedang
informasi
0 Rendah
tentang
penyakitnya
3 Potensi Skor x Bobot Masalah dapat
masalah untuk Angka Tertinggi Skor dicegah
di cegah : dengan
3 Tinggi 1 2/3 x 1 0,7
memberikan
2 Cukup
pendidikan
1 Rendah
kesehatan
4 Menonjolnya Skor x Bobot Masalah
masalah : Angka Tertinggi Sk or kurang
2 Masalah 1 pengetahuan
berat, harus 2/2 x 1
harus segera
segera ditangani agar
ditangani mencegah
1 Ada komplikasi
1
masalah, lebih lanjut
tetapi tidak
perlu
ditanggapi
0 Masalah
tidak
dirasakan
Total nilai 3,7
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1) Nyeri Akut b.d agens cidera biologis/ inflamasi sendi

2) Defisiensi Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

N Dx. Luarana SLKI Intervensi (SIKI)


o Keperawata
. n
1 Nyeri akut Setelah di lakukan MANAJEMEN NYERI SIKI
. berhubungka tindakan keperawatan (1.08238)
n dengan selama 2x24 jam di Observasi :
agen harapkan tingkat nyeri 1. 1. Identifikasi lokasi
pencedera (pengalaman sensorik nyeri,karakteristik,durasi,frekue
fisiologis / atau emosional yang nsi,kualitas, intensitas nyeri
inflamasi berhubungan dengan 2. 2. Identifikasi skala nyeri
sendi kerusakan jaringan 3. Identifikasi respon nyeri non
SDKI (D actual atau fungsional verbal
0077) dengan onset mendadak 4. 3. Identifikasi factor yang
atau lambat dan memperberat dan memperingan
berintensitas ringan nyeri
hingga berat dan 5. 4. Monitor efek samping
konsisten)L. 08066, penggunaan analgetik
menurun di pertahankan Terapeutik :
dari skor 3 (sedang) ke 6. 5. Berikan teknik non
4 ( cukup menurun) farmakologis untuk mengurangi
dengan kriteria hasil nyeri misal akupresur,therapi
Keluhan nyeri pijat,kompres hangat, teknik
berkurang di imajinasi terbimbing
pertahankan dari skor 3 7. 6. Kontrol lingkungan yang
(sedang) ke 4 (cukup memperberat rasa nyeri misal :
menurun) suhu ruangan,pencahayaan
Kesulitan tidur dapat di Edukasi :
pertahankan dari skor 3 8. 7. Jelaskanpenyebab,periode
(sedang) ke 4 (cukup dan pemicu nyeri
menurun) 9. 8. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Defisit Setelah dilakukan Edukasi proses penyakit SIKI
pengetahuan tindakan keperawatan (1.12444)
b.d kurang 1x24 jam di harapakan Observasi :
terpapar tingkat pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan
informasi (kecukupan informasi kemampuan menerima informasi
SDKI kognitif yang berkaitan Terapeutik :
(D.0111) dengan topik tertentu ) 2. Sediakan materi dan media
L .12111 meningkat dan pendidikan kesehatan
dipertahankan dengan 3. Jadwalkan pendididkan
kriteria hasil: kesehatan sesuai kesepekatan
1. Kemampuan 4. Berikankesempatan untuk
menjelaskan pengetahuan bertanya
tentang suatu topik Edukasi :
meningkat di 1. Jelaskan penyebab dan faktor
pertahankan dari skor 3 resiko penyakit
(sedang)ke skor 4 (cukup2. Jelaskan patofisiologi
meningkat) munculnya penyakit
2. Perilaku sesuai dengan 3. Jelaskan tanda dan gejala yang
pengetahuan di di timbulkan oleh penyakit
pertahankan dari skor 4. Jelaskan kemungkinan
3(sedang)ke skor 4 terjadinya komplikasi
(cukup meningkat 5. Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang dirasakan
6. Ajarkan carameminimalkanm
efek samping dariintervensi atau
pengobatan
7. Informasikan kondisi pasien saat
ini
8. Anjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala yang
memperberat atau tidak biasa.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Tabel Implementasi Keperawatan Ny.Kd. dengan masalah
keperawatan nyeri akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di
desa Kembang Tanjung
Jam
No Nama/Tanda
Tanggal Implementasi
Dx tangan
1 12-10- 16.30 1. Membina hubungan saling
2022
percaya
Respon : klien mau

