od
POPULASI DAN SAMPEL
Ul'fah Hernaeny, M. Pd
Universitas Indraprasta PGRI
Populasi
Populasi dan sampel adalah unit-unit atau kelompok yang
memiliki bentuk atau karakter tertentu yang sengaja
dipilih, agar dapat diambil data yang dapat digunakan
dalam penclitian yang telah dirancang. Populasi dan
sampel merupakan salah satu bagian penting dalam
penelitian yang harus ditentukan scjak awal, Dengan
penentuan jenis objeck penclitian ini, peneliti bisa
menentukan metode penelitian yang lebih sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan,
Lalu apa perbedaan dari populasi dan sampel? Populasi
adalah keseluruhan dari kelompok yang akan diambil
datanya. Sementara sampel adalah sebagian dari populasi
yang memiliki karakter yang sama dengan populasi,
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai
pengertian dari populasi, sampel, berbagai teknil
sampling, serta cara pengambilan sampel menurut para
ahli,
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penclitian yang menjadi pusat perhatian dan menjadi
sumber data penelitian. Objek penelitian dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, Terdapat
33POPULASI DAN SAMPEL
perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara
“populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Populasi adalah objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah atau objek penelitian.
(SUPARDI, n.d. 2013).
Menurut Margono (2017) Populasi adalah keseluruhan
data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam
ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi
berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia
memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya
populasi akan sama banyaknya manusia.
Menurut Margono, populasi dibagi menjadi dua, yaitu
populasi teoritis (theoretical population) dan populasi
tersedia (accessible population). Populasi teoritis
merupakan populasi yang batasannya telah ditetapkan
secara kualitatif; seperti populasi guru yang ditetapkan
berusia 24 tahun sampai dengan 44 tahun, berpendidikan
sarjana, dan lain-lain. Populasi tersedia merupakan
populasi yang secara kualitatif bisa dinyatakan dengan
tegas dan tepat. Misalnya, sebanyak 350 guru di kota
Medan memiliki karakteristik yang sesuai dengan
populasi teoritis yang telah ditetapkan.
Menurut (Supardi, 1993) Populasi adalah suatu kesatuan
individu atau subyek pada wilayah dan waktu dengan
kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Populasi
penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit" dan
populasi “infinit". Populasi finit adalah suatu populasi
yang jumlah anggota populasi secara pasti diketahui,
sedang populasi infinit adalah suatu populasi yang jumlah
anggota populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Pada
penclitian dengan judul Biaya Hidup Mahasiswa
Universitas PTS, misalnya, maka jumlah mahasiswa
Universitas PTS dapat diketahui dengan pasti, maka
disebut dengan populasi finit. Sedang jikalau ada
34POPULASI DAN SAMPEL
penelitian dengan judul "Analisis Pendapat dan Sikap
Konsumen terhadap Pelayanan Toko Bumi Murah", maka
akan nampak bahwa populasi penelitian adalah semua
konsumen Toko Bumi Murah tersebut. Sementara jumlah
konsumen Toko Bumi Murah datanya tidak dapat
diketahui, maka jumlah populasi tidak dapat diketahui
secara pasti. Oleh karena itu populasi semacam ini
disebut dengan populasi infinit.
Menurut Arikunto (2019) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2018) adalah
wilayah generalisasi (suatu kelompok) yang terdiri dari
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan olch peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Menurut Morissan (2012) populasi adalah sebagai suatu
kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita
dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui
sifat populasi yang bersangkutan.
Menurut Mulyatiningsih (2011) populasi adalah
sckumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang
memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi
akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil
penelitian.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa “Populasi adalah sekumpulan individu atau objek
yang berada pada suatu wilayah dengan karakteristik
khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian
(pengamatan).Hsismanss* < >
POPULASI DAN SANPEI
Sampel
Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus
betul-betul representatif atau mewakili populasi yang
diteliti.
Pengertian sampel menurut para ahli lainnya dalam hal
ini yakni Arikunto (2019) menyatakan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteliti.
Menurut Sujarweni (2015), sampel adalah bagian dari
sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
digunakan untuk penelitian. Sampel juga diambil dari
populasi yang benar-benar mewakili dan valid yaitu dapat
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Ibrahim dan Nana Sudjana (2004) menjelaskan bahwa
sampel memungkinkan sebagian populasi untuk di
jangkau dan mempunyai sebuah karakteristik yang sama
dengan populasi di mana sampel akan diambil. Menurut
Gulo (2010) sampel merupakan himpunan bagian/subset
dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang
benar mengenai populasi.
