Professional Documents
Culture Documents
Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah
Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah
SKRIPSI
OLEH:
VERONIKA DACHI
NIM 091501169
SKRIPSI
OLEH:
VERONIKA DACHI
NIM 091501169
OLEH:
VERONIKA DACHI
NIM 091501169
Prof. Dr. Karsono., Apt. Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
NIP 195409091982011001 NIP 195807101986012001
Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si., Apt. Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt.
NIP 195304031983032001 NIP 195111021977102001
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan
Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah. Skripsi ini diajukan untuk
melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.,
selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis
kepada Bapak Prof. Dr. Karsono., Apt., dan Ibu Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si.,
petunjuk dan saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si.,
Apt., selaku ketua penguji juga kepada Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt.,
dan Ibu Dra. Fat Aminah, M.Sc., Apt., selaku anggota penguji yang telah
memberikan saran untuk menyempurnakan skripsi ini dan yang telah banyak
tercinta khususnya untuk Papa dan Mama, serta kakak dan abang tercinta Imelda,
semangat dan kasih sayang yang tak ternilai dengan apapun. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Sarizal Hermanto Saragih yang juga senantiasa
lupa kepada Dwi Permanasari, Candra Prasetia, Jesaya, Nura dan semua teman-
teman Mahasiswa farmasi klinis 2009 yang telah mendoakan, membantu dan
memberi semangat.
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah membalas segala budi
baik dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
Veronika Dachi
NIM 091501169
Abstrak
Latar Belakang : Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mempunyai
aktivitas antiseptik dan mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada
daun sirih hijau. Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu menyiapkan bahan
aktif obat dalam partikel dengan ukuran nanometer.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah memformulasi, mengevaluasi dan
melakukan uji kesukaan tablet hisap dari serbuk nano daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav.) pada pengguna.
Metode : Nanopartikel daun sirih merah dibuat dengan metode penggilingan,
kemudian dilakukan karakterisasi yang meliputi ukuran nanopartikel. Tablet
hisap nanopartikel daun sirih merah dibuat dalam 4 formula yang dibedakan oleh
konsentrasi maltodekstrin dan gelatin. Formula 1 mengandung 20%
maltodekstrin dan 0% gelatin, formula 2 mengandung 15% maltodekstrin dan 5%
gelatin, formula 3 mengandung 10% maltodekstrin dan 10% gelatin dan formula
4 mengandung 0% maltodekstrin dan 20% gelatin dengan berat tablet 1500 mg
Evaluasi sediaan tablet hisap meliputi uji keseragaman bobot, kekerasan tablet,
friabilitas, dan waktu hancur.
Hasil : Ukuran nanopartikel daun sirih merah adalah 644 nm. Hasil evaluasi tablet
nanopartikel daun sirih merah menunjukkan bahwa formula 2 dan formula 3
memenuhi persyaratan keseragaman bobot.
Kesimpulan : Nanopartikel daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) dapat
diformulasikan menjadi bentuk sediaan tablet hisap.
Abstract
Background : Red Betel (Piper crocatum Ruiz & Pav.) have antiseptic activity
and have a better antioxidant activity than green betel leaves. Nanotechnology is a
technology that is able to prepare the active ingredient in the drug particles with
nanometer size.
Purpose : The purpose of this research is to formulate, to evaluation and to test
the taste of lozenges nanoparticles red betel leaves (Piper crocatum Ruiz & Pav.)
to the user.
Method : The nanoparticles of red betel leaves was made with milling method,
then perfomed a characterization that include the size of the nanoparticles. The
lozenges nanoparticles of red betel leaves was made in 4 formulas were
distinguished by the concentration of maltodextrin and gelatin. Formula 1
contained 20% maltodextrin and 0% gelatin, 2 formula contained 15%
maltodextrin and 5% gelatin, formula 3 contained 10% maltodextrin and 10%
gelatin and 4 formulas contained 0% maltodextrin and 20% gelatin with the
weight of tablets was 1500 mg. The evaluation of preparation lozenges included
weight, uniformity, tablet hardness, friability, and disintegration time.
Result : The size of nanoparticles red betel leaves was 644 nm. The result of
evaluation nanoparticles red betel leaves showed that the formula 2 and formula 3
were qualified of weight uniformity.
Conclusion : Nanoparticles red betel leaves (Piper crocatum Ruiz & Pav.) can be
formulated into dosage forms lozenges.
Halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. vi
LAMPIRAN ............................................................................................... 39
Halaman
Tabel 4 Hasil uji preformulasi granul nanopartikel daun sirih merah ... 30
Tabel 5 Hasil evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah ........ 31
Halaman
Halaman
Abstrak
Latar Belakang : Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mempunyai
aktivitas antiseptik dan mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada
daun sirih hijau. Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu menyiapkan bahan
aktif obat dalam partikel dengan ukuran nanometer.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah memformulasi, mengevaluasi dan
melakukan uji kesukaan tablet hisap dari serbuk nano daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav.) pada pengguna.
