You are on page 1of 4

PERSALINAN DISTOSIA BAHU

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman : 1/4
Kadis Kesehatan TTD
Dr. Yuianus Weng,M.Kes
Manggarai Pembina utama Muda
Nip.19660705 199703 1 004

1. Pengertian Persalinan dengan Distosia Bahu adalah suatu keadaan persalinan


setelah kepala dilahirkan bahu anterior tidak dapat lewat dibawah
simpisis pubis.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melahirkan bahu


bayi dengan cara mengurangi factor resiko pada ibu dan bayi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Belu Nomor
01/X/Kesmas/SK/III/2018 Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi  Buku Acuan Pelatihan Klinik APN JNPK-KR,2008
 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar
Dan Rujukan,2013
5. Prosedur / Langkah - Persiapan Alat:
langkah 1. Partus set
2. Heacting set
3. Alat resusitasi bayi (ambu bag, pengisap lender, stetoskop)
4. Lampu sorot, meja resusitasi datar dan keras
5. Timbangan bayi, pita centimeter
6. Pengukur waktu yang ada jarum detik
7. Tensimeter
8. Doppler
Persiapan Obat Dan BHP
 Obat
1. Lidocain inj 2%
2. Oxytocin 10 UI
3. Betadin
4. Metergin 0,2 mg
5. Cairan infuse RL / D5% / NaCL 0,9 %
 BHP
1. Sarung tangan steril yang pendek dan panjang
2. Infuse set makro
3. Abocath no. 16 atau 18
4. Spuit 3 cc
5. Jelly
 Set pencegahan infeksi
1. Pelindung diri (masker, bapeng, topi, kacamata, sepatu boot).
2. Waskom berisi larutan clorin 0,5 %
3. Tempat sampah medis dan nonmedis.
Persiapan Pasien
1. Petugas memberi penjelasan kepada Ibu dan keluarga
tentang hal – hal yang akan dilakukan.
2. Petugas Memita ibu dan suami untuk menandatangani
lembar persetujuan untuk dilakukannya tindakan medic
apabila terjadi komplikasi dan butuh penanganan serius.
3. Petugas memposisikan ibu sesuai kebutuhan.
Langkah – langkah
1. Petugas memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital
ibu.
2. Petugas memantau DJJ janin.
3. Petugas memantau his.
4. Petugas melakukan persalinan 3 manuver:
MANUVER MC ROBERTS
1. Petugas membuat episiotomy yang cukup luas untuk
mengurangi obstruksi jaringan lunak dan member ruangan
yang cukup untuk tindakan.
2. Petugas meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan
mendekatkan lututnya sejauh mungkin kea rah dadanya
dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta bantuan 2
asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
3. Petugas memekai sarung tangan yang telah didesinfeksi
tingkat tinggi, melakukan tarikan yang kuat dan terus
menerus kea rah bawah pada kepala janin untuk
menggerakkan bahu depan di bawah simfisis pubis.
Catatan: hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang
dapat mengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis. Jika
gagal, lakukan:
MANUVER MASANTI
1. Petugas meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan
secara simultan kea rah bawah pada daerah suprapubis untuk
membantu persalinan bahu.
Catatan: jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi
bahu lebih lanjut dan dapat mengakibatkan rupture uteri.
MANUVER RUBIN
1. Petugas memakai sarung tangan yang telah didesinfeksi
tingkat tinggi,
2. Petugas memasukkan tangan ke dalam vagina.
3. Petugas melakukan penekanan pada bahu yang terletak di
depan dengan arah sternum bayi untuk memutar bahu dan
mengecilkan diameter bahu. Jika diperlukan, lakukan
penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.
4. Petugas memasukkan tangan ke dalam vagina. Raih humerus
dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksi
pada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan
memberikan ruangan untuk bahu depan agar dapat bergerak
dibawah simfisis pubis. Jika semua tindakan di atas tetap
tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain, lakukan:
MANUVER UNTUK MELAHIRKAN BAHU BELAKANG
1. Petugas memasukkan tangan mengikuti lengkung sacrum
sampai jari penolong mencapai fosa antecubiti.
2. Petugas menekan jari tengah, lipat lengan bawah ke arah
dada.

3. Petugas mengeluarkan tangan drai vagina (menggunakan jari


telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti
mengusap muka bayi), kemudian tarik hingga bahu belakang
dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan.
4. Petugas melahirkan bahu depan setelah bahu dan lengan
belakang dilahirkan. Apabila bahu depan sulit dilahirkan
putar bahu belakang ke depan (jangan menarik lengan bayi
tetapi dorong bahu posterior). Dan putar bahu depan
belakang (mendorong anterior bahu depan dengan jari
telunjuk dan jari tengah operator). Mengikuti arah punggung
bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan.
5. Petugas segera merujuk ke Rumah Sakit apabila tidak
berhasil
6. Petugas saat merujuk memperhatikan BAKSOKUDAPAN.

6. Unit Terkait Ruang bersalin, Lab, Poli Umum

You might also like