Berdasarkan pada pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sampel merupakan perwakilan atau bagian dari
sebuah populasi yang telah dihilangkan dengan metode
tertentu.
Sampel atau sampling, juga memiliki beberapa tujuan,
tahapan dan teknik yang perlu diketahui, Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut :
36
o‘Tujuan Pengambilan Sampel
1, Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya,
2. Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
pengambilan data pada seluruh posisi.
3, Adanya asumsi bahwa semua populasi seragam atau
sama, schingga dapat diwakili oleh sampel.
Tahapan Pengambilan Sampel
1. Menentukan kerangka sampel dan mengumpulkan
semua peristiwa
2. Mendefinisikan populasi yang akan diamanati atau
diteliti
3, Menentukan metode atau tcknik sampling yang tepat
4, Melakukan pengambilan sampel (pengumpuland
data)
5. Melakukan koreksi atau pemeriksaan ulan pada saat
proses sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Terdapat berbagai macam cara untuk mengambil sampel,
tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan. Namun
secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri
dari 2 macam yaitu :
1, Probabilty Sampling (Random Sample}
2, Non-Probabilty Sampling (Non-Random Sample)
Kedua jenis metode pengambilan sampel tersebut terdiri
dari pengambilan secara acak, dan pengambilan sampel
secara tidak acak. Kemudian keduanya juga memiliki sub-
sub lain seperti purposive sampling, cluster sampling,
snowball sampling, dan lain sebagainya.
37GO Tambahkanke Kolekelku Tulle resenist
Haiamanse = << >
Probabilty Sampling (Ranclom Sample}
Probability sampling merupakan metode pengambilan
sampel dengan cara random atau acak. Dengan
menggunakan cara pengambilan sampel ini, seluruh
anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitan.
Kemudian metode ini juga terbagi ke dalam beberapa
macam yang lebih spesifik, diantaranya yaitu:
a, Systematic Random Sampling (Pengambilan
Sampel Acak Sistematis}
Cara menggunakan metode pengambilan acalk
sistematis, yaitu dengan menggunakan interval
dalam memilih sampel penelitian. Misal sebuah
penclitian membutuhkan 10 sampel dari 100
orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10
0. Kemudian responden dibagi ke dalam
masing-masing kelompok, dan diambil secara
acak setiap kelompoknya. Contoh systematic
random sampling adalah pengambilan sampel
pada setiap orang atau pasien ke-10 yang datang
ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang
pada urutan 10, 20, 30, dan seterusnya, maka
itulah yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
b, Simple Random Sampling (Pengambilan Sampel
Acak Sederhana)
Simple random sampling atau yang dapat
diartikan sebagai pengambilan acak sederhana.
Teknik pengambilan. sampel dengan.
menggunakan metode ini, dapat memberikan
peluang atau kesempatan yang sama bagi sctiap
anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian, Cara pengambilannya yaitu dengan
menggunakan nomor undian. Namun ada dua
pendapat mengenai metode pengambilan sampel
38POPULASEDAN SAMPEIL
acak sederhana ini. Pendapat pertama
menyatakan bahwa, setiap nomor yang terpilih
harus dikembalikan lagi agar setiap sampel
memiliki prosentase kesempatan yang sama.
Kemudian pendapat yang kedua yaitu, tidak
diperlukan pengembalian nomor pada
pengambilan sampel dengan menggunakan
metode ini, Namun, metode atau cara yang sering
digunakan adalah simple random sampling
dengan pengembalian.
Kelebihan dari metode satu ini adalah, dapat
mengurangi bias serta dapat mengetahui standard
error penelitian, Sementara kekurangannya
adalah, tidak adanya jaminan bahwa sampel yang
terpilih benar-benar dapat merepresentasikan
populasi yang dimaksud. Contoh simple random
sampling: Di dalam sebuah penelitian dibutuhkan
30 sampel, sedangkan populasi penelitiannya
berjumlah 100 orang. Maka pencliti membuat
undian untuk bisa mendapatkan sampel pertama.
Kemudian setelah mendapatkan sampel pertama,
nama yang telah terpilih dikembalikan lagi agar
populasi tetap utuh. Sehingga probalitas
responden berikutnya tetap sama dengan
responden yang pertama. Langkah tersebut terus
dilakukan hingga jumlah sampel sudah
memenuhi kebutuhan penclitian.
