Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Abstrak
Berkembanganya teknologi dan era globalisasi membawa pengaruh dalam proses
perencanaan pembangunan di setiap wilayah negara. Perkembangan teknologi ini
menuntut setiap aspek di suatu wilayah negara untuk mampu beradaptasi dalam
kehidupan, seperti pemerintah dan masyarakat harus mampu menjadikan
kemajuan teknologi sebagai pendorong kemajuan wilayahnya. Perkembangan
teknologi ini memunculkan sebuah konsep dalam perencanaan pembangunan
dalam wilayah yang berbasis pada penerapan dan pengimplemtasian teknologi
itu sendiri dimana konsep tersebut disebut smart City. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi dan tantangan dalam
pembangunan daerah dengan penerapan smart city di salah satu kota di Indonesia
yaitu Kota Madiun, dimana Kota Madiun merupakan kota yang tengah berupaya
mewujudkan smart city di daerahnya. Penulisan makalah ini ditulis menggunakan
metode kualitatif dan jenis deskriptif melalui studi literatur yang berupaya
menjelaskan strategi dan tantangan suatu daerah untuk mewujudkan smart city.
PENDAHULUAN
Kehidupan masyarakat bernegara di dunia saat ini dihadapkan pada
kemajuan teknologi yang sangat pesat sehingga kini masyarakat tengah berada
dalam suatu perubahan tatanan masyarakat yaitu globalisasi. Globalisasi membawa
pengaruh yang signifikan pada masyarakat dan bahkan negara itu sendiri.
Globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi saat ini tengah hadir di berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Segala aktivitas masyarakat sekarang selalu
bersinggungan dan tidak terlepas dari teknologi, seperti pada penggunaan internet
dan media sosial. Kemajuan teknologi dan peningkatan penggunaan internet di
masyarakat tidak hanya memberikan dampak negatif dalam kehidupan masyarakat
namun juga memberikan peluang untuk membawa perubahan lebih baik dalam
tatanan kehidupan suatu negara jika dapat dimanfaatkan dengan mekanisme yang
baik. Kemajuan teknologi juga memberikan peluang bagi pemerintah untuk
menyusun strategi dalam upaya mewujudkan peningkatan pembangunan di suatu
negara dalam berbagai bidang.
Adanya kemajuan teknologi ini memungkinkan semua orang dapat
terhubungan dengan mudah dan dapat melakukan berbagai kegiatan dengan cepat
dan akurat. Kemajuan teknologi mengharuskan sebuah negara untuk beradaptasi
dalam membangun kemajuan negaranya. Thomas L Friedman sebagaimana dikutip
1
oleh (Sucitawati & Joniarta, 2018) menyatakan bahwa negara yang dapat maju
merupakan negara yang mampu beradaptasi seperti dalam bentuk mampu
memanfaatkan teknologi informasi seperti ketersediaan internet untuk
meningkatkan keuntunngan bagi bangsan dan warga negara. Indonesia merupakan
salah satu negara yang masih dikatakan berkembang, dan untuk terus
meningkatkan kemajuan negaranya Indonesia sudah sepatutnya memanfaatkan
perkembangan teknologi ini dalam pembangunan negara dan proses pelaksanaan
pemerintahan, seperti dilakukan dalam tahap perencanaan pembangunan di negara
maupun di daerah-daerahnya.
Perencanaan pembangunan merupakan sebuah upaya pemerintah untuk
menyusun rencana dan strategi dalam pembangunan kehidupan negara dalam
jangka waktu tertentu baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Kemajuan teknologi saat ini dapat menjadikan peluang bagi dalam meningkatkan
segala bidang dirancang untuk terintegrasi pada internet tersebut mulai dari bidang
pendidikan, ekonomi, perdagangan, politik hingga pada sistem pelayanan dalam
pemerintahan. Kini di Indonesia pemerintah telah memulai memasukan konsep dari
kemajuan teknologi itu sendiri di berbagai bidang seperti adanya konsep e-learning
pada pendidikan, e-commerce pada bidang ekonomi dan perdagangan, e-government
pada bidang sistem pelayanan pemerintahan hingga memunculkan konsep smart
city pada proses pembangunan daerah.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan berkembangnya
teknologi saat ini membawa pengaruh besar dalam perencanaan pembangunan di
daerah terutama dikota dimana di Indonesia sendiri telah mencanangkan gerakan
yang mengarah pada konsep Kota Cerdas atau Smart City. Smart city menurut Yunita
A dan Haryo Winarso (2019) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembangunan dalam sebuah kota sehingga kota dapat
dikatakan smart melalui pembangunan dalam infrastruktur teknologi, pada
khususnya adalah ICT (Information Communication and Technology) di wilayahnya,
seperti dalam penerapan dan pengembangan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.