Metode : Nanopartikel daun sirih merah dibuat dengan metode penggilingan,
kemudian dilakukan karakterisasi yang meliputi ukuran nanopartikel. Tablet
hisap nanopartikel daun sirih merah dibuat dalam 4 formula yang dibedakan oleh
konsentrasi maltodekstrin dan gelatin. Formula 1 mengandung 20%
maltodekstrin dan 0% gelatin, formula 2 mengandung 15% maltodekstrin dan 5%
gelatin, formula 3 mengandung 10% maltodekstrin dan 10% gelatin dan formula
4 mengandung 0% maltodekstrin dan 20% gelatin dengan berat tablet 1500 mg
Evaluasi sediaan tablet hisap meliputi uji keseragaman bobot, kekerasan tablet,
friabilitas, dan waktu hancur.
Hasil : Ukuran nanopartikel daun sirih merah adalah 644 nm. Hasil evaluasi tablet
nanopartikel daun sirih merah menunjukkan bahwa formula 2 dan formula 3
memenuhi persyaratan keseragaman bobot.
Kesimpulan : Nanopartikel daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) dapat
diformulasikan menjadi bentuk sediaan tablet hisap.
Abstract
Background : Red Betel (Piper crocatum Ruiz & Pav.) have antiseptic activity
and have a better antioxidant activity than green betel leaves. Nanotechnology is a
technology that is able to prepare the active ingredient in the drug particles with
nanometer size.
Purpose : The purpose of this research is to formulate, to evaluation and to test
the taste of lozenges nanoparticles red betel leaves (Piper crocatum Ruiz & Pav.)
to the user.
Method : The nanoparticles of red betel leaves was made with milling method,
then perfomed a characterization that include the size of the nanoparticles. The
lozenges nanoparticles of red betel leaves was made in 4 formulas were
distinguished by the concentration of maltodextrin and gelatin. Formula 1
contained 20% maltodextrin and 0% gelatin, 2 formula contained 15%
maltodextrin and 5% gelatin, formula 3 contained 10% maltodextrin and 10%
gelatin and 4 formulas contained 0% maltodextrin and 20% gelatin with the
weight of tablets was 1500 mg. The evaluation of preparation lozenges included
weight, uniformity, tablet hardness, friability, and disintegration time.
Result : The size of nanoparticles red betel leaves was 644 nm. The result of
evaluation nanoparticles red betel leaves showed that the formula 2 and formula 3
were qualified of weight uniformity.
Conclusion : Nanoparticles red betel leaves (Piper crocatum Ruiz & Pav.) can be
formulated into dosage forms lozenges.
PENDAHULUAN
nature) semakin menambah tentang khasiat tanaman obat, salah satunya adalah
sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.). Penggunaan sirih merah secara
sakit gigi. Daun sirih yang ditambahkan air dapat digunakan sebagai obat
kumur dengan cara direbus. Selain itu dapat digunakan untuk menyembuhkan
2005). Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mempunyai aktivitas antiseptik
dan mempunyai aktivitas antiinflamasi yang lebih baik daripada daun sirih hijau
obat dalam partikel dengan ukuran nano (seperjuta meter) dengan ketepatan lebih
herbal masih dikembangkan. Sementara itu, efektifitas suatu obat akan tercapai
ekskresi). Bentuk dan ukuran partikel merupakan salah satu faktor yang
proses kelarutan, absorbsi dan distribusi obat (Prasetyorini, dkk., 2011). Menurut
nm. Nanopartikel memiliki luas permukaan yang besar serta jumlah atom yang
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang,
zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Ditjen POM,
1979). Tablet hisap adalah sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet
manfaat dari nanopartikel daun sirih merah dan untuk mengetahui apakah
nanopartikel daun sirih merah dapat diformulasikan sebagai tablet hisap pelega
b. Apakah tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah memenuhi
c. Apakah tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah disukai
oleh pengguna?
1.3 Hipotesis
tablet hisap.
b. Tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah memenuhi
c. Tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah disukai oleh
pengguna.
tablet hisap.
c. Melakukan uji kesukaan tablet hisap dari nanopartikel daun sirih merah terhadap
pengguna.
Simplisia Daun
Sirih Merah
Granul Basah
Nanopartikel Daun
Sirih Merah
1. Sudut Diam
Granul Kering Uji
Nanopartikel Daun Preformulasi 2. Waktu
Sirih Merah Alir Granul
1. Uji
Tablet Hisap Evaluasi Keseragaman Bobot
Nanopartikel Tablet
Daun Sirih Merah 2. Uji Kekerasan Tablet
3. Uji Friabilitas
4. Uji Waktu Hancur
5. Uji Kesukaan
TINJAUAN PUSTAKA
Merapi sebelah timur, serta di Papua dan Jawa Barat. Sirih merah bisa tumbuh
dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu banyak terkena sinar matahari.