Cluster Random Sampling (Pengambilan Sampel
Acak Berdasar Area)
Cluster Random Sampling atau pengambilan
sampel acak berdasar arca, merupakan teknik
sampel secara berkelompok. Pengambilan sampel
dengan metode ini dilakukan berdasar pada
kelompok atau area tertentu. Sehingga tujuan dari
metode cluster random sam; antara lain yaitu,
3922 G2 TambatkankeKoieksiea Tuts resent
Haiemando >
POPULAS! DAN SAMPEL.
untuk meneliti mengenai suatu hal pada bagian-
bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.
Contoh cluster random sampling: Penelitian
mengenai kepuasan pasien di sebuah ruang rawat
inap, ruang IGD, ruang poli di RS Anak dan lain
sebagainya.
d. Stratifed Random Sampling (Pengambilan Sampel
Acak Berstrata)
Metode stratifed random sampling atau
pengambilan sampel acak berstrata, yaitu
mengambil sampel berdasarkan tingakatan
tertentu. Misalnya penelitian tentang motivasi
kerja pada manajer tingkat bawah, manajer
tingkat menengah, dan manajer tingkat atas.
Proses pengacakan diambil dari masing-masing
‘kelompok tersebut.
e. Multi Stage Sampling (Teknik Pengambilan Sampel
Acak Bertingkat)
Metode atau proses pengambilan sampel yang
terakhir ini yaitu dilakukan secara bertingkat.
Baik itu bertingkat dua, tiga, atau selebihnya.
Contoh: Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW -> RT
2. Non-Probabilty Sampling (Non-Rancom Sample)
Non-Probability Sampling adalah teknik sampling yang
memberikan kesempatan atau peluang yang tidak
sama bagi setiap anggota populasi atau setiap unsur
untuk dipilih sebagai sampel. Eleman-elemen sampel
dipilih berdasarkan kebijaksanaan peneliti sendiri.
Dalam non probability sampling, tiap-tiap elemen
tidak diketahui apakah mempunyai kesempatan
menjadi elemen-elemen sampel tersebut ataukah
tidak. Dalam sampel jenis ini, tidak seluruh elemen
memiliki peluang untuk terpilih menjadi sampel,
40rarest rT | hlUf;}tUlU
POPULAS! DAN SAMPEL.
dengan begitu temuan hasil studi yang memakai
sampling jenis ini tidak bisa langsung
digeneralisasikan sebagai sebuah hasil penelitian
terhadap populasi.
Tujuan dari peneliti memakai sampling ini yaitu
untuk generalisasi terhadap populasi yang tidak
begitu penting, dibanding dengan penemuan yang
diperoleh ketika melakukan sebuah penelitian, atau
peneliti mempunyai hambatan-hambatan schingga
melakukan penghematan sumber daya yang ia miliki.
Menurut Riduwan. (2015) Non-Probability Sampling
adalah teknik sampling yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan pada setiap anggota
populasi untuk dijadikan sebagai anggota sampel.
Metode ini juga terbagi ke dalam bebcrapa macam
yang lebih spesifik, diantaranya yaitu:
a. Accidental Sampling
Metode accidental sampling atau yang dapat
disebut sampel tanpa sengaja ini, pencliti akan
mengambil sampel yang kebetulan ia temukan
pada saat itu. Metode penelitian ini sangat cocok
untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang
sampelnya sangat sulit untuk ditemukan. Contoh
dari penggunaan. metode ini adalah, pencliti akan
meneliti mengenai penyakit yang di alami seorang:
Steven Johnson Syndrom. Yakni penyakit yang
dapat merusak scluruh mukosa atau lapisan
tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
Kasus yang dialami oleh Steven Johnson Syndrom.
ini cukup langka dan sangat sulit untuk dapat
menemukan kasus seperti itu. Dengan demikian,
peneliti langsung mengambil sampel pada saat itu
juga, saat mengetahui dan menemukan kasus
tersebut. Kemudian peneliti akan melanjutkan
pencarian sampel hingga periode tertentu yang
41Hasmengz > >
POPULASE DAN SAMPEL
b,
telah ditentukan sendiri oleh peneliti. Teknik
pengambilan sampel dengan metode ini juga
sangat cocok untuk meneliti sesuatu yang bersifat
umum, Misalnya seorang peneliti ingin meneliti
kebersihan kota Depok, kemudian ia menanyakan
tentang kebersihan kota Surabaya kepada warga
Depok yang ia temui saat itu juga.
Purposive Sampling
Purposive sampling, yaitu teknik atau metode
sampel yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang sudah dipilih oleh
peneliti dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan
ini terbagi ke dalam kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.
Kriteria inklusi adalah, kriteria sampel yang
diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian.