Namun tidak hanya berpusat pada pengembangan teknologi saja smart city juga
diwujudkan di beberapa bidang seperti ekonomi, sosial, pemerintahan dan lainnya.
Contoh penerapan smart city di Indonesia, diantaranya yaitu aplikasi pemerintahan
e-government, e-budgeting e-wadul di Surabaya, Jakarta smart city website, command
center di Bandung, e-village di Banyuwangi, portal pengadaan nasional oleh
INAPROC, dan layanan paspor online oleh Dirjen Imigrasi RI (Utomo & Hariadi,
2016). Selain penerapan smart city di Kota yang disebutkan tersebut terdapat salah
satu Kota di Indonesia yang juga mengikuti gerakan 100 Smart City di Indonesia
adalah Kota Madiun, Kota Madiun kini telah mencanangkan strategi smart city yang
dituangkan dalam Master Plan Smart City Kota Madiun Tahun 2019-2024.
2
KAJIAN PUSTAKA
A. Perencanaan Pembangunan
3
c. perubahan sikap pada masyarakat yang penting dicapai pada tahap awal
sebuah perencanaan;
d. pembangunan masyarakat menginginkan sebuah peningkatan partisipasi
masyarakat yang lebih baik, proses revitalisasi pemerintah lokal dan transisi
menuju administrasi lokal yang efektif;
e. pelatihan pemimpin lokas untuk menjadi salah satu tujuan program;
f. mendorong sikap partisipasi wanita dan pemuda;
g. sebagai upaya efektif dalam memberikan bantuan pemerintah secara intensif
dan extensive pada program yang diinisiasi oleh masyarakat.” (Muhammad
Mukmin, 2019)
4
manusia yang memiliki kreativitas dalam pekerjaan, jejaring pengetahuan, serta
lingkungan yang bebas dari kriminal, kedua faktor teknologi yaitu berkaitan dengan
adanya teknologi komunikasi dan informasi sebagai basis dalam penyelenggaraan
kota, ketiga yaitu faktor kelembagaan masyarakat kota seperti pemerintah, pihak
swasta atau bisnis dan penduduk yang mampu memahami teknologi dan informasi
dan mampu membuat keputusan berdasar pada perkembangan teknologi.
Adanya smart city memiliki karakteristik pada penggunaan teknologi, dimana
penggunaannya sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi pada penerapan di bidang infrastruktur seperti jalan, dan
aspek fisik lainnya melalui integrasi sebuah data bantuan analisis dengan tujuan
untuk mendukung, mengembangkan budaya, ekonomi dan sosial yang kuat dan
sehat.
2. Adanya keterlibatan efektif pada masyarakat lokal dalam pemerintahan daerah
atau lokal serta dalam keputusan penggunaan inovasi dengan terbuka melalui e-
partisipasi, peningkatan kecerdasan kolektif yang berasal dari sebuah lembaga
dari kota itu sendiri melalui e-governance, serta menekankan pada partisipasi
codesain dan warga
3. Upaya untuk beradaptasi, belajar dan berinovasi melalui adanya responsivitas
yang efektif serta agar segera dapat membuat perubahan keadaan kota dan
peningkatan kecerdasan kota. (Utomo & Hariadi, 2016)
Konsep kota pintar atau smart city pada roadmap pelaksanaannya menurut (Utomo &
Hariadi, 2016) memiliki empat komponen utama yaitu:
1. Menjelaskan kebutuhan masyarakat dengan tepat
Maksudnya disini adalah adanya smart city dapat menjelaskan terkait kondisi
langkah-langkah dalam mencapai perkembangan dan kebutuhan masyarakat,
seperti berkaitan dengan geografi, menghubungkan kota dengan pedesaan,
dimana saat ini masih ada definisi mengenai kota yang tidak efektif dan tidak
sesuai dengan kehidupan yang sebenarnya.
