You are on page 1of 144

PENDIDIKA

N ANAK
SOSIALISASI
USIA
KURIKULUM DINI
MERDEKA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
JL Perintis Kemerdekaan No. 3
KABUPATEN CIANJUR
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami pentingnya penyesuaian kurikulum dan adaptasi
kurikulum oleh satuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
2. Memahami Kerangka Dasar dan struktur kurikulum merdeka
3. Memahami prinsip-prinsip pembelajaran dan prinsip-prinsip
assesmen
4. Dapat menyusun Rencana Tindak Lanjut implementasi sosialisasi
pembelajaran paradigma baru
Materi 1: Kebijakan
LP

Kurikulum
Untuk Membantu Pemulihan
Pembelajaran
Standar Nasional
Pasal 5
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAB III
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pasal 4

Aspek perkembangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dirumuskan secara terpadu dalam bentuk
deskripsi capaian perkembangan yang terdiri atas:
a. mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan menunjukkan
sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa melalui
partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya;
b. mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, sekolah, dan masyarakat, mengetahui dirinya
merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di dunia;
c. mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan orang lain,
dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya;
d. mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang terhadap
belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk berusaha
kembali ketika belum berhasil
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAB III
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pasal 4

e. memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau perasaannya
dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan melalui kemampuan kognitif,
afektif, rasa seni serta keterampilan motorik halus dan kasarnya;
f. mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah sederhana, serta
mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum alam;
g. mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik, memiliki kemampuan dasar
yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan dan
gagasannya serta mampu menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama; dan
h. memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku, menyadari
adanya persamaan dan perbedaan karakteristik antarobjek, serta memiliki kesadaran ruang dan waktu.
STANDAR ISI
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

Ruang Lingkup Materi PAUD Ruang lingkup


materi diturunkan dari bentuk deskripsi
capaian perkembangan anak dalam STPPA.
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

1. Mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan
menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya, yang mencakup
materi:
a. ajaran pokok agama sebagai bentuk pengenalan dan penanaman kepercayaan anak pada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai agamanya masing-masing;
b. menjaga kebugaran, merawat kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan diri sebagai
bentuk rasa sayang anak terhadap dirinya dan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. saling menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya sebagai bentuk toleransi
dan kasih sayang terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; dan
d. merawat alam melalui kegiatan sehari-hari sebagai bentuk rasa sayang terhadap binatang,
tanaman, dan alam yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

2. Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, sekolah, dan masyarakat, mengetahui dirinya
merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di dunia, yang mencakup
materi:
a. identitas dirinya terbentuk dari berbagai karakteristik, termasuk gender, minat, agama, sosial, dan
budaya;
b. kesadaran diri bahwa setiap orang memiliki karakteristik dan kebiasaan yang berbeda;
c. menyesuaikan diri dengan lingkungan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan pemahaman di setiap
lingkungan memiliki kebiasaan, aturan yang berbeda, yang perlu diketahui dan dihargai agar dirinya
lebih terampil dalam melakukan kegiatan sehari-hari; d. peran sebagai diri, anggota keluarga, warga
sekolah, warga masyarakat, dan warga negara sebagai fondasi dalam pengenalan hak, tanggung jawab,
dan peduli pada sesama, lingkungan, seni, budaya, dan menjaga kelestariannya; dan
e. identitas kenegaraan melalui pengenalan simbol, antara lain: bahasa, bendera, lambang negara, lagu
kebangsaan, dan informasi lainnya tentang Indonesia dan negara lain
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

3. Mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan


orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya, yang mencakup materi:
a. ragam emosi yang secara wajar dirasakan oleh manusia sebagai reaksi terhadap suatu kondisi;
b. ragam emosi dan keinginan orang lain yang berbeda dengan dirinya (perspective taking) dan
dirinya perlu menghargai keinginan orang lain agar dapat berteman dengan sebaya;
c. pengendalian emosi secara bertahap agar anak dapat mengekspresikannya secara sehat dan
positif, baik terhadap diri, orang lain, maupun lingkungan;
d. interaksi dan kolaborasi sebagai fondasi membangun kemampuan prososial; dan
e. aturan dan disiplin diperkenalkan melalui kesepahaman, teladan, pembiasaan, dan dukungan
lingkungan yang sesua
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

4. Mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang
terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan
untuk berusaha kembali ketika belum berhasil, yang mencakup materi:
A. kebiasaan dan aturan yang berlaku sehingga perlu mengendalikan dirinya;
B. melihat dan merasakan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan;
C. proses belajar dapat terjadi di mana saja dan memaknainya sebagai media untuk dapat menjadi
lebih baik;
D. usaha dan hasil sama pentingnya serta keberhasilan dapat dicapai melalui berbagai cara ketika
belum berhasil; dan
E. pentingnya kepercayaan diri dan kemandirian dalam berpikir dan bertindak melalui
berbagai aktivitas sehari-hari sebagai fondasi pembentukan pribadi yang berdikari dan
tangguh
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

5. Memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan melalui
kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik halus dan kasarnya, yang mencakup
materi:
a. ragam cara penyelesaian suatu tugas atau kegiatan dan cara dalam mengekspresikan pikiran dan
perasaannya
b. pengembangan kreativitas melalui imajinasi, ide, perasaan, dan karya ditumbuhkan secara
bertahap melalui kegiatan seharisehari yang menyenangkan;
c. penghargaan keunggulan diri dan orang lain dalam rangka menumbuhkan sikap positif
terhadap kemampuan, karya, prestasi, motivasi, dan produktivitas dalam aktualisasi diri; dan
d. kegiatan motorik kasar, motorik halus, dan taktil dilakukan melalui berbagai kegiatan sehari-
hari sebagai bentuk pengembangan diri.
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

6. Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah sederhana,
serta mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum
alam, yang mencakup materi:
a. pengalaman observasi, eksplorasi, dan eksperimen yang menarik, menantang, dan bermakna bagi
kehidupan anak;
b. hubungan sebab akibat terkait pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
c. pengenalan dasar pengetahuan ilmiah untuk memahami situasi dunia nyata dilakukan melalui
informasi dari media digital dan/atau nondigital secara bertahap; dan
d. penggunaan dan perekayasaan teknologi diperkenalkan secara bertahap dan menyenangkan mulai
dari teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

7. Mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik, memiliki kemampuan
dasar yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan
pertanyaan dan gagasannya serta mampu menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama,
yang mencakup materi:
a. mendapatkan informasi dilakukan melalui antara lain: percakapan, interaksi, kolaborasi, beragam
media, serta eksplorasi fakta dan objek secara langsung di bawah bimbingan orang dewasa;
b. cara berkomunikasi yang mempengaruhi keterampilan untuk menghasilkan karya bersama orang
lain dan menyampaikan ide/informasi/maksud yang diinginkan
c. hubungan antara pesan visual yang tertuang dalam berbagai media dengan simbol alfabetis, suara,
rangkaian kata, dan makna dari suatu kata;
d. penggunaan ragam cara dan alat tulis sebagai media untuk mengekspresikan pikiran; dan e. minat,
kegemaran, dan gairah pada bacaan yang ditumbuhkan melalui dukungan lingkungan yang kaya
literasi, positif, dan bermakna
STANDAR ISI
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH

8. Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku, menyadari adanya
persamaan dan perbedaan karakteristik antarobjek, serta memiliki kesadaran ruang dan waktu, yang mencakup
materi:
a. keterhubungan antara konsep bilangan dengan kehidupan sehari-hari;
b. ragam objek dan karakteristiknya yang berbeda, dan dapat dibandingkan antara lain: berdasarkan
jumlah, besaran, bentuk, posisi, dan/atau tekstur;
c. konsep dan makna waktu, antara lain: masa kini, masa lampau, dan masa mendatang, serta hari, minggu, bulan,
dan tahun;
d. perbedaan antara elemen air, benda padat, dan udara, serta konversi yang dapat terjadi sebagai reaksi dari ada
atau tidaknya hawa panas;
e. pengambilan keputusan merupakan suatu proses menimbang antara keinginan dan/atau suatu alasan;
f. sebab akibat fenomena alam dan fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari; dan
g. konsep dan kaidah pramatematika ditumbuhkan dalam situasi sehari-hari, antara lain: angka, berhitung,
hubungan satu kesatu, klasifikasi dan sortir, pengenalan ruang dan bentuk, pengukuran, pola, dan pengolahan data
STANDAR PROSES
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN
2022 TENTANG STANDAR PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH
STANDAR PROSES
Pasal 2
(1) Standar Proses digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa,
kemampuan, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal.
(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran; dan
c. penilaian proses pembelajaran.
(3) Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Peserta Didik
pada: a. pendidikan anak usia dini;kesetaraan
STANDAR PROSES
BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN Bagian Kesatu
Umum Pasal 3
(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a merupakan
aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran; b.
cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
(2) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pendidik.
(3) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pembelajaran yang:
a. fleksibel;
b. jelas; dan
c. sederhana.
STANDAR PROSES
BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN Bagian Kesatu
Umum Pasal 3
(4) Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu dan
dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran.

(5) Dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) huruf b merupakan dokumen yang mudah dipahami. Dokumen
perencanaan pembelajaran yang sederhana sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf c merupakan dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran.
STANDAR PROSES
BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN Bagian Kesatu Umum

Pasal 4 Dokumen perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3 ayat (3) paling sedikit memuat:
a. tujuan pembelajaran;
b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan c.
penilaian atau asesmen pembelajaran.
STANDAR PROSES
Bagian Kedua
Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari Suatu Unit Pembelajaran
Pasal 5
(1) Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a merupakan sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Satuan
Pendidikan.

(2) Kurikulum Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
berdasarkan:
a. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan secara nasional; dan b.
visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan.
STANDAR PROSES
Bagian Kedua
Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari Suatu Unit Pembelajaran
Pasal 5

(3) Kurikulum Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan
melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali Peserta Didik.

(4) Selain melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali Peserta Didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), penyusunan kurikulum Satuan Pendidikan pada: a. pendidikan
menengah kejuruan, juga melibatkan dunia kerja; dan dan b. pendidikan khusus, juga
melibatkan ahli yang relevan
STANDAR PROSES
Pasal 6
(1) Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, dirumuskan dengan
mempertimbangkan karakteristik Peserta Didik dan sumber daya Satuan
Pendidikan.

(2) Selain mempertimbangkan karakteristik Peserta Didik dan sumber daya Satuan
Pendidikan, perumusan capaian pembelajaran pada pendidikan menengah kejuruan
juga mempertimbangkan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
STANDAR PROSES Pasal 6

(3) Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar pada pendidikan
menengah kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam
bentuk kompetensi yang mengacu pada jenjang kualifikasi keahlian tertentu atau
sesuai kebutuhan hidup mandiri.