Jika terkena sinar matahari langsung secara terus-menerus warna merah daunnya
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Nama daerah: suruh, sedah (Jawa), seureuh (Sunda); ranub (Aceh); cambai
jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata dan permukaannya mengkilap
atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15 - 20 cm. Warna daun
bagian atas hijau bercorak warna putih keabu - abuan. Bagian bawah daun
berwarna merah cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit dan beraroma
wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5 - 10 cm. Di
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni adanya
asam urat, keputihan, obat kumur, maag, radang mata, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center
sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat disembuhkan dengan
2.2. Nanopartikel
menyatakan rentang ukuran dari 1 hingga 100 nm. Akan tetapi, beberapa
ilmuwan menganggap ukuran nanoscale adalah antara 1 hingga 200 nm, bahkan
kebutuhan industri akan ukuran partikel yang semakin kecil. Dalam industri
dan subspesialisasi yang ada. Pengurangan ukuran partikel ini menawarkan suatu
pengembangan produk terkait senyawa aktif obat yang sukar larut dalam air (Lee,
Menurut Müller dan Keck (2004), ada beberapa persyaratan yang harus
diinginkan, yaitu:
a. mudah dikerjakan,
Hydrosol. Dalam metode ini, zat aktif dilarutkan ke dalam pelarut, lalu larutan
tersebut dimasukkan ke dalam larutan lain yang bukan pelarut zat aktif tersebut
sehingga menghasilkan presipitasi zat aktif yang halus. Kelemahan metode ini
kristal berukuran mikro dan zat aktif yang hendak dibuat nanopartikelnya harus
larut setidaknya dalam salah satu jenis pelarut, sementara diketahui bahwa banyak
zat aktif memiliki kelarutan rendah baik di air maupun pelarut organik (Junghanns
ukuran partikel lewat penggilingan dapat dijelaskan oleh tiga mekanisme kunci
yang saling mempengaruhi yakni gesekan antara dua permukaan karena tekanan
frakturasi (patahan atau retakan), gaya gesek yang dihasilkan (shear force)
terkait kolisi (tabrakan) antar agregat pada laju diferensial yang tinggi (Gour,
2010).
ketika partikel digiling, metode dibagi 2 yaitu metode penggilingan kering dan
(Staniforth, 2002).
memperkecil ukuran partikel tanpa adanya larutan. Hal ini dicapai lewat
(pin) atau pelatuk (hammer) yang berputar. Kelemahan utama metode ini adalah
beberapa ratus nanometer hingga 25 μm atau dengan kata lain, hanya beberapa
milling) yaitu proses penggilingan suatu zat padat yang disuspensikan dalam suatu
b. dapat digunakan untuk zat aktif yang memperlihatkan perubahan sifat fisik
yang menggunakan metode ini oleh FDA. Waktu yang diperlukan dalam
memperkecil ukuran partikel senyawa yang sukar larut. Ada 3 teknologi penting
air atau media non-air (Nanopure® technology) (Junghanns dan Müller, 2008).
Selain ketiga metode utama di atas, beragam metode kombinasi juga telah
dalam bentuk film fotografi atau ke dalam tabung layar (Anggraeni, 2008).
dengan range 2-7000 nm menggunakan prinsip dynamic ligh scattering dan gerak
gerak Brown ditetapkan sebagai koefisien difusi translasi. Kecepatan gerak Brown
penyusunnya. Pada FTIR, radiasi infra merah dilewatkan pada sampel. Sebagian
radiasi sinar infra merah diserap oleh sampel dan sebagian lainnya diteruskan.
Jika frekuensi dari suatu vibrasi spesifik sama dengan frekuensi radiasi infra
merah yang langsung menuju molekul, molekul akan menyerap radiasi tersebut.
Transmisi ini akan membentuk suatu sidik jari molekuler suatu sampel. Karena
bersifat sidik jari, tidak ada dua struktur molekuler unik yang menghasilkan
2.5 Tablet
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat biasanya dibuat
dan dalam aspek lainnya tergantung dari cara pemakaian tablet dan metode
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk tablet berkualitas baik adalah
sebagai berikut :
a. Kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik
konsumen.
rasanya.
Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan
a. Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong
alir ke dalam ruang cetakan selalu sama setiap saat, dengan demikian bobot
mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga
Metode pembuatan tablet ada tiga cara yaitu : metode kempa langsung,
pembuatan tablet yang dikompresi ketika tidak ada perlakuan pendahuluan atau
pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai berikut : menimbang
basah, menjadi butiran yang lebih halus, pengeringan, pengayakan granul kering,
bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan
massa dalam jumlah yang besar dari campuran serbuk dan setelah itu
kecil. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan
Tablet hisap adalah suatu sediaan padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat,umumnya dengan bahan dasar beraroma manis, yang dapat melarut
atau hancur perlahan - lahan di dalam mulut (Ditjen POM, 1995). Tablet hisap
adalah bentuk lain dari tablet untuk pemakaian dalam rongga mulut. Tablet ini
digunakan dengan tujuan memberi efek lokal pada mulut atau kerongkongan yang
mengurangi batuk pada influenza, atau dapat pula mengandung anastetika lokal,
berbagai antiseptik dan antibakteri, demulsen, astrigen dan antitusif. Jenis tablet
ini di rancang tidak hancur di dalam rongga mulut tetapi melarut atau terkikis
Tablet hisap adalah bentuk sediaan obat tablet yang diberi penambah rasa
untuk dihisap dan di diamkan (ditahan) di dalam mulut atau faring (Siregar,
2010). Berbeda dengan tablet biasa, pada tablet hisap tidak digunakan bahan
penghancur, dan bahan yang digunakan sebagian besar adalah bahan-bahan yang
larut air. Tablet hisap cenderung menggunakan banyak pemanis (50% atau lebih
dari berat tablet keseluruhan) seperti sukrosa, laktosa, manitol, sorbitol dan
sebagainya. Selain itu diameter tablet hisap umumnya lebih besar yaitu >18 mm.