2. Mempelajari Masyarakat
Konsep smart city dalam proses pembangunannya sebaiknya mengetahui apa
hal-hal yang menjadi alasan mengapa perlu dibangun smart city. Langkah ini
perlu dilakukan karena untuk mengetahui manfaat yang tepat pada masyarakat
itu sendiri, seperti mengetahui kondisi warga, mengetahui kebutuhan bisnis
warga dan segala hal yang berkaitan dengan warga itu sendiri seperti usia,
pendidikan, hobi, pekerjaan dan atraksi kota.
3. Mengembangkan Kebijakan Smart City
Proses pembangunan kota cerdas atau smart city perlu mengembangkan
kebijakan terkait pembangunan tersebut hal ini dapat meningkatkan inisiatif
sehingga dapat mendefinisikan peran, tanggung jawab, obyektivitas, dan tujuan
yang ada, Mengembangkan konsep smart city perlu membuat rencana strategi
terkait apa yang ingin dicapai dan bagaimana proses dalam mencapai hal
tersebut.
5
4. Keterlibatan Warga
Pengembangan smart city sangat diperlukan keterlibatan dan inisiatif warga
dalam beberapa sistem mendukung di Kota yang menggunakan konsep smart
city seperti keterbukaan data dan informasi ,adanya e-government dan lain-lain.
Smart city diketahui pada dasarnya merupakan konsep pembangunan daerah
yang lebih menekankan pada aplikasi informasi dan teknologi diberbagai bidang.
Namun, penerapan dan aplikasi dari perkembangan teknologi tidak hanya menjadi
dasar dari proses pembangunan kota menjadi smart city, juga didukung dimensi-
dimensi lain seperti sumber daya manusia dan pemerintah sebagai pelaksana
pembangunan dengan didukung dimensi institusional. Menurut (Hasibuan &
Sulaiman, 2019) menjelaskan bahwa konsep pembangunan menuju smart city
ditunjang oleh tiga dimensi diantaranya yaitu:
1. Dimensi Teknologi
Dimensi teknologi pada dasarnya dalam pembangunan smart city sangat
diperlukan karena teknologi menjadi komponen dasar dan sebagai media untuk
membangun tatanan kota yang digital serta terintegrasi dengan didukung
berupa adanya infrastruktur fisik, perangkat jaringan komputer, perangkat
mobilitas serta teknologi pintar.
2. Dimensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Pada pembangunan kota pintar atau smart city tidak hanya mampu
mengandalkan adanya teknologi. Teknologi tidak akan berkembang tanpa
adanya manusia yang menjalankannya dan tentunya membutuhkan manusia
yang berkompeten, kreatif, memiliki pengetahuan yang tinggi, tingkat
pendidikan yang memadai serta sistem pembelajaran yang menunjang
pembangunan kota cerdas. Pembangunan kota menjadi smart tentunya
memerlukan media dan konsistensi dalam pelaksanaan dan pembelajaran,
karena hal ini menjadi suatu permasalahan krusial dimana smart city
membutuhkan transformasi pengetahuan ke dalam model digital teknologi
melalui kreativitas manusia yang ada.
3. Dimensi Institusional,
Dimensi institusional pada dasarnya berbicara mengenai bagaimana peran
pemerintah dan lembaga-lembaga penunjang dalam pemerintahan kota dan
proses implementasi kebijakan dari pemerintah itu sendiri. Kebijakan dari
pemerintah adalah dasar dalam upaya pembangunan kota menjadi smart city.