(4) Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) pada pendidikan khusus ditujukan untuk: a. optimalisasi
potensi, bakat, minat, dan kesiapan kerja; b. pembentukan kemandirian; dan/atau
c. penguasaan keterampilan hidup, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta
Didik.
STANDAR PROSES
Bagian Ketiga
Cara untuk Mencapai Tujuan
Belajar Pasal 7
(1) Cara untuk mencapai tujuan belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf b dilakukan melalui strategi pembelajaran yang dirancang untuk
memberi pengalaman belajar yang berkualitas.
(2) Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar
yang berkualitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan:
a. memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada problem atau konteks nyata;
b. mendorong interaksi dan partisipasi aktif Peserta Didik;
c. mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia di lingkungan Satuan
Pendidikan dan/atau di lingkungan masyarakat; dan/atau
d. menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
STANDAR PROSES
Bagian Ketiga
Cara untuk Mencapai Tujuan
Belajar Pasal 7
(3) Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik Peserta
Didik, yang mencakup:
a. usia dan tingkat perkembangan;
b. tingkat kemampuan sebelumnya;
c. kondisi fisik dan psikologis; dan
d. latar belakang keluarga Peserta Didik.

(4) Pelaksanaan strategi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat bersifat lintas
mata pelajaran dan/atau lintas tingkatan kelas.
STANDAR PROSES
Bagian Keempat
Cara Menilai Ketercapaian Tujuan Belajar
Pasal 8

(1) Cara menilai ketercapaian tujuan belajar sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (1) huruf c dilakukan oleh Pendidik dengan menggunakan
beragam teknik dan/atau instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan
belajar.

(2) Cara menilai ketercapaian tujuan belajar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mengacu pada standar penilaian pendidikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
STANDAR PENILAIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2022
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG
PENDIDIKAN MENENGAH
STANDAR PENILAIAN
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal
mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian
perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
STANDAR PENILAIAN
Pasal 3

(1) Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:


a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian; c.
pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian.
STANDAR PENILAIAN
Pasal 9
(1) Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan
prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
sampai dengan Pasal 8 berbentuk:
a. Penilaian formatif; dan
b. Penilaian sumatif.
STANDAR PENILAIAN
Pasal 9

(2) Penilaian formatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan
menengah.

(3) Penilaian sumatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah.
STANDAR PENILAIAN
(4)Penilaian formatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bertujuan untuk
memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran. (5) Penilaian formatif sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai: a. Peserta Didik yang
mengalami hambatan atau kesulitan belajar; dan b. perkembangan belajar Peserta
Didik. (6) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) digunakan sebagai umpan
balik bagi: a. Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor
proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar sepanjang
hayat; dan b. Pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
STANDAR NILAI
Pasal 12

Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian


hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit
utama yang membidangi kurikulum dan asesmen
Materi 2 : Pentingnya
Penyesuaian
Kurikulum
Materi 3 : Alasan
Perubahan/
Penyesuaian Kurikulum
Alasan perubahan/penyesuaian kurikulum
1. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”.
2. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks
dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini
dan di masa depan.
3. Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus
pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi
kompetensi murid.
4. Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid
merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun
kompetensi transformatif murid menuju pembelajar sepanjang hayat.
PERAN DAN FUNGSI
KURIKULUM

Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan dalam pembelajaran.


Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai:
1.Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa
kini
2.Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3.Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial
Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam
proses belajar murid.
Ketika kurikulum berubah, ada
implikasi yang mengikutinya:
● Arah perubahan struktur kurikulum beserta komponennya
● Apa yang menjadi tujuan pembelajarannya
● kompetensi dan value apa yang akan dikembangkan sebagai tujuan dari
pembelajaran
● Bagaimana cara/prinsip pembelajaran yang perlu dilakukan
● Bagaimana cara/prinsip asesmen yang perlu dilakukan
● Bagaimana cara melakukan adaptasi kurikulum untuk satuan pendidikan
masing-masing yang kontekstual dengan satuan pendidikan dan kebutuhan
muridnya
(Kepmen No 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran)
OUR SECOND GOAL
Add audio or record yourself talking over
a presentation, then share your video
with everyone.

OUR THIRD GOAL


It's excellent for capturing audiences
beyond a one-time event.
Pembelajaran berbasis projek untuk
pengembangan soft skills dan karakter (iman,
taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan
Karakteristik global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).

kurikulum
Fokus pada materi esensial sehingga ada
merdeka waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam
bagi kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.

Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan


pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
murid (teach at the right level) dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
i 4:
Mater
Mengapa perlu di
adaptasi
Materi 5 :
Peran dan fungsi kurikulum
serta implikasi yang
mengikutinya
Materi 6 : Kerangka
Dasar Dan
Struktur Kurikulum
Merdeka
Kutipan pernyataan Ki
Hajar Dewantara

“Memberi ilmu demi kecakapan


hidup anak dalam usaha
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun
mempersiapkannya untuk segala
kepentingan hidup manusia, segala kekuatan kodrat yang ada pada

baik dalam hidup anak-anak, agar mereka dapat mencapai


bermasyarakat maupun hidup keselamatan dan kebahagiaan yang
berbudaya dalam setinggi-tingginya baik sebagai
arti seluas-luasnya.” manusia, maupun anggota masyarakat.”
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat:
Program intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. Program Intrakurikuler pada PAUD: ▪ Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat
▪ Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat didukung
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian dengan teknologi dan buku bacaan anak.
pembelajaran.
▪ Ada 3 elemen capaian pembelajaran untuk jenjang PAUD yaitu,
Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, serta Literasi,
Matematika, Sains,Teknologi, Rekayasa, dan Seni
▪ Kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna
sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.
Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan bermakna bagi anak.
▪ Kegiatan pembelajaran perlu didukung dengan penggunaan
sumber-sumber belajar kontekstual di lingkungan sekitar anak.
1. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila :
▪ Bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
Pancasila yang dilakukan melalui pembelajaran berbasis projek ▪
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan
berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid.
▪ Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada
jenjang PAUD dilakukan secara terintegrasi dengan
intrakurikuler.
▪ Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam
konteks perayaan, tradisi lokal, hari besar nasional, dan
internasional.
▪ Asesmen yang dilakukan berfokus pada ke 6 dimensi Profil
Pelajar Pancasila.
Struktur Kurikulum
Merdeka Tema yang digunakan
untuk
implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
ditetapkan pemerintah pusat, yaitu:

khusus untuk jenjang PAUD, berikut Tema Projek yang ditetapkan:


1. Aku Sayang Bumi
2. Aku Cinta Indonesia
3. Kita semua Bersaudara
4. Imajinasi dan Kreativitasku
Struktur Kurikulum
Merdeka Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan dalam pengaturan alokasi waktu pembelajaran.