Tablet hisap yang baik memiliki kekerasan >10 kg/m3 (Hasyim, 2008; Lachman,
zat - zat yang memungkinkan suatu obat atau bahan obat yang memiliki beberapa
sifat khusus untuk dibuat menjadi suatu sediaan obat, dengan mempertimbangkan
efek obat, kinerja obat, organoleptis, sifat kimia obat dan kemungkinan
pengembangan jenis sediaan lain, adapun zat-zat tambahan dalam sediaan tablet
hisap meliputi :
a. Bahan Pembawa
(sukrosa) sebagai pembawa dasar. Gula tidak mahal dan dapat digunakan
Sugartab.
b. Bahan Pengikat
memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan memberikan
sifat kohesif yang telah ada pada bahan pengisi sehingga dapat membentuk
struktur tablet yang kompak setelah pencetakan dan meningkatkan daya tahan
tablet, oleh karena itu bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel
dalam bahan yang akan dicetak dalam bentuk kering, cairan atau larutan,
c. Bahan Pelincir
(lubricant) dan bahan pemisah hasil cetakan (antiadheren). Bahan pengatur aliran
atau glidant berfungsi untuk memperbaiki daya luncur dan daya gulir bahan yang
akan di cetak, karena itu menjamin terjadinya keteraturan aliran dari corong
Contoh zat yang dapat digunakan sebagai glidant yaitu talk, kalsium/magnesium
stearat, asam stearat, PEG, pati dan aerosil. Bahan pelincir atau lubrikan berfungsi
untuk mengurangi gesekan logam (stempel di dalam lubang ruang cetak) dan
gesekan tablet dengan logam, serta memudahkan pengeluaran tablet dari mesin
menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu kadar
lubrikan yang berlebihan harus dihindarkan. Contoh lubrikan antara lain talk,
kalsium, atau magnesium stearat, asam stearat, PEG, pati dan paraffin.
berfungsi untuk mencegah lekatnya bahan yang dikempa pada permukaan stempel
atas. Contoh bahan ini adalah talk, amilum maydis, cab-o-sil, natrium lauril sulfat,
menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi hasil produksi dan membuat
suatu produk menjadi lebih menarik. Penyediaan warna alami dari tumbuh -
tumbuhan dibatasi karena warna-warni ini sering kali tidak stabil (Lachman,
1994). Zat pewarna larut air dapat ditambahkan pada campuran serbuk selama
zat aktif. Selain itu, pewarna dapat dilarutkan dalam larutan penggranulasi dan
e. Pemberi Rasa
Bahan pemberi rasa biasanya pada tablet kunyah atau tablet lainnya yang
ditujukan larut dalam mulut. Pada umumnya zat pemberi rasa yang larut dalam air
jarang dipakai dalam pembuatan tablet oleh karena stabilitasnya kurang baik
(Lachman, 1994). Untuk tablet hisap, waktu huni tablet yang lama dalam rongga
penambah rasa yang menyenangkan, tetapi juga produk yang penambah rasanya
dapat menutupi dasar pahit yang mungkin dimiliki formulasi (Siregar, 2010).
1. Kekerasan Tablet
yang tidak cukup akan menghasilkan granul yang kekurangan gaya intragranul
2. Lembab
Tiap granul tablet yang memiliki rentang kandungan lembab kritis tertentu
yang membantu membentuk granul yang memiliki gaya kohesif optimum. Jika
3. Penjeratan Udara
kaping pada tablet berbobot tinggi. Hal yang menyebabkan laminasi tablet ini
terbentuk tablet yang dapat diterima atau sampai terbentuk tablet yang terlalu
5. Kegagalan lubrikan
(Siregar, 2010).
METODE PENELITIAN
3.1 Alat-alat
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun sirih merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav.) bentuk nanopartikel yang dibuat di Balai Inkubator
Sampel yang digunakan adalah daun sirih merah diambil dari halaman
belakang rumah di jalan Pahlawan gang Anom No. 29, kecamatan Medan
sirih merah yang masih segar, dicuci sampai bersih, ditiriskan kemudian
dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC. Setelah daun kering kemudian
kemudian bola‐bola dengan ukuran diameter lebih kecil, dan terakhir sampel
dimasukkan.