Pemerintah harus memberikan dukungan kepada seluruh pihak dan mengajak
kerjasama berbagai pihak untuk mendukung dan berperan dalam
pengembangan kota pintar, kebijakan tidak hanya sebagai subjek pendukung
saja tetapi juga berperan dalam membentuk hubungan dan kerjasama tersebut
antara lembaga pemerintah dengan lembaga-lembaga lainnya sehingga
pembangunan dapat terlaksana secara terintegrasi.
Smart city dalam pengembangannya selain didukung dimensi yang dijelaskan
diatas, juga harus memperhatikan landasan-landasan dalam proses pelaksanaannya
6
dimana landasan tersebut sebagai syarat pembangunan smart city itu sendiri. Seperti
dimana dalam perencanaan pembangunan pada biasanya harus memiliki landasan
sebagai arah dan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
dalam daerahnya. Menurut (Hasibuan & Sulaiman, 2019) terdapat beberapa
landasan dimana dapat menjadi syarat pembangunan smart city, diantara:
a. Peran Pemerintah,
Pemerintah adalah salah satu aktor penting dalam mewujudkan pembangunan
kota cerdas atau smart city, karena pada dasarnya pemerintah adalah pusat
pelaksanaan segala pemerintahan termasuk dalam pembangunan wilayahnya.
Pemerintah berperan dalam penetapan perencanaan, penetapan regulasi atau
kebijakan, pembangunan infrastruktur yang berbasis teknologi, perencanaan
pembiayaan yang didasarkan pada APBD, serta sebagai pengelola segala bentuk
kegiatan dan bentuk program smart city. Pemerintah pada dasarnya ditekankan
untuk memiliki sebuah tujuan dan impian dan semangat untuk berkeinginan
mewujudkan sebuah kota yang dapat dikatakan smart atau kota cerdas sebagai
upaya untuk memberikan sebuah kehidupan yang berkualitas pada warganya
serta meningkatkan pelayanan yang efektif serta efisien sesuai dengan
perkembangan teknologi di daerahnya.
b. Dukungan Masyarakat
Masyarakat sangat memiliki peran penting dalam mewujudkan smart city
melalui dukungan dan partisipasi masyarakat dalam berbagai program-program,
peraturan dan regulasi, serta mendukung komitmen pemerintah itu sendiri.
Dukungan masyarakat dapat diwujudkan dengan ikut partisipasi dari hal-hal
kecil misalnya menjaga sarana dan prasarana yang telah dibangun, memberikan
ide yang inovatif kepada pemerintah terkait program-program yang menunjang
smart city, peduli terhadap lingkungan dan sosial di lingkungan masyarakat
sendiri seperti menciptakan kenyamanan dan hidup dengan menjunjung tinggi
sikap yang baik dalam masyarakat.
c. Pembiayaan
Pembangunan kota menjadi smart city tidak terlepas dari teknologi yang
memudahkan segala prose kehidupan masyarakat namun dalam penerapannya
tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah dalam hal ini harus
mampu memikirkan dan merencanakan secara spesifik dan detail terkait
penggambaran keperluan biaya yang dibutuhkan. Pembiayaan dapat dilakukan
dengan penganggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan kerjasama pihak pihak terkait misalnya kepada investor, pihak
swasta dan lain-lain untuk menunjang pembiayaan pembangunan dan
infrastruktur yang diinginkan.
d. Teknologi
Pembangunan smart city atau kota cerdas tentu menjadikan perkembangan
teknologi adalah hal yang utama. Kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat harus disertai dengan peningkatan pelayanan pada pemerintah
7
seperti dalam pelayanan yang cepat, murah dan mudah. Dengan adanya
teknologi dapat memberikan arahan kepada pemerintah dan lembaga terkait
untuk mengembangkan sebuah sistem yang cepat, tepat berkualitas efektif dan
efisien serta mampu bersaing dengan perkembangan zaman.
8
maupun di tempat umum dan lalu lintas untuk menekan jumlah kriminalitas,
penyediaan sarana informasi dan prasarana untuk menunjang potensi pariwisata
daerah serta membangun infrastruktur teknologi informasi yang memadai di
berbagai layanan publik.