Untuk jenjang PAUD Alokasi waktu untuk Pembelajaran


di PAUD 4-6 tahun minimal 900 menit per minggu,
dan untuk usia 3-4 tahun minimal 360 menit per minggu
Materi 7: Capaian
Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
▪ Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai
dari Fase Fondasi pada PAUD.

Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi
kurikulum.

CP untuk PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Ada 7 fase yang ditetapkan yaitu:

Jenjang PAUD: Fase Fondasi (TK Jenjang SMP : Fase D (Kelas 7-9 SMP)
B) Jenjang SMA/SMK
Jenjang SD
• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase B (Kelas 3-4
SD) • Fase C (Kelas 5-6 SD)

Fase
E
(Kel
as 10
SM
A) •
Fase
F
(Kel
as
11-
12
SM
A)
CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD

satu
KURIKULUM OPERASIONAL
PAUD
YANG BERCIRI KHAS CIANJUR

Hj Lilis Karmila S.Pd AUD


Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data
administratif yang kurang bermanfaat untuk
peningkatan kualitas pembelajaran dan
asesmen.

Hasil asesmen peserta didik pada periode


waktu tertentu dapat dijadikan sebagai umpan
balik bagi pendidik untuk melakukan refleksi
dan evaluasi.
Asesmen terhadap perencanaan pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara (Permendikbud Nomor 16
Tahun 2022):

1. Refleksi diri terhadap perencanaan dan proses


pembelajaran

2. Refleksi diri terhadap hasil asesmen yang


dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala Satuan
Pendidikan, dan/atau Peserta Didik
Refleksi Diri Pendidik perlu melakukan refleksi diri terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan. Pendidik yang
bersangkutan perlu melakukan refleksi paling sedikit satu kali dalam satu semester.
Dalam melakukan refleksi diri terhadap proses perencanaan dan proses pembelajaran,
pendidik dapat menggunakan pertanyaanpertanyaan berikut untuk membantu
melakukan proses refleksi:
1. Apa tujuan saya mengajar semester/tahun ini?
2. Apa yang saya sukai dari proses belajar mengajar semester/tahun ini?
3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil?
4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan?
5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun depan?
6. Apa saja tantangan terbesar yang saya hadapi dalam semester/tahun ini?
7. Bagaimana cara saya mengatasi tantangantantangan tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditambah dan dikembangkan sendiri sesuai dengan
kebutuhan. Selain untuk refleksi diri, pertanyaan ini juga dapat digunakan oleh sesama
pendidik dan kepala sekolah
Refleksi Sesama Pendidik Penilaian oleh sesama
pendidik merupakan asesmen oleh sesama pendidik atas
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik yang bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk membangun
budaya saling belajar, kerjasama dan saling mendukung.
Sebagaimana refleksi diri, refleksi sesama pendidik dilakukan
paling sedikit satu kali dalam satu semester. Berikut adalah tiga
hal yang dapat dilakukan : 1. berdiskusi mengenai proses
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (dapat menggunakan/
menyesuaikan pertanyaan
untuk refleksi diri)
2. mengamati proses pelaksanaan pembelajaran
3. melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran.
Refleksi oleh Kepala Sekolah Penilaian oleh kepala sekolah
bertujuan untuk:
1. membangun budaya reflektif merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendorong terjadinya refleksi atas proses
pembelajaran secara terus menerus dan menjadi bagian yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran itu sendiri.
2. memberi umpan balik yang konstruktif. merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan untuk
memberi masukan, saran, dan keteladanan kepada pendidik
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Untuk Kepala Sekolah:
1. Kepala sekolah dapat memfasilitasi Pendidik dalam proses refleksi.
Dengan mengadakan diskusi tentang apa yang perlu dilakukan sekolah
untuk membantu proses Pembelajaran.
2. Kepala Sekolah dapat pula memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan asesmen.
3. Kepala sekolah dapat juga secara acak masuk untuk observasi untuk
melihat langsung proses pembelajaran di dalam kelas.

Untuk Pengawas: Pada saat Pengawas melakukan kunjungan, diharapkan


dapat mendampingi Pendidik dalam melakukan refleksi. Refleksi ini bisa
dalam bentuk refleksi dialogis, bukan administrative, melihat performance
Refleksi oleh Peserta Didik Penilaian oleh peserta didik
bertujuan untuk:
1. membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam
proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari
2. membangun budaya transparansi, objektivitas, saling
menghargai, dan mengapresiasi keragaman pendapat
dalam menilai proses pembelajaran
3. membangun suasana pembelajaran yang partisipatif
dan untuk memberi umpan balik kepada pendidik dan
peserta didik; dan
4. melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis
Dalam pelaksanaannya pendidik dapat membuat questioner yang dapat
memberikan informasi tentang evaluasi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran.

Kegiatan refleksi ini paling sedikit dilakukan satu kali dalam satu semester.

Setelah Pendidik melakukan refleksi dan mendapatkan masukan dari


sesama pendidik, kepala sekolah, pengawas/penilik, dan peserta didik;
pendidik kemudian menyusun rencana perbaikan-perbaikan kualitas
pembelajaran.