3. Volume total dari Bola‐bola dan Sampel yang bisa dimasukkan dalam jar/vial
4. Sampel yang bisa dimilling adalah material logam, keramik dan mineral
alam, dan ukuran pada hasil milling tergantung pada material yang dimilling.
8:1,contoh BPR 20:1 dimana setiap 20 gr berat bola yang digunakan maka 1
6. Tutup jar/vial yang telah berisi bola dan sampel dengan rapat.
terdiri dari sebuah senapan elektron yang memproduksi berkas elektron pada
10 nm pada sampel yang ditampilkan dalam bentuk film fotografi atau ke dalam
dilakukan di Universitas Negeri Padang Air Tawar Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar
Padang.
ligh scattering dan gerak brown. Ukuran partikel dihitung berdasarkan fungsi
Metode pembuatan tablet hisap ekstrak daun sirih merah secara granulasi
basah dengan bobot tablet 1500 mg. Adapun formula tablet hisap daun sirih
dipanaskan di atas penangas air sambil diaduk sampai rata (massa 1).
dalam lemari pengering pada suhu 40–60oC. Setelah kering granulat diayak
kembali dengan ayakan mesh 14, kemudian tambahkan talkum dan mg stearat
masing-masing sebanyak 0,75 gram, gerus hingga homogen dan ditimbang, lalu
dicetak menjadi tablet dengan bobot 1500 mg, diameter 20 mm dan dilakukan uji
preformulasi tablet.
2ℎ
Tan� =
�
memenuhi 2/3 bagian corong, permukaan granul diratakan lalu penutup bawah
Syarat: Granul harus habis mengalir dalam waktu lebih singkat dari 10
volume awalnya (VO), kemudian gelas ukur dihentakkan sebanyak 20 kali dengan
akhir (V1).
�� −�1
I= � 100 %
��
Keterangan:
VO = Volume awal sebelum hentakan
V1 = Volume akhir sesudah hentakan Syarat: I ≤ 20% (Cartensen, 1977).
Massa dicetak dengan berat yang telah ditentukan yaitu 1500 mg dengan
evaluasi tablet.
Ditimbang 20 tablet dan dibersihkan dari debu, hitung bobot rata–rata tiap
tablet kemudian timbang satu persatu dan diambil yang bervariasi tinggi.
dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun bobotnya
menyimpang dari bobot rata–ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B
Hardness (Copley).
Friabilator (Copley).
sehingga alat berputar selama 4 menit (100 kali putaran). Tablet dikeluarkan,
adalah:
�−�
�= � 100%
�
Keterangan :
F = Friabilitas
a = Berat awal tablet
b = Berat akhir tablet
masing tabung dari keranjang. Digunakan air dengan suhu 36oC – 37oC sebagai
media kemu dicatat yaitu sejak tablet dinaikturunkan sampai dengan tablet hancur.
Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal dikasa.
Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit
untuk tablet tidak bersalut. Jika tablet tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian
menggunakan tablet satu per satu, kemudian ulangi lagi menggunakan 5 tablet
dengan cakram.
lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut (Ditjen POM, 1979).
Bogor, menunjukkan bahwa tanaman sirih merah yang diteliti adalah jenis Piper
crocatum Ruiz & Pav., suku Piperaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat
jantung, ujung daun runcing, bertepi rata, daun berkerut, berwarna coklat,
panjang 10 - 15 cm, lebar 7 - 8 cm dan beraroma wangi khas sirih (Sitepu, 2010).
Sirih merah rasanya sangat pahit dibandingkan dengan sirih biasa atau
varietas lainnya, warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan
microscopy (SEM) dengan perbesaran 5300x dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Nanopartikel daun sirih merah mempunyai ukuran 644 nm dan simplisia daun
Sirih Merah mempunyai ukuran 88,6 nm. Menunjukkan hasil ukuran nanopartikel
daun sirih merah lebih kecil dari simplisia daun sirih merah. Morfologi
nanopartikel daun sirih merah berbentuk bola dengan permukaan yang halus dan
yang lebih kasar. Dapat dilihat pada Gambar 2 dengan perbesaran 1000x.
Formula yang dirancang untuk pembuatan tablet hisap dapat dilihat pada
Tabel 2.