METODE PENULISAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2018)
merupakan sebuah metode penelitian yang berbasis pada filsafat dimana digunakan
untuk meneliti kondisi ilmiah dan lebih menekan pada makna. Metodologi
penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk mendeskripsikan atau menganalisis
fenomena atau objek penelitian yang berasal dari aktivitas sosial. Analisis deskriptif
dalam penulisan ini digunakan dengan tujuan untuk menggambarkan, dan
mendeskripsikan permasalahan dan topik penulisan yang dikaji. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan atau pengumpulan
bahan bahan pustaka melalui literatur-literatur yang ada dan penelitian terhadulu.
9
serta optimalisasi ide-ide, kreativitas dan inovasi. Penyelenggaraan dan proses
pembangunan smart city di Kota Madiun diusung dengan mengangkat sebuah ciri
khas di Kota Madiun yaitu Kota Pecel dan Kota Pendekar sehingga memunculkan
sebuah konsep Peceland dan aplikasi pendekar yang menyediakan berbagai
informasi dan pelayanan pemerintahan di Kota Madiun sebagai upaya membangun
smart city ini. Perencanaan pembangunan mewujudkan smart city ini Pemerintah
Kota Madiun menerapkan beberapa langkah pertama yaitu analisis strategis wilayah
dan kondisi masyarakat kota madiun seperti demografi, kondisi masyarakat dan
lainnya meliputi analisis masa depan, analisis kesiapan daerah, analisis gap di
berbagai aspek, serta analisis visi pembangunan dan sasaran. Setelah melakukan
analisis pemerintah Kota Madiun menyusun perencanaan yang dituangkan dalam
buku Masterplan Smart City Kota Madiun Tahun 2019-2024. Pembangunan dan
pengembangan wilayah kota Madiun menjadi smart city memiliki tujuan khusus
diantaranya yaitu pertama yaitu menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
antara perencanaan dan pengembangan Smart City Kota Madiun, kedua yaitu
menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan
daerah berdasarkan konsep Smart City, ketiga yaitu menjamin terakomodasinya
sasaran pembangunan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dengan dokumen masterplan Smart City Kota Madiun dan yang keempat
yaitu mendorong proses pengembangan Smart City yang efektif, efisien, inklusif,
dan partisipatif. Tujuan-tujuan dari smart city ini kemudian di kembangkan menjadi
visi yang selanjutnya disusun strategi dimana strategi tersebut didasarkan pada
analisis di berbagai aspek smart city tersebut. Setelah adanya strategi yang jelas
selanjutnya disusun menjadi rencana aksi pada setiap aspek smart city. Analisis
hambatan dan tantangan serta strategi smart city di Kota Madiun dijelaskan pada
setiap aspek sebagai berikut:
10
transparansi pelayanan ada yang masih kurang jelas, masih ada layanan yang
berbayar dan belum sesuai dengan standar dan yang lainnya. Berdasarkan kekuatan
dan tantangan tersebut pemerintah Kota Madiun menyusun strategi khusus dalam
mewujudkan smart governance seperti menciptakan layanan publik yang efektif dan
efisien, penyediaan aksesibilitas layanan publik,dan peningkatan ketersediaan
informasi dan penyediaan kebutuhan jasa bahan pokok. Strategi tersebut kemudian
dituangkan melalui berbagai program yaitu pengembangan sistem pelayanan pajak,
sistem informasi kependudukan dan pencatatan sipil berbasis teknologi aplikasi,
pengembangan aplikasi perizinan dan lain sebagainya. (BPS Kota Madiun,
11
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan financial literasi
masyarakat. Pengembangan smart economy di kota madiun memiliki beberapa
tantangan diantaranya seperti kemampuan pelaku industri sekunder terbatas,
ketersediaan lahan industri primer terbatas, area pemasaran industri terbatas, belum
optimalnya tingkat daya saing produk atau belum terstandarisasi, belum adanya
sentralisasi pelaku industri informal misalnya untuk pusat PKL, pola pikir bersaing
pelaku usaha kurang yang termasuk kesadaran pajak, legalitas, varian produk,
kualitas/standarisasi, packaging, dan belum siapnya daerah untuk menyediakan
sistem yang mempermudah pembayaran pajak seperti belum tersedia kode bayar
untuk pembayaran pajak. Smart economy di Kota Madiun didukung dengan upaya
smart branding yang dapat menunjang ekonomi masyarakat di sektor pariwisata dan
budaya. Selain itu strategi yang dilakukan pemerintah diantaranya dengan
mengelompokkan sektor ekonomi di Kota Madiun menjadi beberapa sektor untuk
membandingkan dan mencari sektor unggulan seperti sektor jasa, perdagangan dan
lain-lain. Kedua yaitu berkaitan dengan aspek kesejahteraan yaitu dengan
meningkatkan partisipasi tenaga kerja khususnya perempuan di Kota Madiun
dengan didukung program pelatihan oleh Dinas Sosial, dan meningkatkan sektor
industri terutama dalam bidang pertanian dan pengolahan hasil pangan.