16.35 memperkenalkan dirinya


2. Menjelaskan penyebab pemicu
nyeri
Respon : Klien mampu
menjelaskan penyebab pemicu
nyeri yaitu karena adanya
peradangan kronis di area
persendian
16.40
3. Meganjurkan memonitoring
nyeri secara mandiri
16.50
4. Mengajarrkan klien teknik
nonfarkologi (Misalnya: teknik
relaksasi, teknik distraksi dan
kompres air hangat)
Respon : klien mampu
melakukan nafas dalam dan
mengkompres air hangat)
16.55 5.mengajarkan ROM Aktif dan
Pasif
Respon : klien mampu
melakukan Rom aktf dan pasif
17.00 6. Mengobservasi skala nyeri,
lokasi, penyebab, durasi, dan
kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan
nyeri pada persendian, terasa
nyeri nyeri terasa saatdari
posisi duduk ke posos berdiri ,
nyeri seperti tertusuk, hilang
timbul dengan skala nyeri 4
2. 12-10- 16.35 1. Jelaskan tentang penyebab
2022
Artritis Rheumatoid
Respon : klien mampu
menjelaskan penyebab Artritis
Rheumatoid
16.40
2. Jelaskan tanda dan gejala
penyakit Artritis Rheumatoid
Respon : klien mampu
menyebutkan gejala yang
muncul antara lain kekaukan
sendi,terjadi pembengkakan
pada sendi, dan nyeri pada
sendi
Jelaskan penanganan dan
pencegahan dari Artritis
Rheumatoid
Respon : klien mampu
menyebutkan penanganannya
yaitu dengan tidak menjaga
pola makan, melakukan
kompres hangat dan
mengkonsumsi obat yang di
anjurkan oleh dokter
16.40
3. Jelaskan komplikasi tentang
Artritis Rheumatoid
Respon : klien mampu
menyebutkan komplikasi bisa
terkena pembengkan di sendi,
kekakuan sendi, osteoporosis

16.30
13-10- 1. Meganjurkan memonitoring
1. 2022 nyeri secara mandiri
16.35
2. Menganjurkan klien
melakukan teknik
nonfarkologi (Misalnya: teknik
relaksasi, teknik distraksi dan
kompres air hangat)
Respon : klien mampu
melakukan nafas dalam dan
mengkompres air hangat)
16.40
3.Menganjurkan rom aktif dan
pasif

16.40 4.Mengobservasi skala nyeri,


lokasi, penyebab, durasi, dan
kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan
nyeri pada persendian sudah
berkurang , sedikit terasa nyeri
saat dari posisi duduk ke
berdiri
, nyeri seperti tertusuk,hilang
timbul dengan skala nyeri 3

16.30
1. Menganjurkan
memonitoring nyeri
14-10- 16.30 2. Menganjurkan klien
2022
melakukan teknik
nonfarkologi (Misalnya:
teknik relaksasi, teknik distraksi
dan kompres air hangat)
Respon : klien mampu
melakukan nafas dalam dan
mengkompres air hangat)
16.35
3. Menganjurkan rom aktif dan
pasif
16.40
4. Mengobservasi skala nyeri,
lokasi, penyebab, durasi, dan
kualitas nyeri
Respon : klien mengatakan
nyeri pada persendian sudah
berkurang , sedikit terasa nyeri
saat dari posisi duduk ke
berdiri
, nyeri seperti tertusuk,hilang
timbul dengan skala nyeri 3
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
1. Tabel Catatan Perkembangan Ny.Kd. dengan masalah keperawatan
nyeri akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang
Tanjung
Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf
12-10- Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri
2022
pada persendian, terasa
nyeri saat dari posisi duduk
ke berdiri nyeri seperti
tertusuk hilang timbul
dengan skala nyeri 4
9. O :-Klien dapat
menjelaskan penyebab nyeri
-Klien melaporkan nyerinya
berkurang
-Klien dapat
mendemonstrasikan cara
mengatasi nyeri
-wajah tidak tampak
menyeringai
- Skala nyeri 3
- TTV dalam batas
normal TD :
130/80mmHg
- N : 70x/mnt
- RR : 16x/mnt
- S : 36,5oC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan 2, 3,
4,5
VII. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Tabel Evaluasi Keperawatan Ny.Kd. dengan masalah keperawatan nyeri
akut pada diangnosa medis artritis rheumatoid di desa Kembang
Tanjung
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
12-10- Defisiensi pengetahuan S : Klien mengatakan sudah
2022
mengetahui tentang
penyakitnya
O : - Klien mampu
menyebutkan penyebab artritis
rheumatoid
- Klien mampu
menyebutkan tanda dan
gejala artritis
rheumatoid
- Klien mampu
menyebutkna
komplikasi dari artitis
rheumatoid
- Klien mampu
menyebutkan
penanganan artritis
rheumatoid
-Klien tidak terlihat
bingung

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

13-10- Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri


2022 pada persendian sudah
berkurang , sedikit terasa
nyeri saat di posisi duduk
ke berdiri , nyeri seperti
tertusuk, hilang timbul
dengan skala nyeri 3
10. O : Klien dapat
menjelaskan penyebab
nyeri
-Klien melaporkan nyerinya
berkurang
-Klien dapat
mendemonstrasikan cara
mengatasi nyeri
-wajah tidak tampak
menyeringai
- Skala nyeri 3
- TTV dalam batas
normal TD : 130/80-
140/90 mmHg
- N : 60-70x/mnt
- RR : 14-16x/mnt
- S : 36,4-37,5oC

You might also like