Dokumen

You might also like

You are on page 1of 8

DAFTAR ISI

PROLOG
“Kalau suka itu bilang” kalimat yang seminggu lalu aku
utarakan ke Raini, sahabatku. Harusnya aku lebih dulu
utarakan itu ke diri sendiri, supaya aku belajar, supaya
aku paham kalau ternyata dengan memendam perasaan
lalu melihat kamu mencintai orang lain itu menimbulkan
luka.

Mencintai kamu memang masih menjadi hal yang sangat


menyenangkan dalam hidupku. Entah kenapa semakin
aku mencoba untuk melupakan, rasa itu semakin kuat,
kenangan yang udah kita buat terus memutar
dipikiranku.

Maaf Dev....

Kamu benar, aku jahat karena gamau mengutarakan


persaanku dan nerima kamu, Itu karna aku belum siap
untuk memulai, kehilangan kamu di ending cerita kita
nanti.

Kalau nanti masa kita memang harus berakhir disini,


kamu harus temui kebahagian diluar sana, karena
kebahagianmu kebahagianku juga, maka dari itu bahagia
terus ya.
Masa Kecil

“Guys guys aku tadi ketemu cowo ganteng!”

Ucapan Rani itu sontak membuat teman – temanku


serempak menoleh kearahnya. “hah siapa?”

“Kayaknya dia Mahasiswa baru di fakultas teknik,


badannya bagus, tinggi, eksotis, cool, wajahnya
sempurna. Kalian bisa bayangin kan betapa terkejutnya
aku”

Setelah mendengar Rani mendeskripsikan cowo itu,


teman – temanku segera mencari tahu siapa sebenarnya
dia. Mereka memang sangat antusias jika sudah masalah
cowo, apalagi kalau ganteng, sudahlah selama seminggu
kedepan pasti aku akan mendengar gosip – gosip aneh
tentang cowo itu.

“Nada kamu kenapa sih gapernah gabung kalo kita lagi


ngomongin cowo, selalu diem. Kalo begini terus kapan
kamu bisa punya pacar Nad ” Eva menegurku dengan
wajah bingung
Namun aku tidak menggubris perkataannya, jari –
jemariku masih asik bermain di atas keyboard laptop.
Karna kesal Eva merenggut laptopku, kemudian
menolehkan wajahku kepadanya. “Nad kamu denger aku
ga sih” Rasa kesal jelas tersirat diwajahnya

Sontak Nisa berbicara “Udahlah, Nada kan emang gitu,


sikapnya dingin banget sama cowo. Udah berapa cowo
yang deketin dia tapi semua gaada yang berhasil”

“Udah ga tertarik” ucapku dan langsung pergi


meninggalkan Rani, Eva dan Nisa.

Karena kelas dimulai jam 16.00, aku hari ini berencana


meminjam buku di perpustakaan. Tetapi di tengah
perjalanan Raini Whatshapp

Nad kamu dimana

Aku lagi dikampus

Ada Matkul jam berapa?

Jam 16.00 Raini,


ini aku mau ke
perpustakaan dulu
Ada hal penting yang mau
Aku kasi tau, kita ketemu di
Depan perpusatakaan
“Ada hal penting apa ya?” sembari berjalan menuju ke
perpustakaan kampus, aku mencoba memikirkan hal
penting apa yang ingin Raini kasih tau. Karna kami
sudah berteman sejak SD, ya bisa dibilang sahabat,
biasanya kalau dia mau cerita, aku pasti udah bisa
bayangin apa yang akan dia ceritain, tapi kali ini benar –
benar bingung.

“heii Nad...” suara Raini dari arah barat, sedang duduk di


kursi santai bawah pohon tepat depan perpustakaan, ia
melambaikan tangannya kearahku.

Aku langsung menghampiri dan duduk disebelahnya


“mau ngomong apa sih Raini?”

Raini menoleh kearahku dengan tatapan mata tajam, alis


yang sedikit ditekuk mengisyaratkan bahwa ia akan
berbicara serius. “Nad kamu pasti ga percaya ini, tapi
bagaimanapun kamu harus percaya karna aku udah lihat
secara langsung”
“kamu lihat apa Raini?” ucapku kebingungan, entah apa
yang dilihat Raini sampai seperti itu

“Aku tadi melihat Dev, Nad...” Raini berbisik


memegang tanganku

“Hahhh Dev?” aku berharap ini adalah Dev yang lain

“Iya Nada, Devandra!” Raini meyakinkanku

Setelah mendengar perkataan Raini, entah kenapa


badanku menjadi lemas, tatapaku kosong dan terdiam
bagaikan patung, kenangannya seolah terus memutar
dikepalaku

You might also like