12
pengamanan lingkungan, peningkatan kualitas permukiman, mewujudkan
masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, mewujudkan sistem
keamanan lingkungan yang terpadu dan lainnya. Strategi ini diwujudkan
pemerintah Kota Madiun melalui beberapa program diantaranya pengembangan
sistem informasi peta terpadu perumahan dan permukiman berbasis GIS, sistem
pelayanan kesehatan e-health, pengembangan sistem pengaduan kekerasan dan
KDRT dan lain sebagainya.
e. Smart Society/People
Smart society merupakan salah satu fokus perencanaan pembangunan kota
menuju smart city yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah ekosistem masyarakat
yang dinamis serta humanis baik dari segi fisik maupun virtual untuk menciptakan
masyarakat yang produktif, komunikatif dan interaktif dimana didasari dengan
digital literasi yang tinggi. Berdasarkan data analisi Kota Madiun memiliki beberapa
tantangan dalam mengembangkan smart society seperti usia produktif masyarakat
yang berpartisipasi sedikit, kualitas pendidikan dan lembaga pendidikan seperti
perguruan tinggi di kota Madiun masih kurang stabil dan masih ada yang belum
bertaraf nasional, lembaga belajar masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan
sumber belajar yang maksimal, pelayanan pendidikan kurang maksimal,
keberadaan perpustakaan belum maksimal dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan lain-lain. Namun selain hambatan yang ada di Kota Madiun,
terdapat kekuatan yang mendukung proses pembangunan smart society ini
diantaranya banyaknya perguruan tinggi, dukungan pemerintah daerah untuk
pendidikan sangat besar, banyaknya dunia usaha dan industri, terdapat penyediaan
layanan akses internet di hampir semua titik kota, sistem keamanan memadai serta
adanya peraturan terkait pendidikan oleh pemerintah Kota. Berdasar pada
tantangan dan kekuatan yang ada, pemerintah Kota Madiun menyusun rancangan
strategi untuk mewujudkan smart society yaitu meningkatkan kualitas pendidikan
formal dan informal, peningkatan kualitas dan fasilitas pendidikan serta belajar
yang unggul serta membangun platform edukasi bagi masyarakat. Strategi yang
dicanangkan pemerintah kemudian direalisasikan dengan penerapan beberapa
program seperti program bantuan pendidikan atau beasiswa, bantuan teknologi
pendidikan seperti bantuan peminjaman laptop pada siswa, dan pengembangan
platform penunjang pendidikan.
PENUTUP
13
Kota Madiun dalam menerapkan smart city dilakukan dengan bertahap dan dengan
langkah strategis mulai dari analisis demografi wilayah, gap setiap aspek, analisis
tantangan dan kekuatan setiap aspek, perumusan strategi hingga realisasi program
melalui perumusan rencana aksi sehingga mampu mengetahui apa yang seharusnya
diterapkan dan apa yang dibutuhkan masyarakatnya. Langkah dari pemerintah
Kota Madiun ini cukup baik dan dapat menjadi acuan pada pemerintah daerah lain
dalam mewujudkan smart city.