Dengan demikian Pendidik akan terus meningkatkan kualitas pengajaran


yang bermuara pada kualitas/mutu peserta didik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan-tahapan
implementasi :
q Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan
tahapan-tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan
kekhasan masing-masing.

q Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan


pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai alat/
instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan
yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan mereka.
Implementasi sesuai tahapan yang disepakati bersama tidak seharusnya
memberikan dampak apapun terhadap penilaian kinerja pendidik atau
satuan pendidikan.
■ Tahapan-tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar
pendidik dalam satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di
mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-
hal teknis apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-masing.

■ Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu


mendukung pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan
dukungan agar berangsur-angsur pendidik meningkatkan tahap
implementasinya.
Upaya mendukung satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka; 1.
sesuai dengan kesiapan mereka.
2. Melihat ketercapaian target dan rencana implementasi yang akan dilakukan pada semester atau Tahun
Ajaran tersebut.
3. Implementasi setiap pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat beragam, sesuai dengan kesiapan dan
rasa percaya diri pendidik/satuan pendidikan.
4. Apabila implementasi aspek-aspek Kurikulum Merdeka masih pada tahap awal, tidak apa-apa karena
seiring waktu akan semakin mahir dan bergerak ke tahap berikutnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik diskusi bersama kepala satuan pendidikan
dan/atau pendidik, antara lain:
§ Apa yang menjadi pertimbangan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk
mengimplementasikan aspek-aspek Kurikulum Merdeka pada tahap yang dipilihnya?
§ Strategi apa yang disepakati oleh pendidik dalam satuan pendidikan tersebut untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
§ Strategi apa yang akan digunakan satuan pendidikan untuk meningkatkan tahap implementasi di masa
yang akan datang?
§ Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
§ Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk dapat
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap berikutnya atau yang lebih mahir?
REFLEKSI
1. Mengenalkan Ciptaan Tuhan : 18. Bermain dengan tiga jenis main
2. Akhlak mulia 19. Bermain kerja sama
3. Ibadah sehari-hari 20. Penataan Lingkungan main
4. Motorik kasar 21. Kesepakatan main
5. Motorik halus 22 Pendekatan Saintifik
6. Kesehatan dan Keamanan 23 Mengunakan potensi local
7. Belajar dan pemecahan masalah 24. Parenting
8. Berpikir kritis 25. In House Training /diskusi Internal
9. Berpikir simbolis 26. Peningkatan kompetensi mandiri/
10. Menyimak cerita guru/video, bertanya SIMPKB
11. Menceritakan kembali cerita/karya 27. PHBS
12. Keaksaraan awal 28 Tanggap bencana
13. Prososial 29 Keamanan di sekolah, jalan dan rumah
14. Tanggung jawab 30. Inovasi guru dalam buku cerita,
15. DisIplin penataan , gerak dan
lagu, APE 16. Mengekspresikan ide dan gagasan dalam coretan atau tulisan
17. Mengekspresikan imajinasi dalam karya berdasarkan ide dan gagasan
KURIKULUM KURIKULUM
2013 1. KI/KD MERDEKA 1. Caoaian
Pembelajaran
2. STPPA
2. STPPA dalam 8 Deskripsi Capaian
3. Tema/Sub tema Perkembangan
4. Penilaian Cecklist, Catatan 3. Topik/sub topik
Anekdot, Hasil karya, porto 4. Penilaian Cecklist, Catatan Anekdot,
polio Hasil karya, Foto berseri
5. KTSP 5. KOSP
6. Landasan hukum : 6. Landasan Hukum :Keputusan Kepala
BSKAPN No 008 dan 009 Tahun
Permendikbud 137 tahun 2014 2022
7. Pembagian Kelompok Usia 7. Fase Pondasi
8. Penguatan Proyek Profil Pelajat
Pancasila
Apa itu Kurikulum Operasional
Sekolah?
● Seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan.

● Pedoman seluruh penyelenggaraan


pembelajaran.
Komponen KOS
Karakteristik Satuan Pengorganisasian Pendampingan,
Pembelajaran Evaluasi dan
Pengembangan
Profesional.
1 3 5

2 4 6

Visi, Misi dan Tujuan Rencana Lampiran


Satuan Pendidikan
Pembelajaran
Karakteristik
Satuan
Pendidikan
Komponen 1
PENDAHULUAN
Karakteristik Satuan Pendidikan

● Menunjukkan kekhasan lembaga

● Menjadi dasar dalam pengembangan komponen


kurikulum lainnya (visi, misi, tujuan, program
pembelajaran, dll).
APA ISI DARI Karakteristik Lingkungan?
Sumber Daya Alam, Sosial, dan Budaya
● Sistem, sumber daya dan fasilitas, serta mitra yang ada.
● Sumber daya dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan dalam proses belajar.
Sumber Pendanaan
● Proses pendanaan satuan pendidikan
● Penggunaan dana
Sistem dan Kebijakan Daerah
● Visi, misi, dan tujuan daerah terkait pendidikan
● Kebijakan satuan pendidikan terkait kebijakan daerah
Kemitraan
● Pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program satuan
pendidikan (organisasi, komunitas, tokoh, dll.)
CONTOH
KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN
PAUD X terletak di desa OOO, berbatasan dengan dewsa PPP dan QQQ. Posisi
yang strategis dengan kondisi lingkungan geografis dataran tinggi/rendah, tidak
jauh dari lingkungan lam …………., …………., dst. Dengan kergaman flora dan
faunanya adalah ………………….

