You are on page 1of 2

Khotbah Tertulis Khasualistik

Tema : Status

Bahan Alkitab : Efesus 2:19-22

Kita berdoa : Bapa di dalam surga kami mengucap syukur buat berkatMu yang
melimpah dalam kehidupan kami sampai pada saat ini. Sekarang kami mau
mendengarkan firman Tuhan, kiranya Engkau yang hadir ditengah-tengah kami saat
ini. Di dalam nama AnakMu Yesus Kristus kami berdoa. Amin .

Syalom bagi kita semua.. tema kita pada PA hari ini ialah “Status” yang
diambil dari Efesus 2:19-22. Mungkin kita tidak asing lagi dengan kata “status” ya,
apalagi kita sebagai anak muda. Jika berbicara mengenai status, yang muncul di
dalam benak saudara-saudara yaa pasti single, berpasangan, dan lain-lain. Karna kata
itu mungkin sudah sangat akrab dikalangan kita sebagai pemuda dan pemudi. Kata
bahkan dapat menunjukkan salah satu dari identitas diri kita. Melalui status juga bisa
membuat orang bahagia dan bahkan sedih ataupun kecewa terhadap kita. Bahkan
status juga dapat mempengaruhi sikap hidup kita manusia. Karena status menyangkut
dengan identitas diri, maka kita juga pasti mengenal istilah “Kristen KTP” yang
artinya kita mempunyai status dan identitas sebagai pengikut Kristus, tetapi
perlakuan kita tidak menunjukkan sikap hidup sebagai pengikut Kristus. Dalam
menjalani kehidupan kita sehari-hari dengan banyaknya kegiatan dan kesibukan,
kadang kita tidak lagi memikirkan bagaimana seharusnya kita bersikap. Kadang kita
mungkin egois, kita apatis, individualis, dan bahkan kita pada saat sekarang lebih
banyak yang mempunyai sifat materialis. Sikap-sikap tersebutlah yang membuat kita
lupa akan status yang kita punya sebagai orang Kristen, bahwa yang sebenarnya kita
itu haruslah bersatu dan tidak boleh lupa bahwa kita satu bangunan di dalam Kristus.
Dan kita harus tahu dan paham bahwa perbedaan apapun tidak akan menjadi jurang
pemisah diantara kita.

Dalam nats renungan kita hari ini, Paulus mengatakan bahwa tidak ada lagi
perbedaan antara kaum Yahudi dan Non-Yahudi setelah ditebus oleh darah Kristus,
karena melalui darah Kristus mereka telah dipersatukan. Tidak ada lagi orang-orang
asing maupun pendatang melainkan semuanya sudah mempunyai status yang sama
yaitu sebagi anggota warga kerajaan Allah. Demikian halnya dengan kita tekhusus
sebagai kaum pemuda-pemudi, tidak bisa dipungkiri, akibat dari sifat egois, kadang
kita hanya akan mementingkan diri sendiri dan bahkan tidak peduli dengan yang lain.
Akibat dari sifat materialis, teman yang kurang mampu kadang tidak kita anggap
sebagai teman, dan lai-lain contohnya. Kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita
mempunyai status yang sama sebagai sesama umat Kristen yang telah ditebus dan
seharusnya mengerti arti akan saling mengasihi sesama dan memandang sama setiap
orang bukan malah sengaja membuat perbedaan yang terlihat antara kita dengan
mereka yang kita anggap kurang setara atau selevel dengan kita. Jadi artinya kita
sebagai kaum penerus gereja harusnya bisa merefleksikan arti persatuan dengan
semua orang dan tidak memandang tinggi-rendah sesama kita, karena itu adalah hal
yang tidak disukai oleh Tuhan dan tentunya akan berdampak kurang baik bahkan
buruk untuk kehidupan kita ke depan. Amin

Nama : Elpita Lorena Barus

Tingkat/Jurusan : III-A/Teologia

Mata Kuliah : Homiletika II

You might also like