Formula yang terdapat pada Tabel 2 kemudian dihitung dan perhitungannya dapat
dilihat pada Lampiran 13 halaman 38. adapun hasil perhitungan bahan yang akan
Tabel 3 Formula tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang ditimbang
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4
Nanoprtikel 2,25 g 2,25 g 2,25 g 2,25 g
Maltodekstrin 15 g 11,25 g 7,5 g -
Gelatin - 3,75 g 7,5 g 15 g
Manitol 45 g 45 g 45 g 45 g
Sugar 9g 9g 9g 9g
Talkum 0,75 g 0,75 g 0,75 g 0,75 g
Mg stearat 0,75 g 0,75 g 0,75 g 0,75 g
Aerosil 2,25 g 2,25 g 2,25 g 2,25 g
kering dilakukan uji preformulasi pada granul. Adapun hasil uji preformulasi
waktu alir yang baik dimana dapat mengalir dengan lancar tanpa ada hambatan
dan sisa yang melekat pada alat, begitu juga dengan sudut diam dan indeks tap
yang telah dilakukan sehingga granul dari nanopartikel daun sirih merah telah
pencetakan tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang dilanjutkan dengan
Pada saat pencetakan tablet ada sedikit kendala pada formula 1 dan
formula 4, pada kedua formula tersebut pada saat pencetakan agak lengket
sehingga tablet yang dicetak agak susah untuk keluar dari ruang cetak (die). Hal
ini dikarenakan pada formula 1 dan formula 4 mengandung gula dimana gula
meliputi keseragaman bobot, kekerasan, uji friabilitas dan waktu hancur. Adapun
hasil evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah dapat dilihat pada Tabel
5 berikut ini.
Dari evaluasi tablet hisap nanopartikel daun sirih merah yang telah dilakukan
Indonesia. Setelah dilakukan uji preformulasi dan evaluasi tablet pada tablet hisap
nanopartikel daun sirih merah dilakukan uji tanggapan rasa oleh pengguna. Uji ini
diberikan pada 16 orang sukarelawan untuk merasakan tablet hisap yang telah
Product and Service Solutions (SPSS) versi 17. Data dianalisis menggunakan
Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan. Adapun hasil
73. Hasil skoring formula tablet hisap nanopartikel daun sirih merah dengan level
4.5
L 4
e 3.5
v 3
e 2.5
l 2
1.5 Rasa
R
1
a
0.5
s
0
a
1 2 3 4
Formula
Gambar 3 Grafik hasil skoring formula tablet hisap nanopartikel daun sirih
merah dengan level rasa
skor 1 yang berarti mempunyai rasa pahit, formula 2 mempunyai skor 3 yang
berarti mempunyai rasa agak manis, formula 3 mempunyai skor 4 yang berarti
rasa agak pahit sehingga dapat dilihat bahwa formula 2 dan formula 3 yang lebih
disukai oleh pengguna. Setelah skoring formula dengan level rasa oleh pengguna,
dilakukan perbandingan formula dengan waktu hancur di mulut, dapat dilihat pada
Gambar 4.
12
Waktu Hancur di mulut (menit)
10
0
1 2 3 4
Formula
Data uji tanggapan rasa yang dilakukan pada 16 orang dianalisa secara
masing formula dengan waktu hancur di mulut diambil dari waktu tertinggi yaitu
hancur selama 10 menit dan formula 4 hancur selama 8 menit. Pada setiap formula
hancur dikarenakan rasa dari formula tersebut terasa pahit dan agak pahit sehingga
dengan formula 2 dan formula 3 yang memiliki rasa yang agak manis yang
waktu hancur di mulut yaitu perbandingan formula 1 dan formula 4 tidak memiliki
perbedaan yang signifikan dengan 0,837 (P > 0,05). Begitu juga dengan formula 2
dan formula 3 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,745 (P > 0,05).
memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,000 (P < 0,05). Begitu juga pada
signifikan dengan 0,017 (P < 0,05). Dan Perbandingan formula 4 dengan formula
3 memiliki perbedaan yang signifikan dengan 0,001 (P < 0,05) dan dapat dilihat
5.1 Kesimpulan
tablet hisap.
b. Tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah yang memenuhi
c. Tablet hisap yang dibuat dari nanopartikel daun sirih merah disukai oleh
5.2 Saran
untuk menguji khasiat antiinflamasi dan antioksidan dari nanopartikel daun sirih
Anonim. (2009). Sirih Merah Tanaman Multi Fungsi. Diakses 1 Agustus 2014.
http://balittro.litbag.deptan.go.id/index.php?option=comcontent&task/
Anonim. (2013). aaLab aAnalisis Bahan. aaDiaksesaa tanggal 15aa Maret aa2014.
http:// physics.ipb.ac.id/2014/03/15/laboratoium.pdf.lab analisis bahan/
Burcham, C.L., Collins, P.C., Jarmer, D.J., dan K.D. Seibert. (2009). Reduction of
Particle Size of Drug Substance for Low-Dose Drug Products. In: J. Zheng
(eds). Formulation and Analytical Development for Low-Dose Oral Drug
Products. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Halaman 207, 209-216
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Halaman 651-654, 657-660, 690,
703.
Lee, R.W., McShane, J., Shaw, J.M., Wood, R.W. dan D.B. Shenoy. (2008).
Particle Size Reduction. In: R. Liu (eds). Water-Insoluble Drug
Formulation, 2nd Edition. Boca Raton: Taylor & Francis Group. Halaman
468, 483-484.