REFERENSI
Arafah, Y., & Winarso, H. (2020). Peningkatan dan Penguatan Partisipasi Masyarakat
dalam Konteks Smart City. Tataloka, 22(1), 27–40.
https://doi.org/10.14710/tataloka.22.1.27-40
Caragliu, A., Del Bo, C., & Nijkamp, P. (2011). Smart Cities in Europe. Journal of
Urban Technology, 18(2), 65– 82.
Hadi Purnomo, Slamet. 11 September 2019. Wujudkan Panca Karya Madiun Kota Pintar,
Pemkot Lakukan Pengadaan Laptop Siswa. Jatim.antarnews.com (online).
(https://jatim.antaranews.com/berita/317500/wujudkan-panca-karya-madiun-kota-pintar-
pemkot-lakukan-pengadaan-laptop-siswa, diakses pada 8 Oktober 2020)
Hasby Ash Shiddiqy, Kaled. 4 Maret 2020. Pemkot Madiun Punya 1.500 Spot Wi-fi Gratis.
Solopos.com (online). https://www.solopos.com/pemkot-madiun-punya-1-500-spot-wifi-
gratis-loh-1050073, diakses pada 8 Oktober 2020)
Hasibuan, A., & Sulaiman, oris krianto. (2019). Smart City , Konsep Kota Cerdas
Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten / Kota ,.
Buletinutama Teknik, 14(2), 127–135.
Jalil, Abdul. 6 Februari 2020. Calon Ikon Baru Wisata Kota Madiun, Ini Dia PeceLand.
Solopos.com (online). https://www.solopos.com/calon-ikon-baru-wisata-kota-madiun-
ini-dia-peceland-1045309, diakses pada 8 Oktober 2020)
Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019. Buku 1 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-2024.
(online)(https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-1-Masterplan-
Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-ver.5_26112019.pdf, diakses pada 8 Oktober
2020)
Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019 Buku 2 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-2024.
(online) (https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-2-Masterplan-
Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-versi4_26112019.pdf, diakses pada 8 Oktober
2020)
14
Madiunkota.go.id. 26 Oktober 2019. Buku 3 Masterplan Smart City Kota Madiun 2019-2024.
(online) (https://madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2020/02/Buku-3-Masterplan-
Smart-City-Kota-Madiun-2019-2024-versi4_26112019.pdf, diakses pada 8 Oktober
2020)
Madiuntoday. 27 Juli 2020. Tak Hanya Ganti Nama, Aplikasi Pendekar Madiun Punya Fitur
Lebih Lengkap Kini. Madiuntoday.id (online). (http://madiuntoday.id/2020/07/27/tak-
hanya-ganti-nama-aplikasi-pendekar-madiun-punya-fitur-lebih-lengkap-kini/, diakses
pada 9 Oktober 2020)
Oberti, I., & Pavesi, A. S. (2013). The triumph of the smart city. TECHNE - Journal of
Technology for Architecture and Environment, 0(5), 117–122.
Rasi, Fathor. 3 Januari 2019. Pemkot Madiun Sebar Wifi Gratis hingga Poskampling dan RT.
Jatimpos.id (online). (https://www.jatimpos.id/kabar/pemkot-madiun-sebar-wifi-gratis-
hingga-poskamling-rt-b1WZs95B, diakses pada 8 Oktober 2020)
Rauf, Abdul (2016) SISTEM PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION
(RFID) DENGAN PENDEKATAN SMART CITY (Studi Kasus: Perpustakaan Wilayah Soeman HS Provinsi
Riau). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Sucilawati, I. G. A. A. G. D., & Joniarta, W. (2018). Konsep “ Smart City ” Dan Tata
Kelola Pemerintahan Di Kota Denpasar. Administrasi Publik, 3(1), 9–15.
Sugiyono, (2018), Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, CV. Alfabeta,
Bandung
Utomo, C. E. W., & Hariadi, M. (2016). Strategi Pembangunan Smart City dan
Tantangannya bagi Masyarakat Kota. Jurnal Strategi Dan Bisnis Vol.4, 4(2), 159–
176.
15