PAUD OOO berada di Kampung RRR Kecamatan SSS dengan penduduk


mayoritas asli Sunda ditambah pendatang dari berbagai daerah yang pada
umumnya beraktivitas di bidang pertanian. Karalteristik ingkungan sosial di
sekeliling PAUD OOO adalah

PAUD OOO terletak di kampung yang banyak juga dijadikan villa dengan
mayoritas wisatwan dari ……………
Yuk kita latihan menuliskan karakteristik
lingkungan lembaga masing-masing,
Komponen ke 2
Visi Misi dan Tujuan

● Sebagai acuan dalam merancang pembelajaran


yang sesuai dengan kekhasan lembaga

● Harus berpusat pada anak


Apa itu Visi?

Cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga Satuan yang

dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan

pendidikan
Re
alis
tis
VISI
Gambaran
Masa Depan

Me
Pa mbe
nd
ua rikan
Mo m se
tiva rta
si
CARA
MEMBUAT
VISI
BERDASARK
A
N MASUKAN
DARI
WARGA
SATUAN
PENDIDIKA
N
CONTOH PENULISAN VISI
Menjadikan pribadi Muslim Sejati yang
Rahmatan
Lil Alamin , Tangguh dan Cinta Budaya

Menjadikan peserta didik yang Islami, gemar


belajar dan berkarya, tangkas serta cinta bangga
dengan pertanian

Menjadikan anak-anak didik yang


Nyantri, Nyantika, Nyunda, Nyakola, dan
Nyatria
Yuk kita latihan menuliskan visi lembaga
masing-masing.
Apa itu Misi?
Pernyataan bagaimana lembaga mencapai visi

Apa Yang hend Menunjukkan Harus ada


keterkaitan Menggambarkan
upaya bersama
Capai ak di
Vestibulum congue
tindakan
Vestibulum congue
dengan
Vestibulum
berorientasi pad
Vestibulum congue
a
congue peserta didik

indikator visi
CONTOH PENULISAN MISI
Visi: Menjadikan pribadi Muslim Sejati yang Rahmatan
Lil Alamin dan Tangguh
Misi: Untuk mewujudkan Visi PAUD OOO, maka disusun
misi sebagai arah pelaksanaan berbagai kegiatan, sebagai
berikut:
a. Menguatkan aqidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak
yang kokoh, kekuatan jasmani, intelek dalam berpikir,
berjuang melawan hawa nafsu, pandai menjaga waktu,
teratur dalam urusan, mandiri, dan bermanfaat bagi orang
lain .
b. Memperluas wawasan pengetahuan MELESAT .
c. Menanamkan perilaku hidup bersih sehat dan aman.
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
CONTOH PENULISAN
Visi: Menjadikan
MISI peserta didik yang Islami, gemar
belajar dan berkarya, tangkas serta peduli
Misi: Untuk mewujudkan Visi PAUD Pelangi Jimbaran, maka
disusun misi sebagai arah pelaksanaan berbagai kegiatan, sebagai
berikut:
a. Menanamkan nilai-nilai Iman dan Islam dalam kehidupan
sehari-harinya.
b. Menanamkan perasaan nyaman dan bahagia belajar
mengekspresikan kepahamannya dalam karya dimanapun dan
kapanpun dalam pola pikir MELESAT.
c. Menguatkan jasmani dan rohani siap hadapai tantangan di
jamannya
d. Menguatkan fasilitas pembelajaran cinta dan bangga terhadap
pertanian
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
CONTOH PENULISAN MISI
Visi: Menjadikan anak-anak didik yang Nyantri, Nyantika,
Nyunda, Nyakola, dan Nyatria
Misi: Untuk mewujudkan Visi PAUD Pelangi Jimbaran,
maka disusun misi sebagai arah pelaksanaan berbagai
kegiatan, sebagai berikut:
a. Menanamkan nilai nilai agama sebagai pedoman hidupnya
b. Menguatkan adab sopan santun dalam bersosialisasi
c. Menguatkan pemahaman nilai-nilai kearifan budaya
lokal. d. Menanamkan pola pikir MELESAT bahwa belajar
itu
menyenangkan.
e. Menanamkan jiwa kepemimpinan terdepan dalam
kebajikan.
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
Apa itu Tujuan?

Gambaran hasil yang akan dicapai dalam


kurun waktu tertentu dengan mengacu pada
karakteristik, visi dan misi lembaga.
CONTOH PENULISAN TUJUAN
a. Terkuatkannya aqidah yang bersih, ibadah yang benar,
akhlak yang kokoh, kekuatan jasmani, intelek dalam
berpikir, berjuang melawan hawa nafsu, pandai menjaga
waktu, teratur dalam urusan, mandiri, dan bermanfaat bagi
orang lain .
b. Luasnya wawasan pengetahuan MELESAT .
c. Tertanamnya perilaku hidup bersih sehat dan aman.
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
CONTOH PENULISAN TUJUAN
a. Tertanamnya nilai-nilai Iman dan Islam dalam kehidupan
sehari-harinya.
b. Tertanamnya perasaan nyaman dan bahagia belajar mengkspresikan
kepahamannya dalam karya dimanapun dan kapanpun dalam pola
pikir MELESAT.
c. Kuatnya jasmani dan rohani siap hadapai tantangan di
jamannya d. Tertanamnya kepedulian terhadap keberbedaan secara
inklusif.
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
CONTOH PENULISAN TUJUAN
a. Menanamkan nilai nilai agama sebagai pedoman
hidupnya
b. Menguatkan adab sopan santun dalam bersosialisasi
c. Menguatkan pemahaman nilai-nilai kearifan budaya
lokal.
d. Menanamkan pola pikir MELESAT bahwa belajar
itu menyenangkan.
e. Menanamkan jiwa kepemimpinan terdepan dalam
kebajikan.
Yuk kita latihan menuliskan Misi lembaga masing-masing.
YUK MEREVIEW KEMBALI APA YANG SUDAH KITA TULISKAN
UNTUK VISI, MISI DAN TUJUAN LEMBAGA MASING-MASING.