Müller, R.H., dan C.M. Keck. (2004). Challenges and Solutions for The
Delivery of Biotech Drugs – A Review of Drug Nanocrystal Technology
and Lipid Nanoparticles. J. Biotech. 113: 151-170.
Siregar, Charles, JP., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet :
Dasar – Dasar Praktis. Jakarta : EGC.
Formula 1 Formula 2
Formula 3 Formula 4
Lemari Pengering
Serbuk simplisia
Nanopartikel daun
Sirih Merah
Hasil
Hasil
Dimasukkan air ke
beaker glass
Massa 1
Nanopartikel
Daun Sirih
Dimasukkan ke lumpang
ditimbang
Massa 2
Massa 1 Massa 2
hingga homogen
Granulat Basah
Granulat Basah
Granulat Kering
yang baik
Tablet Hisap
Tanggapan Rasa
pada Pengguna
Formula 1
3
Nanopartikel = x 1500 mg = 45 mg x 500 tablet
100
= 2250 mg = 2, 25 g
Gelatin = -
20
Maltodekstrin = x 1500 mg = 300 mg x 50 tablet
100
= 1500 mg = 15 g
60
Manitol = x 1500 mg = 900 mg x 50 tablet
100
= 45000 mg = 45 g
12
Sugar = x 1500 mg = 180 mg x 50 tablet
100
= 9000 mg = 9 g
1
Talkum = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
1
Mg Stearat = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
3
Aerosil = x 1500 mg = 45 mg x 50 tablet
100
= 2250 mg = 2,25 g
Formula 2
3
Nanopartikel = x 1500 mg = 45 mg x 500 tablet
100
= 2250 mg = 2, 25 g
15
Maltodekstrin = x 1500 mg = 225 mg x 50 tablet
100
= 11250 mg = 11,25 g
5
Gelatin = x 1500 mg = 75 mg x 50 tablet
100
= 3750 mg = 3,75 g
60
Manitol = x 1500 mg = 900 mg x 50 tablet
100
= 45000 mg = 45 g
12
Sugar = x 1500 mg = 180 mg x 50 tablet
100
= 9000 mg = 9 g
1
Talkum = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
1
Mg Stearat = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
3
Aerosil = x 1500 mg = 45 mg x 50 tablet
100
= 2250 mg = 2,25 g
Formula 3
3
Nanopartikel = x 1500 mg = 45 mg x 500 tablet
100
= 2250 mg = 2,25 g
10
Maltodekstrin = x 1500 mg = 150 mg x 50 tablet
100
= 7500 mg = 7,5 g
10
Gelatin = x 1500 mg = 150 mg x 50 tablet
100
= 7500 mg = 7,5 g
60
Manitol = x 1500 mg = 900 mg x 50 tablet
100
= 45000 mg = 45 g
12
Sugar = x 1500 mg = 180 mg x 50 tablet
100
= 9000 mg = 9 g
1
Talkum = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
1
Mg Stearat = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
3
Aerosil = x 1500 mg = 45 mg x 50 tablet
100
= 2250 mg = 2,25 g
Formula 4
3
Nanopartikel = x 1500 mg = 45 mg x 500 tablet
100
= 2250 mg = 2, 25 g
Maltodekstrin =-
20
Gelatin = x 1500 mg = 300 mg x 50 tablet
100
= 15000 mg = 15 g
60
Manitol = x 1500 mg = 900 mg x 50 tablet
100
= 45000 mg = 45 g
12
Sugar = x 1500 mg = 180 mg x 50 tablet
100
= 9000 mg = 9 g
1
Talkum = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
1
Mg Stearat = x 1500 mg = 15 mg x 50 tablet
100
= 750 mg = 0,75 g
3
Aerosil = x 1500 mg = 45 mg x 50 tablet
100
= 2250 mg = 2,25 g
Formula 1
Waktu Alir
Sudut Diam
2ℎ 2 (2,93)
Tan � = = = 24,480
� 12,87
Indeks Tap
No Vo Vtap I Rata-rata
1 74 69 6,75%
2 73 68 6,84%
3 72 69 4,16%
Rata - rata 5,91%
��−����
I.1 = x 100%
��
74−69
= x 100% = 6,75%
74
��−����
I.2 = x 100%
��
73−68
= x 100% = 6,84%
73
��−����
I.3 = x 100%
��
72−69
= x 100% = 4,16%
72
Formula 2
Waktu Alir
t Rata-rata 2
Sudut Diam
2ℎ 2 (3,1)
Tan � = = = 22,60
� 14,83
Indeks Tap
No Vo Vtap I Rata-rata
1 80 74 7,5%
2 84 80 4,76%
3 82 74 9,75%
Rata – rata 7,33%
��−����
I.1 = x 100%
��
80−74
= x 100% = 7,5%
80
��−����
I.2 = x 100%
��
84−80
= x 100% = 4,76%
84
��−����
I.3 = x 100%
��
82−74
= x 100% = 9,75%