Sedangkan kriteria ekslusi adalah, kriteria
khusus yang menyebabkan calon responden yang
memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari
kelompok penelitian. Misalnya, calon responden
mengalami penyakit gangguan psikologis yang
bisa mempengaruhi hasil penelitian.
Contoh Purposive Sampling : penelitian tentang
nyeri pada pasien diabetes mellitus yang
mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria
inklusi yang dipakai antara lain:
1) Penderita Diabetes Melitus dengan luka
gangrene (luka pada tungkai kaki)
2) Usia 18-59 tahun
3) Bisa membaca dan menulis
42POPULASI DAN SAMPEL
Kriteria eksklusi:
1) Penderita Diabetes Melitus yang memiliki
penyakit penyerta lainnya seperti gangguan
ginjal, gagal jantung, nefropali, dan lain
sebagainya.
2) Penderita Diabetes Melitus yang mengalami
gangguan kejiwaan,
Snowball Sampling
Snowball sampling, merupakan teknik atau
metode pengambilan sampel berdasarkan
korespondensi atau wawancara. Teknik atau
metode ini mengambil informasi dari sampel
pertama agar bisa mendapatkan sampel
berikutnya. Demikian secara terus menerus
hingga sclonah kebutuhan sampel penelitian
dapat terpenuhi. Teknik pengambilan sampel
snowball atau yang bisa discbut bola salju ini
sangat cocok untuk digunakan penelitian
mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan
privasi tingkat tinggi. Misalnya tentang penelitian
penderita HIV, ataupun kelompok khusus
lainnya.
Quota Sampling
Teknik atau metode quota sampling, yaitu
mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang
telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan dari
metode atau teknik ini adalah praktis, karena
sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya.
Sedangkan kekurangannya adalah, bias dari
penelitian cukup tinggi apabila menggunakan
metode ini. Teknik pengambilan sampel dengan
metode ini, umumnya digunakan pada penelitian
yang memiliki jumlah sampel terbatas. Misalnya
43FOPULASI DAN SAMPEI.
penelitian pada pasien lupus atau penderita
penyakit tertentu. Di dalam suatu area atau
daerah terdapat 10 penderita penyakit lupus,
maka populasi tersebut dapat dijadikan sampel
secara keseluruhan, inilah yang disebut dengan
total quota sampling.
e. Teknik Sampel Jenuh
Terakhir yaitu teknik atau metode sampel jenuh.
Teknik ini adalah penentuan sampel yang
menjadikan semua anggota populasi sebagai
sampel, dengan syarat populasi yang ada kurang
dari 30 orang.
Keuntungan Penelitian Sampel
Menurut penyampaian William G. Cochran (1991) pada
buku yang ia tulis mengenai sampling method, paling tidak
ada 4 keuntungan atau benefit ketika suatu proses
penelitian menggunakan sampel. Apa saja keuntungan
dari penelitian sampel tersebut? Berikut keuntungan dari
penelitian sampel:
1. Mengurangi biaya (Reduce Cost)
2. Lebih cepat (Greater Speed)
3. Jangkauan lebih luas (Greater Scope)
4. Alcurasi lebih baik (Greater Accuracy)
Perhitungan Sampel
Terdapat banyak rumus untuk menghitung besar sampel
minimal sebuah penelitian, namun pada buku ini akan
disampaikan sejumlah rumus yang paling § sering
dipergunakan oleh para peneliti-
1, Rumus Sampel Penelitian Cross-sectional
Untuk penelitian survei, biasanya ramus yang bisa
dipakai menggunakan proporsi binomunal (binomunal
44POPULAS! DAN SAMPEL
proportions). Jika besar populasi (N) diketahui, maka
dicari dengan menggunakan rumus berikut:
2*).%2 p (1-p) N
n=
(NA) + 24% p (-p)
Rumus Sampel Cross Sectional
Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka
pencliti bisa melakukan pengambilan sampel secara
acak). Namun apabila besar populasi (N) tidak
diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka besar sampel
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Req zZ pte)
4 = {Sncdiocor GW’ & Coctzan WG, 1557)
¢ ¢ fLemeshoub dik, 1997)
Keterangan :
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Zz
P = proporsi anak yang diberi ASI sccara
eksklusif
q = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi AST
secara eksklusif
derajat kepercayaan
d= == _ limit dari error atau presisi absolut
Jika ditetapkan =0,05 atau Z1- /2 = 1,96 atau
22/2 = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4, maka rumus
untuk besar N yang diketahui kadang-kadang diubah.
menjadi :
4 pq
45