Review Visi:
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin diwujudkan oleh satuan
pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan dapat mencapai gambaran ideal tersebut?
Review Misi
● Bagian mana yang perlu dipertajam dalam visi yang harus dituliskan pada misi?
● Apakah semua unsur pada visi telah tertulis semua?
Review Tujuan
● Apakah setiap unsur pada Misi dapat dijadikan tujuan secara logis dan dapat dilaksanakan?
● Apakah tujuan tersebut dapat dijadikan dalam pelaksanaan kegiatan lembaga? ●
Manakah yang menjadi tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang?
Pengorganisasian
Pembelajaran
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Intrakurikuler Berisi muatan pembelajaran yang mengacu pada Capaian


Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila

Kokurikuler Kegiatan Penguatan kompetensi dan karakter melalui tema dan


pengelolaan projek berdasarkan dimensi profil pelajar pancasila

Ekstrakurikuler Kegiatan pengembangan bakat dan minat yang


dilakukan diluar jam belajar
INTRAKURIKULER

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang untuk mencapai


01 Tujuan
kemampuan yang tertuang dalam capaian pembelajaran Profil Pelajar
Pancasila.

● Pendekatan Bermain Proyek


● Dapat menggunakan metode sentra, kelompok, area, sudut, dll.
02 Metode ● Setiap lembaga bebas mengembangkan tema dari 4 tema yang
telah ditentukan, secara kontekstual dengan karakteristiknya
menjadi topik-topik yang menarik.

03 Hasil Kumpulan dokumentasi yang menunjukkan proses pembelajaran


peserta didik dari berbagai instrumen penilaian
● Dilaporkan melalui laporan perkembangan belajar
KOKURIKULER
● Dirancang terpisah dari Intrakurikuler yang
bertujuan menguatkan kompetensi dan
01 Tujuan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila

● Dilaksanakan minimal 2x setahun

02 Metode
● Dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal,
hari besar nasional, dan internasional
● Menggunakan 4 pilihan tema yang sudah ditetapkan

● Hasil produk/projek
Hasil ● Ada waktu khusus untuk menunjukkan projek
03 berupa pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
EKSTRAKURIKULER
● Kegiatan diluar jam belajar yang
bertujuan untuk pengembangan
01 Tujuan potensi, bakat dan minat anak
didik

Dilaksanakan sesuai kondisi


02

Metode masing-masing lembaga

● Cerita dari peserta didik


03 Hasil ● Dilaporkan melalui laporan kemajuan
dan terpisah dari intrakurikuler
TAHAPAN
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
v Penjabaran muatan belajar (pertahun, per semester dan
perminggu)
v Pengelompokan Tema/Topik
v Pemetaan muatan pembelajaran per tahun
v Susun program tahunan dan kalender sekolah
v Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per minggu
v Penyusunan jadwal pembelajaran
TAHAPAN PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
v Berdasarkan karakteristik Lembaga maka tentukan Tema apa yang
akan memayungi sikap, pengetahuan , dan keterampilan anak
v Buat pengelompokan rencana Tema/Topik tiap Semester yang
didalamnya akan mengintegrasikan tema lama dan HBN dan HBA
dengan mengusung potensi lokal.
v Buatkan pemetaan muatan pembelajaran per tahun
v Susun program tahunan dan kalender sekolah
v Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per minggu
v Penyusunan jadwal pembelajaran
PETA KONSEP
agama TEMA WAKTU
Anak Rahmatan Lil Alamin Di Cianjur sugih 7 mg
Pemerintah sejarah mukti Amanah jujur
Lebih baik di Tahun Baru Hijriah 1 mg
Untukmu Indonesiaku 1 mg
Teknologi Lingkungan Mensyukuri Cianjur Sugih Mukti Amanah jujur 7 mg
dan Infra Cianju alam dan
struktur
r ripah
sosial Indonesiaku jaya di darat, laut dan udara 1 mg
gemah
sugih mukti Satu nusa satu bangasa Satu Bahasa 1 mg
Ibuku Pertiwi Indonesia 1 mg
Ku tahu WaisaK, Galungan,Natal ,Tahun Baru . , 1 mg
cuaca Paskah, dan Imlek bukan bagiku
profesi
Mensejahterakan masyarakat di Tatar Cianjur 6 mg
Gemah Ripah Sugih Mukti Amanah Jujur
Industri Nabi Muhammad Teladanku 1 mg
/umkm budaya
Cianjur Berbasis IT 2 mg
Cianjur Kabupaten Mandiri 7 mg
Bangkitnya Pendidikan Cianjur 1 mg
TEMA : CIANJUR GEMAH RIPAH LOH WAKTU MUATAN MATERI
JINAWI / DENGAN TOPIK BAHASAN
Anak Rahmatan Lil Alamin Di Cianjur Gemah 1 mg Anak Rahmatan Lil Alamin
Ripah loh Jinawi
Lebih baik di Tahun Baru Hijriah 1 mg Lebih baik di Tahun Baru Hijriah
Di Cianjur Gemah Ripah loh Jinawi 1 mg Kekayaan hutan nan beragam
1 mg Kekayaan Sungai nan beragam
1 mg Kekayaan Laut nan beragam
Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa 1 mg Kerjasama membangun Desa
1 mg Kekayaan Budaya nan beragam
1 mg Kekayaan Kuliner/UMKM nan beragam
Mensyukuri Cianjur Gemah Ripah Sugih 6 mg Bijak memaksimalkan kekayaan hutan
Mukti Amanah Jujur Bijak memaksimalkan kekayaan perkebunan
Bijak memaksimalkan Kekayaan Sungai
Bijak memaksimalkan Kekayaan Laut
Bijak memaksimalkan Kekayaan Budaya
Bijak memaksimalkan Kekayaan Kuliner/ umkm
Ibuku Pertiwi Indonesia 1 MG Jasa dan beragam peran ibu
TEMA : CIANJUR GEMAH RIPAH LOH WAK MUATAN
JINAWI / DENGAN TOPIK BAHASAN MATERI TU
Mensejahterakan masyarakat di Tatar Cianjur Gemah 7 mg Kekayaan Sumber Daya Manusia Maksimlkan
Ripah Sugih Mukti Kesejahteraan
Nabi Muhammad Teladanku 2 mg Sifat Nabi
Kekayaan hutan
Kekayaan Sungai
Kekayaan Laut
Kekayaan Budaya
Kekayaan Kuliner/ UMKM
Kartini pendekar Bangsa
Membaca Jendela Ilmu
Cianjur Berbasis IT 2 mg IT sumber informasi
IT Perangkat kerja
Bangkit Pendidikan Cianjur Bangkit Negeri
Cianjur Kabupaten Mandiri 2 mg Cianjur mandiri sandang
1 mg Cianjur mandiri pangan
1 mg Cianjur mandiri papan
Pancasila Landasan Negaraku 1 mg Cianjur berlandaskan Pancasila
PETA KONSEP
agama