82
Formula 3
Waktu Alir
Sudut Diam
2ℎ 2 (3,36)
Tan � = = = 28,90
� 12,16
Indeks Tap
No Vo Vtap I Rata-rata
1 93 85 8,60%
2 94 87 7,44%
3 92 85 7,60%
Rata – rata 7,88%
��−����
I.1 = x 100%
��
93−85
= x 100% = 8,60%
93
�� −����
I.2 = x 100%
��
94−87
= x 100% = 7,44%
94
��−����
I.3 = x 100%
��
92−85
= x 100% = 7,60%
92
Formula 4
Waktu Alir
Sudut Diam
2ℎ 2 (3,4)
Tan � = = = 25,30
� 14,33
Indeks Tap
No Vo Vtap I Rata-rata
1 110 106 3,6%
2 100 80 20%
3 110 100 9,09%
Rata - rata 10,89%
��−����
I.1 = x 100%
��
110−106
= x 100% = 3,6%
110
��−����
I.2 = x 100%
��
100−80
= x 100% = 20%
100
��−����
I.3 = x 100%
��
110−100
= x 100% = 9,09%
110
Formula 1
Keseragaman Bobot
205
= x 100% = 11,16%
1765
285
= x 100% = 10,4%
1765
No Kekerasan (kg)
1 7,75
2 8,00
3 5,23
4 7,82
5 6,56
Rata - rata 7,072
Persyaratan : memenuhi syarat
Uji Friabilitas
A = 17,56 g 10 tablet
B = 14,31 g
�−�
Maka Friabilitas tablet = X 100%
�
17,56 �−14,31 �
= x 100% = 18,5%
17,56 �
Waktu Hancur
Formula 2
Keseragaman Bobot
74
= x 100% = 5,01%
1476
66
= x 100% = 4,47%
1476
64
= x 100% = 4,33%
1476
No Kekerasan (kg)
1 6,36
2 7,39
3 7,45
4 6,51
5 8,29
Rata - rata 7,2
Uji Friabilitas
A = 29,41 g
B = 28,85 g
�−�
Maka Friabilitas tablet = X 100%
�
29,41 g− 28,85 g
= x 100% = 1,9%
29,41 g
Waktu Hancur
Formula 3
Keseragaman Bobot
74,5
= x 100% = 4,5%
1624 ,5
64,5
= x 100% = 3,9%
1624 ,5
55,5
= x 100% = 3,4%
1624 ,5
No Kekerasan (kg)
1 6,95
2 7,40
3 7,85
4 8,53
5 6,62
Rata - rata 7,47
Persyaratan : memenuhi syarat
Uji Friabilitas
A = 32,72 g
B = 32,50 g
�−�
Maka Friabilitas tablet = X 100%
�
32,72 g− 32,50 g
= x 100% = 0,67%
32,72 g
Waktu Hancur
Formula 4
Keseragaman Bobot
86
= x 100% = 5,91%
1454
66
= x 100% = 4,53%
1454
56
= x 100% = 3,85%
1454
No Kekerasan (kg)
1 7,59
2 7,40
3 6,54
4 7,62
5 6,95
Rata - rata 7,26
Persyaratan : memenuhi syarat
Uji Friabilitas
A = 28,90 g
B = 28,72 g
�−�
Maka Friabilitas tablet = X 100%
�
28,90 �−28,72 �
= x 100% = 0,62%
28,90 �
Waktu Hancur
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation
F1 16 470.06 22.635 440 528
F2 16 515.25 34.522 455 595
F3 16 526.94 39.907 476 602
F4 16 479.75 31.556 432 538
Descriptives
95% Confidence
Mean
Std. Interval
(I)formula (J)formula Difference Sig.
Error Lower Upper
(I-J)
Bound Bound
f1 f2 -45.188* 11.582 .001 -75.79 -14.58
f3 -56.875* 11.582 .000 -87.48 -26.27
f4 -9.688 11.582 .837 -40.29 20.92
f2 f1 45.188* 11.582 .001 14.58 75.79
f3 -11.688 11.582 .745 -42.29 18.92
f4 35.500* 11.582 .017 4.89 66.11
f3 f1 56.875* 11.582 .000 26.27 87.48
f2 11.688 11.582 .745 -18.92 42.29
f4 47.188* 11.582 .001 16.58 77.79
f4 f1 9.688 11.582 .837 -20.92 40.29
f2 -35.500* 11.582 .017 -66.11 -4.89
f3 -47.188* 11.582 .001 -77.79 -16.58
ANOVA
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Between Groups 35976.125 3 11992.042 11.175 .000
Within Groups 64387.875 60 1073.131
Total 100364.000 63
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation
pahit 16 470.06 22.635 440 528
agak pahit 16 479.75 31.556 432 538
agak manis 16 515.25 34.522 455 595
manis 16 526.94 39.907 476 602
Descriptives
95% Confidence
Mean Interval
(I) rasa (J) rasa Difference Std. Error Sig.
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
ANOVA
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
Between Groups 35976.125 3 11992.042 11.175 .000
Within Groups 64387.875 60 1073.131
Total 100364.000 63