You are on page 1of 2

1.

Di Indonesia diagnosis AIDS untuk keperluan surveilans epidemiologi dibuat apabila


menunjukkan tes HIV positif dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala mayor dan 1
gejala minor. Dibawah ini yang termasuk gejala mayor adalah ?
a. Batuk menetap >1 bulan
b. Penurunan kesadaran
c. Dermatitis generalisata
d. Kandidiasis orofaringeal
e. Herpes Zooster

2. Seorang laki-laki usia 30 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan berat badan turun
secara mencolok, demam, diare lebih dari 1 bulan, dan merasa lelah berkepanjangan.
Diduga pasien menderita HIV. Untuk memastikan HIV atau tidak, maka pemerikasaan
diagnostik pertama yang harus dilakukan adalah...?
a. CT scan
b. MRI
c. ELISA
d. Rumple leed
e. Mantoux

3. Seorang pasien yang sudah didiagnosa HIV/AIDS mendatangi dokter pribadinya, ia


sudah mulai merasakan bahwa kekebalan tubuhnya sudah mulai menurun bahkan
pasienpun berkata bahwa sudah ditemukan benjolan atau tumor pada kelenjar getah
benignya. Pada kasus seperti ini fase keberapakah yang sudah di alami sang pasien ?
a. Fase klinik 1
b. Fase klinik 2
c. Fase klinik 3
d. Fase klinik 4
e. Fase klinik akhir

4. Seorang pasien dengan status HIV dibawa ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri.
Diketahui kadar SGOT dan SGPT tinggi. Hasil tersebut dicurigai merupakan efek
samping dari obat HIV. Obat apakah itu ?

a. Lamivudine
b. Nevirapine
c. Zidovudine
d. Nistatin
e. Didanosine

5. Seorang laki-laki berumur 35 tahun didiagnosa HIV. CD4 250 sel/mm dan diberikan
kotrimoksazol dengan terapi ARV. Apakah tujuan pemberian dari kotrimoksazol ?
a. Mencegah efek samping dari ARV
b. Mencegah infeksi oportunistik
c. Meningkatkan CD4
d. Meningkatkan imun
e. Meningkatkan efek kerja dari terapi ARV

You might also like