lingkungan
struktur
Cianjur kota
Infr santri
a

umkm budayaTEMAWAKTUAnak Islami yang Rahmatan Lil alamin6 mgLebih baik di Tahun
Baru Hijriah1 mgUntukmu Indonesiaku1 mgIbadahku sempurnakan jiwa ragaku6 mgIndonesiaku jaya di darat, laut dan udara1 mgSatu
nusa satu bangasa Satu Bahasa1 mgIbuku Pertiwi Indonesia1 mgKu tahu WaisaK, Galungan,Natal ,Tahun Baru . , Paskah, dan Imlek bukan
bagiku1 mgCianjur kota Santri yang Manjur1 mgMuhammad Teladanku1 mgCianjur kota Santri terdepan di Nusantara7
mgCianjur Kota Santri terdepan di Dunia7 mgBangkitlah Pendidikan Berbasis Agama Cianjur1 mg
agama

Infra struktur lingkungan

PesisirTEMAWAKTUpantai
Cianjur
Sejarah budaya

cuaca

UMKM/profesi
Infra struktur

utama
agama

Pemerintahan

lingkunganTE
MAWAK
TUPertan
ian
Cianjur

Sejarah budaya
Infra struktur
Teknologi dan

Profesi/UMKM
agama

struktur
Infr
a lingkung
anTEM
AWAKT
UCianj
ur kota
Industri

umkm budaya
TEMA WAKTU

agama

Infra lingkungan
struktur Cianjur
kota
Wisata

umkm budaya
PROGRAM TAHUNAN
BULA
DESEMBER
PR
N JULI
O

AGUSTUS

SEPTEMB
ER
OKTOBER
NOVEMB
ER
P WAKTU

ROG KETERANGAN
Masa Perkenalan
RAM Idul Adha
Gugus/PKG/IGTK/HIMPAU
G DI Parenting:

R Diskusi Intern
Tahun baru Hijriyah
A Merdeka bertanggungjawab

M Gugus/PKG/IGTK/HIMPAU
DI Parenting:
Diskusi Intern
KALENDER PENDIDIKAN
PENDAMPINGAN, EVALUASI dan
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

01

Pe
enr
i
as

ca
a lu

na
Ev

an
03 02

Pelaksanaan
PROGRAM PENDAMPINGAN

1. Peta Konsep
2. Buku cerita
3. Tantangan main
4. Invitasi
5. Pembuatan Modul ajar/ RPP
6. Asesmen
PENDAMPINGA
N

Supervisi Pembelajaran Mentoring


EVALUASI SECARA KONSISTEN

1. Peta Konsep
2. Buku cerita
3. Tantangan main
4. Invitasi
5. Pembuatan Modul ajar/ RPP
6. Asesmen
● Catatan Anekdot
● Ceklist
● Hasil Karya
● Foto Berseri
Evaluasi Capaian Anak

aluasi
● Bulanan ● Semester
Evaluasi Hasil Belajar

Eva

Evaluasi Program ● Kegiatan

Pembelajaran ● Metode
● Alat dan bahan
● Dilakukan setiap
minggu
PENGEMBANGAN BERTAHAP

1. Peta Konsep
2. Buku cerita
3. Tantangan main
4. Invitasi
5. Pembuatan Modul ajar/ RPP
6. Asesmen
1
In
H
P
ou
ya eng se
ng em
di ba Tr
la n
ku ga ai
ka n ni
n Ko
se m ng
ta pe
hu te
n ns
se i
k a gu
li ru
2

Pe
la
D tih
m ilak
in u an
im ka /W
al n
2 se
ka su or
li ai
da k ks
la eb
m ut ho
sa uh p
tu a n
ta g u
hu r
n u
3

St
ud
K
d eg
iB
al ia
am ta
n
an
ra be
ng rk
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

di
ka un
m jun
ng
el g
ih k
at e
pe se
m ko
be la
la h la
ja in
ra
n
LAMPIRAN
1. Program Tahunan Per Semester selama tahun
ajaran berjalan.
2. Kalender Pendidikan
3. Jadwal aktivitas pembelajaran harian
4. Peta Konsep
5. Contoh Modul Ajar
6. Contoh Penilaian Foto Berseri
7. Standar Operasional Prosedur

You might also like